Anda di halaman 1dari 5

SAKIT PERUT

PAGI HARI  ANA KESEKOLAH MENGGUNAKAN SEPEDA GAYUNGNYA,DIA SUNGGUH BERSEMANGAT 


KARENA HARI INI AKAN DI SEKOLAHNYA AKAN ADA PENYULUHAN TENTANG  TATA CARA MEMBELI
JAJAN YANG SEHAT.

BEL PUN BERBUNYI,SEMUA SISWA DIKUMPULKAN DI AULA SEKOLAH,PENYULUHAN NPUN DI MULAI.

"ANAK ANAK ,SAAT INI BANYAK SEKALI BEREDAR MAKANAN  DAN MINUMAN YANG MENGANDUNG
BANYAT ZAT BERBAHAYA,APAKAH KALIAN MAU SAKIT KARENA MAKANAN DAN MINUMAN YANG
BERBAHAYA ITU?"TANYA SEORANG PETUGAS

"TIDAK"JAWAB PARA SISWA SERENTAK

TIBA TIBA WIDI TEMANNYA ANA MENGACUNGKAN TANGANNYA .

"MAAF SAYA INGIN BERTANYA, BAGAIMANA CARA KITA MEMBEDAKAN MAKANAN YANG BERBAHAYA
ITU DAN BAGAIMANA JIKA KITA MENGOMSUMSI MAKANAN ITU.?"TANYA HASAN

"PERTANYAAN YANG BAGUS,BEGINI ANAK ANAK  CARA PALING MUDAH UNTUK MEMBEDAKAN
MAKANAN  YANG BERBAHAYA YAITU

1 WARNANYA MENCOLOK

2 TAHAN LAMA

3  BIASANYA BERTEKSTUR KENYAL

4.ADANYA RASA ANEH SAAT DI TENGGOROKAN

5 BANYAK ADA LALAT

DAN MASIH BANYAK LAGI,DAMPAKNYA YAITU KITA BISA SAKIT PERUT,GANGGUAN PENCERNAAN DAN
GINJAL ,MENYEBABKAN KANKER SAMPAI KEMATIAN,MAKA DARIPADA ITU JANGAN LAH JAJAN
SEMBARANGAN PILIHLAH JAJAN YANG BERGIZI,HIGENIS ,JANGAN BELANJA DI TEMPAT YANG
KOTOR,BILA PERLU BAWALAH BEKAL DARI RUMAH,TIDAK USAH MALU YANG PENTING KITA
SEHAT."JAWAB PETUGAS ITU

satu jam telah berlalu semua anak anak dipulangkan,dipertengahan jalan pulang ana dan widi melihat
penjual es cendol yang lagi istirahat,ana ingin beli es cendol itu tetapi hasan melarangnya karena es
cendol itu warnanya sangat mencolok,dan gerobaknya kotor tetapi dinda tidak mendengarkan nasehat
hasan lalu ia membeli es cendol itu.

"pecuma kamu gak beli wid ,es ini rasanya enak sekali,dan cendolnya sangat lembut dan kenyal jarang
lho ada es kayak gini!"kata  ana
"gak pecuma es cendol itu berbahaya kamu gak lihat gerobak dagangnya  kotor sekali, gak ingat tadi ada
penyuluhan ,baru satu jam saja kamu lupa na,pasti nanti kamu sakit"jawab widi menakuti ana

seminggu kemudian ana tidak pernah sekolah karena dia sakit,semua teman temannya tidak tau  apa
sakit yang diderita ana,hingga suatu ketika wali kelas ana dan beberapa temannya menjenguk anak ke
rumah sakit.

"ana kamu sakit apa."tanya widi

"aku menyesal wid enggak dengar nasehatmu tentang es cendo itu sehingga aku sakit perut kata dokter
ada gangguan pencernaan di lambungku,lain kali aku akan berhati hati dalam berbelanja aku gak mau
sakit lagi gara gara makanan dan minuman berbahaya itu"jawab ana sambil menangis menyesali
perbuatannya

"nah anak anak mari kita jaga kesehatan kita supaya tidk sakit seperti ana lain kali kita harus jajan yang
sehat  dan bergizi,kalian mengerti ?"tanya wali kelas ana

"mengerti buk!"

dua hai kemudian ana pun sembuh iya berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,mariah kita jaga
kesehatan kita seperti pepatah mengatakan "lebih baik mencegah daripada mengobati."

Cerpen tentang kesehatan tubuh manusia. “Haina, Haina?” teriak Bu Anna yang tumben sekali
mengabsen murid di kelas, biasanya beliau selalu meminta bantuan Ketua Kelas untuk melakukannya.
“Ada yang tahu kemana Haina?” tanya Bu Anna lagi memastikan bahwa Haina masuk atau tidak izin ke
toilet.

Tidak masuk Bu,” jawab Anita sambil berdiri, kebetulan dia duduk bersebelahan dengan Haina.

“Kemarin saya lihat Haina minum jus yang buahnya sempat jatuh ke lantai dan di cuci alakadarnya oleh
penjualnya BU,” jawab Rita yang selalu pulang bareng dari sekolah, “Haina juga tahu itu, sudah saya
peringatkan tetapi dia bilang tidak apa-apa.”

Tuk.. Tuk…

Suara seseorang mengetuk pintu, “Masuk, jawab Bu Anna mempersilahkan masuk”


“Perkenalkan saya Radi, Kakak Haina, kebetulan saya bersekolah SMA di sekolah ini, dan ini adalah surat
sakit Haina yang di tanda tangani oleh Ayah saya bu.”

Sebagai pengetahuan untuk kalian, dalam satu lingkungan sekolah itu terdapat 3 jenjang sekolah, yaitu
SD, SMP, dan SMA, semua satu kawasan dan jam masuknya beda-beda.

Oh, baik terima kasih Radi, jika boleh tahu sakit apa Haina?”

“Buang-buang air Bu, kemarin sepertinya membeli jajanan sembarangan”

Setelah selesai Radi kembali keluar dan Bu Anna pun memulai pelajaran dengan diawali pengetahuan
dan tips membeli jajanan dari pedagang kaki lima. Banyak hal yang diulas oleh Bu Anna, khususnya
Haina yang sudah tahu jus mangga itu kotor malah dimakan juga, padahalkan dia bisa minta ganti.

Berikut ini adalah tips dan trik sederhana membeli jajanan di pedagang kaki lima yang dijelaskan bu
Anna:

Lihat kondisi gerobak dan fisik penjual, apakah bersih?

Lihat makanan yang dijual dan bagaimana dia menyimpan makanan itu, jika sembarangan jangan dibeli

Jika sudah ketahuan kotor, sampaikan atau minta ganti jangan seperti Haina pada cerita di atas

Lihat bagaimana penjual mencuci piring atau gelas, jika sembarangan alangkah baiknya jika pesan untuk
dibawa pulang saja

Kesehatan adalah sesuatu yang mahal, karena itu kita perlu menjaganya. Banyak hal baik yang bisa kita
lakukan bisa terhambat, untuk kita sebagai pelajar adalah konsentrasi belajar bisa terganggu. Jika kita
sehat, kita bisa melakukan apa saja, bermain, jalan-jalan, membantu orang tua, sekolah, mengerjakan
PR, dll
+

Terbaringlah di kamarnya yang dipenuhi oleh mainan dan peralatan sekolahnya, juga ada beberapa obat
demam dan obat flu yang tampak di kamar Alif. Alif adalah anak dari ibu Ina dan bapak Banu. Karena ia
anak tunggal, ia sangat dimanja oleh kedua orangtuanya terutama oleh sang ibu, karena sangat dimanja
Alif jadi anak yang bandel dan suka membantah perintah kedua orangtuanya. Kejadiannya tiga hari yang
lalu. Waktu itu Alif dan teman-temannya pulang dari sekolah, namun di tengah jalan tiba-tiba hujan
turun dengan derasnya. Teman-teman Alif memilih untuk berteduh, namun tidak dengan Alif, ia justru
memilih untuk hujan-hujanan daripada berteduh dengan teman-temannya.

“Alif, kenapa kamu basah kuyup begini? Kamu habis hujan-hujanan ya?” tanya pak Banu dengan nada
marah saat Alif sudah sampai di rumah.

“Ayah, anak baru pulang jangan langsung dimarahi, kasihan Alif lagi kedinginan. Nanyanya nanti saja
yah, sekarang Alif mandi dulu,” ujar iBu Ina. Alif langsung bergegas mandi dan istirahat.

“Tuh kan, Ibu jangan terlalu memanjakan dia, jadi dia suka membantah,” ujar pak Banu pada Bu Ina.

“Iya Yah, nanti Ibu akan nasihati dia,”

Kemudian ibu membuatkan teh hangat untuk Alif. Saat ibu Ina sudah di kamar Alif, ia melihat Alif yang
sedari tadi bersin-bersin dan badannya sangat panas.

“Alif kenapa? Alif sakit?” tanya sang ibu.

“Alif enggak tahu Bu, tiba-tiba badan Alif jadi panas banget dan dari tadi Alif bersin melulu Bu,”

“Ya sudah kita ke dokter saja ya,” saran Bu Ina.

“Tidak Bu, Alif tidak mau. Alif ingin makan es krim saja,”

“Alif kamu kan lagi sakit, nggak boleh makan es krim dulu ya Nak,” nasihat Bu Ina.

“Yah, kali ini saja Bu,” Alif memohon.

“Tidak Alif, kalau kamu tidak mau ibu ajak ke dokter, lebih baik kamu istirahat saja. Tapi kamu jangan
makan es krim ya. Ibu ke luar dulu, jangan lupa tehnya diminum,”

“Iya Bu,”

Akhirnya Alif pun menurut. Tapi sifatnya yang suka membantah perintah ataupun nasihat orangtuanya
itu muncul. Pada malam hari ketika ayah dan ibunya tertidur, Alif diam-diam mengendap-endap
menghampiri lemari es dan mengambil es krim, lalu melahapnya sampai habis. Pagi harinya, demam Alif
semakin parah. Orangtuanya sangat khawatir. Mereka langsung membawa Alif ke dokter. Setelah
diperiksa dan diberi obat, Alif mulai menyesali perbuatannya. Melihat Alif yang tampak sedih, ibunya
pun bertanya.

“Alif kenapa, kok sedih?”

“Alif minta maaf Yah, Bu. Tadi malam Alif makan es krim, jadi sakit Alif semakin parah,”

“Jadi semalam kamu tidak nurutin nasihat Ibu?”

“Iya Bu. Maafin Alif ya, Alif janji deh nggak akan ulangi lagi,”

“Iya Nak, Ibu maafin. Tapi kamu nggak boleh ulangi lagi ya, dan jangan suka membantah perintah
orangtua,”

“Iya Lif, jangan diulangi lagi ya. Kesehatan itu mahal harganya. Di luar sana banyak orang yang sakit
parah dan menghabiskan uangnya demi menyembuhkan sakit yang dideritanya karena ingin sehat.
Maka dari itu selagi masih diberi kesehatan dari Allah SWT. Kita harus menjaga kesehatan dengan baik,”
nasihat pak Banu.

“Iya Yah. Sekarang Alif mengerti dan Alif tidak akan membantah Ayah dan Ibu lagi, sekarang Alif akan
patuh pada Ayah dan Ibu,” ujar Alif dengan wajah berseri-seri.

Kini Alif jadi anak yang penurut, dan ia sering kali memperingatkan teman-temannya untuk menjaga
kesehatan. Karena sehat itu mahal.

The End

Anda mungkin juga menyukai