Anda di halaman 1dari 9

Konsep Mandala of Health

Hipertensi
The Mandala of Health culture
A model of human ecosystem komunitas:
pemukiman padat
dengan sanitasi cukup

Gaya hidup

Perilaku kesehatan
:konsumsi makanan
family Lingkungan psiko – sosio –ekonomi
Tinggi garam, - Pendapatan keluarga rendah
Sering lupa minum obat dan malas - Kehidupan social dengan
berobat
Body lingkungan baik

spirit mind
Nyeri PF:td
Pelayanan tengkung 170/
kesehatan : Dan sakit 100
kepala batuk
Lingkungan
puskesmas ,
pilek kerja : tidak ada
posyandu
masalah
lansia

Lingkungan fisik
Faktor Biologi
 Langit2 atap usang
Ibu pasien memiliki riwayat
 Pencahayaan dan ventilasi
Hipertensi & DM
minimal

Human-Made Environment
Rencana Tatalaksana
N Masalah Rencana Intervensi Sasaran
o

1 Aspek Personal Evaluasi Pasien dan Keluarga


pasien
Pasien sering mengeluh - Keluhan dan kekhawatiran,
keluhan yang sama serta harapan pasien dan
orang tua
Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 5 tahun Edukasi
lalu dan tidak terkontrol - Edukasi bahwa keluhan
dengan obat sakit kepala dan leher yang
dirasakan pasien
Ibu pasien memiliki diakibatkan oleh tingginya
riwayat Hipertensi dan DM tekanan darah
- Edukasi bahwa bila pasien
tidak minum obat dengan
teratur maka akan muncul
komplikasi
Rencana Tatalaksana
No Masalah Rencana Intervensi Sasaran

2 Aspek Klinis dan Aspek Evaluasi : Pasien dan keluarga


Biologi - Tanda vital dan fisik umum pasien
- Gejala dan derajat asma

Terapi sesuai :
Patofisiologi dan gejala Amlodipin 1 x 10 mg
hipertensi : Usia tua, Gliseril guaiakolat 3 x 150 mg
hiperkolesterol  Vit B complex 3 x 1 tab
aterosklerosis  resitensi Edukasi :
perifer + pompa jantung - Obat harus diminum teratur
meningkat  Hipertensi setiap hari
- Informasi untuk mengurangi
Aliran darah ke otak : pusing , faktor pencetus : diet rendah
sakit kepala garam dll
Iskemia pembuluh darah otak - Istirahat cukup, mengatur pola
: stoke iskemik makan dengan gisi seimbang,
olahraga ringan.
Kompikasi : CHF , CKD
Rencana Tatalaksana
No Masalah Rencana Intervensi Sasaran

3 Aspek Risiko Internal Edukasi pasien dan keluarga


pasien
 pasien memiliki kebiasaan - Menjelaskan kepada pasien dan
mengkonsumsi makanan tinggi keluarga bahwa salah atu penyebab
garam seperti telur asin, dan ikan yang mencetuskan hipertensi
asin 1 minggu > 4 kali adalah sering mengkonsumsi
makanan tinggi garam, lemak dll.
Pasien memiliki kebiasaan sering Sehingga perlu dikurangi
lupa minum obat hipertensi
- Menginformasikan kepada pasien
Malas kembali ke puskesmas dan keluarga bahwa hipertensi
untuk mendapatkan obat merupakan penyakit yang dapat
dikontrol dengan obat dan harus
Kebersihan rumah pasien kurang, teratur sehingga dapat mencegah
pencahayaan dan ventilasi minimal komplikasi . Dengan demikian
diharapkan keluarga dapat
mengingatkan pasien untuk minum
obat

- Edukasi kepada pasien agar sering


membersihkan rumah dan
membuka jendela agar terjadi
pertukaran O2
Rencana Tatalaksana
N Masalah Rencana Intervensi Sasaran
o

4 Aspek Psikososial , Edukasi : Pasien dan keluarga


keluarga, dan lingkungan pasien
- Menganjurkan pasien
- Pasien memiliki untuk minum obat secara
kecemasan dengan teratur dan menghindari
kondisi kesehatannya, factor pencetus, serta
karena istirhat juga kontrol kembali ke dokter
tidak dapat mengurangi untuk dievaluasi mengenai
keluhan keluhan dan penyakitnya
- Pasien merasa cukup - Tetap membina hubungan
terganggu dan tidak baik dengan keluarga
dapat beraktivitas maupun tetangga, serta
dengan baik edukasi kepada anak
- Pasien memiliki pasien untuk dapat
hubungan social yang memberikan perhatian
baik dengan keluarga, ekstra untuk mengingatkan
isteri, anak anak pasien minum obat secara
menantu, dan tetangga teratur
Rencana Tatalaksana
N Masalah Rencana Intervensi Sasaran
o

5 Aspek derajat fungsional Edukasi : Pasien


pasien
Pasien dapat melakukan
Satu (pasien mampu aktivitas seperti biasa namun
melakukan aktivitas seperti sebaiknya dapat melakukan
biasanya, yaitu berjualan olahraga sederhada seperti :
nasi goreng) jogging atau senam lansia
Tindak lanjut dan Intervensi
Tanggal Intervensi yang dilakukan dan rencana selanjutnya

Kunjungan Saat kunjungan pertama dilakukan beberapa hal yaitu :


rumah
pertama 1. Memperkenalkan diri, dan menjalin hubungan yang baik dengan
( 11 april pasien dan keluarga pasien
2018) 2. Memberi informed consent kepada pasien dan keluarga, agar
dapat mengerti maksud dan tujuan kegiatan yang dilakukan oleh
pemeriksa
3. Meminta persetujuan kepada pihak pasien dan keluarga
4. Melakukan anamnesis lengkap, riwayat penyakit sekarang, riwaya
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat kebiasaan
pasien, serta melakukan pemeriksaan tanda vital dan
pemeriksaan fisik umum
5. Mengevaluasi kondisi lingkungan hidup dan pola makan pasien
pasien yang berhubungan dengan factor pencetus penyakit
6. Menyusun penatalaksanaan terhadap pasien dan edukasi
terhadap pasien dan keluarga pasien
7. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis
Tindak lanjut dan Intervensi
Tanggal Intervensi yang dilakukan dan rencana selanjutnya

Kunjungan Intervensi yang diberikan :


rumah
pertama 1. Edukasi mengenai hipertensi( penyebab , pencetus internal ,
( 11 april gejala klinis, tatalaksana dan pencegahan. Edukasi diberikan
2018) terhadap pasien dan keluarga pasien
2. Edukasi mengenai cara mengonsumsi dan menggunakan obat
secara teratur setiap hari dan diberikan sampai habis dan setelah
itu dapat kontrol kembali ke puskesmas
3. Edukasi agar pasien memperbaiki kebiasaaan konsumsi makanan
tinggi garam dan lemak, lebih banyak minum air putih makan
sayur dan berolahraga ringan (senam lansia)
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien agar dapat
memperbaiki lingkungan tempat tinggal dengan cara menjaga
kebersihan dan meningkatkan pencahayaan di dalam rumah

Anda mungkin juga menyukai