Anda di halaman 1dari 11

CULTURE CARE LEININGER DALAM

KEPERAWATAN

NAMA-NAMA KELOMPOK 13 :
1. Dita Febiyana (2014301054)
2. Emiasastri (2014301055)
3. Maila Wulandari (2014301070)
4. Andrean : 2014301098
A. Model Konsep Teori Keperawatan
Leininger
• 1. Pengertian
• Medeliene Leininger adalah pelopor keperawatan transukultural dan seorang pemimpin dalam keperawatan
transkuktural serta teori asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia.

• 2. Asumsi dasar
• Asumsi mendasari teori ini adalah perilaku caring. Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan,
mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan.

• 3. Konsep utama teori keperawatan transkultural


• Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. Leininger dikembangkan dalam konteks
keperawatan. Leininger mendefinisikan keperawatan transkultural sebagai bagian utama dari keperawatan
yang berfokus pada studi perbamdingan dan analisa perbedaan budaya serta bagian budaya di dunia
dengan tetap menghargai nilai-nilai asuhan, pengalaman sehat sakit dan juga kepecayaan yang dimiliki
oleh masyarakat.
B. Hubungan Model Dengan Paradigma
Keperawaran Culture Care

• 1. Manusia Adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki


nilai-nilai dan normanorma yang diyakini dan berguna untuk
menetapkan pilihan dan melakukan pilihan
• 2. Sehat Adalah seluruh aktivitas yang dimiliki klien dalam engisi
kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit.
• 3. Lingkungan Didefinisikan sebagai keseleruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien.
• 4. Keperawatan Adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya.
C. Sunrise Model

• Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam


menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya
digambarkan dalam bentuk matahari terbit (sunrise model).
A. Aplikasi Model Konsep Dan Teori
Keperawatan Menurut Madeliner Leinenger
• 1. Konsep awal • c) Tujuan dari transkultur dalam
• a) Teori Leininger berasal dari disiplin ilmu keperawatan adalah kesaadaran dan
atropologi, tapi konsep teori ini relevan aspresiasi terhadap perbedaan
untuk keperawatan. kultur
• b) Leininger mendefinisikan “Transkultural
Nursing” sebagai area yang luas dalam • d) Culture care adalah teori yang
keperawatan yang berfokus pada komparatif holistik karena meletakkan
studi dan analisis perbedaan kultur dan didalamnya ukuran dari totalitas
subkultur dengan menghargai perilaku kehidupan manusia dan berada
caring, nursing care dan nilai sehat sakit,
kepercayaan dan pola tingkah laku dengan selamanya, termasuk sosial kultur,
tujuan perkembangan ilmu untuk kultur pandangan dunia, nilai cultural.
yang spesifik dan kultur yang universal Korteks lingkungan, ekspresi bahasa
dalam keperawatan. dan etnik serta sistem professional.
2. Proses asuhan keperawatan secara teoritis

• a) Pengkajian (assessment) Sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien


(individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga) perawat lebih dulu mempunyai
pengethuan mengenai pandangan dunia tentang dimensi dan budaya serta struktur sosial
yang berkembang diberbagai belahan dunia. Pengaruh tersebut dipengaruhi 7 faktor :
•  Teknologi (Technological Factor)
•  Agama dan falsafah hidup (Religius and Philosofical Factor)
•  Faktor sosial dan kekerabatan (Kinship and Sosial Factors)
•  Nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifeways)
•  Politik dan hukum (Polithical and Legal Factor)
•  Ekonomi (Economical Factor)
•  Pendidikan (Educational Factor)
b) Rencana Tindakan Keperawatan (Intervensi)

Peran perawat pada transkultural nursing teori ini


adalah menjabatani antara system perawatan yang
dilakukan masyarakat awam dengan system perawatan
professional melalui asuhan keperawatan.
Eksistensi peran perawat digambarkan oleh Leininger
seperti dibawah ini:
 Sistem generik atau seperti transkultural
 Asuhan keperawatan
 Sistem profesional
c) Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien harus tetap


memperhatikan 3 prinsip askep yaitu
 Culture care preservation/ maintenance Prinsip membantu,
memfasilitasi atau memperhatikan fenomena budaya gua
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya
hidup yang diinginkan
 Culture care accommodation/ negotiation Prinsip membantu,
memfasiltasi atau memperhatikan budaya yang ada, yang
mereflesikan cara-cara untuk beradaptasi, bernegosiasi atau
mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup klien.
 Culture care repatterning/ restructuring Prinsip merekontruksi
atau mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi
kesehatan dan pola hidup klien kearah yang lebih baik.
ANALISA TEORI

• A. Kelebihan • B. Kelemahan
•  Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang
dapat memberikan pengetahuan kepada perawat
•  Teori transcultural bersifat sangat luas
dalam pemberian asuan dengan latar belakang sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan
budaya yang berbeda dengan cara perawat dapat hanya digunakan sebagai pendamping dari
menegosiasikan berbagai macam konseptual model ainnya.
•  Penggunaan tri ini dapat mengatasi hambatan
faktor budaya yang akan berdampak terhadap
•  Teori transcultural ini tidak mempunyai
pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit intervensi spesifik dalam mengatasi
sehingga pasien bebas memilih alternaltif dan masalah keperawatan sehingga perlu
tindakan pengobatan yang ditawarkan. dipadukan dengan model teori lainnya
•  Penggunaan teori transcultural dapat membantu
perawat untuk membuat keputusan yang kompeten
•  Teori ini juga belum sepenuhnya bisa
dalam memberikan asuhan keperawatan. erubah persepsi klien karena menekankan
•  Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam pada salah satu pilihan intervensi dalam
penelitian dan pengembangan praktek keperawatan. melaksanakan tindakan.
Kesimpulan

• 1. Teori ini dapat digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan


dengan mempertimbangkan aspek budaya, nilai-nilai, norma dan agama.
• 2. Teori ini dapat digunakan untuk melengkapi teori konseptual yang lain
dalam praktik asuhan keperawatan.
• 3. Penerapan teori Leinienger diperlukan pengetahuan dan pemahaman
tentang ilmu antropologi agar dapat memberikan ashan keperawatan
yang baik.
• 4. Pelaksanaan teori Leininger memerlukan penggabungan dari teori
keperawatan yang lain yang terkait, seperti teori adaptasi, self care dan
lain-lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai