Anda di halaman 1dari 2

Suatu pagi di ruangan rawat bedah anak sebuah rumah sakit swasta di kota Surabaya, seorang

perawat yang bernama Nisak mendapat giliran untuk dinas pagi, sebagai mana biasanya pagi itu dia
mengecek keadaan pasiennya. Pada saat itu ada seorang pasien post operasi usus buntu namanya Suci
yang berusia 11 tahun. Dia masih terbaring dan ditemani oleh ibunya. Suci mengalami masalah pada
luka operasinya yaitu nyeri sekitar jahitan perutnya, Suci dan ibunya khawatir dengan keadaan
tersebut mereka takut akan terjadi infeksi yang menyebabkan penyakitnya bertambah parah.

Perawat : Selamat pagi ( salam dijawab oleh adik suci dan ibunya)
Perawat : Perkenalkan ibu saya perawat Nisak, yang bertugas pada pagi hari ini, baik bagaimana
kondisi adik hari ini? saya lihat hari ini adik lebih segar kayaknya sudah baikan ya dik?
Suci : HEHEHE..(Tertawa kecil) Iya ners , udah agak mendingan dari kepada kemaren
Perawat : bagus lah kalau begitu dik, saya juga lihat wajah adik sudah cerah pagi ni..
Suci : hehehe…(pasien dan ibunya tertawa kecil).. makasih ners
Ibu : Ohiya ners anak saya mengeluh perutnya terasa nyeri dan perih
Perawat : perih bagaimana buk?
Ibu : kadang perih nya tu sampai-sampai anak saya menangis
Perawat : oh begitu ya buk, dibagian lukanya yang perih ya dik ?
Suci : iya ners
Perawat : ada kemungkinan adik makan yang pedas-pedas atau makanan yang keras buk
Ibu : maksudnya ners?
Perawat : ya mungkin adik suci makan nasi yang keras, gulai atau sambal yang pedas mungkin buk..?
Ibu : ooo begitu ya ners
Perawat : iya buk..
Perawat : kemaren atau malam tadi adik makannya pakai nasi biasa atau nasi lunak dek?
Ibu : gak tau, rasa nya gak terlalu keras lah nasinya, itu pun ibu yang nyuapin ners.
Perawat : buk, kemaren adik suci makannya pake nasi biasa atau lunak buk? Dan sambal nya pedas
gak buk?
Ibu : kemaren cuman dikasih makan gulai dan dendeng ners dan cuman nasinya nasi lunak.
Perawat : waduh betul adik kemaren makan gulai dan dendeng ya?
Suci : iya ners, maklumlah saya sudah lama gak makan gulai sama dendeng
Perawat : jadi begini buk, adik suci boleh makan gulai dan dendeng, tapi sebaiknya selagi adik dalam
masa penyembuhan lebih baik tidak makan itu dulu, karena bisa mengganggu proses
penyembuhannya, adiknya ini kan baru selsai dioperasi, jadi perut adik masih luka dan
belum kering.
Ibu : ooo gitu ya ners..? Nanti bisa infeksi ya ners?
Perawat : ada kemungkinan, klo adiknya terus makan itu, seperti rasa nyeri yang adik rasakan
sekarang, itu efek dari makanan yang adik suci makan buk, karena makanan itu lewat
diususnya.
Suci dan ibu : ooo gitu ya ners
Perawat : nanti pak klo adik merasa nyari lagi, adik bisa coba pelan-pelan tarik napas agak panjang
dan keluarkan kembali.. coba lakukan itu berkali-kali ya dik untuk meringankan rasa
nyerinya.
Suci : baik ners, saya takut nanti infeksi. sebab temen saya kemaren pernah mengalami infeksi
usus sehingga dia sampai meninggal.
Perawat : nah itu makanya dik, sebelum terjadi infeksi coba adik berhenti dulu untuk makan makanan
yang pedas dan berlemak dulu termasuk gulai dan dendeng tadi. Klo adik mau makan ,
makan saja makanan yang sudah disediakan oleh rumah sakit ya dik, makanan disini lebih
sehat karena baik untuk penyembuhan luka operasi adik.
Ibu : ooo gitu ya ners.. jadi sampai kapan anak saya gak bisa makan makanan yang pedas-pedas?
Perawat : sebaiknya sampai luka adik benar-benar dinyatakan sembuh. tetap semangat untuk cepat
sembuh ya dik (sambil mengeluh adiknya)
Ibu : oh ya sudah kalau begitu , terima kasih ya ners
Perawat : sama-sama ibu

*Sebelum meninggalkan ruangan perawat memanggil ibu Suci dan berpesan supaya Keluarga juga
ikut dalam mendukung proses keperawatan Suci dengan selalu menjaga dan mengontrol makanan
yang diberikan kepada adik Suci selama proses perawatan dirumah sakit.*

Kemudian setelah mendapatkan keterangan dari perawat Suci dan Ibunya pun sadar bahwa
suci salah dalam makan makanan tadi yang membuat perutnya merasa nyeri dan mulai makan
makanan yang lunak lagi. Begitu juga dengan ibunya suci yang turut mendukung suci dalam
mengontrol makanan anaknya.

Suci : buk, sepertinya aku belum bisa makan makanan kesukaanku deh (sambil cemberut sedih)
Ibu : iya nak, tidak apa-apa ini semua kan demi kebaikan kamu juga, biar kamu cepet sembuh dan
bisa masuk sekolah lagi deh terus ketemu sama temen-temen kamu nak. Ya udah sekarang
kamu makan bubur aja ya..? biar ibuk suapin.
Suci : iya buk.

Setelah beberapa hari Suci rutin melaksanakan apa yang telah disarankan sang perawat,
sehingga pada hari ketujuh luka operasi Suci sudah mengering dan tidak merasakankan nyeri lagi
pada perutnya. Sehingga pada hari kedelapan Suci dinyatakan sudah bisa pulang kerumahnya.dan
memulai hidupnya lagi berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya.

Anda mungkin juga menyukai