(IUGR)
KUPANG
223111033
2023
Tinjauan Teori
A. Pengertian
Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
melihat usia gestasi sedangkan Bayi berat lahir sangat rendah adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 1500 gram tanpa melihat usia gestasi. BBLSR dapat terjadi pada bayi kurang dari
37 minggu atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction /IUGR), (Sudarti &
Fauziah, 2013). IUGR adalah janin yang berat badannya sama atau kurang dari 10 persentil
yang tidak mencapai pertumbuhan optimal karena terhambat olehfaktor maternal, fetal, dan
plasenta (Tricia et al, 2013). Bayi kecil masa kehamilan (KMK) disebut juga Small for
Gestational Age (SGA) mewakili kejadian IUGR atau pertumbuhan janin terhambat (Kozuki
et al,2012).
B.Etiologi
Faktor nutrisi merupakan salah satu penentu dalam pertumbuhan dan perkembangan janin
(Almatsier, 2011). Wanita hamil yang kurang mengkonsumsi mikronutrien terutama besi
dapat menyebabkan terjadinya defisiensi besi karena terjadinya peningkatan kebutuhan besi
dalam kehamilan. Defisiensi besi adalah masalah nutrisi yang lazim terjadi di dunia.
diperkirakan kurang lebih dua milyar masyarakat di dunia mengalami defisiensi besi
(Kimberly et al, 2003). Masalah kekurangan zat besi melalui asupan makanan sangat
menghawatirkan, karena asupan zat besi selama kehamilan harus mencukupi untuk
peningkatan massa sel darah merah, penambahan volume plasma, dan meyediakan untuk
pertumbuhan unit fetoplasenta (School, 2005).
Penyebab umum IUGR adalah kelainan plasenta yang membuatnya tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Posisi plasenta terlalu rendah di dalam rahim (plasenta previa) juga
bisa meningkatkan risiko janin tidak berkembang.Kondisi janin tidak berkembang juga dapat
terjadi sebagai akibat dari masalah kesehatan tertentu pada ibu, seperti:
Preeklampsia dan hipertensi saat hamil
Penyakit ginjal, diabetes, penyakit jantung, anemia, penyakit paru-paru, dan gangguan
pembekuan darah yang terjadi sebelum dan selama hamil.
Kelainan janin, seperti sindrom Down, kelainan kromosom, anencephaly, dan cacat
gin
Merokok, minum alkohol, dan memakai narkoba sejak sebelum dan selama hamil.
Terdiagnosis penyakit menular seksual seperti toksoplasmosis, rubella, dan sifilis
yang bisa ditularkan pada janin di dalam kandungan
Malnutrisi (kekurangan atau kelebihan nutrisi) selama hamil yang dapat menghambat
pertumbuhan.
C.Komplikasi
PJT yang tidak segera diberi tindakan penanganan dokter dapat menyebabkan bahaya bagi
janin hingga menyebabkan kematian. Kondisi ini disebabkan karena terjadinya kondisi
asupan nutrisi dan oksigenasi yang tidak lancar pada janin. Jika ternyata hambatan tersebut
masih bisa di tangani kehamilan bisa dilanjutkan dengan pantauan dokter, sebaliknya jika
sudah tidak bisa ditangani maka dokter akan mengambil tindakan dengan memaksa bayi
untuk dilahirkan melalui operasi meski belum pada waktu nya . Komplikasi pada PJT dapat
terjadi pada janin dan ibu :
1. Janin
Antenatal : gagal nafas dan kematian janin
Intranatal : hipoksia dan asidosis
Setelah lahir :
a. Langsung: Asfiksia, Hipoglikemi , Aspirasi mekonium , DIC, Hipotermi, Perdarahan
pada paru,Polisitemia, Hiperviskositas sindrom, Gangguan gastrointestinal.
b. Tidak langsung Pada simetris PJT keterlambatan perkembangan dimulai dari lambat dari
sejak kelahiran, sedangkan asimetris PJT dimulai sejak bayi lahir di mana terdapat kegagalan
neurologi dan intelektualitas. Tapi prognosis terburuk ialah PJT yang disebabkan oleh infeksi
kongenital dan kelainan k romosom
2. Ibu
Preeklampsi
Penyakit jantung
Malnutrisi
D.Manisfestasi Klinik
Ada dua jenis IUGR yaitu simetris dan asimetris. Simetris IUGR terjadi jika faktor yang
menghambat pertumbuhan terjadi pada awal kehamilan, ditandai dengan ukuran lingkar
kepala, panjang badan, berat yang kurang secara proporsional untuk usia gestasi. Sedangkan
asimetris Intrauterine Growth Restriction (IUGR) umumnya disebabkan oleh insufisisensi
plasenta, malnutrisi ibu, atau kondisi luar yang muncul pada akhir kehamilan (Trica et al,
2013 ; Sulchan, 2011). Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT biasanya tampak kurus, pucat,
dan berkulit keriput. Tali pusat umumnya tampak rapuh dam layu dibanding pada bayi
normal yang tampak tebal dan kuat. PJT muncul sebagai akibat dari berhentinya
pertumbuhan jaringan atau sel.
Hal ini terjadi saat janin tidak mendapatkan nutrisi dan oksigenasi yang cukup untuk
perkembangan dan pertumbuhan organ dan jaringan, atau karena infeksi. Meski pada
sejumlah janin, ukuran kecil untuk masa kehamilan bisa diakibatkan karena faktor genetik
(kedua orangtua kecil), kebanyakan kasus PJT atau Kecil Masa Kehamilan (KMK)
dikarenakan karena faktor-faktor lain. Beberapa diantaranya sbb: PJT dapat terjadi kapanpun
dalam kehamilan. PJT yang muncul sangat dini sering berhubungan dengan kelainan
kromosom dan penyakit ibu. Sementara, PJT yang muncul terlambat (>32 minggu) biasanya
berhubungan dengan problem lain.
Pada kasus PJT, pertumbuhan seluruh tubuh dan organ janin menjadi terbatas. Ketika
aliran darah ke plasenta tidak cukup, janin akan menerima hanya sejumlah kecil oksigen, ini
dapat berakibat denyut jantung janin menjadi abnormal, dan janin berisiko tinggi mengalami
kematian. Bayi- bayi yang dilahirkan deng an PJT akan mengalami keadaan berikut :
Penurunan level oksigenasi
Nilai APGAR rendah (suatu penilaian untuk menolong identifikasi adaptasi bayi
segera setelah lahir)
Aspirasi mekonium (tertelannya faeces/tinja bayi pertama di dalam kandungan) yang
dapat berakibat sindrom gawat nafas
Hipoglikemi (kadar gula rendah)
Kesulitan mempertahankan suhu tubuh janin
Polisitemia (kebanyakan sel darah merah)
E .Tanda dan Gejala
Menurut kemenkes (2022) intrauterine Growth Restriction (IUGR),memiliki manisfestasi
klinik,yaitu :
Bayi dalam kandungan tidak bergerak
Normalnya, sang ibu akan merasakan gerakan di perutnya pada trimester kedua. Bila sang ibu
awalnya merasakan sang bayi bergerak teratur, tapi tiba-tiba janin tidak bergerak, ada
kemungkinan bayi mengalami IUGR
Hasil USG yang tidak normal
Ultrasound atau USG akan menunjukkan ukuran, posisi, dan secara keseluruhan
perkembangan bayi. Cara ini juga dapat menunjukkan cacat lahir sehingga dapat membantu
dokter membuat perkiraan hari kelahiran. Namun, pada kasus IUGR yang memberi tanda
janin tidak berkembang, hasil USG trimester pertama dan kedua tidak menunjukkan adanya
perkembangan.
Kadar HCG menurun
Perlu diketahui bahwa HCG (human gonadoptropin) adalah hormon yang diproduksi selama
kehamilan. Kadar hormon HCG akan terus naik dari usia 9 hingga 16 minggu. Ini
menandakan bahwa kehamilan sang ibu berkembang normal. Kadar hormon hCG akan terus
naik dari usia 9 hingga 16 minggu. Ini menandakan bahwa kehamilan sang ibu berkembang
normal.Namun ketika janin tidak berkembang, kadar hCG akan lebih rendah dari seharusnya.
Bila terus terjadi, hal ini bisa menjadi pertanda janin tidak berkembang di dalam kandungan.
Janin bayi tidak bergrak jadi tanda bayi tidak bergerak
Kadar hormon HCG akan terus naik dari usia 9 hingga 16 minggu. Ini menandakan bahwa
kehamilan sang ibu berkembang normal. Namun ketika janin tidak berkembang, kadar hCG
akan lebih rendah dari seharusnya. Bila terus terjadi, hal ini bisa menjadi pertanda janin tidak
berkembang di dalam kandungan. Pada beberapa kasus, bayi mungkin tidak sepenuhnya
berhenti berkembang, hanya saja terlambat perkembangannya.
Demam
Payudara tidak sensitif
Gejala morning sickness berkurang
Keluar cairan ketuban
Kram perut
F.Patofisiologi
Fungsi Plasenta Abnormal Plasenta memegang peranan penting dalam terjadinya IUGR.
Kelainan pembentukan, perfusi inadekuat, dan disfungsi vili plasenta diduga sebagai salah
satu penyebab utama dari IUGR, terutama pada usia gestasi awal.Pada preeklampsia, terjadi
invasi sel trofoblas pada uterus yang terlalu dangkal dan kelainan diferensiasi sitotrofoblas.
Hal ini menyebabkan tidak terjadinya destruksi arteri spiralis desidua distal, sehingga
perfusi maternal melalui vili plasenta inadekuat yang akan menyebabkan hipoksia plasenta
lokal dan gangguan pertumbuhan janin.Selain itu, infark, stress oksidatif, sitokin-sitokin, dan
hipertensi dalam kehamilan juga dapat mengganggu fungsi vili trofoblas. Faktor Genetik
Genetik juga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya IUGR. Rendahnya
kadar insulin-like growth factor (IGF)-I dan II dan peningkatan kadar IGF binding protein
(BP)-1 ditemukan berhubungan dengan IUGR pada beberapa studi. Selain itu, delesi parsial
homozigot dan mutasi reseptor IGF-1 juga sudah ditemukan pada beberapa kasus IUGR.
Penyebab genetik lainnya yang diduga dapat menyebabkan IUGR adalah gangguan pada gen
glial cell missing-1 (GCM1).
Gangguan pada gen ini dipercaya dapat mengganggu diferensiasi dan morfogenesis
trophoblast sehingga dapat menyebabkan IUGR. Adapula faktor meternal lainnya yaitu
anemia,meskipun cukup umum terjadi,anemia pada ibu hamil tidak boleh disepelekan.jika
umum sel darah merah dalam tubuh ibu terlalu sedikit,ibu hamil dan janin beresiko
mengalami kekurangan gizi dan oksigen.tentunya,hal ini dapat membahayakan ibu serta janin
dalam kandungan,ini juga akan menyebabkan kondisi tubuh melemah dan mengalami
kontraksi dini.
G.Phatway
Penyakit ginjal, diabetes, penyakit
Faktor Ibu jantung, anemia, penyakit paru-paru, Penyebab lain :
dan gangguan pembekuan darah yang
faktorjanin,faktor
terjadi sebelum dan selama hamil
Nutrisi kurang
Faktor uterus
dan plasenta
Janin menderita
Pasokan Oksigen ke distres
janin berkurang
Janin menderita Beberapa minggu-
distres hari sebelum lahir
Tatalaksana kehamilan dengan PJT bertujuan, karena tidak ada terapi yang paling
efektif sejauh ini, adalah untuk melahirkan bayi yang sudah cukup usia dalam kondisi
terbaiknya dan meminimalisasi risiko pada ibu. Tatalaksana yang harus dilakukan adalah :
1. PJT pada saat dekat waktu melahirkan. Yang harus dilakukan adalah segera dilahirkan
2. PJT jauh sebelum waktu melahirkan. Kelainan organ harus dicari pada janin ini, dan bila
kelainan kromosom dicurigai maka amniosintesis (pemeriksaan cairan ketuban) atau
pengambilan sampel plasenta, dan pemeriksaan darah janin dianjurkan
a). Tatalaksana umum : setelah mencari adanya cacat bawaan dan kelainan kromosom
serta infeksi dalam kehamilan maka aktivitas fisik harus dibatasi disertai dengan
nutrisi yang baik. Tirah baring dengan posisi miring ke kiri, Perbaiki nutrisi dengan
menambah 300 kal perhari, Ibu dianjurkan untuk berhenti merokok dan
mengkonsumsi alkohol, Menggunakan aspirin dalam jumlah kecil dapat membantu
dalam beberapa kasus IUGR Apabila istirahat di rumah tidak dapat dilakukan maka
harus segera dirawat di rumah sakit. Pengawasan pada janin termasuk diantaranya
adalah melihat pergerakan janin serta pertumbuhan janin menggunakan USG setiap
3-4minggu
b).Tatalaksana khusus : pada PJT yang terjadi jauh s ebelum waktunya dilahirkan,
hanya terapi suportif yang dapat dilakukan. Apabila penyebabnya adalah nutrisi ibu
hamil tidak adekuat maka nutrisi harus diperbaiki. Pada wanita hamil perokok berat,
penggunaan narkotik dan alkohol, maka semuanya harus dihentikan
c). Proses melahirkan : pematangan paru harus dilakukan pada janin prematur.
Pengawasan ketat selama melahirkan harus dilakukan untuk mencegah komplikasi
setelah melahirkan. Operasi caesar dilakukan apabila terjadi distress janin serta
perawatan intensif neonatal care segera setelah dilahirkan sebaiknya dilakukan.
Kemungkinan kejadian distress janin selama melahirkan meningkat pada PJT karena
umumnya PJT banyak disebabkan oleh insufisiensi plasenta yang diperparah dengan proses
melahirkan.
I.Penccegahan
Beberapa penyebab dari PJT tidak dapat dicegah. Bagaimanapun juga, faktor seperti diet,
istirahat, dan olahraga rutin dapat dikontrol. Untuk mencegah komplikasi yang serius selama
kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil mengikuti nasihat dari dokternya; makan makanan yang
bergizi tinggi; tidak merokok, minum alkohol dan menggunakan narkotik; mengurangi stress;
berolahraga teratur; serta istirahat dan tidur yang cukup. Suplementasi dari protein, vitamin,
mineral, serta minyak ikan juga baik dikonsumsi. Selain itu pencegahan dari anemia serta
pencegahan dan tatalaksana dari penyakit kronik pada ibu maupun infeksi yang terjadi harus baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah PJT pada janin untuk setiap ibu hamil sebagai
berikut :
2. Hindari stress selama kehamilan. Stress merupakan salah satu faktor pencetus hipertensi.
3. Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan. Setiap akan
mengkonsumsi obat, pastikan sepengetahuan/resep dokter kandungan
4. Olah raga teratur Olah raga (senam hamil) dapat membuat tubuh bugar, dan mampu
memberi keseimbangan oksigenasi, maupun berat badan.
6. Periksakan kehamilan secara rutin. Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin sangat
penting dilakukan agar kondisi ibu dan janin dapat selalu terpantau. Termasuk, jika ada
kondisi PJT, dapat diketahui sedini mungkin. Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan
pemeriksaan setiap 4 minggu sampai dengan usia kehamilan 28 minggu. Kemudian, dari
minggu ke 28-36, pemeriksaan dilakukan setidaknya setiap 2 minggu sekali. Selanjutnya,
lakukan pemeriksaan setiap 1 minggu sampai dengan usia kelahiran atau 40 minggu.
Semakin besar usia kehamilan, semakin mungkin pula terjadi hambatan atau gangguan. Jadi,
pemeriksaan harus dilakukan lebih sering seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
10) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.
Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki; klaudikasi dan
sensasi menjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu
berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina Epitaksis : perdarahan dari
lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi,
tanda romberg positif, paralysis
11) Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala
Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
12) Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi;
baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran
terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan,
penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum, petikie dan
ekimosis (aplastik).
13) Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB) , hilang
libido (pria dan wanita) dan mppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.
2.Pemeriksaan Penunjang
1. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (aktivitas pagi hari)
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (keengganan untuk
makan)
2.Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan (SIKI)
Hasil (SLKI)
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberianan
algetik, jika perlu
3.Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan dengan mengacu kepada rencana tindakan atau
intervensi yangditetapkan atau dibuat.
4.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah
teratasi, tidak teratasi atau teratasi sebagian dengan mengacu kepada kriteria hasil.
III.DAFTAR PUSTAKA
1.Wikojosastro H, Abdul Bari Saifuddin, Triatmojo Rachimhadhi. Dalam: Buku Ajar Ilmu
Kebidanan, edisi ke 5. Jakarta; Balai Penerbit FKUI
. 1999: 781-83.
2. Resnik R. High Risk Pregnancy. In: Emedicine journal obstetrics and gynekology.
Volume 99. No: 3. Maret 2003.
3. Leveno KJ, Cunningham FG, Norman F. Alexander GJM, Blomm SL, Casey BM. Dashe
JS, Shefield JS, Yost NP. In: William Manual of Obstetrics. Edisi 2003. The University of
Texas Southwestern Medical Centre at Dallas. 2003:743-760
4. Konar H. In : D. C Dutta Text Book of Obstetrics Including Perinatology and
Contraception. Edisi ke-4. 1998:496-501
5. Johnson, M., Maas, M., Moorhead, S. 2008. Nursing Outcomes Classification Fourth
Edition. Mosby, Inc : Missouri.
6. McCloskey, J.C., Bulechek, G.M. 2008. Nursing Intervention Classification
FourthEdition. Mosby, Inc : Missouri.
7. North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnoses : Definition &
Classification 2012-2014. Philadelphia.