Anda di halaman 1dari 43

PERAWATAN LUKA

(WOUND CARE)
Oleh:

DR.AMUKTI WAHANA SpB GENERAL SURGEON KEPANJEN HOSPITAL MALANG

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi kulit
EPIDERMIS Pleksus subpapilaris Kelenjar sebasea DERMIS

Pleksus subdermal Kelenjar keringat

SUBKUTIS Pembuluh darah


D. S. Perdanakusuma, Skin Grafting

Luka
Definisi Kerusakan anatomi diskontinyuitas jaringan Macam Luka terbuka Disertai kerusakan kulit diatasnya Luka tertutup Tanpa disertai kerusakan kulit diatasnya

D. S. Perdanakusuma, Skin Grafting

Fase Penyembuhan Luka


1. Fase Inflamasi (lag,

substrat) 2. Fase Proliferasi (fibroplasi, regenerasi) 3. Fase Maturasi (remodeling, diferensiasi)


D. S. Perdanakusuma, Skin Grafting

F. H. Epstein, Cutaneous Wound Healing, NEJM

Fase Penyembuhan Luka


1. Fase Inflamasi (lag,

substrat) 2. Fase Proliferasi (fibroplasi, regenerasi) 3. Fase Maturasi (remodeling, diferensiasi)


D. S. Perdanakusuma, Skin Grafting

F. H. Epstein, Cutaneous Wound Healing, NEJM

F. H. Epstein, Cutaneous Wound Healing, NEJM

Fase Penyembuhan Luka


1. Fase Inflamasi (lag,

substrat) 2. Fase Proliferasi (fibroplasi, regenerasi) 3. Fase Maturasi (remodeling, diferensiasi)


D. S. Perdanakusuma, Skin Grafting

Fase maturasi dan remodeling


Kontraksi luka maksimal. Sel-sel muda menjadi matang. Kolagen mulai dewasa sesuai regangan. pematangan parut: tipis, lemas, pucat, mudah digerakkan dari dasar dan tidak ada nyeri/gatal. Akhir fase: kekuatan regangan pertautan tepi luka sekitar 80% dari keadaan normal.
D. S. Perdanakusuma, Skin Grafting

Orderly phases of wound healing

Inflamation

Granulation Wound contraction tissue

Collagen Acumulation Remodelling

0,1

0,3

Days

10

30

Cotran, Kumar, Collins: Robin, Wound Healing

Jenis Penyembuhan Luka


1. 2. 3.

Per primam Per secundam Per tertiam

Dr. U. S. Khoo, Pathology Lecture Theatre

1. 2. 3.

Per primam Per secundam Per tertiam

Lost of tissue

Granulation tissue Organizatio n Early scar

Scar contraction
Dr. U. S. Khoo, Pathology Lecture Theatre

Dr. U. S. Khoo, Pathology Lecture Theatre

Jenis Penyembuhan Luka


1. Per primam 2. Per secundam 3. Per tertiam

Delay primary closure Secondary closure Skin grafting


Dr. U. S. Khoo, Pathology Lecture Theatre

Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka


Faktor lokal: Penyebab luka, infeksi, benda asing, suplai darah yang kurang, gerak berlebihan, aposisi tepi luka yang tidak baik, lemahnya kontraksi luka karena regangan, infiltrasi tumor, dan riwayat radiasi. Faktor sistemik: Malnutrisi, glukokortikosteroid yang U. S. Khoo, Pathology Lecture Theatre berlebihan, menderita Dr. penyakit sistemik.

Komplikasi selama penyembuhan luka


1. Hematom, seroma, infeksi 2. Wound dehiscence 3. Inplantasi sel epitel 4. Pembentukan 5. 6. 7. 8. 9.

jaringan

berlebihan Perubahan pigmen Parut yang nyeri Parut yang lemah Sikatrisasi Neoplasia

Dr. U. S. Khoo, Pathology Lecture Theatre

Dressing

Permukaan luka, b. Eksudat lembab, c. Epidermis, d. Scab, e. Eksudat kering, f. Dermis kering
Carol Dealey, The Care of Wound

Optimum dressing (Turner, 1982)

Carol Dealey, The Care of Wound

PERAWATAN LUKA

Lotions
Tujuan utama membersihkan luka: Menghilangkan kotoran. Menghilangkan debris permukaan yang lepas Menghilangkan sisa dressing sebelumnya. Studi Thomlinson (1987): Cara mengelap permukaan luka sebagai aksi membersihkan luka tidak mengurangi jumlah kuman di permukaan luka, tetapi malah merataCarol Dealey, The Care of Wound

Lotions
Lotion untuk membersihkan luka: Antiseptik: Centrimide Klorheksidin Hidrogen peroksida 3% Povidone Iodine 10% Kalium Permanganat 0,01% Proflavin Perak nitrat Natrium hipoklorid Dyes (bahan celup). Antibiotik. Desloughing agent. Garam faali. Tap water.

Carol Dealey, The Care of Wound

Lotions
Lotion untuk membersihkan luka: Antiseptik. Dyes (bahan celup): Brilliant green 0,5% Gentian violet Merkurokrom Lotio rubra Antibiotik. Desloughing agent. Garam faali. Tap water.

Carol Dealey, The Care of Wound

Lotions
Lotion untuk membersihkan luka: Antiseptik. Dyes (bahan celup). Antibiotik DArcy: antibiotik sistemik sebaiknya tidak digunakan untuk topikal kulit. Desloughing agent. Garam faali. Tap water.
Carol Dealey, The Care of Wound

Lotions
Lotion untuk membersihkan luka: Antiseptik. Dyes (bahan celup). Antibiotik. Desloughing agent. Digunakan untuk luka kronik. Pemakaian berlebihan menyebabkan maserasi kulit Garam faali (NaCl 0,9%) Tap water:
Carol Dealey, The Care of Wound

Lotions
Lotion untuk membersihkan luka: Antiseptik: Dyes (bahan celup). Antibiotik. Desloughing agent. Garam faali (NaCl 0,9%) Bahan pembersih luka yang paling aman, digunakan bersama-sama dengan produk perawatan luka lain Tap water:
Carol Dealey, The Care of Wound

Lotions
Lotion untuk membersihkan luka: Antiseptik: Dyes (bahan celup). Antibiotik. Desloughing agent. Garam faali (NaCl 0,9%) Tap water: Mandi (bath or shower) bertujuan untuk mengganti dressing, setelah itu harus segara dibersihkan untuk mencegah infeksi silang
Carol Dealey, The Care of Wound

Perawatan Luka
1.Resipien

STSG/FT SG 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti

STSG

FTSG dg tie over

Split thicknes skin excisi

Tie over

Perawatan Luka
1. Resipien 2. 3. 4.

5.

STSG/ FTSG Donor STSG Donor FTSG Luka pada Wajah Labioplas ti

24-48 jam I: tanda-tanda seroma, hematoma, atau bekuan darah Hari ke-2 dan ke-4: infeksi pada graft berupa bau/kemerahan pada tepi graft, nyeri yang semakin bertambah. Bila hemostasis baik, balutan dibuka pada hari ke-5, evaluasi take dan angkat jahitan, dilakukana perawatan tiap 2-3 hari. pasca tindakan skin grafting di ekstremitas tetap memakai pembalut elastis sampai pematangan graft kurang lebih 3-6 bulan.

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/FTS G 2.Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti

Post operasi STSG

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/ FTSG 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti

Balutan dibiarkan sekitar 14 hari, kecuali bila balutan kotor diganti bagian luarnya saja. Melepas balutan atau tulle harus dengan hati-hati dan jangan dipaksa. Bila balutan masih melekat erat tidak diangkat, dibiarkan sampai dapat terlepas sendiri karena telah terjadi epitelisasi.

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/FTS G 2. Donor STSG 3.Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti

Donor FTSG

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/ FTSG 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti

Diperlakukan sebagaimana luka biasa. Luka dikontrolo pada hari ke-3, pada hari ke-7 jahitan diangkat. Bila didapatkan tanda-tanda infeksi, jahitan langsung langsung diangkat. Donor yang tidak dapat ditutup primer, dilakukan penutupan luka dengan STSG, perawatannya seperti perawatan resipien STSG.

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/FTS G 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4.Luka pada Wajah 5. Labioplas ti

Luka di wajah

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/ FTSG 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti

Perawatan dilakukan secara terbuka. Setiap hari luka dibersihkan secara hati-hati dengan kassa basah steril untuk menghilangkan debris luka dan kemudian diolesi dengan krim antibiotik. Jahitan luka diangkat pada hari ke-7. Bila tanda infeksi (+), jahitan segera diangkat.

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/FTS G 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5.Labiopla sti

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/ FTSG 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labiopla sti

Keluarga diadviskan untuk: mencegah anak menggaruk atau menyentuh luka operasi di bibirnya, minum dengan cara disendoki, rumah dijaga agar tidak sakit pilek. Luka operasi dirawat secara terbuka dengan pemberian salep mata. Hari ke-7 post operasi, jahitan bisa diangkat.

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/FTS G 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti 6.IOID 7. Arch bar

Post operasi IOID

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/ FTSG 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti 6. IOID 7. Arch bar

Balut luka dibuka pada hari ke-3 untuk mengeva-luasi kondisi luka. Selanjutnya luka dirawat secara terbuka dengan aplikasi salep antibiotik topikal. Pengangkatan jahitan dilakukan pada hari ke-7 post operasi.

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/FTS G 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti 6. IOID 7.Arch bar

Post pemasangan arch bar

Perawatan Luka
1. Resipien

STSG/ FTSG 2. Donor STSG 3. Donor FTSG 4. Luka pada Wajah 5. Labioplas ti 6. IOID 7. Arch bar

Advis: diit cair selama 2 minggu, menjaga higiene dan sanitasi mulut. Minggu ke-2: lepas karet, diit lunak, latihan membuka dan menutup mulut. Minggu ke-4 archbar dapat dilepas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai