masalah yang dialami, pasien tersebut adalah seorang ibu dan suami beserta 2 orang anak nya,
ibu tersebut bercerita mengenai masalah yang dialami 2 orang anaknya, ibu tersebut mengatakan
bahwa anaknya BAB lebih dari 5 kali dalam sehari dengan konsistensi encer, sehingga keadaan
anaknya lemas, ibu tersebut panik dan segera membawa anaknya ke klinik rini untuk berobat dan
konsultasi.
Cerita dimulai…….
Ibu klinik : selamat sore ibu, bapak, silahkan duduk...(mempersilakan keluarga pasien duduk)
ibu klinik : perkenalkan saya rini perawat di klinik ini bu, kira-kira ada yang bisa saya bantu bu?
Ibu : saya bu ningrum dan ini suami saya muhtadun dan ini anak kami bu. Jadi begini bu, sudah
lebih lima kali dalam satu hari buang air besar terus bu (raut wajah ibu tampak cemas)
bagaimana itu bu bisa terjadi bu?
Ibu : saya dan keluaga makan ayam bakar di lesehan bu, sehabis makan ayam bakar itu anak-
anak saya salalu meringis kasakitan dan memengang perut nya sampai sekarang keadaan nya
belum membaik bu, saya tidak tega melihat anak-anak saya bolak-balik kamar mandi terus, raut
wajah anak-anak saya pun pucat dan lemas seperti tidak berdaya tidak ada tenanga gitu bu…
Ibu klinik : Begini ibu, itu bisa jadi anak-anak ibu terkena diare karena makanan yang kurang
higienis atau mungkin ada makanan yang sudah basi.
Ibu : Oh... iya bu. Kemarin setelah saya coba sambal itu sudah agak asam.
Bapak : iya bu sambal nya itu seperti ada asam-asam nya dan tempatnya juga kurang bersih,
nyesal saya membawa keluarga saya makan diluar apa lagi tempat nya seperti itu (sambil
memengang anak nya)
Ibu klinik : loh, ibu dan bapak sudah menyadari ada yang salah dengan makanan yang dimakan
dan tempat yang tidak bersih, lantas mengapa bapak dan ibu tidak mecari tempat makan lain
yang lebih bersih dan mengapa tidak melarang anak-anak untuk jangan memakan makanan nya
Bapak : iya bu saya memang salah dipemilihan tempat bu, saya tidak perduli saat itu karena kami
juga lapar bu
Ibu klinik : jadi bapak tega melihat anak bapak sakit begini, kasian loh bapak anak-anaknya
(sambil menatap anak-anaknya)
Bapak : saya tidak tau bu bakal seperti ini kejadian nya, saya merasa bersalah jadinya (raut wajah
sedih dan megelus kepala sianak) lain kali saya akan lebih teliti memilih tempat makan yang
higienis
Ibu klinik : ya sudah pak lain kali bapak harus hati-hati dalam memilih makanan untuk keluarga
bapak supaya kejadian ini tidak terjadi lagi, jadikan ini satu contoh pelajaran bagi bapak jika
ingin membawa keluarga bapak makan diluar
Keluarga : iya bu
Bapak : maafkan bapak ya bu membawa kalian ketempat makan lesan yang membuat anak-anak
kita sakit (sembil menatap sang istri)
Ibu : iya pah ibu juga salah tidak melarang anak-anak kita malah ibu biarin begitu saja (saling
tatap tatapan bapak dan ibu)
Ibu klinik : baik lah bapak ibu sudah tau kan kesalahan nya masing-masing jadi dijaga makanan
anak-anak nya bukan hanya makanan yang kurang higenis saja yang bisa menyebab kan diare,
itu bisa dari lingkungan yang kotor sehingga dapat mencemari tangan, jadi ada baik nya sebelum
dan sesudah melakukan aktifitas harus mencuci tangan ya bapak ibu
Ibu klinik : iya bu, anak-anak nya juga diajari ya bapak ibu mencuci tangan supaya terhidar dari
penyakit diare
Kelurga : baik bu..
Setelah sang ibu mengetahui penyebab anak-anak nya sakit karena makan yang kurang higenis,
suami dan istri pun telah mengakui kesalah dan kecerobahan meraka berdua, kemudian ibu klink
menanyakan frekunsi BAB si anak dan memberikan obat kepada kedua anak-anak ibu tersebut.
Ibu klink : (menanyakan kepada si anak) yang adek umur berapa? terus yang abang nya juga
umur berapa? ibu mau tau dong.. trus nama nya siapa? coba siabang nya dulu.. (tersenyum dan
melihat kesianak)
Ibu klinik : oh.. jadi abang sma adek sakit perut ya.. (sambil melihat kedua anak tersebut)
Ibu klinik : baik ibu mau tanya sama yang adek dulu, adek BAB nya udah berapa kali?
Adek : iya ma adek mencret, adekkan udah bilang sama mama tadi
Ibu klink : kalo ucok sudah berapa kali nak BAB nya?
Ibu klinik : sabar ya ibu biar saya ambil buat siadek dan siabang nya obat (sambil mengambil
obat)
Ibu klink : oh iya bu anak- anak ibu tidak alergi dengan obat kan? (sembari mengambil obat)
Ibu : tidak bu.. anak-anak saya sebelum nya sudah pernah minum obat dari klinik lain waktu dia
demam
Ibu : iya bu
Ibu klinik : ibu ini obat untuk si adek dan ini obat untuk si abang nya ya bu.. (ibu klinik menjelas
kan obat apa yang diberikan kepada anak-anaknya) untuk si abang ini ada obat cairan oralit ibu
untuk mengembalian cairan tubuh yang hilang di berikan 120-240 ml cairan oralit sehabis buang
air besar ya ibu dan suplemen zinc untuk membantu pemulihan diare anak 3x1 bu dan untuk
adek nya ada obat ini untuk pengganti cairan yang hilang, ini untuk diare nya itu 2x1 aja ya buk
disini juga saya beritanda nya dan saya pisah juga obat siabang dan kakak nya
Ibu klinik : berikan anak minum air putih yang banyak ya bu, makanan yang sehat dan bergizi,
banyak mengonsumsi buah dan sayur, dan kalau anak ibu tidak alergi dengan susu berikan saja
susu formula untuk menambah tumbuh kembang anak nya ibu
Ibu klinik :iya ibu, itu sudah menjadi tugas saya bu (tersenyum)
Bapak : iya bu, terimakasih banyak ya ibu atas bantuana nya (mejulurkan tangan nya kepada ibu
klinik)
Ibu klinik : iya sama-sama bapak (sambil tersenyum dan menyalam sibapak dan ibu)
Ibu klinik : iya bapak ibu semoga secepat sembuh ya anak-anak nya (tersenyum)
Kelurga : Aamiin..iya bu
Ibu klinik : (tersenyum dan menuju kepintu keluar mengatarkan keluarga tersebut)