Disusun Oleh:
Heni Puspita Sari : 16.0377.712.01
A. Latar Belakang
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Terdapat beberapa spesies Mycobacterium,
antara lain: M. tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M. Leprae dsb yang
juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok bakteri
Mycobacterium selain Mycobacterium tuberculosis yang bisa menimbulkan
gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other
Than Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan diagnosis
dan pengobatan TBC. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global.
jumlah kematian akibat tuberkulosis menurun 22% antara tahun 2000 dan
2015, namun tuberkulosis masih menepati peringkat ke-10 penyebab
kematian tertinggi di dunia pada tahun 2016. Pada tahun 2016 terdapat 10,4
juta kasus insiden TBC (CI 8,8 juta – 12, juta) yang setara dengan 120 kasus
per 100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu
India, Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan. Sebagian besar estimasi
insiden TBC pada tahun 2016 terjadi di Kawasan Asia Tenggara (45%)
dimana Indonesia merupakan salah satu di dalamnya dan 25% nya terjadi di
kawasan Afrika (Indah M. 2018).
Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki
1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan
Survei Prevalensi Tuberkulosis prevalensi pada laki-laki 3 kali lebih tinggi
dibandingkan pada perempuan. Hal ini terjadi kemungkinan karena laki-laki
lebih terpapar pada fakto risiko TBC misalnya merokok dan kurangnya
ketidakpatuhan minum obat (Kemenkes RI, 2018).
B. Rumusan Masalah
Pada penderita TB biasanya mengalami perubahan bentuk fisik menjadi lebih
kurus, sering batuk-batuk dan tampak pucat. Keadaan seperti ini akan
mempengaruhi konsep diri pada penderita TB sehingga membuat penderita
seakan dikucilkan dari lingkungan sekitar dan akhirnya penderiita TB Paru
mengalami depresi di lingkungan maupun di keluarga. Maka pertanyaan dari
penelitian ini adalah bagaimana pengalaman keluarga dalam menghadapi
pasien TB paru yang mengalami depresi.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman
keluarga dalam menghadapi pasien TB paru yang mengalami depresi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi:
a. Gambaran keluarga pada pasien TB paru
b. Peranan keluarga pada pasien TB paru
c. Harga diri pasien TB paru
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien TB, Keluarga dan Masyarakat
Hasil penelitian ini agar dpat digunakan sebagai motivasi, dan
menumbuhkan sikap positif pasien TB. Bagi keluarga dan masyarakat agar
memberikan dukungan kepada penderita TB agar tidak berlanjut pada
masalah depresi pada penderita TB lainnya.
2. Bagi Instansi Kesehatan
Bagi pihak rumah sakit penelitian ini dapat bahan masukan agar
memberikan asuhan keperawatan psikososial tentang depresi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan dapat memasukkan dalam materi pendidikan
keperawatan, dan mengambangkan keilmuan terkait depresi pada pasien
TB
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengalaman keluarga dalam
menghadapi pasien TB paru yang mengalami depresi dan seberapa besar
terjadi pada penderita TB paru.
DAFTAR PUSTAKA