Anda di halaman 1dari 24

KONSEP ASUHAN Endang Mei

Yunalia S.Kep
KEPERAWATAN ANAK Ns.,M.Kep
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN

Evaluasi
Implementasi
Perencanaan

Penegakan
Dignosis
Pengkajian

2
PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Family centered care


Atraumatic care

3
1. PENGKAJIAN

 ASPEK pengkajian pada anak berbeda


dibandingkan pengkajian pada orang dewasa
ataupun lansia
 TEKHNIK pengkajian pada anak berbeda
dibandingkan pengkajian pada orang dewasa 
Komunikasi dgn bahasa yg mudah dipahami anak
 Melakukan pengkajian langsung/ konfirmasi
pengkajian pd orangtua
 Dokumentasi pengkajian dilakukan dengan
menggunakan format pengkajian pada neonatus
ataupun anak
4
KOMUNIKASI PADA SETIAP
TAHAP PERKEMBANGAN
A. BAYI
• Komunikasi non verbal
• Berespon thd kelembutan
dan suara yg lembut
• Dimulai dgn kemampuan
untuk memperhatikan hal
yg menarik
• Komunikasi: tangisan
terhadap stimulus yg tdk
menyenangkan
B. BALITA
Usia < 5 thn : egosentris
Perhatian tertuju pd diri sendiri dan hal dalam
fokus perhatian mereka Tekankan pd apa yg
dpt mereka lakukan dan apa yg akan mereka
rasakan
Ijinkan utk menyentuh apa yg akan b.d anak
Fantasi anak berkembang
Misal: stetoskop akan jalan-jalan di perut anak
Pada “small child”: bicara langsung dan konkrit,
sederhana, pendek dan ulangi kata-kata yg
dipahami anak Tampilkan bahasa verbal = non
verbal
menyuntik tidak sambil tersenyum
kesan: perawat menikmati saat menyakiti
6
CONT’D…

 Memberi tahu apa yang tjd pada anak


 Nada suara rendah & bicara lambat
 Jika anak tdk menjawab pertanyaan, ulang
pertanyaan dgn pengarahan sederhana.
Hindari kata “jawab dong”
 Memberi mainan saat berkomunikasi
 Ikuti dengan komunikasi non verbal

7
C. USIA SEKOLAH

 Fokus pd apa yg akan dilihat


 Rasa ingin tahu meningkat tentang
apa, kenapa, untuk apa dan apa
yg akan terjadi pada anak
Penuhi rasa ingin tahu anak untuk
meningkatkan kolaborasi anak
Jelaskan prosedur dgn bahasa yg
sederhana
Tensi darah: “saya ingin tahu
sejauh apa air perak ini naik
ketika pompa ditekan pada
tanganmu”
D. REMAJA
Lebih terbuka pada orang di
luar anggota keluarga
Menerima orang yg sama minat
Komunikasi dengan diskusi
Menolak orang yg
bertentangan:
Beri support, perhatian,
jangan menginterupsi, tidak
menentang dan tidak
menggurui
Punya bahasa sendiri:
Hindari mispersepsi dengan
sering klarifikasi
1. PENGKAJIAN

Biologis Psikologis Sosial

Spiritual Kultural

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


fisik diagnostik
10
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
PENGKAJIAN TAMBAHAN

1. Pengkajian jatuh (Skala Humpty Dumpty)


2. Pengkajian nyeri
 FLACC (Face, Legs, Activity, Cry, Consolability)
Behavioural Pain Assesment Scale utk tahap
praverbal (bayi-anak < 3 tahun)
 Self information: Wong Baker Faces Scale  utk
tahap verbal (3-8 tahun)
 Uni-dimensional: Visual Analogue Scale (VAS)
atau Numeric Rating Scale (NRS)  utk anak >8
tahun

12
13
14
15
PENGKAJIAN TAMBAHAN CONT’D

3. Pemeriksaan status kesadaran PCS (Pediatric Coma


Scale)

16
PENILAIAN TINGKAT KESADARAN

17
PENGKAJIAN TAMBAHAN CONT’D

4. Penilaian gawat nafas dengan Down Score (pada bayi)

Interpretasi
Skor

<4 : Distres
nafas ringan

4-5: Distres
nafas sedang

≥6: Distres
nafas berat

18
FOKUS PENGKAJIAN

1. Kasus pada neonatus: anamnesa riwayat


kesehatan (kehamilan, persalinan),
pemeriksaan fisik
2. Kasus pada anak dgn penyakit akut (infeksi,
kegawatdaruratan, intensif) sesuaikan dgn
kasus anak: anamnesa, pengkajian fisik dan
psikologis
3. Kasus pada anak dgn penyakit kronis:
pengkajian biopsikososialspiritual
4. Kasus pada ABK: psikososialspiritual (pd anak
& orangtua)

19
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Pahami konsep dasar penyakit Px yg dirawat


 Sesuaikan dengan hasil pengkajian/ data (dari
anak atau orangtua) kenali gejala, tanda
mayor, tanda minor (SDKI)
 Lakukan analisa data
 Apakah masuk dlm kategori Dx aktual, resiko,
dan potensial

20
3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

 Tentukan diagnosa prioritas  bisa melibatkan


orangtua
 Tentukan tujuan dan kriteria hasil (SMART:
Spesific, Measurable, Achievable, Realistic,
Time)
 Rencana intervensi (mandiri dan kolaboratif) yg
dpt mengatasi masalah Px
 Renpra ditegakkan berdasarakan sumber yg
valid (SIKI, NIC)
 Dokumentasi rencana tindakan keperawatan
21
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

 Merupakan pelaksanakan dari renpra yg telah


disusun sesuaikan dg renpra
 Tidak semua rencana dapat diimplementasikan
(tergantung kondisi pasien dan fasilitas RS)
 Dokumentasikan respon yg ditunjukkan pasien
pada saat dilakukan tindakan keperawatan
(respon subyektif maupun obyektif)
 Tetap gunakan prinsip FCC dan atraumatic care

22
5. EVALUASI KEPERAWATAN

 Evaluasi yg dilakukan mengacu pada tujuan


dan kriteria hasil pada renpra.
 Metode evaluasi: SOAP
 Lakukan evaluasi setiap hari/shift hingga batas
waktu tertentu

23
24

Anda mungkin juga menyukai