Anda di halaman 1dari 15

Sebuah studi kualitatif tentang stigma yang

dialami oleh orang-orang dengan masalah

kesehatan mental dan epilepsi di Filipina


Chika Tanaka1 * , Maria Teresa Reyes Tuliao2, Eizaburo Tanaka3, Tadashi Yamashita4 dan
Hiroya Matsuo1
Abstrak
Latar Belakang: Stigma terhadap orang-orang dengan masalah kesehatan mental (PMHP) diketahui
memiliki dampak negatif yang substansial pada kehidupan mereka. Diperlukan eksplorasi yang lebih
mendalam tentang stigma dan diskriminasi yang dialami PMHP di negara-negara berpenghasilan rendah
dan menengah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sikap negatif terhadap PMHP tersebar luas
di kalangan masyarakat umum Filipina. Namun, tidak ada penelitian yang menyelidiki pengalaman PMHP
sendiri tentang stigmatisasi di Filipina. Metode: Penelitian kualitatif dilakukan pada stigma yang dialami
oleh PMHP (termasuk orang dengan epilepsi) dan faktor-faktor terkait di Filipina, menggunakan
pendekatan teori ground konstrubktivis. Kami menganalisis data pada 39 PMHP yang dikumpulkan
melalui wawancara dengan PMHP, pengasuh mereka, dan sukarelawan kesehatan masyarakat yang
mengenal mereka dengan baik. Hasil: Temuan ini menyoroti konteks spesifik budaya dan sosial ekonomi,
konsekuensi, dan pengubah dampak dari pengalaman stigma. Peserta menekankan bahwa PMHP
menghadapi stigma karena sifat budaya seperti persepsi masalah kesehatan mental sebagai penyakit
keluarga dan kecenderungan untuk terlalu optimis tentang tingkat keparahan masalah kesehatan mental
dan dampaknya terhadap kehidupan mereka. Lebih lanjut, stigma dialami dalam kondisi di mana
perawatan kesehatan mental tidak tersedia dan orang-orang di komunitas lokal tidak dapat
menyelesaikan krisis kesehatan mental PMHP. Pengalaman Stigma mengurangi jejaring sosial dan
peluang untuk PMHP, mengancam kelangsungan ekonomi seluruh keluarga mereka, dan memperburuk
masalah kesehatan mental mereka. Reaksi individu terhadap pengalaman negatif dapat bersifat fatalistis
(misalnya percaya bahwa itu adalah kehendak Tuhan). Fatalisme ini dapat membantu PMHP untuk tetap
berharap. Selain itu, kesatuan komunal tradisional mengurangi beberapa pengucilan sosial yang terkait
dengan stigma. Kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa strategi pengurangan stigma yang ada
mungkin memiliki keterbatasan dalam efektivitasnya di seluruh pengaturan budaya. Oleh karena itu, kami
mengusulkan implikasi praktis konteks-spesifik (misalnya penekanan pada faktor lingkungan sebagai
penyebab masalah kesehatan mental, pesan untuk meningkatkan pemahaman tidak hanya tentang
kemungkinan pemulihan tetapi juga tantangan yang dihadapi PMHP) untuk Filipina.
Kata kunci: Stigma, Diskriminasi, Penyakit mental, Filipina,Kualitatif
Latar Belakang Stigmadan diskriminasi terhadap orang-orang dengan masalah kesehatan mental (PMHP) adalah
masalah kesehatan masyarakat global [1-3] dan dapat memiliki dampak negatif yang substansial pada semua aspek
peranak lakilaki-kehidupan, dari pekerjaan dan perumahan hingga kehidupan sosial dan keluarga [4-7]. Stigma
publik,masyarakat umum'sreaksi ke- bangsal kelompok stigma, dapat dikonseptualisasikan sebagai memiliki
tiga elemen yang berbeda[8].Pertama, keyakinan negatif tentang kelompok yang distigma dipandang sebagai stereotip.
Kedua, reaksi emosional terhadap stereotip dilihat sebagai prasangka. Ketiga, manifestasi perilaku prasangka adalah
diskriminasi. Secara historis, penelitian tentang stigma yang berkaitan dengan kesehatan mental telah dilakukan terutama
pada stereotip, prasangka, dan niat untuk mendiskriminasi yang dipegang oleh masyarakat umum sehubungan dengan
PMHP. Penelitian semacam itu mengungkap
* Korespondensi: chika128@gmail.com 1Sekolah Pascasarjana Ilmu Kesehatan, Universitas Kobe, 701, 2-6-2, Yamamoto-dori, Chuo-ku, Kobe, Hyogo
650-0003, Jepang
yang sering dikunjungi masyarakat umum label PMHP sebagai berbahaya, tidak patut, tidak kompeten dan lemah, yang
sering disertai dengan emosi ketakutan dan kemarahan dan dapat menyebabkan daftar lengkap informasi penulis tersedia di akhir
artikel
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18: 325 https://doi.org/10.1186/s12888-018-1902-9

PASAL PENELITIAN Akses Terbuka


© Penulis (s). 2018 Akses Terbuka Artikel ini didistribusikan berdasarkan ketentuan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0
(http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang memungkinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan Anda
berikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons, dan tunjukkan jika ada perubahan. Pengabaian
Dedikasi Domain Publik Creative Commons (http://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/) berlaku untuk data yang tersedia dalam artikel ini, kecuali
dinyatakan lain.

niat perilaku penghindaran, hukuman, dan cion coer-[9- mungkin tidak dapat dicapai dengan langkah-langkah lintas
12].Selanjutnya, literatur menunjukkan bahwa internalisasi budaya [33]. Dalam pertimbangan ini, pencari kembali
stigma publik atau stigma diri juga sering terjadi di antara PMHP, menyerukan mendalam eksplorasi kualitatif dari
yang mengurangi harga diri, menyebabkan isolasi sosial, dan pengalaman stigma di kalangan PMHP di LMICs set-tings,
menghambat perilaku pencarian pertolongan [6, 13-15]. di mana sekitar 85% dariduniapopulasi hidup[21].
Penelitian terbaru lebih sering menginvestigasi PMHP di Filipina, sebuah negara berpenghasilan
tingkat diskriminasi menggunakan laporan langsung dari menengah ke bawah di Asia, mungkin mengalami tingkat stigma
PMHP. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dan diskriminasi yang signifikan. Imigran Filipina percaya bahwa
diskriminasi terhadap PMHP adalah fenomena universal di karakteristik pribadi (yaitu egosentris dan “kelemahan jiwa”)
seluruh dunia [2, 3, 16]; bagaimana- mengakibatkan masalah kesehatan mental [34, 35], yang telah
pernah,PMHP'spengalaman diskriminasi dan faktor-faktor terbukti terkait dengan menyalahkan PMHP dan perilaku
yang terkait mungkin berbeda dalam berpenghasilan tinggi diskriminatif di pengaturan lain. [36] Juga, survei multi-negara
negara (HICs) dibandingkan negara-negara berpenghasilan mengungkapkan bahwa, di antara 16 negara yang disurvei,
rendah dan menengah (LMICs). Beberapa penelitian Filipina memiliki proporsi warga negara tertinggi kedua yang
menunjukkan bahwa PMHP mengalami tingkat stigma setuju bahwa PMHP tidak boleh disewa untuk pekerjaan bahkan
yang lebih rendah pada LMICs [17], seperti India [18], jika mereka memenuhi syarat [37]. Selanjutnya, beberapa studi
Cina [19], dan Nigeria [20], dibandingkan dengan HICs. yang terlibat wawancara dengan hibah Filipina immi- yang
Alasan untuk penerimaan PMHP yang lebih positif dalam tinggal di Australia dan Amerika Serikat dan bahwa sampel dari
pengaturan tersebut telah dianggap sebagai lingkungan populasi umum mengungkapkan bahwa rasa takut dicap sebagai
yang lebih mendukung dengan kohesi sosial serta lebih 'gila' dan memanjakankeluarga mereka's
banyak pilihan peran sosial yang dapat dipenuhi oleh reputasimembuat orang Filipina ragu untuk mencari bantuan dari
PMHP [21, 22]. Pada saat yang sama, ada juga bukti yang para profesional kesehatan pria [35, 38, 39]. Meskipun studi-studi
menunjukkan bahwa dalam LMICs, pengalaman stigma, sebelumnya ini memberikan beberapa pengetahuan tentang
diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia yang stigma publik dalam konteks Filipina, mereka semua melihat
terkait dengan masalah kesehatan mental adalah umum dan stereotip, prasangka dan niat untuk mendiskriminasi yang
parah [23-27]. Stigmatisasi dalam LMICs telah dikaitkan dipegang oleh masyarakat umum terhadap PMHP. Untuk
dengan efek gabungan dari karakteristik sosial-ekonomi pengetahuan kita, tidak ada studi yang
dan etno-budaya dari pengaturan [28]. Sebagai contoh, menyelidikiPMHP'spengalaman sendiri sedang stigma dan
situasi ekonomi dari kemiskinan yang meluas dapat diskriminasi dan faktor-faktor lated kembali di Filipina.
berkontribusi pada marginalisasi lebih lanjut dari PMHP Untuk mengisi kekosongan dalam literatur, kami
yang tidak mampu berkontribusi secara finansial kepada melakukan studi kualitatif tentang faktor-faktor yang terkait
masyarakat [29]. Selain itu, nilai budaya kolektivisme dengan pengalaman stigma serta pengalaman itu sendiri dari
mungkin hasil dalam diskriminasi terhadap PMHP PMHP di Filipina, menggunakan wawancara dengan PMHP
terutama dengan sehubungan dengan perkawinan dan dan orang-orang yang mengenalnya dengan baik.
membesarkan anak, karenaseseorangmasalahnya Mengungkap keberadaan, jenis, dan sumber stigma yang
kesehatan mental sering dianggap sebagai dialami PMHP di Filipina dapat berkontribusi pada
keluarga'smasalah kesehatan mental[30].Secara penelitian stigma dalam pengaturan LMIC Asia. Selanjutnya,
keseluruhan, praktik dan hasil stigma berbeda di seluruh mengeksplorasi pengalaman stigma dan faktor-faktor
budaya dan latar belakang sosial ekonomi [29, 31, 32], dan terkaitnya dapat memberikan pengetahuan mendasar untuk
perbandingan yang bermakna di seluruh pengaturan budaya desain program pengurangan stigma yang efektif di
lingkungan Filipina. Tagalog dan mengaku Kristen, terutama Katolik Roma. Rumah
tangga di bawah ambang batas makanan, pendapatan minimum
Metode Penelitian saat ini digunakan prinsip-prinsip ivist yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok,
grounded theory construct-, yang dianggap cocok untuk re- mencapai 21,5% dari total di kota [43]. Mayoritas warga negara
vealing fenomena sosial PMHP'spengalaman dari tidak mampu membayar layanan medis swasta, yang biayanya
stigma[40]dalam konteks Filipina. Teori ground konstruktivis lima kali lebih banyak daripada layanan medis publik [44].
mengasumsikan ontologi relativis (menerima bahwa ada banyak Sehubungan dengan layanan psikiatri publik, kota ini memiliki
realitas) dan epistemologi subjektivis (melibatkan co-konstruksi satu rawat jalan dan tidak ada fasilitas rawat inap. Fasilitas rawat
makna melalui interaksi antara peneliti dan peserta) [41]. Ini inap umum terdekat berjarak sekitar 23 km.
menyediakan sarana untuk mempelajari kekuatan,
ketidaksetaraan, dan marginalitas [42]. Pengumpulan data utama Peserta Kami mengumpulkan data
tentang PMHP dari tiga sumber informasi berbeda: PMHP
Pengaturan Penelitian kami dilakukan di Muntinlupa, paling sendiri, wali mereka, dan sukarelawan kesehatan masyarakat
kota southern- diFilipina. Luzon Kota ini memiliki populasi yang mengenal mereka dengan baik. Kriteria kelayakan untuk
481.461 pada 2016. Mayoritas terdiri dari kelompok etnis PMHP adalah 1) memiliki mental
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18: 325 Halaman 2 dari 13

masalah kesehatan, tercantum dalam Manual Diagnostik kesehatan dan kesejahteraan. Untuk mencapai hal ini, para
dan Statistik Gangguan Mental 5 (DSM-5), atau epilepsi, peserta direkrut secara purposive sampling bekerja sama dengan
dan 2) saat ini tidak menggunakan perawatan di rumah. dua pemangku kepentingan yang bekerja sama. Pertama, karena
Epilepsi dimasukkan karena beberapa alasan. Pertama, stigma dianggap menghambat orang Filipina dari mencari
orang dengan epilepsi diketahui menderita stigma dan bantuan profesional untuk kondisi mental mereka [35, 49], kami
diskriminasi [45, 46]. Kedua, kondisinya memiliki sejarah merekrut mayoritas PMHP (n = 36) bekerja sama dengan
panjang yang diklasifikasikan sebagai masalah kejiwaan sukarelawan kesehatan masyarakat, yang memungkinkan kami
[47]. Ketiga, bahkan dengan upaya saat ini untuk merekrut PMHP terlepas dari riwayat mereka menerima
mempromosikan kesehatan mental dalam LMICs, epilepsi perawatan kesehatan. Para sukarelawan kesehatan komunitas
sering diobati bersama dengan masalah kesehatan mental memiliki pengetahuan yang baik tentang profil penduduk
[48]. Terakhir, wawancara percontohan mengungkapkan kabupaten di bawah tanggung jawab mereka dan mencakup
bahwa orang awam setempat tidak dengan jelas semua wilayah kota. Kedua, kami merekrut sejumlah kecil
membedakan epilepsi dari masalah kesehatan mental. PMHP (n = 3) dengan masalah kesehatan mental yang umum
Untuk rekrutmen, kami mendekati 42 PMHP secara (misalnya kecemasan dan masalah depresi) dari praktik klinis
pribadi; salah satu dari mereka menolak untuk berpartisipasi rawat jalan seorang psikiater, karena sukarelawan kesehatan
karena keterbatasan waktu. Dengan demikian, kami memperoleh masyarakat tidak mengidentifikasi orang dengan jenis masalah
persetujuan dari 41 PMHP. Di antara mereka, dua PMHP ini.
dikeluarkan karena mereka dipastikan hanya memiliki masalah Untuk memeriksa kelayakan mereka yang belum pernah
kesehatan fisik dan tidak ada masalah kesehatan mental seperti didiagnosis oleh seorang spesialis memiliki masalah kesehatan
yang tercantum dalam DSM-5. Karenanya, kami menggunakan mental, anggota peneliti, ET, dengan hati-hati meninjau data
data 39 PMHP untuk analisis kami. Profil sampel akhirTabel 1 Profil orang dengan masalah kesehatan
ditunjukkan pada Tabel 1. Di 20 PMHP, kami mewawancaraimental
PMHP dan pengasuh utama mereka, biasanya orang tua atau n N = 39
saudara kandung. Dalam 19 PMHP yang tersisa, hanya pengasuh (%)
utama yang diwawancarai, karena 19 PMHP memiliki kesulitan
Jenis KelaminLaki-laki 26 (66,7)
komunikasi yang menghambat mereka untuk menjawab
pertanyaan wawancara. Selain itu, di 11 PMHP, kami melakukan Perempuan 13 (33,3)
wawancara dengan sukarelawan kesehatan masyarakat yangRentang usia
bertanggung jawab atas distrik tempat tinggal PMHP.
0–19 tahun 11 (28,2)

20–39 tahun 18 (46,2)


Perekrutan Kami bertujuan untuk memasukkan variasi luas
dalam karakteristik PMHP, yaitu, jenis kelamin, usia, status 40–59 tahun 8 (20,5)
perkawinan, pencapaian pendidikan, status pekerjaan, agama, 60-69 tahun 2 (5.1)
jenis masalah kesehatan mental, dan riwayat penggunaan layanan
Tingkat pendidikan tertinggi Klasifikasi masalah kesehatan mental

Tidak ada pendidikan formal 4 (10.3) Neurodevelopmental 13 (33.3)

Sekolah dasar atau lebih rendah 16 (41.0) Spektrum Skizofrenia dan Psikotik Lainnya 10 (25.6)

Sekolah menengah atau lebih tinggi 17 (43.6) Terkait zat dan adiktif 8 (20,5)

Masih dalam pendidikan penuh waktu 2 (5.1) Epilepsi 2 (5.1 )

Status pekerjaan Kecemasan 2 (5.1)


a
Di luar pekerjaan 34 (87.2) Terkait Trauma dan Stresor

Bekerja untuk upah 4 (10.3) 1 (2.6)1 (2.6)

Bekerja sendiri 1 (2.6) DepresifTidur -Bangun 1 (2.6) Kurang

Status data 1 (2.6)


perkawinan
Kesehatan mental atau penggunaan layanan
Lajangb 32 (82.1) kesejahteraan seumur hidup

Menikah / Domestik kemitraan 5 (12.8) Ya 26 (66.7)

Duda / Terpisah 2 (5.1) Tidak 13 (33.3)

Agama Penggunaan layanan kesehatan mental atau


kesejahteraan saat ini

Iglesia ni Cristo 3 (7.7) Ya 12 (30.8)

Protestan 3 (7.7) Tidak 27 (69.2) a-Anakanak di bawah 15 tahun, usia kerja yang sah,
Islam 1 (2.6) (n = 3) termasuk b.Anak-anak di bawah 18 tahun, usia pernikahan yang sah,
Kristen lainnya 4 (10.3) )
(n = 8) termasuk
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18: 325 Halaman 3 dari 13
Katolik Roma 28 (71.8)

dari masing-masing peserta, termasuk wawancara wawancara, Pengumpulan data tambahan Kami memasukkan data
transkripsi, dan catatan lapangan, dan kemudian memberikan wawancara dengan tujuh petugas kesehatan ke dalam analisis
anggapan yang diinformasikan jika para peserta memiliki kami untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang
masalah kesehatan mental atau tidak. ET juga menilai bab mana, stigma yang
klasifikasi terluas dalam DSM-5, peserta yang paling cocok. ETdialami PMHP. CT melakukan wawancara selama satu bulan
memiliki pengalaman klinis sebagai psikiater di Jepang selamapengamatan partisipannya di layanan kesehatan yang disediakan
lebih dari 15 tahun. oleh pemerintah kota. Selama pengamatan, CT membahas peran
stigma dan dampaknya pada PMHP dengan lebih dari 85 pekerja
Prosedur wawancara Data tentang PMHP dikumpulkan melalui kesehatan dan kesejahteraan. Kami menganalisis tujuh
wawancara semi-terstruktur. Sebelum awal pengumpulan data, wawancara dengan mereka yang berbagi episode tentang PMHP
panduan wawancara dikembangkan, merujuk pada penelitian dengan siapa mereka berhubungan langsung sebagai bagian dari
sebelumnya [18, 50], dan kemudian dimodifikasi berdasarkan tugas mereka di tempat kerja. Yang diwawancarai adalah tiga
enam wawancara pilot dalam pengaturan. Panduan wawancara sukarelawan kesehatan masyarakat, dua perawat, satu dokter, dan
memiliki serangkaian pertanyaan terbuka tentang tiga topik satu petugas program rehabilitasi. Catatan diambil selama
utama: permulaan masalah kesehatan mental dan perilaku koping,wawancara dan enam dari tujuh wawancara direkam dengan izin
pengalaman diperlakukan secara negatif karena masalah dan mereka.
konsekuensinya, dan kegiatan yang PMHP menyerah karena
bagaimana orang lain mungkin menanggapi masalah kesehatan Analisis Semua rekaman ditranskrip secara verbatim oleh dua
mereka. Panduan wawancara untuk wawancara dengan PMHP transkrip terlatih. Rekaman Tagalog secara serentak
dan untuk wawancara dengan penjaga dan sukarelawan kesehatanditerjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh para pemancar yang
masyarakat dapat diaksesdalam file tambahan 1 dan 2masing- fasih berbahasa Inggris dan Tagalog. Seorang asisten peneliti
masing. Konsisten dengan metode grounded theory, kami independen secara acak memilih 10% dari transkrip Bahasa
menggunakan panduan wawancara sebagai alat yang fleksibel Inggris dan memeriksa keakuratannya dengan mencocokkannya
yang dapat direvisi saat analisis berlangsung. Penjaga dan dengan rekaman Tagalog dan Bahasa Inggris. Selama proses
sukarelawan kesehatan masyarakat tidak ditanya tentang pengecekan ini, tidak ada kesalahan signifikan yang ditemukan
pengalaman stigma mereka sendiri sebagai pengasuh atau orang sehingga transkrip terjamin kualitasnya.
yang bekerja dalam kesehatan mental. Sebaliknya, kami meminta Analisis data dimulai segera setelah data awal
mereka tentangyang PMHP'spengalaman mengenai topik yang dikumpulkan. Kami menyisihkan ide-ide teoretis dari literatur
sama, berdasarkan pengamatan mereka. Data demografis PMHP yang ada; alih-alih, kami tetap terbuka untuk mengeksplorasi
juga diperoleh pada awal wawancara. kemungkinan teoretis yang dapat kami lihat dari data. Setelah
Penulis pertama, CT (wanita, seorang perawat kesehatanmembaca masing-masing transkrip setidaknya dua kali, CT dan
masyarakat Jepang), melakukan semua pengumpulan data antaraET secara independen melakukan pengkodean awal. Kode
Januari dan Maret 2017. Selama wawancara, Tagalog atau bahasasederhana dibuat untuk menggambarkan fenomena di setiap
Inggris digunakan sesuai pilihan peserta. Ketika Tagalog dipilih,segmen data, menggunakan perangkat lunak analisis data
wawancara ditafsirkan oleh salah satu dari dua petugas kesehatankualitatif, Nvivo Versi 11.4.1 (QSR International, 2016). Kode
yang telah tinggal di kota selama lebih dari 30 tahun dan fasihawal dengan makna yang identik digabungkan melalui diskusi,
berbahasa Tagalog dan Inggris. Setelah menjelaskan studi dansedangkan kode dengan makna yang berbeda dibiarkan tidak
memperoleh informed consent, wawancara dilakukan di rumahberubah untuk meningkatkan variasi dalam interpretasi data.
mereka, pusat kesehatan, atau rumah sakit kota, tergantung padaKami menggunakan data dari wawancara dengan kepedulian,
ticipants par-'. preferensi Jika memungkinkan, kami melakukanrelawan kesehatan, pekerja kesehatan dan kesejahteraan untuk
wawancara di ruang di mana tidak ada seorang pun kecuali orangmeningkatkan variasi data tentang stigma yang dialami oleh
yang diwawancarai, pewawancara, dan penerjemah. Namun, limaPMHP dan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang
PMHP tidak mau diwawancarai sendiri. Dalam hal ini, seorangkonteksnya. Dengan demikian, ketika akun menunjukkan
anggota keluarga berada di tempat yang sama dan membantubeberapa perbedaan antara seseorang dengan masalah kesehatan
wawancara. Semua wawancara digital kembali dijalin dgn talimental dan pengasuhnya atau orang yang mengenalnya dengan
dengandiwawancarai'dan izin berlangsung antara 19 dan 53baik, kami menggunakan data dari kedua akun tersebut untuk
menit; panjang rata-rata adalah 29 menit. Peserta menerima 100analisis kami.
peso Filipina (1,9 dolar AS) sebagai penghargaan atas partisipasi Para penulis secara bertahap pindah ke pengkodean fokus,
mereka. di mana kode-kode awal terkonsentrasi atau runtuh ke dalam
kategori yang masuk akal analitis, dan kemudian menguji ini untuk memperlakukan setiap ‘perawatantidak nyaman dari
terhadap data yang luas. Interaksi interpersonal antara orang- oranglain’ dilaporkan sebagai pengalaman stigma, terlepas
orang dengan dan tanpa masalah kesehatan mental diperlakukan dariaktor' motivasi. Kami terus-menerus membandingkan data
sebagai fenomena utama dari minat kita. Untuk menjelajahi tentang kesamaan dan perbedaan dalam peserta serta
komprehensif PMHP'pengalamans stigma, kami memutuskan
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18: 325 Halaman 4 dari 13

di peserta untuk memeriksa kategori dan mengembangkan link diperawat menceritakan sebuah episode tentang seorang pasien pria
antara mereka. CT memimpin pengkodean fokus pendahuluan.dengan depresi:
Selanjutnya, diskusi diadakan antara CT, ET, dan HM, di mana
kami meninjau kategori dan tautan yang dikembangkan untuk Keluarganya tidak dapat menerima gagasan bahwa
menentukan apakah mereka didasarkan pada data dan cukup salah satu kerabat mereka benar-benar mengalami
menjelaskan fenomena tersebut. depresi.(...)Inikarena dalam budaya kita, ketika datang
Setelah menganalisis data dari 35 PMHP, model tentatif ke penyakit mental, ia cenderung menjadi urusan
yang menjelaskan hubungan antara kategori dikembangkan. keluarga. Orang-orang berpikir jika salah satu dari Anda
Kami kemudian mengumpulkan dan menganalisis data pada memiliki riwayat penyakit mental, ada kemungkinan
empat PMHP tambahan. Melalui diskusi, tim peneliti penuh hampir semua dari Anda sudah memilikinya. Kami
menentukan bahwa kategori dan tema cukup relevan dan bahwa peduli tentang bagaimana orang lain memikirkan
model berlaku untuk PMHP tambahan ini. Kami kemudian keluarga kami lebih dari apa pun. Dan orang lain
menyimpulkan bahwa model secara teori jenuh. merasa bahwa itu bukan tempat mereka untuk campur
tangan dalam beberapa masalah keluarga. (Wawancara
Hasil Analisis mengungkapkan empat tema yang saling terkait 48, Perawat, Wanita)
seputar stigma yang dialami oleh PMHP: (1) konteks yang
mempengaruhi pengalaman stigma, (2) pengalaman stigma, (3) Secara khusus, usia menikah PMHP menghadapi stigma karena
pengubah dampak dari pengalaman stigma, dan (4) konsekuensi kepercayaan pada keturunan. Orang-orang di masyarakat sering
dari pengalaman stigma. Gambar 1 menunjukkan hubungan percaya bahwa PMHP memiliki masalah kesehatan mental dalam
antara tema. keluarga mereka'sdarah dan takut mengembangkan masalah
tersebut di kekerabatan mereka melalui pernikahan.
Konteks yang memengaruhi pengalaman stigma. Kami
mengidentifikasi dua kategori kontekstual yang mengubah cara Saya punya satu tetangga yang saya laporkan ke
orang lain memperlakukan PMHP secara negatif. [pemerintah kabupaten] barangay karena dia mengejek
saya. Dia mengatakan bahwa saya memiliki penyakit
Kepercayaan publik tentang masalah kesehatan mental mental dalam darah kami dan tidak ada yang berani
Kepercayaan publik seputar masalah kesehatan mental adalah menikahi saya dan mendapat masalah. (Wawancara
kategori stigma kontekstual yang dialami oleh PMHP di Filipina. 51, PMHP, Pria)
Ini terdiri dari tiga tema: masalah keluarga, pesimisme yang tidak
realistis dan optimisme tentang keparahan, dan tentu saja kronis
yang disederhanakan. Pesimisme dan optimisme yang tidak realistis tentang
keparahan PMHP mengalami stigma ketika orang lain terlalu
pesimistis tentang keparahan masalah kesehatan mental. Peserta
Masalah keluarga Relawan kesehatan masyarakat dan petugas
sering mengkritik mereka yang percaya bahwa masalah
kesehatan mengamati bahwa keluarga PMHP dan orang-orang di
kesehatan mental umumnya menyebabkan perbaikan fungsional
komunitas lokal tidak memberikan dukungan yang tepat untuk
yang parah. Keyakinan ini menghasilkan perlakuan tidak adil
PMHP karena mereka menganggap penderitaan mental sebagai
terhadap PMHP di Filipina.
masalah keluarga dan menunjukkan apa yang disebut "darah
buruk". Keyakinan bahwa masalah kesehatan mental dapat
ditularkan di antara kerabat mendorong keluarga PMHP untuk [Peneliti: Apa tantangan terbesar untuk program
menyangkal adanya masalah kesehatan mental dan orang-orang [inklusi sosial]?] Mencari pekerjaan.Inisangat sulit.
di masyarakat untuk menjauhkan diri dari PMHP. Seorang Orang-orang masyarakat don'tpercaya bahwa
mereka
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 325 Halaman 5 dari 13
18:.Gambar 1 Stigma yang dialami oleh orang-orang dengan masalah kesehatan mental dan faktor-faktor
yang terkait di Filipina

[PMHP] fungsional dan don'tmempekerjakan mereka. sebagai pemicu langsung pengalaman stigma. Ini terdiri dari dua
(...) Jadi sekarang beberapa barangays [pemerintah tema: ancaman yang belum terpecahkan dan harapan yang tidak
kabupaten] sudah mulai mempekerjakan mereka. Kami terpenuhi.
berharap orang melihat mereka bekerja keras dan mulai
mempercayai mereka. (Wawancara 27, petugas Ancaman yangterselesaikan Ancaman yang belumbelum
program Rehabilitasi, Laki-laki) terselesaikan adalah suatu kondisi di mana PMHP berisiko
menyakiti diri sendiri atau orang lain karena masalah kesehatan
Sementara itu, optimisme yang tidak realistis tentang mental mereka, dengan orang-orang yang berhubungan dengan
keparahannya juga menyebabkan stigma. Kepercayaan yang PMHP gagal mengelola risiko tersebut. Di bawah kondisi seperti
umum dipegang adalah bahwa individu dapat mengatasi itu, PMHP sering mengalami kekerasan fisik,
penderitaan psikologis apa pun dengan sendirinya, dan akibatnya,dihindari, dan dibatasi oleh orang lain. Meskipun PMHP,
itu tidak akan menjadi masalah serius. Sudah umum bagi PMHPkeluarga mereka, dan relawan kesehatan masyarakat dikaitkan
untuk ragu atau menahan empati dalam budaya yang menekankanancaman PMHP's,faktorpersonal seperti kepribadian dan gejala
ketahanan dan humor di bawah situasi yang penuh tekanan. lahiriah terlihat, mereka juga menekankan kesalahan dari orang-
orang di masyarakat setempat karena tidak memiliki pemahaman
Orang Filipina bangga menjadi ulet. Kami menemukan dan keterampilan dalam berinteraksi dengan PMHP. Ketika
sesuatu yang lucu dalam situasi sulit apa pun. Tetapi orang lain menjadi akrab dengan PMHP, mereka berhasil
ketika Anda memiliki penyakit ini, pemikiran semacam mengelola ancaman itu dan mencegah PMHP dari mengalami
itu memberi Anda tekanan besar. (...) Suatu hari, saya stigma. Ibu seorang anak laki-laki dengan masalah
membuka tentang penyakit mental saya kepada teman- perkembangan saraf memberi tahu kami:
teman saya, tetapi mereka semua memiliki reaksi yang
sama. Mereka tertawa pada saya dan Anak saya mudah menjadi kasar. Misalnya, ketika
didn'tmenganggapnya serius. (Wawancara 71, PMHP, seseorang mengambil dan bermain dengan mainannya.
Wanita) Para tetangga don'tmemahami mengapa dia marah
dan mereka menggertak dia. Namun ada juga
beberapa teman bermain yang sepenuhnya
Kursus Masalah kronis yang terlalu disederhanakankronis memahaminya. Ketika mereka tahu bahwa anak saya
yang terlalu disederhanakan masalah kesehatan mental akan marah, mereka segera menjaga jarak darinya.
muncul sebagai salah satu penyebab stigma. Orang-orang tanpa Dan setelah beberapa saat, anak saya menjadi tenang
pengalaman masalah kesehatan mental sering salah paham dan mereka mulai bermain-main bersama. (Wawancara
tentang kambuhan dan remisi yang berulang dalam perjalanan 4, Ibu dari seorang anak laki-laki dengan masalah
masalah kesehatan mental. Mereka cenderung menerapkan model kesehatan mental)
penyakit akut dan mengharapkan penyembuhan lengkap dalam
jangka pendek. Namun, karena gejala pro merindukan, mereka
mulai mempercayai PMHPrekening's. Harapan yang tidak terpenuhi Harapan yangterpenuhi
tidakadalah konteks lain dari stigma. Dalam konteks ini, ada
Setelah satu bulan tidak bekerja, saya bisa bekerja dan kesenjangan antaraPMHP'kemampuandan oranglain'harapan s
tidur. Tetapi pada bulan Februari, itu kembali. Aku tak dari mereka. Beberapa PMHP ulang penderitaan porting dari
bisa'ttidur selama beberapa hari. (...) Atasan saya stigma ketikaoranglain harapanyang terlalu tinggi untuk situasi
berpikir bahwa saya harus bekerja pada tugas shift mereka. Orang-orang dalam lingkungan budaya ini cenderung
malam, tetapi saya mengatakan kepada mereka bahwa menghargai ikatan yang kuat dan timbal balik di antara keluarga
saya harus mengambil cuti sakit. Tetapi karena itu dan tetangga. PMHP kadang-kadang tidak dapat melakukan
adalah alasan yang sama untuk ketidakhadiran saya sesuai dengan nilai ini karena kondisi kesehatan mental mereka.
sebelumnya, mereka sudah berpikir bahwa saya Pelanggaran nilai ini dinilai secara moral salah.
mengarang cerita. (Wawancara 30, PMHP, Pria)
Mereka [tetangga] mengatakan saya harus membantu
ibu saya dengan melakukan mencuci, membersihkan,
Kondisi interpersonal Kondisi interpersonal diidentifikasi dan merawat adik saya, bahkan ketika saya
mengatakan saya merasa lemah atau don'ttahu orang lain meremehkanPMHP's.kemampuan Keluarga sering
bagaimana. (Wawancara 5, PMHP, Female) dikritik orang lain yang tampak hanya padaPMHP'skemampuan
dis tetapi tidak pada kemampuan mereka.
Dia adalah besar tapi masih doesn'tmembantu ibunya.
Itusebabnyatetangga don'tseperti dia. Mereka bilang dia Ketika seseorang di lingkungan kami mencoba
bukan anak yang baik. (Wawancara 18, relawan berbicara dengan kakak saya dan dia tidak membalas,
kesehatan masyarakat, Female) mereka mulai menggertaknya dan memanggilnya gila.
[Peneliti: Bagaimana menurut Anda kita dapat
Sementara itu, beberapa PMHP lainnya mengalami stigma ketika mengubah situasi seperti itu?] Saya pikir komunikasi
yang tepat kepadanya adalah
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18: 325 Halaman 6 dari 13
terbaik karena dia'sbenar-benar pendengar yang baik. Masalahnya adalah bahwa orang lain don'ttahu dia
benar-benar mengerti hal-hal yang benar-benar baik. (Wawancara 8, Kakak perempuan dengan masalah
kesehatan mental)
Pengalaman Stigma Meskipun kami sering menemukan bahwa PMHP secara positif dirawat oleh orang lain karena
masalah kesehatan mental mereka, kami juga menemukan bahwa hampir semua peserta PMHP dihadapkan dengan
perlakuan negatif. dari orang lain. PMHP mengalami pelecehan psikologis (misalnya dihina secara verbal, ditertawakan,
ditatap, digosipkan, diragukan), kekerasan fisik (misalnya dipukul, dilempari batu), dibatasi (misalnya disuruh tidak
pergi ke luar sendirian, diikat dengan tali ke pilar), tidak didukung (misalnya kurangnya pemahaman dan simpati),
dimanfaatkan (misalnya ditipu uang dan barang-barang), diabaikan (mis. privasi tidak dilindungi, perawatan medis tidak
disediakan), dan ditolak (misalnya tidak dikaitkan dengan, tidak disewa). Keluarga merupakan sumber penting stigma
dalam hal menonjol karena stigma dari keluarga sering berulang (misalnya sering ditampar) dan diperpanjang (misalnya
dikurung di kamar selama beberapa bulan). PMHP juga sering mengalami stigma dari tetangga mereka, dan kadang-
kadang dari teman sekolah, rekan kerja dan majikan. Orang-orang yang terlibat dengan PMHP sebagai bagian dari tugas
mereka di tempat kerja (yaitu petugas kesehatan dan petugas keselamatan publik) juga merupakan sumber stigma. Untuk
informasi lengkap tentang pengalaman stigma berdasarkan sumber, silakan lihat Tabel 2.
Dampak pengubah pengalaman stigma Bahkan jika sifat pengalaman stigma serupa, cakupan dan tingkat pengaruh
padaPMHP'skehidupan bervariasi tergantung pada dampak pengubah pengalamanstigma.PMHP memiliki tiga
pengubah dampak yang terdiri dari faktor internal (yaitu penilaian fatalistik) dan eksternal (yaitu ikatan teman sebaya,
persatuan komunitas).
Penilaian fatalistik pengalaman stigmapengalaman Penilaian fatalistikstigma menawarkan PMHP dan keluarga
mereka strategi untuk mengatasi rasa sakit emosional yang disebabkan oleh pengalaman stigma. Orang-orang di
lingkungan itu umumnya percaya bahwa Allah menentukan peristiwa kehidupan di masa lalu, sekarang dan masa depan.
Beberapa PMHP dan keluarga mereka menerima perlakuan tidak adil dari yang lain sebagai “takdir.” Mereka dapat tetap
berharap penuh karena mereka percaya bahwa Allah akan membantu mereka jika mereka memiliki iman kepada Allah.
Terkadang orang mengatakan dia gila. [Peneliti: Apa yang Anda lakukan dalam menanggapi hal itu?] Tidak
ada. Kata orang
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18: 325 Halaman 7 dari 13
Tabel 2 Stigma pengalaman dengan jenis dan sumber dan contohnya
melanggar Psikologis
Keluarga saya saudara lainnya mengatakan bahwa dia gila. (Interview 70,
Sister of PMHP)
Friends Her classmates were bullying her (Interview 21, Mother
of PMHP)
Neighbours They [neighbours] say bad things to me like “abnoy”
[“abnormal” in Tagalog]. (Interview 55, PMHP)
Coworkers, Employers
I don't like them [coworkers] gossiping about me. (Interview 32, PMHP)
Health care providers
They told me that I was lazy. (Interview 42, PMHP)
Strangers on the street
When a vehicle stopped and the driver stared at her I got mad. (Interview 38, Father of PMHP)
Physical violence
Family He [Father] sometimes slaps him. (Interview 15, Mother
of PMHP)
Friends My high school friends started throwing stones at me
and saying I'm crazy (Interview 6, PMHP)
Neighbours When my neighbour hit him I needed to bring him to
the hospital (Interview 1, Mother of PMHP)
Public safety officers
They [public safety officers] hit me and I was very scared. (Interview 58, PMHP)
Restricted
Family We tied him down with a rope because he would
always wander around. (Interview 43, Mother of PMHP)
Not supported
Family Her brothers don't understand her. (Interview 8, Sister
of PMHP)
Friends No one really understands me, even my friends.
(Interview 60, PMHP)
Coworkers, Employers
They [coworkers] usually laugh because they don't know it's hard having this problem. (Interview 12, PMHP)
Taken advantage of
Neighbours He usually rents a bike in our neighbour for five pesos,
but sometimes he'll pay with twenty pesos and they won't give him the change. (Interview 7, Mother of PMHP)
Neglected
Family We had to let him live with us because his parents
abandoned him when he was little. (Interview 44, Aunt of PMHP)
Health care providers
When we visited the hospital, we saw that she was naked and she was already held with other mental patients in the room. There were no
assessments done for her [for urinary tract infection]. (Interview 38, Father of PMHP)
Rejected
Family My brother says to “keep her out of the home.” (Interview 63, Sister of PMHP)
Friends [Researcher: Did he have many friends?] Yes, before. But
now, they avoid him. (Interview 65, Mother of PMHP)
Coworkers, Employers

I kept failing to find a job. That's why I need to hide it [mental health problem]. (Interview 16, PMHP) aA listed source with an example of a

particular type of stigma experience indicates that at least one incidence of that type was reported by the participant

what they want to say. We just say “God is good.” As done accordingly. (Interview 34, PMHP, Female)
long as we believe in Him, it will be alright. (Interview
23, Sister of a man with a mental health problem)
Support based on Bayanihan spirit Support based on
Bayanihan spirit, a traditional con- cept of community unity,
Peer bonds Peer bonds, the emotional bonds with other people relieved the negative impacts of stigma on PMHP. It was not rare
with similar mental health problems, empowered PMHP to that community people gave food or rented a house free to PMHP
change their stigmatised situation in a posi- tive way. Stigma and their family who had little income. Helping one an- other in a
experience could marginalise them in the community, but when time of need was inherent in their lives, called Bayanihan in
they were together with peers who understood not only their Tagalog. For example, a homeless woman with schizophrenia
health condition but also their lowered social status, they were told us that she had felt hopeless because she had been bullied at
empowered and motivated to change the situation for themselves school and was in a materially deprived circumstance. However,
and their peers. she was now enjoying her life and managing to make a living
because some of her neighbours treated her as a valued
[Researcher: What are the barriers to your recovery?] community member (eg regularly invited her to a local dancing
The different perceptions of people towards us [she and event) and occasionally gave her food. A community health
other people with mental health problems]. It is so volunteer explained why she had good relationships with the
discouraging for us. And we are the only ones who can community as follows:
understand each other very well. We are like brothers
and sisters already. Nevertheless, we make sure that the That is natural here. When your family member is sick,
reason we join the [rehabilitation] program is not only for neighbours and friends are there to pay for medicines,
ourselves but to show them that we can change bring food, help with housework, and take care of small
ourselves for the better. If we will be given a chance to kids. We call it Bayanihan. (Interview 3, Community
work again, we will make 100 percent effort to get things health volunteer, Female)
Consequence of stigma experience Stigma experience was problem)
found to bring about a substan- tial negative impact on PMHP's
social networks, roles, opportunities, and mental health. Third, stigma experiences provoked conflicts, from a quarrel to a
physical fight, and worsened the relationship between PMHP and
Reduction of social networks Stigma experience reduced others. The conflicting relationships produced a further
PMHP's social networks, which led to them spending their days stigmatising attitude towards PMHP.
isolated at home without any interaction with people outside of
their im- mediate family. This was due not only to the direct He got into a fight with his playmates because they said
influ- ence of experiences of stigma (ie being physically bad words to him. (...) Many of our neighbours told me
restrained, being avoided by others) but also the indirect that he should be in a cell. They told me that they knew
influence of changes in three aspects: PMHP's behaviour, a policeman who could put him in jail. (Interview 1,
restriction by families, and relationships with others. First, after Mother of a man with metal health problem)
being negatively treated, PMHP tended to “close off to
everybody” and distanced themselves from others.
Lost social roles and opportunities As a result of stigma
Going out is sometimes like an obstacle. (...) After that experience, PMHP lost social roles and opportunities, such as
[hearing my friends gossiping about me], I have been being employed, going to school, having a romantic partner,
afraid of people's judgments. (Interview 62, PMHP, getting married, parenting, help- ing with household chores and
Female) the family business, taking care of younger siblings and joining
religious activities.
Second, families started to restrict PMHP's behaviour to protect
them from further stigma experiences. She was a member of the choir in church. She likes
singing and has a good voice. And plenty of friends
We do not allow him to go out. We are afraid that visited her in the past and they went to church together.
something like that [neighbours calling him crazy] might But no more. Nobody visits her, and she quit attending it.
happen to him again or someone might abduct him. (Interview 10, Mother of a woman with a mental health
(Interview 9, Sister of a man with a mental health problem)
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18:325 Page 8 of 13

Increased financial strain Lost social roles and opportunities woman with anxiety problem explained how the experi- ence of
increased financial strain, which negatively affected the families being bullied when she was a teenager influ- enced her current
as well as PMHP themselves. In this setting, PMHP and their condition:
fam- ilies lived in communities where many people find it dif-
ficult to make a living. The cost of transportation to medical It triggers my anxiety. When I remember their facial
facilities and treatment fees put them in a fur- ther difficult expressions, even now, I feel overwhelmed and
situation economically. In such conditions, entire families often breathless (Interview 39, PMHP, Female).
suffered from the financial strain that was due to stigma to the
degree that they could not afford basic items including food and
The experience of stigma also affected the mental health
clothing. condition of PMHP by preventing them from seeking help. Some
PMHP and their families choose to keep their mental health
If only I could find a good job like when I was well. Even status a secret. However, families have limited capacities to take
though we do not have enough money to buy things, my care of a person with a mental health problem, especially in the
family really makes an effort to find ways that we can case of someone with severe symptoms. In the worst case in
buy those medicines. (Interview 20, PMHP, Male) terms of the influence of stigma on PMHP's mental health, a
commu- nity health volunteer reported that the parents of a
daughter with a mental health problem locked her up in her room
Aggravated mental health The participants reported that the and took care of her without seeking profes- sional help.
stigma experiences aggravated mental health in PMHP. The However, her condition kept deteriorating and eventually she
memory of negative treatment from others often stuck in their committed suicide inside her room.
mind and its influence lasted for a long time. A 32-year-old
Discussion To our knowledge, this is the first study to was only recognised as a bar- rier to help-seeking [35, 39]. Our
document the stigma experienced by PMHP in the Philippines. qualitative exploration's original finding is that the over-
This study adds to the understanding of discrimination in LMIC optimistic belief among the community regarding the severity of
set- tings and its related contextual factors in the Philippines. mental health prob- lems results in PMHP's receiving
First, our results showed that PMHP in the Philippinesinappropriate or negative treatment. This is an important finding
experienced stigma, which brought about negative im- pacts onfor the Philippines, because resilience and optimism under
PMHP's social networks, roles and opportunities, financialdifficult situations are among the well-known cultural traits of
burden, and mental health. Although stigma Filipinos [57, 58]. Stigma resulting from optimism might be
types, sources, and areas of impact were generally consist- ent prevalent in the Philippines; a prior study showed that among the
with the existing literature in this field [4, 6, 51], we found that 16 countries, the Philippines posted the highest proportion of
experiences of stigma threatened the economic survival of the respondents who agreed that mental illness would improve on its
entire family of PMHP and increased the mental health crisis in own [59].
the LMIC context, given the min- imal welfare and mental health Third, the results indicated that mental health prob- lems
care provisions. Several studies with participants recruited from were perceived as problems of the family and dis- couraged
clinical settings have shown that PMHP in LMICs suffered less people from accepting mental health problems. The finding is
from stigma [2, 18–20]. In this study, we involved PMHP with- consistent with psychiatrists' clinical expe- riences with Filipino
out psychiatric service use, which prevented us from over- patients [60, 61]. We also found that a belief in transmissibility
looking the stigma experienced by the poorest and most among relatives led to PMHP experiencing reduced marriage
marginalised PMHP. Our findings might better reflect the reality opportunities. Previous studies conducted on Chinese descent
in LMIC settings, where it is estimated that more than 70% of groups [62–64] showed that the threat of genetic contamination
PMHP receive no treatment for their mental health conditions was related to endorsement of reproductive restriction. We
[52]. propose that it might hold true in the Filipino con- text, meaning
Second, we found that pessimistic and over-optimistic re- that the threat to family lineage through genetic contamination
actions to a mental health problem are among the import- ant via marriage accounts for some of the discrimination experienced
contexts of experiences of stigma in the Philippines. Historically, by PMHP.
stigma research has mainly focused on the pes- simistic view on Fourth, we revealed a context-specific impact modifier of
the prognosis and its negative effects [10, 53–56]. Meanwhile, stigma experiences, namely, fatalistic appraisal of stigma
when the over-optimistic view on the outcome of mental health experience. Existing studies have discussed that Filipinos
problems has been documented among Filipino immigrants, it typically attribute illness to “the will of God” [39, 49, 65]. A new
finding of this study is that negative
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18:325 Page 9 of 13

treatments from others were also attributed to fate. Glo- bally, it allowed us to reveal that the interpersonal conditions (ie
is known that fatalistic appraisal of negative events inhibits active unresolved threat and unmet expecta- tions) preceded stigma
coping and worsens health [66, 67]. However, we found that experiences. Consistent with pre- vious research from India [24]
fatalism offered a spiritual coping strategy and shielded PMHP and Indonesia [70], in the setting where mental health care is not
from the adverse ef- fects of stigma in the Catholic dominant readily available at a local level, people in the community needed
setting of the Philippines. These findings are consistent with the to cope with the possible danger of PMHP to self or others and
litera- ture that have showed that fatalism facilitates adjustment can violate PMHP's human rights. Similar to the results of prior
to negative life events [49, 68, 69]. Moreover, support based qualitative analyses of interviews with PMHP and their families
on Bayanihan spirit was another culturally rele- vant impact [18, 71], the expectations of others in contrast to PMHP's actual
modifier. The origin of the Bayanihan spirit is traced back to the capabilities caused negative reactions from others. Those
country's tradition wherein towns' people cooperate to carry a interpersonal conditions might be a more important determinant
family's entire house on their shoulders to a new location. It is of stigma expe- riences than PMHP's personal factors,
considered a core es- sence of the Filipino culture. Our finding considering the previous studies showing individual variables (eg
supports the arguments by Lasalvia [21] and Mascayano et al. em- ployment status, symptom, and treatment experiences)
[29] that communal network, which tends to be better main- accounted for only less than 30% of total variance of ex-
tained in LMICs, is among the existing strengths to re- duce the perienced stigma [2, 3].
negative effects of stigma.
Lastly, the research method of obtaining perspectives from Practical implications Our results suggest that mental health care
multiple participants who witnessed and experi- enced stigma must have the objective of the reduction of stigma towards
PMHP. The Department of Health and Local Government Units mental health problems who were not using psychiatric services.
are re- quired by the Mental Health Act [72], established in 2018 In fact, community health volunteers do not recognise any people
as the first law of its kind in the Philippines, to initiate and having common mental health problems. This may reflect
sustain nationwide campaigns to raise the level of awareness on stigma-related situations where local people do not recognise the
the protection and promotion of mental health and rights. In manifestation of symptoms of those problems as a health issue, or
conducting stigma reduction campaigns, they should: 1) target where people with those problems hide their conditions.
families of PMHP, community people, health workers, and publicAdditionally, cultural and language bar- riers may have played a
safety officers; 2) avoid genetic explanations for mental health part in data collection and inter- pretation. However, we also
problems and emphasise the role of environmental and social encountered a number of situations where the interviewee
factors as its cause; 3) in- crease public understanding of not onlyprovided the data col- lector, who was from another cultural
the possibility of background, with further explanations, especially on their
recovery but also the challenges that PMHP face; and 4) im- culture. Further, some interviews were too short to be considered
prove families' and community members' skills in assessing and an in-depth interview. Also, we needed to rely in part on data
coping with possible danger posed by PMHP to self or others from narratives of people who know PMHP well, instead of from
[73–76]. These interventions might be more effective when they PMHP themselves. These were because the inter- viewer had
utilise the existing communal network and in- crease social difficulty encouraging some participants, espe- cially PMHP, to
contact between PMHP and others [77, 78] We also propose that talk about sensitive topics. Thus, there might be experiences and
mental health and welfare services for PMHP should: 1) be related themes that we could not explore. Lastly, we conducted
community-based and support PMHP in meeting expectations the study in one city; thus, the results may not be generalisable to
that are meaningful for themselves and others; 2) provide another part of the Philippines (eg rural and Muslim-dominant
opportunities for PMHP to share their experiences with peers to areas).
empower them [79–81]; and 3) prevent PMHP from internalising
experiences of stigma with acknowledgement of fatalistic Conclusions Our findings highlight that PMHP in the
appraisal of them as a coping strategy. Lastly, to mitigate the Philippines experi- ence substantial discrimination and its
adverse influences of stigma, it is necessary to change the adverse effects are se- vere to the degree that it threatens the
structure of health care and welfare service provision for PMHP financial survival of the entire family. Culture-bound beliefs and
(eg inclusive edu- cation, welfare benefits, and job schemes). It is social structure (eg perceiving mental health problems as a
also essential to provide effective and accessible mental health familial prob- lems, traditional communal unity) played
care. important roles in shaping and modifying stigma experiences.
More research is needed to develop stigma reduction
Study limitations We were unable to recruit people with common interventions utilising these findings and to evaluate their
effectiveness.
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18:325 Page 10 of 13

Additional files Authors' contributions CT had a major role in the conception of the study,
undertook the data collection, carried out the data analysis, and had a major role
in writing the manuscript. MT contributed to the design of the study, assisted the
Additional file 1: Interview guide for interviews with people with mental data collection and interpretation, and supervised writing the manuscript. ET
health problems. A set of questions we referred while interviewing assisted data collection, conducted data analysis, and revised the manuscript.
PMHP. (DOCX 88 kb) Additional file 2: Interview guide for interviews YT assisted data collection and revised the manuscript. HM supervised the
with carers and community health volunteers. A set of questions we design of the study, had a role in data analysis, and revised the manuscript.
referred while interviewing carers and community health volunteers. Semua penulis membaca dan menyetujui naskah final.
(DOCX 90 kb)

Ethics approval and consent to participate Ethical approval was obtained from
the ethical committee of the Graduate School of Health Sciences, Kobe
Abbreviations DSM: The Diagnostic and Statistical Manual of Mental
University, Japan (reference number 561). The study was conducted in
Disorders; HICs: High- income countries; LMICs: Low- and middle-income
accordance with the ethical guidelines set forth by the Declaration of Helsinki
countries; PMHP: People with mental health problems
and the Ethical Guidelines for Medical and Health Research Involving Human
Subjects provided by the Ministry of Health, Labour, and Welfare of Japan. The
Acknowledgments We are grateful to the interviewees for their participation. We City Health Office of the local government approved a head of time our study
would like to thank Dr. Magdalena C. Meana, Dr. Ma. Luisa Babaran-Echavez, protocol, especially ethical aspects for potentially participating citizens. Potential
and barangay health workers for their assistance with data collection. participants received written and oral information about the study. It was
emphasized that participation was voluntary. During the data collection, we
obtained written consent from all the interviewees and verbal assent from PMHP
Availability of data and materials The transcripts from the interviews are whose carers participated in the interviews. In the case where the interviewee
confidential and will not be shared. was under 18 years old, we gained verbal assent from them and written consent
from their parents.
Consent for publication Participants were informed that the information they meta-analysis. Soc Sci Med. 2010;71:2150–2161. Available from:
shared in the interviews would be published in anonymised form. Written https://doi.org/10.1016/j. socscimed.2010.09.030 Elsevier Ltd 7. Link BG, Phelan
informed consent for publication was obtained. JC. Conceptualising stigma. Annu Rev Sociol. 2001 [cited
2018 Jul 3];27:363–385. Available from: https://www.annualreviews.org/doi/
pdf/10.1146/annurev.soc.27.1.363 8. Corrigan PW. Mental health stigma as
Competing interests The authors declare that they have no
social attribution: implications for
competing interest.
research methods and attitude change. Clin Psychol Sci Pract. 2006;7:48–67
Available from: http://doi.wiley.com/10.1093/clipsy.7.1.48. 9. Mannarini S, Boffo
M. Anxiety, bulimia, drug and alcohol addiction,
Publisher's Note Springer Nature remains neutral with regard to depression, and schizophrenia: what do you think about their aetiology,
jurisdictional claims in published maps and institutional affiliations. dangerousness, social distance, and treatment? A latent class analysis
approach. Soc Psychiatry Psychiatr Epidemiol. 2015;50:27–37. 10. McGinty
Author details 1Graduate School of Health Sciences, Kobe University, 701, 2-6-2, EE, Goldman HH, Pescosolido B, Barry CL. Portraying mental illness
2
Yamamoto-dori, Chuo-ku, Kobe, Hyogo 650-0003, Japan. City Health Office, and drug addiction as treatable health conditions: effects of a randomized
experiment on stigma and discrimination. Soc Sci Med; 2015;126:73–85.
City Government of Muntinlupa, Muntinlupa, Philippines. 3Hyogo Institute for
4
Available from: https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2014.12.010. Elsevier Ltd
Traumatic Stress, Kobe, Japan. Kobe City College of Nursing, Kobe, Japan.
11. Angermeyer MC, Dietrich S. Public beliefs about and attitudes towards
Received: 20 December 2017 Accepted: 20 September 2018
people with mental illness: a review of population studies. Acta Psychiatr
Scand. 2006;113:163–79. 12. Corrigan PW, Markowitz FE, Watson A, Rowan
D, Kubiak MA. An attribution model of public discrimination towards persons
with mental illness. J Health Soc Behav. 2003;44:162–79. 13. Corrigan P,
References 1. Seeman N, Tang S, Brown AD, Ing A. World survey of mental Watson A. The paradox of self-stigma and mental illness. Clin Psychol Sci
illness stigma. Pract. 2002;9:35–53 Available from: https://onlinelibrary.wiley.
J Affect Disord. 2016;190:115–121. Available from: https://doi.org/10.1016/j. com/doi/10.1093/clipsy.9.1.35. 14. Evans-Lacko S, Brohan E, Mojtabai R,
jad.2015.10.011 Elsevier. 2. Lasalvia A, Zoppei S, Van Bortel T, Bonetto C, Thornicroft G. Association between
Cristofalo D, Wahlbeck K, et al. public views of mental illness and self-stigma among individuals with mental
Global pattern of experienced and anticipated discrimination reported by people illness in 14 European countries. Psychol Med. 2012;42:1741–52. 15. Mccann
with major depressive disorder: a cross-sectional survey. Lanset. 2013;381:55– TV, Renzaho A, Mugavin J, Lubman DI. Stigma of mental illness and
62. Available from: https://doi.org/10.1016/S0140-6736(12)61379-8 Elsevier Ltd substance misuse in sub-Saharan African migrants: a qualitative study. Int J
3. Thornicroft G, Brohan E, Rose D, Sartorius N, Leese M. Global pattern of Ment Perawatan Kesehatan. 2017;27:956–65. 16. Camden Schizoph E, Corker
experienced and anticipated discrimination against people with schizophrenia: EA, Beldie A, Brain C, Jakovljevic M, Jarema M, et al.
a cross-sectional survey. Lancet; 2009;373:408–415. Available from: Experience of stigma and discrimination reported by people experiencing the
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(08)61817-6. Elsevier Ltd 4. Sharac J, first episode of schizophrenia and those with a first episode of depression: The
McCrone P, Clement S, Thornicroft G. The economic impact of mental health FEDORA project Anamaria Vasilache 2 , Margda Waern 3,4 , Norman Sartorius
stigma and discrimination: a systematic review. Epidemiol Psichiatr Soc. 10 , Graham Thornicroft 1 and the FEDORA study group. Int J Soc Psychiatry.
2010;19:223. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/21261218. 2015 [cited 2018 Jul 3];61:438–445. Available from: http://journals.sagepub.
5. Clement S, Schauman O, Graham T, Maggioni F, Evans-Lacko S, com/doi/pdf/10.1177/0020764014551941 17. Lasalvia A, Van Bortel T, Bonetto
Bezborodovs N, et al. What is the impact of mental health-related stigma on C, Jayaram G, Van Weeghel J, Zoppei S, et al. Cross-national variations in
help-seeking? A systematic review of quantitative and qualitative studies. reported discrimination among people treated for major depression worldwide :
Psychol Med. 2015;45:11–27 Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ the ASPEN / INDIGO international study. Br J Psychiatry. 2015;207:507–14. 18.
pubmed/24569086. 6. Livingston JD, Boyd JE. Correlates and consequences of Koschorke M, Padmavati R, Kumar S, Cohen A, Weiss HA, Chatterjee S, et al.
internalized stigma for people living with mental illness: a systematic review and Experiences of stigma and discrimination of people with schizophrenia in
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18:325 Page 11 of 13

India. Soc Sci Med; 2014;123:149–159. Available from: https://doi.org/10. banyan tree--exclusion and inclusion of people with mental disorders in rural
1016/j.socscimed.2014.10.035. Elsevier Ltd 19. Lv Y, Wolf A, Wang X. North India. BMC Public Health. 2015;15:–446 Available from: https://
Experienced stigma and self-stigma in Chinese bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12889-015-1778-2. 25.
patients with schizophrenia. Gen Hosp Psychiatry. 2013;35:83–8. Available Maramis A, Van Tuan N, Minas H. Mental health in Southeast Asia. Lanset.
from: https://doi.org/10.1016/j.genhosppsych.2012.07.007 Elsevier Inc. 20. 2011;377:700–2. 26. Minas H, Diatri H. Pasung: Physical
Oshodi YO, Abdulmalik J, Ola B, James BO, Bonetto C, Cristofalo D, et al. restraint and confinement of the
Pattern of experienced and anticipated discrimination among people with mentally ill in the community. Int J Ment Health Syst. 2008;2 Available from:
depression in Nigeria: a cross-sectional study. Soc Psychiatry Psychiatr https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2442049/. 27. Tawiah PE,
Epidemiol. 2014;49:259–66. 21. Lasalvia A. Tackling the mental illness stigma Adongo PB, Aikins M. Mental Health-Related Stigma and
in low- and middle-income Discrimination in Ghana: Experience of Patients and Their Caregivers. Ghana
countries: lessons learned from high-income countries and mistakes to avoid. Med J. 2015 [cited 2018 Jul 3];49:30–6. Available from: http://www.ncbi.nlm.
Epidemiol Psychiatr Sci. 2015;24:395–8 Available from: https://www. nih.gov/pubmed/26339082. 28. Lauber C, Rössler W. Stigma towards people
cambridge.org/core/journals/epidemiology-and-psychiatric-sciences/article/ with mental illness in
tackling-the-mental-illness-stigma-in-low-and-middleincome-countries- developing countries in Asia. Int Rev Psychiatry [Internet]. 2007;19:157–78
lessonslearned-from-highincome-countries-and-mistakes-to-avoid/ Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17464793. 29.
83D63EA7FD15A3A3F2F9085E7E1700A2. 22. Rosen A. Destigmatizing day- Mascayano F, Armijo JE, Yang LH. Addressing stigma relating to mental
to-day practices: what developed countries illness in low- and middle-income countries. Front Psychiatry.
can learn from developing countries. World Psychiatry. 2006;5:21–24. 2015;6:1–4. 30. Abdullah T, Brown TL. Mental illness stigma and
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1472257/. 23. Alonso J, Buron A, ethnocultural beliefs,
Bruffaerts R, He Y, Posada-Villa J, Lepine JP, et al. Association values, and norms. Clin Psychol Rev. 2011;31:934–48. 31. Semrau
of perceived stigma and mood and anxiety disorders: results from the world M, Evans-Lacko S, Koschorke M, Ashenafi L, Thornicroft G. stugma
mental health surveys. Acta Psychiatr Scand. 2008;118:305–14. 24. Mathias and discrimination related to mental illness in low- and middle-income
K, Kermode M, San Sebastian M, Koschorke M, Goicolea I. Under the
countries. Epidemiol. Psikiater Sci. [Internet]. 2015;24:382–94. Available from: Stoecker S. Neuropsychiatric issues in epilepsy. In: Matsuura M, Inoue Y,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25937022. 32. Yang LH, Kleinman A, editors. Neuropsychiatr. issues epilepsy [Internet]. John Libbey Eurotext; 2010
Link BG, Phelan JC, Lee S, Good B. Culture and stigma: [cited 2018 Jun 27]. hal. 233. Available from: https://books.google.co.jp/books?
adding moral experience to stigma theory. Soc Sci Med. id=
2007;64:1524–35. 33. Yang LH, Thornicroft G, Alvarado R, Vega E, Link FQXhAAAAQBAJ&pg=PA174&lpg=PA174&dq=epilepsy+Emil+Kraepelin&sourc
BG. Recent advances in e= bl&ots=r35Oh0rwjA&sig=IZa-67-
cross-cultural measurement in psychiatric epidemiology: utilizing “what matters 5hrTVkzSl4HEIoGkaobQ&hl=en&sa=X&ved=
most” to identify culture-specific aspects of stigma. Int. J. Epidemiol. [internet]. 0ahUKEwjd26SwkvPbAhWEnZQKHUvrDZsQ6AEIsAEwEw#v=onepage&q=
2014;43:494–510. Available from. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ epilepsyAQ28EmilKraepelin&f=false. 48. World Health Organization. mhGAP
pubmed/24639447. 34. Edman JL, Johnson RC. Filipino American and Training Manuals - for the mhGAP
Caucasian American beliefs about the causes and treatment of mental Intervention Guide for mental, neurological and substance use disorders in non-
problems. Cultur Divers Ethnic Minor Psychol. 1999;5:380–6. 35. Thompson S, specialized health settings, version 2.0 [Internet]. SIAPA. Organisasi Kesehatan
Hartel G, Manderson L, Woelz-Stirling N, Kelaher M. The Dunia; 2017 [cited 2018 Jun 27]. Available from: http://www.who.int/
mental health status of Filipinas in Queensland. Aust NZJ Psychiatry. 2002; mental_health/mhgap/training_manuals/en/ 49. Tuliao AP. Mental health help
36:674–80. 36. Corrigan PW, Rowan D, Green A, Lundin R, River P, Uphoff- seeking among Filipinos: a review of the
Wasowski K, et al. literature. Asia Pacific J Couns Psychother [Internet]. 2014;5:124–36 Available
Challenging two mental illness Stigmas : personal responsibility and from: http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/21507686.2014.913641. 50.
dangerousness. Schizophr Bull. 2002;28:293–310. 37. Pescosolido BA, Yang LH, Valencia E, Alvarado R, Link B, Huynh N, Nguyen K, et al. A
Medina TR, Martin JK, Long JS. The “Backbone” of Stigma: theoretical and empirical framework for constructing culture-specific stigma
Identifying the Global Core of Public Prejudice Associated With Mental instruments for Chile. Cad. saude coletiva [Internet]. 2013;21:71–9. Available
Illness. Saya. J. Public Health [Internet]. 2013;103:853–60. Available from: from: /pmc/articles/PMC3753780/?report=abstract. 51. Hamilton S, Pinfold V,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23488508. 38. Gong F, Gage SJL, Cotney J, Couperthwaite L, Matthews J, Barret K, et al.
Tacata LA. Helpseeking behavior among Filipino Qualitative analysis of mental health service users' reported experiences of
Americans: a cultural analysis of face and language. J Community Psychol. discrimination. Acta Psychiatr Scand. 2016;134:14–22. 52. Demyttenaere K,
2003;31:469–88. 39. Javier JR, Supan J, Lansang A, Beyer W, Kubicek K, Bruffaerts R, Posada-Villa J, Gasquet I, Kovess V, Lepine JP,
Palinkas LA. Preventing et al. Prevalence, severity, and unmet need for treatment of mental disorders in
Filipino mental health disparities: perspectives from adolescents, the World Health Organization world mental health surveys. JAMA [internet].
caregivers, 2004;291:2581–90. Available from. http://www.ncbi.nlm.nih.
providers, and advocates. Asian Am J Psychol [Internet]. 2014;5:316–24 gov/pubmed/15173149. 53. Wig NN, Suleiman MA, Routledge R, Murthy RS,
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4319658/. 40. Ladrido-Ignacio L, Ibrahim
Charmaz K. Constructing Grounded Theory. 2nd ed. SAGE Publications Ltd; HH, et al. Community reactions to mental disorders. A key informant study in
2014. 41. Charmaz K. Grounded theory methods in social justice three developing countries. Acta Psychiatr. Skandal [Internet]. 1980;61:111– 26.
research. In: Denzin Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7361584. 54. Ando S,
Yamaguchi S, Aoki Y, Thornicroft G. Review of mental-health-related
NK, Lincoln YS, editors. SAGE Handb. Qual. Res. SAGE; 2011.
p. 359–380. 42. Charmaz K. The Power of Constructivist Grounded Theory stigma in Japan. Psychiatry Clin Neurosci. 2013;67:471–82. 55. van
for Critical Boekel LC, Brouwers EP, van Weeghel J, Garretsen HF. Comparing
Inquiry. Qual. Inq [Internet]. 2017;23:34–45. Available from: http://journals. stigmatising attitudes towards people with substance use disorders between
sagepub.com/doi/10.1177/1077800416657105 43. City Government of the general public, GPs, mental health and addiction specialists and clients.
Muntinlupa. POVERTY AND EMPLOYMENT STATISTICS Int J Soc Psychiatry [Internet]. 2014;61:539–49 Available from:
http://isp.sagepub.com/cgi/doi/10.1177/0020764014562051. 56. Clement S,
[Internet]. 2017 [cited 2017 Jun 30]. 44. Philippine Statistics
Jarrett M, Henderson C, Thornicroft G. Messages to use in
Authority. Philippines National Demographic and Health
population-level campaigns to reduce mental health-related stigma: consensus
Survey 2013. 2013 [cited 2017 Jun 30]. Available from: https://dhsprogram.
development study. Epidemiol Psichiatr Soc. 2010;19:72–9. 57. Dy MB. Values
com/pubs/pdf/FR294/FR294.pdf. 45. Boling W, Means M, Fletcher A. Quality
in Philippine culture and education. Washington, DC: CRVP; 1994. 58. Social
of Life and Stigma in Epilepsy,
Weather Stations. Social Weather Station Survey. [Internet]. 2017
Perspectives from Selected Regions of Asia and Sub-Saharan Africa. Brain Sci.
[cited 2017 Nov 9]. Available from: https://www.sws.org.ph/swsmain/
[Internet]. Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI); 2018 [cited 2018
artcldisppage/?artcsyscode=ART-20170816103037 59. Pescosolido BA,
Jun 27];8. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29614761. 46.
Martin JK, Olafsdottir S, Long JS, Medina TR, Martin JK. The
Herrmann LK, Welter E, Berg AT, Perzynski AT, Van Doren JR, Sajatovic M.
theory of industrial society and cultural schemata: does the “cultural myth of
Epilepsy misconceptions and stigma reduction: Current status in Western
stigma” underlie the WHO schizophrenia paradox? Am J Sociol. 2015;121:
countries. Epilepsy Behav. [Internet]. 2016 [cited 2018 Jun 27];60:165–73.
783–825.
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27208826. 47. Koch-
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18:325 Page 12 of 13

60. Araneta EG. Psychiatric Care of Pilipino Americans. In: Gaw AC, editor. 67 Available from: https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2013.03.036. 64. Yang
Cult. LH, Kleinman A. “Face” and the embodiment of stigma in China: the
Ethn. Ment. Illn. Washington, DC: American Psychiatric Press; 1993. cases of schizophrenia and AIDS. Soc Sci Med. 2008;67:398–408. 65.
hlm. 377–412. 61. Sanchez F, Gaw A. Mental health Care of Filipino Abad PJB, Tan ML, Baluyot MMP, Villa AQ, Talapian GL, Reyes ME, et al.
Americans. Psychiatr Serv Cultural beliefs on disease causation in the Philippines: challenge and
[Internet] 2007;58:810–815. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ implications in genetic counseling. J Community Genet. 2014;5:399–407. 66.
pubmed/17535941 62. Wonpat-Borja AJ, Yang LH, Link BG, Phelan JC. De Los Monteros KE, Gallo LC. The relevance of fatalism in the study of
Eugenics, genetics, and Latinas' cancer screening behavior: a systematic review of the literature. Int J
mental illness stigma in Chinese Americans. Soc Psychiatry Psychiatr Behav Med. 2011;18:310–8. 67. Roberts RE, Roberts CR, Chen IG. Fatalism
Epidemiol. 2012;47:145–56. 63. Yang LH, Purdie-Vaughns V, Kotabe H, Link and risk of adolescent depression.
BG, Saw A, Wong G, et al. Culture, Psychiatry [internet]. 2000;63:239–52. Available from. http://www.ncbi.nlm.
threat, and mental illness stigma: identifying culture-specific threat among nih.gov/pubmed/11125670. 68. Cheng H, Sit JWH, Twinn SF, Cheng KKF,
Chinese-American groups. Soc. Sci. Med. [internet]. Elsevier Ltd. 2013;88:56– Thorne S. Coping with breast Cancer survivorship in Chinese women the role
of fatalism or fatalistic voluntarism. Perawatan Kanker. 2013;36:236–44. 69. [Internet]. 2015 [cited 2018 Jun 28];3:11. Available from: http://
Gonzalez P, Nuñez A, Wang-Letzkus M, Lim JW, Flores KF, Nápoles AM. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25914827. 76. Jorm AF, Kitchener BA, Fischer
Coping with breast cancer: reflections from Chinese American, Korean JA, Cvetkovski S. Mental Health First Aid
American, and Mexican American women. Heal Psychol [Internet] 2016;35: Training by e-Learning: A Randomized Controlled Trial. Aust. New Zeal. J.
19–28. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26389720. 70. Psychiatry [Internet]. 2010 [cited 2018 Jun 28];44:1072–81. Available from:
Nurjannah I ,Mills J PT& UK. Human rights of the mentally ill in Indonesia. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21070103. 77. Corrigan PW, Morris SB,
Int Nurs Rev. 2015;62:153–61. 71. Habtamu K, Alem A, Michaels PJ, Rafacz JDRN. Challenging the public
Hanlon C. Conceptualizing and contextualizing stigma of mental illness: a meta-analysis of outcome studies. Psikiater Serv.
functioning in people with severe mental disorders in rural Ethiopia: a qualitative [Internet]. 2012;63:963–73 Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
study. BMC psychiatry [internet]. 2015;15:34. Available from: pubmed/23032675. 78. Corrigan PW, Michaels PJ, Vega E, Gause M, Larson J,
https://bmcpsychiatry.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12888-015-0418- 9. Krzyzanowski R, et al.
72. An act establishing a national mental health policy for the purpose of Key ingredients to contact-based stigma change: A cross-validation. Psikiater
enhancing the delivery of integrated mental health services, promoting and Rehabil. J. [Internet]. 2014 [cited 2018 Jun 28];37:62–4. Available from:
protecting the rights of persons utilizing psychiatric, neurologic and psychosocial http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24417232. 79. Corrigan PW, Larson JE,
health services, APPROPRI [Internet]. Republic of the Philippines; 2018. Michaels PJ, Buchholz BA, Del Rossi R, Fontecchio
Available from: http://www.officialgazette.gov.ph/2018/06/ 20/republic-act-no- MJ, et al. Diminishing the self-stigma of mental illness by coming out
11036/ 73. Kitchener B, Jorm A. Mental health first aid training for the public: proud. Psychiatry Res. 2015;229:148–54.
evaluation of effects on knowledge, attitudes and helping behavior. BMC 80. Rüsch N, Abbruzzese E, Hagedorn E, Hartenhauer D, Kaufmann I,
Psychiatry [Internet]. 2002;2:10. Available from: http://www.biomedcentral. Curschellas J, et al. Efficacy of Coming Out Proud to reduce stigma's impact
com/1471-244X/2/10 74. Morgan AJ, Ross A, Reavley NJ. Systematic review among people with mental illness: pilot randomised controlled trial. Br. J.
and meta-analysis of Mental Health First Aid training: Effects on knowledge, Psychiatry [Internet]. 2014 [cited 2018 Jun 28];204:391–7. Available from:
stigma, and helping behaviour. Doran CM, editor. PLoS One [Internet]. 2018 http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24434073. 81. Corrigan PW, Rüsch N,
[cited 2018 Jun 28];13:e0197102. Available from: Scior K. Adapting disclosure programs to reduce the
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal. pone.0197102. 75. stigma of mental illness. Psikiater Serv. [internet]. 2018 [cited 2018 Jun
Bond KS, Jorm AF, Kitchener BA, Reavley NJ. Mental health first aid training for 28];appi. Ps.2017004. Available from:
Australian medical and nursing students: an evaluation study. BMC Psychol. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29606076.
Tanaka et al. BMC Psychiatry (2018) 18:325 Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai