Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

HIV adalah singkatan dari Human Immunodefisiency Virus yaitu virus


yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang akan membuat manusia
tersebut rentan terhadap berbagai serangan penyakit.

Acquired immunne deficiency syndrome (AIDS) merupakan kumpulan


gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh suatu virus yang
di sebut human immunodefisiency virus (HIV). (aziz alimul,2008)

2.2 Etiologi

Disebabkan oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh yang di akibatkan oleh


human immunodefisiency virus. Virus HIV hidup dalam darah, saliva, semen, dan
mudah mati jika di luar tubuh. HIV juga dapat di jumpai dalam sel monosit,
makrotag dan sel glia jaringan otak

2.3 Patofisiologi

HIV menyerang sel darah putih (limfosit Th) yang merupakan sumber
kekebalan tubuh untuk menangkal berbagai penyakit infeksi. Dengan memasuki
limfosit Th, virus memaksa limfosit Th untuk memperbanyak dirinya, sehingga
menyebabkan kematian limfosit Th. Kematian limfosit Th itu membuat daya
tahan tubuh berkurang, sehingga mudah terserang penyakit atau infeksi dari luar
(baik virus,bakteri,jamur,atau parasit) sehingga hal itu menyebabkan kematian
pada orang dengan HIV / AIDS. Selain menyerang limfosit Th, virus HIV juga
memasuki sel tubuh yang lain, organ yang paling sering terkena adalah otak dan
susunan saraf lainnya. Virus HIV diliputi oleh suatu protein pembukus yang
sifatnya toksik (racun) terhadap sel,khususnya sel otak serta susunan saraf pusat
dan tepi lainnya, sehingga terjadilah kematian sel otak. (aziz alimul,2008).
2.4 Manifestasi Klinis (tanda dan gejala)

Tanda dan gejala yang banyak di temukan anak berupa gambaran nonspesifik
seperti :

 Gagal tumbuh
 Berat badan menurub
 Anemia
 Panas berulang
 Limfadenopati
 Hepatosplenomegali
 Infeksi opstunistik (infeksi karena kuman,bakteri,virus,protozoa yang
dapat menurunkan fungsi imun pada imunitas seluler)
 Kandidiasi mulut sampai ke esofagus,peradangan paru,enselofati dll. (aziz
alimul,2008)

Tingakatan penyakit HIV :

Stadium HIV

Dimulai dengan masuknya HIV yang diikuti terjadinya perubahan


serologis ketika antibodi terhadap virus tersebut dari negatif menjadi positif.
Waktu masuknya HIV ke dalam tubuh hingga dapat dideteksi HIV positif adalah
1-3 bulan atau bisa sampai 6 bulan (window period)

Stadium Asitomatis (tanpa gejala)

Menunjukkan di dalam organ tubuh terdapat HIV tetapi belum


menunjukkan gejala – gejala dan dapat berlangsung 5-10 tahun.

Stadium Pembesaran Kelenjar Limfe

Menunjukkan adanya pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata


(persistent generalized lymphadenophaty) dan berlangsung lebih dari 1 bulan.

Stadium AIDS

Merupakan tahap akhir infeksi HIV. Keadaan ini disertai dengan bermacam-
macam penyakit infeksi sekunder dengan gejala sebagai berikut :
Gejala mayor :

 Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan.


 Diare kronis lebih dari 1 bulan berulang atau terus – menerus.
 Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan (2 dari 3 gejala
utama).

Gejala minor :

 Batuk kronis selama 1 bulan.


 Infeksi pada mulut dan tenggorokan di sebabkan jamur candida albicans.
 Pembengkakan kelenjar betah bening yang menetap di seluruh tubuh.
 Munculnya herpes zoster berulang.
 Bercak – bercak dan gatal – gatal di seluruh tubuh

2.5 Klasifikasi

2.5.1 Human immunodeficiency virus 1

Merupakan hasil evolusi dari simian immunodeficiency virus


(SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse,pan troglodyte.
Sebagian besar infeksi HIV di dunia di sebabkan oleh HIV-1 karena
spesies virus ini lebih virulen dan lebih muda menular

2.5.2 Human immunodeficiency virus 2

Spesies virus hasil evolusi strain SIV yang berbeda (SIVmm) di


temukan pada sooty mangabey, monyet dunia lama guinea bissau.

2.6 Diagnosis

2.7 Komplikasi

2.8 Penatalaksanaan

Berikut penatalaksanaan dalam HIV :

1. Suportif, dengan cara mengusahakan agar gizi cukup, hidup sehat, dan
mencegah kemungkinan terjadi infeksi.
2. Menanggulangi infeksi oprtunistik atau infeksi lain serta keganasan yang
ada.
3. Menghambat replikasi HIV dengan obat antivirus seperti golongan
dideoksinukleotid, yaitu azidotimidin (AZT) yang dapat menghambat
enzim RT dengan berintegrasi ke DNA virus,sehingga tidak terjadi
transkipsi DNA HIV
4. Mengatasi dampak psikososial.
5. Konseling pada keluarga tentang cara penularan HIV dan AIDS,
perjalanan penyakit, dan prosedur yang dilakukan oleh tenaga medis
6. Dalam menangani pasien HIV dan AIDS, tenaga kesehatan harus selalu
memerhatikan perlindungan universal (universal precaution).

BAB 3

PEMBAHASAN
BAB 4

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,aziz alimul A.2008.Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan.Jakarta :

Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai