Nama Anggota :
1. Agness Oktafirani (Bidan)
2. Alfiyah Gusfani (Kakak si menantu+Penjaga toko)
3. Annisa Nurjannah Ghozali (Mertua)
4. Annisia Amoranti (Menantu+Narator(2))
5. Ayustin Dinianti (Tetangga+Narator(1))
Disebuah keluarga yang baru menyambut kedatangan anak pertama mereka. Seorang
ibu yang baru pertamakali melakukan peran sebagai seorang ibu. Dimana ibu ini selalu ingin
tapil layaknya seperti dia masi gadis. Dia tidak ingin ada perubahan di bentuk tubuh, postur
tubuhnya.
Akan tetapi keinginan tersebut bertolak belakang dengan kenyataan dan si ibu pun tidak
ingin melakukan perannya sebagai seorang ibu. Keluarga selalu memberikan masukan pendapat
kepada si ibu agar bisa belajar dan melakukan perannya dengan baik tetapi banyak benturan-
benturan yang terjadi pada dirinya.
Menantu : ciluk ba… ciluk.. baaa, dedek tidur dulu ya, bunda nyanyikan sholawat agar dedek
menjadi anak yang saleh.
Menantu : iiiihhhh… dedek jorok, kalau pipis jangan digendongan ibu, jijik ibu jadinya, malas ah
ibu gendong dedek lagi.
Kakak : Adek.. biasa aja kali. Itu kan anak adek hanya mengompol saja
Mendengar suara teriak dengan kencangnya karena anaknya megompol datanglah
ibu mertua dari bilik dapur.
Keesokan harinya sang ibu mertua sedang memasak dan tiba-tiba kehabisan garam. Si
ibu mertua pun pergi membeli garam ke toko yang tidak jauh dari rumahnya.
Bidan Agness pun membereskan alat-alat yang perlu ia bawa dan segera melesat pergi
menuju ke rumah si klien. Setibanya dirumah klien, si Bidan Agness mengetuk pintu.
Mertua : Nak, ini ibu bidan Agness yang akan memeriksamu dan juga bayimu.
Bidan : Iya ibu, saya datang kesini atas permintaan ibu mertuamu agar memeriksa mu juga
bayi ibu.
Bidan : keadaan ibu baik-baik saja, namun diselakangan adik bayi ada bentolan yang berisi
cairan
Bidan : Begini bu, mungkin ibu jarang mengganti pempers bayi ibu
Mertua : Nah ini bu bidan, menantu saya suka jijik kalau anaknya ngompol ataupun BAB. Itupun
saya yang membersihkannya.
Bidan : Ibu tidak boleh begitu, mengganti pakaian bayi saat dia pipis dan BAB itu adalah
kewajiban seorang ibu dan ibu juga tidak boleh memakaikan pempers setiap hari,
kasihan bayinya bu. Di pempers yang sudah terkena air kencing bayi tersebut banyak
mengandung bakteri dan kuman sehingga dapat menyebabkan bentolan-bentolan yang
berisi cairan di selakang anak ibu.
Akhirnya setelah mendapat asuhan dari ibu bidan, si menantu tidak lagi merasa jijik ketika
anaknya pipis ataupun BAB dan ia pun merawat si kecil dengan baik sehingga anaknya kelak
tumbuh sehat.