Anda di halaman 1dari 8

PATWAY DAN INTERVENSI TB PARU

DISUSUN OLEH

- DIAN APRILIYA
- MUHAMMAD SIDQI TASLIM
- ROSVITA INDRIAWATI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES) MATARAM

2020/2021
. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Penyengkalan Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama PROMOSI
tidak efetif keperawatan 2X24 jam di KESADARAN DIRI ( L. 09311,
haraokan kriteria hasil : hal. 370 )
PENERIMAAN( L.09082, hal. 75 Observasi:
buku SLKI) 1. Identifikasi keadaan
1. Verbalisasi penerimaan emosional saat ini
meningkat pada anak dengan cara
2. Perilaku mencari Bercerita tentang
pengobatan/ perawatan dongeng
meningkat 2. Identifikasi respon
3. Kemampuan menerima yang ditunjukan
diri sendiri meningkat berbagai situasi pada
4. Verbalisasi perasaan anak dengan cara
tenang meningkat bercerita
5. Perasaan kesepian Terapeutik :
menurun 1. Diskusi nilai-nilai yang
berkontribusi terhadap
konsep diri pada anak
dengan metode
bercerita
2. Diskusi tntang pikiran
perilaku atau respon
terhadap kondisi
dengan metode
bercerita
3. Diskusi dampak
prnyskit pada konsep
diri
4. Ungkapkan
penyangkalan tentang
kenyataan
5. Motivasi dalam
meningkatkan dalam
kemampuan belajar
pada anak dengan cara
di puji dan di beri
apresiasi berupa tepuk
tangan
Edukasi:
1. Anjurkan kmenegnali
fikiran dan perasaan
tentang diri
2. Anjurkan mneyadari
bahwa setiap orang
unik
3. Anjurkan
mengungkapkan
perasaaan
4. Anjurkan
mengidentifikasi
keadaan bersalah
5. Ajarkan cara membuat
perioritas hidup
6. Latihan kemampuan
positif yang dimiliki.
2, Defisit Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama EDUKASI
Pengetahuan keperawatan 2X24 jam KESEHATAN ( l,12383 hal, 65 )
diharapkan kriteria hasil Observasi:
TINGKAT PENGETAHUAN 1. Identifikasi kesiapan dan
( L.12111 hal, 146, buku SLKI) kemampuan menerima
1. Perilaku sesuai anjuran informasi.
meningkat 2. Identifikasi faktor-faktor
2. Kemampuan yang dapat
menjelaskapengetahua meningkatkan
n tentang suatu topik dan menurunkan
meningkat motivasi
3. Perilaku sesuai dengan perilaku hidup, bersih
pengetahuan meningkat dan
4. Persepsi keliru terhadap sehat.
masalah menurun
5. Pertanyaan tentang Terapeutik:
masalah yang dihadapi 1. Sediakan materi dan media
menurun pendidikan kesehatan.
2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan.
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya.

Edukasi:
1. Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan.
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
3. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.
3, Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama MANAJEMEN
2X24 jam diharapkan kriteria HIPERTERMIA ( l.15506, Hal
hasil 181)
TERMOREGULASI( L.14134, hal Observasi:
129) 1. Identifkasi penyebab
1. Menggigil menurun hipertermi (mis.
2. Kejang menurun dehidrasi terpapar
3. Suhu tubuh membaik lingkungan panas
4. Suhu kulit membaik penggunaan incubator)
5. Pucat menurun 2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor kadar
elektrolit
4. Monitor haluaran urine
Terapeutik:

1. Sediakan lingkungan
yang dingin
2. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebih)
6. Lakukan pendinginan
eksternal (mis. selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen,aksila)
7. Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
8. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
1. Kolaborasi cairan dan
elektrolit intravena,
jika perlu
4, Deficit nutrisi Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NUTRISI (I.
2X24 jam diharapkan kriteria 03119)
hasil Observasi:
STATUS NUTRISI ( L. 03030, HAL 1. Identifikasi status
121 ) nutrisi
1. Nafsumakan membaik 2. Identifikasi alergi dan
2. Frekuensi makan intoleransi makanan
menbaik 3. Identifikasi makanan
3. Perasaan cepat kenyang yang disukai
menurun 4. Identifikasi kebutuhan
4. Memberan mukosa kalori dan jenis
membaik nutrient
5. Porsi mkaan yang 5. Identifikasi perlunya
dihabiskan meningkat n penggunaan selang
nasogastrik
6. Monitor asupan
makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik:
1. Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
2. Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
3. Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
4. Berikan makan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
5. Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
6. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
7. Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasigastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi:
1. Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetik), jika
perlu
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlU
5, Intoleransi Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN ENERGI (I. 05178)
aktivitas 2X24 jam diharapkan kriteria
hasil Observasi:
Toleransi aktivitas ( L. 05047, 1. Identifkasi gangguan
hal. 149) fungsi tubuh yang
1. Frekuensi nadi mengakibatkan
meningkat kelelahan
2. Saturasi oksigen 2. Monitor kelelahan fisik
meningkat dan emosional
3. Keluhan leleha menurun 3. Monitor pola dan jam
4. Dyspnea saat aktivitas tidur
menurun 4. Monitor lokasi dan
5. Frekuensi nafas ketidaknyamanan
membaik selama melakukan
aktivitas
Terapeutik:
1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
2. Lakukan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
3. Berikan aktivitas
distraksi yang
menyenangkan
4. Fasilitas duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
6, Gangguan Setelah dilakukan tindakan I.01014
pertukaran Gas 2X24 jam diharapkan kriteria Pemantauan Respirasi
hasil Observasi
Pertukaran gas ( L.01003) 1. Monitor frekuensi, irama,
1. Pertukaran gas kedalaman dan upaya napas.
meningkat 2. Monitor pola napas
2. Bunyi nafas tambahan 3. Monitor kemampuan batuk
menurun efektif
3. Dyspnea menurun 4. Monitor adanya sumbatan
4. Pola nafas membaik jalan
5. Sianosisi membaik napas
5. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
1. Atur intervensi pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan prosedur
pemantauan

Anda mungkin juga menyukai