Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PELAKSANAAN ROLEPLAY

A. PENGANTAR
Mata Ajar : Komunikasi Dalam Keperawatan
Pokok Bahasan : Komunikassi Teraupetik
Sub Pokok Bahasan : Roleplay Komunikasi Teraupetk Pada Anak
Usia Sekolah
Sasaran : Mahasiswa
Hari/Tanggal :
Waktu :
Pemeran : Kelompok I
Tempat : Ruang Belajar Keperawatan
B. STRUKTUR ORGANISASI
Narator : Sari Sparadiba Kaliky
Pemeran : Sari Sparadiba Kaliky
Atmin Adnan
Harisandi Saiden
Siti Fatima Tuharea
C. TUJUAN
Setelah melakukan roleplay pelaksanaan komunikasi terupetik pada anak usia sekolah,
mahasiswa mampu menjelaskan tentang komunikasi teraupetik pada anak usia sekolah
dan mampu menjelaskan langkah-langkah komunikasi teraupetik pada anak usia
sekolah dengan benar.

D. MATERI
Terlampir
E. METODE
Metode yang kelompok kami gunakan adalah metode bermain peran.
F. MEDIA
1. Materi SAP
2. Naskah drama
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab salam 3 menit
 Pencapaian maksud dan  Mendengarkan dan
tujuan role play memperhatikan
Proses  Memerankan  Mendengarkan dan 15
pelaksanaan terapi menyimak pemeran menit
komunikasi teraupetik
pada anak usia sekolah.
Evaluasi  Menanyakan kembali  menjawab 5 menit
terapi komunikasi pertanyaaan
teraupetik pada anak usia
sekolah
Penutup Mengucapkan terimakasih dan  Menjawab salam 2 menit
salam

H. SETTING TEMPAT

Keterangan :

Kuning : Narator dan Kepala Ruangan Ungu : Dosen

Hijau : Perawat Ruangan Biru : Mahasiswa

Merah : Pasien dan Keluarga


I. LAMPIRAN NASKAH

Narator dan Kepala Ruangan : Sari Sparadiba Kaliky

Perawat :

Pasien : Harisandi Saiden

Ibu Harisandi : Siti Fatima Tuharea

Prolog

Di rumah sakit Stikes terdapat pasien anak usia sekolah 5 tahun dengan didampingi

ibunya, dia bernama Harisandi Saidi. Harisandi Saiden sudah 3 hari dirawat di ruang

perawatan. Dia dirawat karena keracunan makanan yang dibelinya saat di sekolah. Pagi

hari perawat Ami bertugas untuk memberikan obat kepada pasien Harisandi Saiden.

Sebelum Perawat Ami menemui pasien Harisandi Saiden terlebih Dahulu dia izin

kepada kepala bangsal.

Fase orientasi

Perawat Ami : “ Selamat pagi ibu ? “

Kepala Bangsal : “Selamat pagi, silahkan duduk ada apa ya suster ? “

Perawat Ami : “ begini buk, menurut catatan rekam

medic yang ada, bahwa pasien Harisandi Saiden yang dirawat di

bangsal pagi ini hadwalnya untuk minum obat, saya akan

membantuya minum obat, bagaimana buk, apakah saya diizinkan

?”

Kepala banngsal : “ Baik kalau begitu lakukan sesuai SOP yang ada yah suster. “

Perawat Ami : Baik buk, terimakasih. Kalau begitu saya permisi dulu “.

Kepala bangsal : “Iya silakan suster”.


Perawat Ami mengahampiri pasien Harisandi Saiden di bangsal dengan membawa

obat. Namun mengetahui bahwa Harisandi Saiden akan disuapin obat, dia ketakutan

karena tidak suka dengan rasa pahit obat tersebut.

(Salam)

Perawat Ami : “ Assalamu’alaikum, selamat pagi ibu “.

Ibu Harisandi : “ Waalaikumsalam suster “

(Perkenalan)

Perawat Ami : “ perkenalkan bu, nama saya perawat Ami, saya bertugas dari jam

08.00 sampai 14.00 siang nanti. Anak inu namanya dek Harisandi

Saiden ? dan benar berusia 5 thn ya ?

Ibu Siti : ” Iya benar bu suster”.

Perawat Ami : ” Kebetulan hari ini saya yang akan merawat anak ibu. Hari ini

saya akan memberikan obat kepada anak ibu, tujuanya supaya

rasa nyeri pada perut anak ibu bias berkurang` nanti ibu bias

tolong membantu saya supaya anak ibu mau meminum obat ,

bagaimana bbu ? apakah ibu bersedia ?

Ibu Siti : “ Oh, begitu ya bu suster, ya sudah nnti saya akan bantu supaya

anak saya cepat sembuh.”

Perawat Ami : “ Baik bu, sejauh ini bagaimana keadaan dek Harisandi . bu ?”

Ibu Siti : “ Ya beginilah bu suster, rewel disuruh minum obat ngga mau .”

Perawat Ami : “ Oh begitu yah. Nah, dek Harisandi apa kabar ? “

Harisandi : “ Baik bu suster, aku sehat “

Perawat Ami : “ Wah dek Harisandi sudah sehat yah. Biar dek Harisandi tambah

sehat, dek Harisandi minum obat ini dulu yah.”

Harisandi : “ apa itu bu suster, aku ngga mau minum obat , obatnya pahit !”
Ibu Siti : “Harisandi yang nurut ya , biar dek ceoat pulang ke rumah . nanti

bias sekolah lagi.”

Perawat Ami : “ Iya dek Harisandi, ini syrup. Dek pernah minum syrup yang rasa

strawberry kan ? ini manis kok. Coba dulu yuk. Coba sedikit aja.

Manis kok dek .

Harisandi : “Benaran ngga pahit bu suster ? bu suster dulu yang coba minum.

Fase Kerja

Perawat Ami menuangkan madu pada sendok dan diminumnya supaya pasien Elisa

percaya dan mau meminum obat. Lalu, perawat Ami meminta pasien Harisandi untuk

meminumnya satu tetes.

Perawat Ami : “ Hemm, tuh, manis kan dek ? nggak pahit ?

Harisandi : “ Iya bu suster, enak,”

Perawat Ami : “ nah sekarang dek Harisandi minum lagi yah , tadi kan Cuma

minum sedikit “.

Perawat Ami menuangkan obat yang sebenarnya diminum pasien Harisandi pada

sendok yang sudah disiapkan, tidak menaruh madu lagi.

Harisandi : ( merasa kepahitan )

Fase Terminasi

Harisandi merasa kepahitan dengan obat yang diminumnya. Lalu perawat Ami

memberi madu lagi supaya Harisanditidak merasa pahit lagi. Setelah pemberian obat

selesai Perawat Ami pamit kepada ibu Siti Dan Pasien Harisandi.
Ibu Siti : “Makasih ya bu suster, bu suster sudah membanntu anak saya

minum obat. Dari kemarin dia nangis terus , perutnya kesakitan.

Alhamdulillah setelah dibantu bu suster, dia nurut minum obat.”.

Perawat Ami : “Iya bu, sama-sama. Ini sudah menjadi tugas saya untuk membantu

dek Harisandi minum obat, dan saya juga senang membantunya.

Dek Harisandi cepat sembuh yah. Biar bias sekolah lagi, main

sama tema-teman dek Harisandi lagi.”

Harisandi :“iya bu suter”.

Perawat Ami : “ Kalau begitu saya permisi dulu ya bu. Nanti jam 12.00 saya akan

kesini lagi untuk melihat keadaan dek Harisandi selanjutnya,

sekaligus mengantarkan makanan untuk dek Elisa. Semisal ibu

perlu bantuan saya lagi sebelum jam 12.00, ibu bias memanggil

saya di ruang perawat ya bu. Assalamu’alaikum bu “.

Ibu Siti : “Waalaukumsalam.”

Anda mungkin juga menyukai