Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DAN SEKENARIO TENTANG KOMUNIKASI TRAPEUTIK PADA USIA PRA

SEKOLAH

YANG DISUSUN OLEH:

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES) MATARAM


2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dan sekenario ini. Adapun tujuan
penulisan makalah dan sekenario ini, untuk memenuhi tugas komunikasi dalam keperawatan.
Saya menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, maka
makalah dan sekenario ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat saya harapkan.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf atas segala kesalahan
dan kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.
Waalaikumussalam wr. Wb

Penulis

Mataram, 11 september 2020


BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN KOMTER PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara sadar,bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik pada anak adalah
komunikasi yang dilakukan antara perawat dan klien (anak), yang direncanakan secara sadar ,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan anak.
Anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya
memahami kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan yang konkrit.
Pada masa ini anak mulai mandiri dan mengembangkan keterampilan dirinya untuk berinteraksi
dengan orang lain, anak yang lebih kecil belum fasih berbicara (ucapan dan perbendaharaan kata
belum memadai sepenuhnya).  Anak masih egosentris  percakapan tentang dirinya, berpikir
kongkrit: bicara apa adanya (jujur), bila perlu ijinkan untuk menyentuh, memegang, memeriksa
barang yg akan  berhubungan dengan mereka.  Bahasa sederhana  belum lancar mengungkapkan
perasaan / keinginan  komunikasi non verbal. Takut kesakitan karena ketidaktahuannya jelaskan
apa yang akan dilakukan dan jelaskan bagaimana rasanya dengan penjelasan yang sederhana.
Sebagian anak mengalami stranger anxiety  yang menjadi barier/penghambat dalam komunikasi.

B. TEHNIK KOMTER PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH


- HTEHNIK VERBAL
a. Melalui orang lain atau pihak ketiga

Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri
anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara
langsung yang sedang berada di samping anak.

b. Bercerita

Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima, mengingat
anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan
pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar.

c. Memfasilitasi

Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak atau respon anak
terhadap pesan dapat diterima. Dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan
perasaan dan tidak boleh dominan, tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang
disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan merefleksikan ungkapan
negatif yang menunjukkan kesan yang jelek pada anak.
d. Meminta untuk menyebutkan keinginan

- TEHNIK NON VERBAL


a. Menulis
b. Menggambar
c. Sosiogram
d. Bermain

e. TUJUAN KOMTER PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH


1. Membantu untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan fikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah stuasi yang ada jika klien
percaya pada hal-hal yang diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif
dan mempertahan kekuatan egonya

BAB II

SEKENARIO

- TAHAP PRA INTRAKSI


Perawat: assalamualikum bu selamat pagi nama saya Muhammad Sidqi taslim,
saya seorang perawat di Rumah Sakit Buah Hati pada kesempatan hari ini saya
akan merencanakan pertemuan untuk mengetahui kondisi/ keluhan yang anak ibu
rasakan.

Ibu pasien: waaalaikumsalam pak, baik pak kira kapan bisa dilakukan pak?

Perawat: begini bu sebelum saya merencanakan pertemuan pada anak ibu Ada
pun kelebian saya yaitu saya sudah sering melakukan komunikasi trapeutik ini
pada anak- anak usia pra sekolah. Dan adapun kekurangan saya yaitu saya agak
sedikit cemas dan khawatir saat melakukan komter ini sesuai dengan waktu yang
disepekati. apakah ibu setuju jika saya melakukan pertemuan pada anak ibu?

Ibu pasien: siap pak saya setuju.

Perawat: baiklah bu kalo ibu setuju saya akan melakukan pertemuan dengan anak
ibu pada hari senin tanggal 14 september 2020 nggih bu

Ibu pasien : baik pak kalo begitu terimakasih pak

Perawat: nggih bu saya permisi dulu bu assalamualikum

Ibu pasien: waalaikumsalam

- TAHAP ORIENTASI
Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatu

Perawat : “ Perkenalkan nama saya (……..) saya senang di panggil (……). Boleh saya
tahu nama ibu siapa? Dan senang di panggil apa bu?
Ibu pasien…….” Nama saya Dessy senang di panggil Dessy
Perawat………” Nah kalo ade yang ganteng ini siapa namanya? Dan senang di panggil apa ade?
( sambil memegang mainan mobil-mobilan)
Pasien anak……” Nama aku satria kk perawat, bisa di panggil satria kk, kalo nama kk siapa?
( sambil senyum-senyum)
Perawat……” Nama kk (…..) ade bisa di panggil (……)
Pasien anak…” ooo iya kk (…..)
Perawat……” Baik bu, kalo ibu senang di panggil ibu desi dan adek yang ganteng ini senang di
panggil adek satria ( sambil megang tangan adek satria)
Ibu pasien….” Baik pak kalo begitu
Perawat……” baik bu tujuan saya disini sesuai yang kita bicarakan kemaren bahwa saya akan
melakukan pertemuan dengan anak ibu untuk mengetahui status kesehatan anak ibu dan dapat
menentukan tindakan yang tepat untuk anak ibu agar anak ibu merasa lebih nyaman sehingga
tidak merasakan keluhan yang sama, dan segala hal yang terkait dengan status anak ibu saya
akan menjaga kerahasian nggih bu ya, dan mungkin saya membutuhkan waktu kurang lebih 15
menit nggih bu ya apakah ibu setuju?
Ibu pasien…..” baik pak saya sangat setuju
Perawat……” baik bu kalo ibu sebelum saya melakukan tindakan mohon di tanda tangan
infokonsen ini nggih bu ya. ( sambil perawat memberikan infokonsen tersebut)
Ibu pasien….” Baik pak saya tanda tangan terlebih dahulu
Perawat….” Baik bu ibu sudah tanda tangan infokonsennya nggih bu ( sambil mengambil
infokonsen yang sudah di TTD oleh ibu pasien)

- TAHAP KERJA

Perawat : “ maaf sebelumya ibu saya mau tanya tanya terkait keluhan anak ibu,
Ibu pasien….” iya pak, anak saya tu jarang mau makan pak bahkan dia betah gak makan kalo
sudah bali jajanan di kios yang kurang bergizi pak dan akhir ini anak saya mengeluh sakit perut
di sebelah kiri pak
Perawat……” baik bu kalo begitu saya akan menayakan langsung pada anak ibu ya
Perawat…..” dek bagaimana kabar hari ini adek kelihatan kurang sehat ya sekarang ( sambil
senyum)
Pasien anak : “ apain si kk ini saya gak mau kk Tanya begitu ( sambil nangis) . “
Perawat : “ baik lah dek kalo adek gak mau kk Tanya begitu tapi kk punya cerita loh
tentang spombob mau dengar gak ( sambil mendekati pasien anak)
Pasien anak…..” iya ceritain ajja kk ( muka cemberut)
Perawat: ………” gini loh dek, suatu hari spombob jatuh sakit, spombob mengeluh sakit perut
sebelah kiri dia gak perna mau makan kalo disuru sama ibunya dia selalu nolak makanan yang
sering ibunya kasi bahkan dia lebih suka makanan snac di kios-kios gitu jadi spombob jatuh
sakit dan di larikan ke puskesmas
Pasien Anak : “ apa kk? Berarti satria sakit gini karna satria sering gak makan yang kk? Sering
beli snac di kios? Soalnya cerita spombob yang kk ceritain tadi sama kaya cerita satria kk ”
Perawat : “nah adek satria tau kan kalo makanan di luar sanah gak sehat untuk ade jadi
mulai hari ini dan seterusnya adek satria sering makan makanan yang bergizi ya seperti sayur,
buah, nasi dll ? ”
Pasien Anak : “oiya kk jadi saya sakit apa kk. “
Perawat : jadi ade satria terkena gejala maag. Ade satria sendiri tau gak apa itu penyakit
maag? “
Pasien aanak : “ Gak tau kak, memangnya maag itu apa? ”
Perawat : “ Maag itu semacam penyakit yang menyerang lambung. Penyebabnya
kebanyakan karena sering makan yang pedas dan terutama jarang makan. “
Pasien Anak : “ Oh begitu ya kak, jadi aku sakit maag? ”
Perawat : “ Iya ade sayang, karena ini baru gejala saja jadi lebih baik ade satria lebih
menjaga pola makan supaya penyakit maagnya bisa sembuh. ”
Pasien Anak : “ Iya kak kalo begitu satria sekarang mau rutin makan yang teratur .”
Perawat : “ Bagus sekali ade Icha pinter, ini kakak bawa boneka spombob untuk adek
mau? ”
Pasien Anak : “ Mau sekali kakak  “

- TAHAP TERMINASI
Perawat : “ Bagaimana perasaan ade sekarang? “
Pasien Anak : “ Baik kak, Satria merasa senang dan nyaman. ”
Perawat : “ Anak yang pintar. “
Perawat :baik lah bu setelah saya melakukan tindakaan selama 15 menit anak ibu
sangat senang sekli dengan cerita jadi harapan saya adalah ketika ibu ingin memberikan
makanan pada anak ibu yang dulu anak ibu awalnya menolak cobalah ibu membuat
sebuah cerita agar dapat memberikan ketertarikan pada anak ibu sehingga dia mau makan
makanan yang ibu berikan bahkan ade satrianya mau minum obat juga yang sebelumnya
menolak untuk minum obat nggih bu, sebelumnya terimakasih bu mungkin pertemuan
kita cukup sampai disini dan mungkin saya akan kontrak lagi untuk melakukan
pertemuan berikutnya dengan topik yang berbedah “
Ibu Pasien : “ Iya pak sama-sama ”
Perawat : “ Baiklah, jika ada yang ibu ingin tanyakan boleh menghubungi saya ya
bu sampai jumpa besok yah ade satria dan ibu Dessy. Sesuai kesepekatan
berikutnya.assalamualikum “
Ibu Pasien : “ Wa’alaikumsalam. “

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara
sadar,bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien. Komunikasi terapeutik pada anak adalah komunikasi yang dilakukan
antara perawat dan klien (anak), yang direncanakan secara sadar , bertujuan
dan kegiatannya dipus atkan untuk kesembuhan anak.
B. SARAN
Sebaiknya ketika kita melakukan komunakasi trapeutik pada anak kita
selalu menggunakan Bahasa yang bisa di mengerti oleh anak tersebut

Anda mungkin juga menyukai