Konsep Awal
Ø Teori Leininger berasal dari disiplin ilmu antropologi, tapi konsep teori ini relevan untuk
keperawatan.
Ø Leininger mendefinisikan “Transkultural Nursing” sebagai area yang luas dalam keperawatan
yang mana berfokus pada komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan
menghargai prilaku caring, nursing care dan nilai sehat-sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku
dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk kultur yang spesifik
dan kultur yang universal dalam keperawatan.
Ø Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan
kultur.
Ø Culture care adalah teori yang holistic karena meletakkan didalamnya ukuran dari totalitas
kehidupan manusia dan berada selamanya, termasuk sosial struktur, pandangan dunia, nilai
cultural, konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta sistem professional.
Penerapan teori Leineger (Sunrise Model) pada proses keperawatan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Proses Sunrise Model
Keperawatan
Pengkajian dan Pengkajian terhadap Level satu, dua dan tiga yang meliputi :
Diagnosis Level satu : World view and Social system level
Level dua : Individual, Families, Groups communities and
Institution in diverse health system
Level tiga : Folk system, professional system and nursing
Perencanaan dan Level empat : Nursing care Decition and Action
Implementasi Culture Care Preservation/maintanance
Culture Care Accomodation/negotiations
Culture Care Repatterning/restructuring
Evaluasi
D. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap :
Ø keberhasilan pasien mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan
Ø Negosiasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannya
Ø Restrukturisasi budaya yang bertentangan dengan kesehatan
Leininger Sunrise Model merupakan pengembangan dari konseptual model asuhan keperawatan
transkultural.
Terdapat 7 (tujuh) komponen dalam sunrise model tersebut, yaitu :
1. Faktor Teknologi ( Technological Factors )
Teknologi kesehatan adalah sarana yang memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat
penawaran untuk menyelesaikan masalah dalam pelayanan k
esehatan. Berkaitan dengan
pemanfatan teknologi kesehatan, maka perawat perlu mengkaji berupa persepsi individu tentang
penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini, alasan
mencari kesehatan, persepsi sehat sakit, ke
biasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan.
4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifew
ays) Nilai adalah konsepsi konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap
baik dan
buruk. Hal hal yang perlu dikaji berhubungan dengan nilai
nilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa yang digunakan, kebiasaan
membersi
hkan diri, kebiasaan makan, makan
pantang berkaitan dengan kondisi sakit, sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi sakit
berkaitan dengan aktivitas sehari hari.