Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

SOAP METODE OPERASI WANITA (MOW)

Diajukan untuk memenuhi Tugas

Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

Dosen Pengampu:

Didien Ika Setyarini, S.SiT., M. Keb.

Disusun Oleh:

Zulfa Ainuha (P17311174067)

Dwi Ajeng Ayu R (P17311174074)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN


MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah laporanyang berjudul “SOAP Metode Operasi Wanita”
Keberhasilan penyusunan tugas ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang terlibat
untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu antara lain:

1. Ibu Didien Ika Setyarini, SSiT., M.Keb selaku dosen matakuliah Asuhan
Kebidanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
2. Kedua orang tua yang telah mendukung kami baik secara moril maupun
materil untuk menimba ilmu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
3. Teman-teman di prodi Sarjana Terapan dan Profesi Bidan Malang
khususnya kelas IIIB yang telah memberikan dorongan untuk
menyelesaikan tugas ini

Penyusun menyadari dengan terbatasnya pemahaman penyusun terkait dengan


materi perkuliahan Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi, untuk itu dengan senang hati penyusun menerima kritik dan saran
untuk menyempurnakan tugas di masa yang selanjutnya. Harapan penyusun
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya bagi
pembaca

Malang, 26 Juli 2019

Penyusun
SOAP METODE OPERASI WANITA

I.DATA SUBJEKTIF
1. Pengkajian
Tempat : RSIA Husada Bunda
Tanggal : 18 November 2018 Pukul : 13.00 WIB

a. Identitas Pasien Identitas Suami


1. Nama : Ny. Y Nama : Tn. A
2. Umur : 34 tahun Umur : 35 tahun
3. Agama : Islam Agama : Islam
4. Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
5. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Kary. BUMN
6. Alamat : Jl. Letjen Sutoyo, Malang
b. Anamnesa
1. Alasan Kunjungan :
Ny. Y ingin melakukan steril, karena ibu merasa jumlah anak
sudah cukup.
2. Riwayat Pernikahan :
Ibu menikah 1 kali, pada umur 26 tahun, lamanya pernikahan 8
tahun dan telah memiliki 2 anak.
3. Riwayat Menstruasi :
a. Menarche : 17 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lama : 7 hari
d. Banyak : sehari 3x ganti pembalut
4. Riwayat Obstetri
1. Kehamilan pertama tahun 2013, anak meninggal, berjenis
kelamin laki – laki, berat badan 2,6 kg, panjang badan 50cm,
melahirkan di RSIA Husada Bunda pada usia kehamilan 8
bulan, dengan cara Sectio Caesaria.
2. Kehamilan kedua tahun 2014, anak hidup, berjenis kelamin
perempuan, berat badan 2,8kg, panjang badan 49cm,
melahirkan di RSIA Husada Bunda pada usia kehamilan 9
bulan, dengan cara Sectio Caesaria.
3. Kehamilan ketiga tahun 2015, anak meninggal, karena tidak
berkembang pada usia 4 bulan, dan dilakukan kuret di RSIA
Husada Bunda
4. Kehamilan keempat tahun 2016, anak meninggal, kembar 3,
berjenis kelamin perempuan semua, berat badan 2kg, panjang
badan 49cm, melahirkan di RSIA Husada Bunda pada usia
kehamilan 7 bulan, dengan cara Sectio Caesaria
5. Kehamilan kelima tahun 2018, anak hidup, berjenis kelamin
perempuan, berat badan 2,8kg, panjang badan 50cm,
melahirkan di RSIA Husada Bunda pada usia kehamilan 9
bulan, dengan cara Sectio Caesaria.
5. Riwayat KB
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Seksual
Ibu berhubungan seksual seminggu 2-3x

II. DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
TD : 110/ 80 mmHg S : 36,5o
N : 80 x/ menit R : 20 x/ menit
TB : 154 cm
BB : 60 kg

1) Abdomen : Terdapat bekas Sectio Caesaria yang belum kering


2) Genetalia : Vulva berwara kemerahan, Tidak ada varises, luka pada
vulva
2. Pemeriksaan Penunjang :
a. Pemeriksaan Laboratorium : Hb: 11,6 gr%
b. Pemeriksaan Penunjang Lain : tidak dilakukan

III. ANALISA
P3032 Ab1 dengan calon akseptor Kontrasepsi MOW

IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 18 November 2018
1. Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum setelah bisa buang angina
3. Menganjurkan ibu untuk mobilitas dini dengan miring kanan, kiri,
duduk dan latihan berjalan dengan ditemani oleh keluarganya apabila
pasien tidak pusing.
4. Memberikan konseling pada ibu pasca tindakan operatif
a. Menganjurkan ibu untuk menjaga luka operasi tetap kering
hingga luka tidak infeksi
b. Menghindari hubugan intim hingga merasa cukup nyaman
c. Menghindari mengangkan benda-benda berat dan kerja keras
selama 1 seminggu
d. Menganjurkan ibu kembali lagi apabila merasakan ada keluhan
dan control 1 minggu lagi
5. Memberikan terapi obat sesuai advis dokter pada ibu.

Anda mungkin juga menyukai