Anda di halaman 1dari 68

MODUL EKONOMI

KESEHATAN
OLEH Dr. IVAN ELISABET PURBA, M.Kes

ACER
[Date]
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang maha Esa yang telah
memberikan segala rahmatNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul
Mata Kuliah EKONOMI KESEHATAN.
yang sederhana ini. Penulis menyadari bahwa materi yang disajikan dalam modul ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran saran yang membangun
guna kesempurnaan modul ini.
Terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan
dalam penyusunan modul ini. Akhir kata semoga modul ini dapat bermanfaat .

Medan, September 2017

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii


BAB I EKONOMI KESEHATAN ..................................................................................................... 1
1.1 Defenisi Ilmu Ekonomi ............................................................................................................ 1
1.2 Pentingnya Ilmu Ekonomi ......................................................................................................... 3
1.3 Konsep Ekonomi ....................................................................................................................... 4
1.4 Prinsip Ekonomi ....................................................................................................................... 8
BAB II MEKANISME PASAR ....................................................................................................... 10
2.1 Definisi Pasar ........................................................................................................................... 10
2.2 Definisi Permintaan ................................................................................................................. 11
2.3 Definisi Penawaran .................................................................................................................. 15
2.4 Fungsi Pasar ............................................................................................................................. 18
BAB III KONSEP ELASTISITAS ................................................................................................. 19
3.1 Elastisitas Permintaan .............................................................................................................. 19
3.2 Elastisitas Harga ...................................................................................................................... 21
BAB IV INDUSTRI KESEHATAN................................................................................................. 24
4.1 Kebutuhan Ekonomi Kesehatan ............................................................................................... 24
4.2 Pola Pikir Manajer ................................................................................................................... 26
4.3 Inflasi Sektor Kesehatan .......................................................................................................... 26
4.4 Hubungan Ekonomi Dengan Kesehatan................................................................................... 29
4.5 Ciri-Ciri Industri Kesehatan ..................................................................................................... 30
BAB V KOMSEP PUBLIC GOODS, MERIT GOODS DAN PRIVATE GOODS ..................... 34
5.1 Definisi Public Goods, Merit Goods, Dan Private Goods ...................................................... 34
5.2 Perbedaan Public Goods, Merit Goods, Dan Private Goods .................................................. 36
5.3 Sifat Public Goods, Merit Goods, Dan Private Goods ........................................................... 40
5.4 Contoh Public Goods, Merit Goods, Dan Private Good ........................................................ 43
BAB VI IMPLIKASI EKONOMI ................................................................................................... 44
6.1 Aspek Ekonomi ...................................................................................................................... 44
6.2 Masalah Kesehatan................................................................................................................. 48
6.3 Kerugian Ekonomi ................................................................................................................. 51
BAB VII TIME VALUE OF MONEY ............................................................................................ 53
7.1 Nilai Waktu Uang .................................................................................................................... 53

ii
7.2 Faktor Inflasi ............................................................................................................................ 57
Cara Mengatasi Terjadinya Inflasi ...................................................................................................... 59

iii
VISI DAN MISI PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
VISI :
Menjadi program studi kesehatan masyarakat yang unggul, berkarakter, dan
berdaya saing global khususnya dibidang kesehatan lingkungan tahun 2038.

MISI:
1. Melaksanakan pendidikan yang efektif, efisien dalam kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan lingkungan sesuia dengan SN Dikti dan KKNI level 6 (enam).
2. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka memberikan solusi dalam berbagai
persoalan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan lingkungan.
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara provesional untuk
meeningkatkan status kesehatan masyarakat yang mendukung pencapaian program
pemerintah dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan lingkungan.
4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta, asosiasi
institusi, asosiasi profesi dalam dan luar negeri dalam rangka pelaksanaan tridarma
perguruan tinggi.

ATAN MASYARA

iv
BAB I
EKONOMI KESEHATAN

1.1 DEFENISI ILMU EKONOMI


Secara etimologi kata “Ekonomi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos” yang
artinya “Keluarga/rumah tangga” dan “Nomos” yang artinya “tata aturan/ hukum”. Jadi, secara
literal definisi ekonomi adalah tata aturan rumah tangga atau pengelolaan rumah tangga. Ilmu
ekonomi juga dianggap sebagai kajian terhadap perilaku manusia dalam upaya pemenuhan
kebutuhan hidupnya.
Pengertian ilmu ekonomi menurut KBBI adalah sebuah cabang ilmu yang merujuk
pada berbagai asas –asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang atau kekayaan. Kekayaan
yang dimaksud disini adalah termasuk uang, perindustrian maupun kegiatan perdagangan.
Serta mencakup hal- hal mengenai pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang
berharga.Menurut KBBI, ilmu ekonomi juga berhubungan dengan tata kehidupan
perekonomian suatu negara. Maksud dari perekonomian disini mencakup semua tindakan
seperti aturan dan cara untuk menjalankan usaha berekonomi (perdagangan dan perindustrian).
Menurut Aristoteles ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai sebuah cabang ilmu kajian
yang bisa digunakan melalui 2 cara jalan. Dua jalan yang dimaksud disini adalah yang pertama
dengan cara memakai segala hal yang mendekati kemungkinannya untuk dipakai.Kedua adalah
dengan cara menggunakan segala hal yang kemungkinan bisa ditukarkan dengan barang. Jadi
dari sinilah ekonomi menyebabkan munculnya nilai pemakaian dan nilai pertukaran.
Adam Smith adalah seorang tokoh filsuf politik ekonomi sekaligus pencetus sistem
ekonomi kapitalise pada abad 18 dan 19. Dirinya terkenal dengan salah satu teori yaitu teori
keunggulan mutlak.Menurutnya ekonomi berhubungan dengan suatu penyelidikan tentang
kondisi dan sebab adanya kekayaan Negara.Adam smith menjabarkan bahwa pengertian ilmu
ekonomi adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari tentang seluk beluk tingkah laku
manusia. Tingkah laku manusia disini merujuk pada usahanya untuk mengalokasikan sumber
daya terbatas dan tak terbatas untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupannya.
Abraham Maslow adalah seorang psikolog dan inspirator dalam hal teori
kepribadian,identitas serta softskill. Beliau berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah sebuah
bidang ilmu yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan
manusia.Permasalahan disini tentunya melibatkan masalah perekonomian dengan menerapkan
sumber perekonomian yang ada sesuai prinsip dan teori yang efektif dan efisien.

1
Menurut Paul Anthony Samuelson ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara-
cara yang digunakan oleh masyarakat dalam upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan
berbagai sumber terbatas.Sumber terbatas ini akan digunakan untuk menghasilkan banyak
produk dan komoditi. Produk komoditi tersebut akan dipasarkan dengan cara didistribusikan
kepada seluruh lapisan masyarakat.Dengan begitu manusia akan berpeluang untuk
mendapatkan banyak keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menggunakan modal yang
kecil.Intinya ilmu ekonomi dapat dikatakan sebuah studi tentang manusia dalam kegiatannya
sehari-hari dalam rangka untuk mendapat dan menikmati kehidupan.
John Stuart Mill adalah seorang filsuf empiris yang terkenal di Negara Inggris. Berjasa
dalam melakukan reformasi utilitarianisme sosial Inggris. John mills adalah anak dari seorang
akademisi dan sejarawan bernama James Mill.Secara umum John Mill berpendapat bahwa ilmu
ekonomi adalah sebuah cabang ilmu praktis atausains praktikal yang mempelajari tentang
seluk beluk penagihan dan pengeluaran. Ekonomi menurutnya juga tentang kegiatan produksi
dan distribusi kekayaan.
Menurut M. Manullang Ilmu ekonomi adalah suatu studi atau ilmu pengetahuan yang
mempelajari seluruh hal di dalam masyarakat demi usahanya untuk meraih kemakmuran.
Kemakmuran disini adalah keadaan dimana setiap orang akan bisa memenuhi kebutuhan
mereka sehari-hari. Kebutuhan yang dimaksud bisa berupa barang dan jasa.
Menurut Amwal ilmu ekonomi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana menentukan sebuah keputusan yang efektif. Keputusan efektif ini diambil
guna mengelola sumber daya yang sudah tersedia. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk
pemenuhan kebutuhan individu atau masyarakat.
Menurut Suherman Rosyidi ilmu ekonomi merupakan salah satu cabang studi atau ilmu
pengetahuan yang berupaya dengan sungguh sungguh memberikan pengetahuan.Pengetahuan
yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan gejala-gejala yang timbul di lingkungan
masyarakat. Gejala ini muncul karena akibat sejumlah perbuatan manusia.Maksudnya
Perbuatan manusia disini berupa usaha usaha mereka dalam rangka memenuhi kebutuhan. Atau
dengan kata lain cara demi pencapaian kemakmuran hidup manusia.
Hermawan Kertajaya adalah salah satu tokoh pakar pemasaran yang berasal dari
Indonesia namun sudah dikenal di mata dunia. Dulu pernah menempuh pendidikan di Institut
Teknologi Surabaya (ITS) namun tidak sampai selesai.Meskipun begitu oleh ITS malah
diberikan gelar Honoris Causa atas dedikasi ilmunya dalam sektor ekonomi dan pemasaran
level dunia.Pengertian ilmu Ekonomi menurutnya adalah sebuah wadah. Yang didalamnya
terdapat berbagai sektor sektor industri yang telah melekat.
2
Menurut Gregory Mankiw ilmu ekonomi adalah sebuah studi atau cabang ilmu
pengetahuan yang menjelaskan tentang bagaimana cara masyarakat dalam mengelola sumber
sumber daya langka.
Penson berpendapat bahwa ilmu ekonomi yaitu sebuah ilmu yang selalu mengkaji
mengenai kesejahteraan material pada setiap diri manusia. Kesejahteraan material disini adalah
bisa berupa benda (produk) maupun jasa.

1.2 PENTINGNYA ILMU EKONOMI


Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masalah
ekonomi, baik ekonomi makro atau mikro. Secara umum, mempelajari ilmu ekonomi memiliki
banyak manfaat dan fungsi yang beragam. Orang-orang pun mempelajari ekonomi dengan
tujuan bervariasi, ada yang untuk mengembangkan bisnis, ada yang ingin mengetahui cara
kerja perekonomian, ada juga yang ingin mempelajari isu-isu ekonomi internasional.Berikut
merupakan 10 tujuan mempelajari ilmu ekonomi :
1. Mengenal kebutuhan hidup manusia
Ekonomi merupakan ilmu penting karena berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia
sehari-hari. Salah satu tujuan ilmu ekonomi adalah mempelajari berbagai alat, sarana dan
prasarana yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.
2. Mempelajari cara pemenuhan kebutuhan
Ilmu ekonomi juga berguna untuk mengetahui cara pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Ekonomi daoat berfungsi untuk mempelajari cara-cara memenuhi kebutuhan manusia
yang beraneka ragam, baik untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang dalam segala
kondisi.
3. Memahami hubungan peristiwa perokonomian
Kondisi ekonomi di berbagai daerah dan negara sangat beragam dan bervariasi. Ilmu
ekonomi pun dipelajari untuk mencari tahu pengertian mengenai hubungan yang terjadi di
antara segala peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi perekonomian.
4. Membantu pengambilan keputusan
Tujuan mempelajari ilmu ekonomi lainnya adalah untuk membantu pengambilan
kebijakan dan keputusan. Caranya adalah memanfaatkan segala data dan peristiwa yang terjadi
seputar ekonomi untuk dijadikan sebuah landasan dalam mengambil sebuah kebijakan atau
keputusan dalam menghadapi segala permasalahan yang ada.
5. Meningkatkan kemajuan ekonomi

3
Dalam lingkup pemerintahan, ilmu ekonimi sangat penting dan berkorelasi dengan
kemajuan suatu negara. Untuk itu mempelajari ilmu ekonomi dapat menciptakan suatu kondisi
yang aman dan kondusif serta baik bagi kemajuan perekonomian di suatu negara.
6. Melatih pengembangan kreatifitas
Untuk mendapat uang manusia harus bekerja. Untuk bekerja tentu dibutuhkan
kreatifitas tinggi untuk membuka usaha dan bisnis yang sukses. Ilmu ekonomi mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan kreatifitas agar usaha yang dibuka lebih
menjanjikan.
7. Memahami dasar perilaku ekonomi
Kegiatan perekonomian dapat kita perhatikan di sekitar kita, mulai dari kegiatan jual
beli di pasar atau pun aktivitas di bank. Hal ini bisa dipelajari di ilmu ekonomi dimana kita bisa
membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata.
8. Mempelajari kebijakan ekonomi
Kebijakan ekonomi dibuat berdasarkan faktor-faktor yang bervariasi yang berkaitan
dengan kegiatan perekonomian. Hal ini sesuai dengan tujuan ilmu ekonomi yaitu untuk
memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi.
9. Melatih manajemen waktu dan keuangan
Manejemen waktu dan keuangan sangat dibutuhkan saat berwirausaha dan berbisnis.
Hal ini sesuai dengan tujuan mempelajari ekonomi yaitu melatih dan mengembangkan
manajemen bisnis, mulai dari uang, waktu dan lainnya agar kerja menjadi lebih efisien.
10. Mengetahui isu-isu internasional
Ilmu ekonomi sangat penting untuk mengetahui hal-hal yang terjadidalam lingkup
internasional. Mempelajari ilmu ekonomi akan membantu kita untuk memahani masalah-
masalah internasional dan isu-isu global yang terjadi di seluruh dunia. Ilmu ekonomi memang
sangat penting dan krusial dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu tujuan mempelajari ilmu
ekonomi secara umum adalah untuk dapat mengetahui bagaimana cara kerja masyarakat
maupun dunia. Ilmu ekonomi berada pada jantung dari semua pengambilan keputusan sehingga
perannya penting bagi individu dan juga bagi pemerintahan.

1.3 KONSEP EKONOMI


Konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu dapat dijelaskan sebagai berikut :

4
1. Konsep scarcity (kelangkaan)
Konsep scarcity (kelangkaan) yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi.
Masyarakat dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya
terbatas. Masalah ini dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi manapun.
Scarcity secara harfiah diterjemahkan menjadi kelangkaan. Kelangkaan ini menggambarkan
hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang dimiliki. Prinsip kelangkaan
menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas sedangkan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari prinsip kelangkaan ini muncullah ilmu ekonomi yang
mempelajari tata cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas yang
dihadapkan pada sumber daya yang terbatas, baik dengan uang maupun tidak.
Prinsip kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai dari suatu barang/jasa. Semakin langka
suatu barang/jasa maka semakin tinggi nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut dengan hokum
kelangkaan. Hukum kelangkaan juga bisa digunakan untuk menggambarkan harga
keseimbangan konsumen dan kurva penawaran. Singkatnya : Konsep scarcity dalam ilmu
ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa “tidak akan pernah ada sumber
daya yang cukup untuk semuanya”, itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki harus
dikelola dengan sebaik-baiknya. Adanya kelangkaan, diikuti juga dengan adanya skala
prioritas dan pilihan.
2. Konsep spesialisasi
Konsep spesialisasi yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari kelangkaan
sumber produksi, dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang mampu
menghasilkan jumlah yang banyak dengan sedikit waktu dan atau sedikit bahan. Contohnya
perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak sangat cocok
untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu mendukung
pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya, tanaman perkebunan
dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa. contohnya tanaman teh, kopi, rempah-rempah
dan lainnya.
3. Konsep system moneter dan transformasi
Konsep system moneter dan transformasi yaitu konsep yang tumbuh dari adanya
spesialisasi yang mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan. Ekonomi Moneter
merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam
mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
4. Konsep kesejahteraan masyarakat

5
Konsep kesejahteraan masyarakat yaitu konsep keputusan pasar yang dipengaruhi
kebijaksanaan atau politik pemerintah guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
5. Konsep pasar
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi.
Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan dalam konsep pasar, terdapat
pasar input dan pasar output.
6. Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai perubahan stok modal dalam kurun waktu tertentu,
biasanya satu tahun (Mullineux, 2000:522). Makna investasi tersebut sering dikacaukan
dengan investasi keuangan (financial invesetmenet) yang definisinya adalah pembelian asset-
aset keuangan, seperti sahaam dan obliasi yang nantinya akan dijual kembali saat harganya
meningkat, dan hal itu lebih terkait dengan analisis jasa. Investasi pun berbeda dari investasi
inventori, yakni penyimpanan atau perubahan stok produk final, produk setengah jadi, atau
bahan-bahan mentah.
7. Uang
John Maynard Keynes (1883-1946), uang adalah alat penyelesaian konraktual dan
sebuah wahana yang bergerak dalam lintasan waktu. Dengan demikian, uang secara umum
dilihat dari fungsinya dapat didefinisikan sebagai alat tukar (komarudddin, 1991:397-398).
Uang pun berfungsi sebagai satuan ukuran yang memiliki fungsi turunan, seperti sebgai standar
perincian utang dan sebagai penyimpan kekayaan alam. Namun dalam perkembangannya uang
pun merupakan alat untuk menjalankan kekuasaan ekonomi karena uang memberikan hak
kekuasanan abstrak atas barang dan jasa maka pada umumnya manusia ingin memiliki uang.
8. Letter of Credit (L/C)
Letter of credit (L/C) adalah suatu surat yang dikelurkan oleh bank devisa atas
permintaan infortir nasabah bank devisa yang bersangkutang dan ditujukan kepada exporter
diluar negeri yang menjadi relasi dari infortir tersebut. Peranannya L/C dalam peerdagangan
internasional, yaitu untuk memudahkan pelunasan penbayaran transaksi export, mengamankan
dana yang disediakan infotir untuk membayar barang infor, menjamin kelengkapan dokumen
pengapalan. Dengan demikian, untuk kepentingan exporter harus dibuka terlebih dahulu
sebelum barang dikirim. Begitupun sebaliknya. Pembukaan L/C merupakan jaminan untuk
infortir yang bersangkutan untuk memperoleh pengapalan barang secara utuh sesuai dengan
yang di inginkan.
9. Neraca pembayaran (balance of paymentes)
6
Neraca pembayaran (balance of paymentes) adalah keseluruhan catatan akuntansi dari
transaksi-transaksi internasional suatu Negara dengan Negara lain (dhirwarrel, 2000:58).
Penerimaan valuta asing dari penjualan barang dan jasa disebut export dan sebagai item kredit
dalam neraca transaksi berjalan yang merupakan salah satu bagian dari neraca pembayaran.
Namun, dalam hal ini devisit dalam neraca berjlan dapat diseimbangkan atau ditutupi dengan
surplus pada neraca modal, dan demikian pula sebaliknya.
10. Bank (perbankan)
Istilah bank memiliki arti yang sebenarnya sudah berakar, khususnya pada masyarakat
eropa yang bermakna meja atau counter. Pengertian meja yang dimaksud adalah meja sebagai
temat penukaran uang dipasar pada abad pertengahan (Revel, 2000:60). Pada mulanya, bank-
bank yang ada pada masa lalu acap kali bermula sebagai usaha yang disubsidi oleh para
pedagang, awak kapal, pedagang ternak, dan pelakangan ini para agen perjalanan. Namun,
setelah dua abad lebih, perbankan berkembang menjadi sector perdagangan mandiri. Muncul
berbagai perusahaan dan rekanan yang menjalankannya sebagai bisnis tersendiri.
11. Koperasi
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation.
Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.
Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
12. Kebutuhan dasar
Daftar kebutuhan manusia semakin panjang sebagai akibat dari semakin majunya
peradaban dan tekhnologi. Definisi kebutuhan secara singkat adalah segala sesuatu yang
diperlukan manusia dalam hidupnya, yang bisa diperoleh dengan cara memiliki atau menikmati
suatu barang atau jasa. Jasi jika sesuatu yang kita butuhkan sudah berhasil kita peroleh, maka
itu tidak bisa dikategorikan sebagai kebutuhan lagi.
13. Kewirausahaan
Konsep kewirausahaan mereujuk kepada suatu sifat keberanian dan keutamaan
menganbil resiko dalam kegiatan inovasi. Menurut Schumpeter, para wirausaha adalah
penggerak atau motor ekonomi karena fungsi inovasi yang mereka jalankan menduduki tempat
sentral. Terdapat lima tipe inovasi yang menonjol:
a. Pengenalan barang baru atau barang lama dengan mutu lebih baik
b. Penemuan mtode produksi yang baru
7
c. Pembukaan pasar baru, khususnya untuk export
d. Perolehan sumber pasokan bahan baku yang baru
e. Penciptaan organisasi industry yang baru
14. Periklanan
Istilah periklanan mengacu pada suatu komunikasi pasar yang dilakukan para penjual
barang dan jasa. Untuk melihat efektifitas periklanan dalam meningkatkan permintaan produk,
baik iklan yang sifatnya individual maupun untuk pasar secara keseluruhan, namun dari
keseluruhan penelitian tidak dapat menyimpulkan secara tegas sebarapa efektif periklanan itu
berpengaruh positif secara ekonomis (albion dan faris,1981).
15. Perseroan terbatas
Terdapat tiga karakteristik dalam perseroan terbatas yaitu:
a. Setiap utang perusahaan menjadi tanggung jawab perusahaan dan tidak dapat
dikaitkan dengan kekayaan priibadi pemegang sahamnya.
b. Identitas perusahaan tidak akan berubah, sekalipun saham dialihkan ke pihak lain.
c. Hubungan kontraktual dilakukan dan menjadi tnaggung jab dewan direksi.

1.4 PRINSIP EKONOMI


Prinsip ekonomi ialah suatu usaha untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan
yang sekecil mungkin. Selain itu prinsip ekonomi juga diartikan sebagai sebuah tindakan dalam
suatu rangka memperoleh kebutuhan tertentu dengan biaya yang sekecil mungkin. Tujuan
prinsip ekonomi yaitu untuk memperoleh sebuah keuntungan yang semaksimal mungkin,
meminimkan adanya sebuah kerugian akibat dari sebuah kesalahan-kesalahan tertentu, untuk
mencegah terjadinya pemakaian yang boros, memakai kemampuan dan modal yang dipunyai.

Jenis-jenis prinsip ekonomi dapat di kelompokkan menjadi 3 jenis yakni:

1. Prinsip produsen

Prinsip produsen yaitu suatu prinsip ekonomi yang digunakan untuk menentukan
sebuah bahan baku, alat produksi ataupun biaya produksi dari bahan baku menjadi bahan jadi.
Prinsip ini ditekankan kepada sebuah bahan baku seminim mungkin dan bisa menghasilkan
suatu produk atau barang yang berkualitas baik.Contoh Penerapannya :
a. Mendirikan sebuah tempat usaha dekat pada bahan baku, tenaga kerja atau daerah
pemasaran
b. Memakai tenaga kerja yang terampil

8
c. Menggunakan sebuah bahan baku yang sangat berkualitas baik, namun dengan harga
yang seminim mungkin
d. Memakai sumber daya misalnya modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin.
2. Prinsip penjual atau pedagang

Prinsip penjual yaitu prinsip ekonomi yang digunakan untuk melakukan berbagai
macam usaha agar bisa memenuhi selera dari kosumen. Pada prinsip ini ditujukan pada suatu
promosi atau iklan, reward hadiah, dan lain sebagainya dengan suatu tujuan agar mendapatkan
banyak pelanggan yang sehingga keuntungan akan semakin besar. Contoh Penerapannya :
a. Untuk Meningkatkan kualitas dalam pelayanan
b. Dalam penyaluran barang yang tepat waktu dan efisien
c. Dalam memakai sebuah sarana distribusi yang dengan harga murah
d. Dalam membeli barang dari produsen dengan secara langsung

3. Prinsip pembeli

Prinsip pembeli yaitu prinsip ekonomi yang digunakan untuk memperoleh produk
ataupun jasa yang bermutu dan mempunyai kualitas yang baik namun dengan biaya yang
semurah mungkin.Contohnya :
a. Dalam membeli sebuah barang yang berkualiatas
b. Dalam membeli barang dengan harga sangat terjangkau atau murah
c. Membuat list barang yang dibutuhkan
d. Memilih barang sebelum yang akan dibelinya

Dari ketiga jenis prinsip ekonomi tersebut akan tibul beberapa hal yang akan dilakukan
sauatu pelaku ekonomi. Adapun hal-hal yang ditimbulkan dari suatu prinsip ekonomi tersebut
antara lain yaitu :
1) Bertindak ekonomis

Bertindak ekonomis yaitu sebuah pelaku ekonomi akan bertindak untuk memenuhi
sebuah kebutuhan sehari-harinya dengan cara yang rasional. Maksud dari rasional yaitu setiap
suatu tindakan yang dilakukan akan dipikirkan secara matang-matang terlebih dahulu dan akan
selalu berpegang pada suatu prinsip ekonomi. Seseorang pelaku ekonomi bisa dikatakan
bertindak secara ekonomis jika ia bisa menyeimbangkan antara hasil yang didapatkan dan
biaya yang dikeluarkan. Yaitu kebutuhannya bisa terpenuhi sebaik mungkin dan dalam
pengorbanan atau biaya yang dikeluarkannya sekecil mungkin.

9
2) Berpikir ekonomis

Berpikir ekonomis yaitu sebuah pelaku ekonomi berfikir untuk mencari cara agar apa
yang diperoleh dari alam bisa mempunyai nilai guna yang lebih baik lagi. Hal ini dilakukan
karena untuk mengimbangi sebuah keperluan atau kebutuhan yang akan semakin lama semakin
meningkat. Pelaku ekonomi tidak hanya berpikir tentang cara dalam memakai sumber yang
telah ada (dari alam) untuk di habiskan begitu saja. Namun juga berfikir agar sumberdaya
tersebut bisa lebih bermanfaat. Seseorang pelaku ekonomi bisa di katakan berfikir ekonomis
jika orang tersebut bisa melakukan suatu tindakan produksi.
Dalam memenuhi suatu kebutuhan dalam ekonomi harus mempunyai suatu prinsip
ekonomi agar dalam pengeluaran biaya sehari-hari kecil.

BAB II
MEKANISME PASAR

2.1 DEFINISI PASAR


Pengertian pasar menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah tempat orang
berjual beli. Definisi lainnya menurut KBBI, pasar adalah kekuatan penawaran dan permintaan,
tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang dan pembeli yang ingin
menukar uang dengan barang atau jasa.
Arti pasar menurut William J. Stanton adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan
untuk puas, uang yang digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk
membelanjakan uang tersebut.

10
Pasar menurut H. Nystrom diartikan sebagai tempat penyaluran barang dan jasa dari
tangan produsen ke konsumen. Singkatnya, pengertian pasar adalah tempat transaksi barang
dan jasa antara produsen dan konsumen.
Definisi pasar menurut Kotler dan Amstrong merupakan seperangkat pembeli aktual dan
juga potensial dari suatu produk atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan
jumlah orang yang menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam
bertransaksi.Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli sebagai sebuah
pasar, dimana penjual tersebut akan mengirimkan produk serta jasa yang mereka produksi dan
juga guna menyampaikan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka
akan mendapatkan uang dan informasi dari pasar tersebut.
Menurut Philip dan Duncanadan pengertian pasar diartikan sebagai sesuatu yang
digunakan untuk menempatkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Singkatnya pasar
merupakan tempat untuk meletakkan barang-barang untuk dibeli konsumen.
Arti pasar menurut Atep Adya Barata adalah tempat dimana berkumpulnya penjual dan
calon pembeli, baik secara langsung maupun tak langsung saling berhubungan melaksanakan
pertukaran, baik barang maupun jasa.
Menurut Handri Ma’ruf, pengertian pasar ada tiga. Yang pertama dapat diartikan tempat
yakni sebuah tempat untuk bertemunya para penjual dengan pembeli. Yang kedua dapat
diartikan sebuah penawaran dan permintaan yakni tempat terjadinya kegiatan transaksi jual
beli.Yang ketiga pengertian pasar diartikan sebagai sekumpulan anggota masyarakat yang
mempunyai kebutuhan serta daya beli. Pasar merupakan sekumpulan orang yang berusaha
untuk mendapatkan jasa atau barang serta mempunyai kemampuan untuk membeli barang
tersebut.
Pendapat Kotler pada tahun 2002 mengemukakan bahwa pasar adalah suatu tempat fisik
dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang.
Definisi pasar menurut Dr. Winardi SE dapat diartikan sebagai sebuah tempat dimana
secara ideal harga-harga pada waktu tertentu adalah sama untuk semua penjual dan pembeli.

2.2 DEFINISI PERMINTAAN


Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai
arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang
yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang
yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu,
dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (=ceteris paribus).

11
Sadono Sukirno (2005), teori permintaan adalah teori yang menerangkan tentang ciri-ciri
hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan
dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan.

Menurut Adiwarman A. Karim (2007), permintaan barang yaitu bahwa factor harga dari
komoditas merupakan variable dependen yang akan menentukan beberapa jumlah komoditas
yang bersangkutan diminta oleh konsumen.

HUKUM PERMINTAAN

Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa : “


Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan
berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik, maka jumlah barang yang diminta
akan menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah barang yang diminta
akan meningkat”.

Menurut Danniel (2004), permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara lain
adalah :

1. Harga
Hubungan harga dengan permintaan adalah hubungan yang negatif. Artinya bila
yang satu naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga sebaliknya. Semua ini
berlaku dengan catatan faktor lain yang mempengaruhi jumlah permintaan dianggap
tetap.

2. Harga barang lain


Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada
permintaan barang lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang substitusi,
komplemen, dan independen. Salah satu contoh barang substitusi, bila harga kopi naik,
biasanya permintaan teh akan naik. Barang komplementer contohnya roti dengan keju.
Apabila keduanya dipakai secara bersamaan sehingga dengan demikian bila salah satu
dari harga barang tersebut naik, pada ummumnya akan mempengaruhi banyaknya
konsumsi barang komplemennya. Barang independen adalah barang yang tidak
dipengaruhi oleh harga barang yang lain.
3. Selera

12
Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan.
Selera dan pilihan konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi oleh
struktur umum konsumen, tetapi juga karena faktor adat dan kebiasaan setempat,
tingkat pendidikan, atau lainnya.
4. Jumlah penduduk
Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang
dikonsumsi dan makin naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk mengartikan
adanya perubahan struktur umur. Dengan demikian, bertambahnya jumlah penduduk
adalah tidak proporsional dengan pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi.
5. Tingkat pendapatan
Perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang
dikonsumsi. Secara teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi.
Bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi tidak hanya bertambah
kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga meningkat.
FUNGSI PERMINTAAN
Menurut Virgantari (2011), secara umum fungsi permintaan menyatakan hubungan jumlah
yang diminta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada tempat dan waktu tertentu. Fungsi
permintaan dapat diturunkan melalui dua cara, yang pertama adalah memaksimumkan
kepuasan dengan kendala jumlah anggaran dan harga barang. Fungsi permintaan yang
diturunkan dari prinsip ini disebut dengan fungsi permintaan Marshallian. Fungsi ini pertama
kali diperkenalkan oleh ekonom Inggris Alfred Marshal pada tahun 1980 dan menganggap
bahwa pendapatan konsumen konstan. Fungsi permintaan lain dapat diturunkan dengan
menerapkan teori dualitas, yaitu meminimumkan biaya dan memaksimumkan output pada
tingkat pengeluaran tetap.
Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya disebut fungsi permintaan. Fungsi permintaan menghubungkan antara
variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Persamaan fungsi permintaan dapat disusun
sebagai berikut :
Dx = f (Px, Py, Y, T, N)
dimana:
Dx= permintaan akan barang x
Px= harga barang x
Py= harga barang y
Y= pendapatan per kapita
13
T= selera
N= jumlah penduduk
Dx adalah variabel tidak bebas, karena besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px,
Py, Y, T dan N adalah variabel bebas karena besar nilainya tidak tergantung besarnya variabel
lain. Tanda positif dan negatif menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
permintaan akan barang. Hukum permintaan pada hakikatnya menyatakan bahwa makin
rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas barang tersebut; sebaliknya semakin
tinggi harga suatu barang semakin sedikit permintaan atas barang tersebut (Firdaus, 2008).
KURVA PERMINTAAN
Menurut Haryati (2007), kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan antara
harga barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva permintaan
menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteri paribus (keadaan
lain tetap sama). Kurva permintaan menggambarkan harga maksimum yang konsumen
bersedia bayarkan untuk barang bermacam-macam jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak
besedia membayar pada harga yang lebih tinggu untuk sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah
yang sama konsumen bersedia membayar dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini disebut
dengan kesediaan maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay.
Harga (Pq)

Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang
yang diminta yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan. Perubahan
variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang
menyebabkan pergeseran permintaan diantaranya adalah perubahan pendapatan, selera, harga
barang lain dan jumlah populasi.

14
Pergeseran Kurva Permintaan

Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan
harga barang substitusi (yang bersifat saling menggantikan) menggeser kurva permintaan
komoditi ke kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga. Kenaikan harga barang
komplementernya (komoditi yang digunakan secara bersama-sama) akan menggeser kurva
permintaan ke kiri. Pertumbuhan jumlah populasi atau penduduk menciptakan permintaan
baru. Penduduk yang bertambah ini harus memiliki daya beli sebelum permintaan berubah.
Peningkatan orang berusia kerja, tentunya akan menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi,
permintaak untuk semua komoditi yang dibeli oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat.
Kenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva permintaan untuk komoditi ke arah kanan,
yang menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga.

2.3 DEFINISI PENAWARAN


Menurut Hanafie (2010)Dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti
jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam
jangka waktu tertentu, ceteris paribus. Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau
dijual pada berbagai tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong
penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Hubungan antara harga per
satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam hukum penawaran: ceteris paribus,
produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak pada harga yang
tinggi daripada pada harga yang rendah.

HUKUM PENAWARAN
Hukum penawaran menyatakan bahwa “Hubungan antara barang yang ditawarkan dengan
harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu: ketika harga meningkat
atau naik, maka jumlah barang yang tawarkan akan Meningkat dan sebaliknya apabila harga
barang turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan menurun.”

15
Menurut Daniel (2004), perubahan pada penawaran bisa terjadi karena adanya pengaruh
dari beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Teknologi
Apabila terjadi perubahan atau peningkatan pada teknologi dalam proses
produksi maka akan terjadi perubahan pada produksi yang cenderung meningkat pula.
Penggunaan teknologi baru tersebut menuntut perubahan pada biaya produksi yang
biasanya relatif lebih tinggi. Apabila produksi meningkat karena perubahan teknologi
berarti penawaran pun akan meningkat.
2. Harga input
Besar kecilnya harga input juga akan mempengaruhi besar kecilnya jumlah
input yang dipakai. Apabila harga faktor produksi meningkat, kecenderungan
pengurangan penggunaannya berdampak pada hasil yang juga akan turun. Turunnya
hasil secara otomatis menyebabkan turunnya penawaran.
3. Harga produksi komoditas lain
Petani biasanya mengusahakan sebuah komoditas, contohnya kedelai. Akan
tetapi, tenyata harga kedelai tidak beranjak naik malah cenderung menurun.
Sebaliknya, harga komoditas lain di pasaran cenderung naik, sehingga petani mengubah
pola usaha taninya. Perubahan pola usaha tani akan mempengaruhi pada penawaran
kedua komoditas tersebut.
4. Jumlah produsen
Apabila harga suatu komoditas di pasaran cenderung naik, maka banyak petani
yang mengusahakan komoditas tersebut. Jumlah produsen bertambah, maka produksi
yang ditawarkan akan meningkat.
5. Harapan produsen terhadap harga produksi di masa datang
Petani sering berspekulasi mengenai perkembangan harga produksi di pasaran.
Hal ini dapat dapa dilakukan berdasarkan pada pengalaman, terpengaruh petani lain,
atau karena pemberitaan. Ramalan petani dan pilihan yang diambilnya akan
mempengaruhi luas tanam yang ujungnya adalah berpengaruh pada produksi dan
penawaran komoditas yang diusahakan.

KURVA PENAWARAN

16
Menurut Haryati (2007), kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik –
titik kombinasi antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva
penawaran merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga
tertentu. Pada tingkat harga yang ditentukan, penjual bersedia menawarkan lebih sedikit tetapi
penjual tidak mau menawarkan lebih banyak. Penjual bersedia menerima harga yang lebih
tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan
harga yang lebih rendah. Konsep ini sering disebut dengan kesediaan minimum penjual
menerima harga (willingness to accept).
Pergeseran Kurva Penawaran

Perubahan harga barang, faktor selain harga tidak berubah (ceteris paribus) menyebabkan
perpindahan di sepanjang kurva atau menggambarkan perubahan jumlah yang ditawarkan. Hal
ini disebabkan karena perubahan harga hanya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
atau hanya akan merubah titik-titik kombinasi antara harga dengan jumlah yang ditawarkan.
Sedangkan perubahan variabel selain harga akan mengakibatkan pergeseran kurva penawaran,
artinya perubahan faktor tersebut akan menyebabkan penambahan atau pengurangan jumlah
barang yang ditawarkan pada tingkat harga yang sama.
Kenaikan harga produksi (price of inputs), sedangkan faktor lain (ceteris paribus), maka
semakin kecil keuntungan yang akan diperoleh dari produksi suatu komoditi. Produsen yang
rasional akan mengurangi produksinya apabila keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Oleh
karenanya kenaikan harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kanan.

17
Pergeseran kurva menunjukkan adanya pergeseran keseluruhan kurva penawaran. Ini
mengendung arti adanya perubahan dalam jumlah yang ditawarkan pada tiap tingkat harga
produk. Perpindahan sepanjang kurva menunjukkan adanya perubahan jumlah yang
ditawarkan sebagai respon atas terjadinya perubahan harga produk.

2.4 FUNGSI PASAR


Fungsi pasar mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam membantu dalam banyak
hal, berikut fungsi pasar :
1. Fungsi Distribusi Produk
Salah satu fungsi pasar adalah fungsi distribusi produk yang merupakan suatu
aktivitas menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi oleh produsen kepada para
konsumen. Fungsi pasar sebagai tempat distribusi produk, hal ini karena banyak
terdapat konsumen, sedangkan penjual sebagai distributor, artinya barang yang dijual
tersebut tidak diproduksi sendiri. Misalnya terdapat penjual yang membeli telur ayam
dari orang lain yang berternak ayam, kemudian telur tersebut dibawa ke pasar dan dibeli
oleh konsumen. Penjual tersebut berperan sebagai distributor, orang yang berternak
ayam berperan sebagai produsen, serta pembeli sebagai konsumen. Namun adapula
penjual yang berperan sebagai produsen sekaligus sebagai distributor.
2. Fungsi Penetapan Harga/Nilai
Karena terdapat interaksi antara penjual dan pembeli, maka terdapat juga
permintaan serta penawaran dari kedua pihak tersebut. Sehingga terdapat kesepakatan
harga kesetimbangan yang dapat dicapai dari interaksi kedua pihak tersebut. Fungsi
pasar sebagai tempat penetapan harga dari barang atau jasa yang diperjualbelikan
karena terjadinya interaksi serta adanya kesepakatan dari pembeli dan penjual.
3. Fungsi Promosi
Fungsi pasar merupakan tempat berkumpulnya para konsumen yang merupakan
tempat promosi yang sempurna bagi produsen guna memperkenalkan produk mereka.
Pada umumnya saat proses promosi dari produsen tersebut berlangsung, mereka akan
menawarkan dengan penawaran yang menarik, seperti harga produk tersebut yang lebih
murah dibandingkan produk dari produsen yang lainnya. Oleh karena itu, fungsi pasar
salah satunya untuk promosi suatu produk atau barang.
4. Fungsi Penyerapan Tenaga Kerja
Selain terdapat para pedagang dan pembeli, di pasar juga banyak terdapat pihak
lain yang dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi. Seperti tukang sapu, ojek, tukang

18
parkir, tukang sampah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, fungsi pasar sebagai
tempat penyerapan tenaga kerja.
5. Menyediakan Barang dan Jasa Guna Masa Mendatang
Pasar memiliki peran sebagai fasilitator guna mengelola tabungan dan investasi.
Investasi tersebut berfungsi untuk menyediakan barang serta jasa dibutuhkan pada masa
yang akan datang. Tabungan dan investasi tersebut akan berinteraksi di pasar. Pasar
yang berfungsi untuk memfasilitasi investasi dan tabungan ialah pasar modal. Investor
akan mencari pihak-pihak yang mempunyai tabungan untuk keperluan investasinya,
serta penabung untuk mencari pihak yang membutuhkan modal. Kedua belah pihak
tersebut dapat bertemu di pasar modal.

BAB III
KONSEP ELASTISITAS

3.1 ELASTISITAS PERMINTAAN


Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang
yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut
dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan
dengan rumus berikut ini :

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

19
Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam, yaitu :

Keterangan:
%ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang

Kurva Elastisitas Permintaan

Kurva Elastisitas Permintaan

20
3.2 ELASTISITAS HARGA
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan)
suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut :
a. Elastisitas harga (price elasticity), yaitu persentase perubahan jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga
barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity), adalah persentase perubahan jumlah barang x yang
diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity), yaitu persentase perubahan permintaan akan
suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil
konsumen.

Elastisitas dibedakan menjadi dua macam yaitu :


1. Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah
barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan
tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang
dinyatakan dengan rumus berikut ini :

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

21
2. Elastisitas Penawaran
Dengan menerangkan mengenai hokum penawaran pada bab yang lalu telah
diterangkan bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran. Oleh sebab itu konsep
elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas
permintaan mengukur responsive permintaan ynag ditimbulkan oleh perubahan harga.
Sedangkan penawaran mengukur responsive penawaran sebagai akibat perubahan harga.

Koefesien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Ed = Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan Persentasi perubahan harga

Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi:

Dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, QB jumlah baru barang yang


ditawarkan, QA jumlah penawaran yang asal, PBtingkat harga yang baru, dan PA tingkat harga
yang asal.

Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran

Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas


permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter,
tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjul bersedia menjual semua barangnya pada
satu harga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis

22
sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama
sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi.

Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis. Pada elastisitas uniter
apabila kurva tersebut bermula dari titik 0. kurva penawaran yang tidak elastis apabila
perubahan harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva
penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar
terhadap penawaran.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Ada dua factor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran,
yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut
dianalisis.

Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah
barangyang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut
adalah:

a. Tiga immediate Run/Momentary Period/Market Period,suatu priode waktu yang sangat


pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
b. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan
untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan
kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat
dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
c. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru
untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan
untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis

23
BAB IV
INDUSTRI KESEHATAN

4.1 KEBUTUHAN EKONOMI KESEHATAN


Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu kebutuhan primer
maupun kebutuhan sekunder. Salah satu kebutuhan primer manusia adalah kesehatan. Dengan
hidup sehat, manusia dapat menjalankan aktivitas dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
yang lain karena kesehatan dan aktivitas terkait erat. Maka, tidak berlebihan jika kesehatan
merupakan aset berharga tiada duanya. Kesehatan merupakan investasi yang berharga. Untuk
itu, pentingnya menjaga kesehatan tubuh harus dimulai sejak dini. Sejak dini di sini dalam arti
sejak dalam masa awal anak-anak. Masa awal anak-anak merupakan periode pekembangan
yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun dan periode ini biasanya
disebut dengan periode prasekolah. Kebiasaan-kebiasaan baik perlu ditanamkan sejak masa ini.
Masa awal anak-anak merupakan masa yang rawan, sehingga perlu perhatian khusus dari orang
tua. Untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan akan kesehatan, bisa didapatkan melalui
informasi kesehatan. Informasi kesehatan dapat diperoleh melalui media massa. Media massa
saat ini telah banyak menginspirasi manusia untuk memanfaatkan bahasa yang berperan
sebagai media komunikasi dan menjaring informasi. Salah satu media massa yang dapat
berperan sebagai media komunikasi dan mencari informasi adalah tabloid. Tabloid Nakita
misalnya, bisa menjadi sarana untuk mendapatkan informasi maupun media konsultasi
mengenai perkembangan dan kesehatan anak. Saat ini konsultasi jarak jauh melalui media
massa mulai diminati orang. Hal ini disebabkan oleh berbagai kemudahan yang dapat dijumpai
dalam konsultasi tidak tatap muka. Meskipun demikian, tidak dapat disangkal bahwa
konsultasi secara tatap muka memang lebih efektif. Akan tetapi, bukan berarti bahwa
konsultasi jarak jauh melalui media massa tidak mendatangkan manfaat, bahkan manfaat itu
tidak hanya dipetik oleh penanya, namun juga bisa didapatkan oleh pembaca lain yang

24
mungkin mempunyai problem yang sama. Fenomena tersebut terus berkembang. Hal ini
ditandai dengan munculnya rubrik konsultasi dalam media cetak maupun ditampilkan melalui
konsultasi online. Di dalam tabloid dapat dijumpai berbagai jenis rubrik. Rubrik Konsultasi
misalnya, berupa interaksi antara pembaca dan pengasuh dalam berbagai bidang kehidupan.
Pengertian konsultasi menurut Depdiknas (2008:804) adalah pertukaran pikiran untuk
mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, dan
sebagainya) yang sebaik-baiknya. Misalnya, konsultasi medis berarti percakapan antara
pemberi dan penerima layanan kesehatan yang bertujuan mencari penyebab timbulnya
penyakit dan menentukan cara-cara pengobatannya. Rubrik konsultasi diharapkan dapat
menjawab pertanyaan pembaca mengenai permasalahan seputar kesehatan dan panduan
tumbuh kembang anak karena banyak orang yang masih muda, tetapi bingung dalam
mengadapi masalah kesehatan anak dalam masa tumbuh kembangnya. Dengan demikian,
pembaca dapat mengetahui nasihat, saran, maupun solusi yang tepat dari dokter. Setiap rubrik
dalam tabloid menggunakan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan sifat-sifat khas
kebutuhan pemakaiannya. Bahasa topik utama tentunya berbeda dengan bahasa iklan, bahasa
iklan tentunya juga berbeda dengan bahasa konsultasi. Variasi bahasa yang disebabkan oleh
sifat-sifat khas kebutuhan pemakaiannya oleh Suwito (1985:25) disebut register. Register
terdapat pada beberapa situasi yang melibatkan para anggota sebuah profesi khusus atau
berhubungan dengan profesi tertentu. Ilmu medis sebagai salah satu dari sekian banyak ilmu
pengetahuan pun memiliki register, sehingga variasi bahasa yang terdapat pada bidang medis
dapat disebut sebagai register. Register merupakan bagian dari variasi atau ragam bahasa dalam
studi sosiolinguistik. Register menurut Adisumarto (1993:24) adalah seperangkat (unit) makna
penggunaan bahasa dengan makna dan tujuan yang relevan dengan fungsi bahasa secara
khusus. Kekhususan tersebut meliputi kosakata terutama pemilihan kata-kata, penggunaan
istilah-istilah dan idiom-idiom, ragam lisan atau tulisan serta pemilihan gaya wacana. Istilah
khusus medis anak merupakan sendi penting di dalam sistem ilmu pengetahuan khususnya
dalam bidang kesehatan anak. Kesepakatan umum mengenai istilah khusus medis anak serta
penggunaannya secara konsisten akan menghasilkan keseragaman kosakata khusus yang
memuat aspek bentuk istilah maupun pemberian makna yang baku. Pengetahuan tentang hal-
hal tersebut akan mempermudah pemahaman bersama dan memperlancar komunikasi ilmiah,
serta mengurangi kesalahan penulisan dan ketepatan pemakaian istilah khusus medis anak
dalam melakukan kosultasi anak.

25
4.2 POLA PIKIR MANAJER
Menjadi seorang manajer adalah sebuah kebanggan bagi individu yang terpilih.Semua
orang tentu memimpikan menjadi seorang manajer yang sukses. Tetapi banyak yang masih
mengabaikan bahkan memiliki pola pikir yang salah tentang kegiatan manajemen. Berikut
adalah pola pikir yang wajib diketahui oleh manajer, yaitu :

1. Pikiran Terdisiplin (Disciplined Mind)


Perilaku seseorang dalam disiplin ilmu, keterampilan diri, atau profesi tertentu.
Orang yang tekun dalam dunia bisnis dan manajemen sebaiknya menguasai ilmu dan
keterampilan manajemen. Intinya untuk menjadi manusia yang profesional sebaiknya
menguasai dengan mendalam dan terdisiplin terhada pengetahuan serta keterampilan
tertentu.
2. Pikiran Mensintesa (Synthesizing Mind)
Pola untuk mengambil informasi dari berbagai macam sumber, memahaminya
dan mensintesa, kemudian menjadikannya sebuah ilmu baru. Hal ini mengajarkan
bahwa kita harus pandai-pandai memilih informasi dari kemudahan orang-orang dalam
memberikan informasi.
3. Pikiran Menciptakan (Creating Mind)
Pikiran yang senantiasa menjalankan ide-ide baru, mempertanyakan suatu yang
tak terduga, dan memunculkan sesuatu yang belum ada. Pola pikir ini mendorong kita
untuk terus maju, tidak terperangkap dengan adanya zona nyaman.
4. Pikiran Merespek (Respectful Mind)
Pandangan dengan sukacita tanpa sikap saling curiga kepada orang lain.
Menciptakan pola pikir yang menghindari anarki serta menghormati keragaman dan
sikap empati terhadap pendapat orang lain.
5. Pikiran Etis (Ethical Mind)
Cara berpikir yang membangun kemuliaan dan keluhuran dalam kehidupan
personal maupun profesional. Menciptakan manusia terbaik dengan nilai-nilai etika.

4.3 INFLASI SEKTOR KESEHATAN


Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang
berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka
inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya
nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang

26
terhadap nilai barang dan jasa secara
umum.Terbatasnya dana kesehatan makin diperkuat oleh kenyataan, bahwa biaya pelayanan
kesehatan bergerak semakin mahal dengan laju inflasi 2–3 kali inflasi ekonomi secara umum.
Pelayanan kesehatan (medical care) adalah salah satu komoditi jasa yang sangat rentan
terhadap inflasi biaya. Untuk pelayanan RS, sebagian besar biayanya berasal dari 3 komponen
pokok, yaitu jasa profesi medis dan paramedis, obat dan bahan
medis, dan investasi teknologi kedokteran. Faktor-faktor yang
menyebabkan inflasi tersebut dapat dilihat dari aspek supply, dana aspek demand. Dari aspek
supply , dapat ditelusuri masing-masing cost item produksi pelayanan kesehatan, yaitu biaya
investasi (tanah, gedung, alat medis dan alat nonmedis), serta biaya operasional dan
pemeliharaan. Biaya personalia dan biaya obat adalah komponen biaya yang
terbesardalam struktur anggaran RS. Selama ini biaya personalia m e m a n g mengalami
inflasi. Berbeda dengan industri lain, perkembangan ilmu
danteknologi tidak menyebabkan otomatisasi (karena pengurangan peran manusia) terjadi
dalam industri kesehatan. Perkembangan IPTEK justru mengembangkan cabang-cabang
spesialisasi baru yang semakin sempit.
kecenderungan ini menyebabkan suatu kasus penyakit perlu ditanganioleh semakin banyak
tenaga profesi. Ini menyebabkan industri kesehatan semakin hari semakin padat (labor
intensive).
Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk dibahas
terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat makro ekonomi.
Pertama, inflasi domestik yang tinggi menyebabkan tingkat balas jasa yang riil terhadap asset
finansial domestik semakin rendah ( bahkan seringkali negatif ), sehingga dapat mengganggu
mobilisasi dana domestik dan bahkan dapat mengurangi tabungan domestik yang menjadi
sumber dana investasi. Kedua, dapat menyebabkan daya saing barang ekspor berkurang dan
dapat menimbulkan defesit dalam transaksi berjalan dan sekaligus dapat meningkatkan hutang
luar negeri. Ketiga, inflasi dapat memperburuk distribusi pendapatan dengan terjadinya transfer
sumberdaya dari konsumen dan golongan berpenghasilan tetap kepada produsen. Keempat,
inflasi yang tinggi dapat mendorong terjadinya pelarian modal keluar negeri. Kelima, inflasi
yang tinggi akan dapat mennyebabkan kenaikan tingkat bunga nominal yang dapat
mengganggu tingkat investasi yang dibutuhkan untuk memacu tingkat pertumbuhan ekonomi
tertentu (Hera Susanti et all,1995). Inflasi juga merupakan masalah yang dihadapi setiap
perekonomian. Sampai dimana buruknya masalah ini berbeda di antara satu waktu ke waktu
yang lain, dan berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain. Tingkat inflasi yaitu presentasi
27
kenaikan harga–harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
menunjukkan sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. Dalam perekonomian
yang pesat berkembang inflasi yang rendah tingkatannya yang dinamakan inflasi merayap yaitu
inflasi yang kurang dari sepuluh persen setahun. Seringkali inflasi yang lebih serius atau berat,
yaitu inflasi yang tingkatnya mencapai diatas seratus persen setahun. Pada waktu peperangan
atau ketidak setabilan politik, inflasi dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi yang kenaikan
tersebut dinamakan hiperinflasi (Sukirno,2004). Inflasi merupakan salah satu peristiwa
moneter yang sangat penting dan dijumpai di hampir semua Negara di dunia. Inflasi adalah
kecenderungan dari harga – harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan
harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut
meluas kepada atau mengakibatkan
kenaikan sebagian besar dari barang – barang lain. (Boediono.1995). Brodjonegoro
(2008) menyatakan bahwa permasalahan pertama yang paling kritis dalam kebijakan moneter
adalah kesulitan pengambil kebijakan dalam mengendalikan laju inflasi. Dalam pengertian,
memang laju inflasi Indonesia relative rendah, lebih banyak dibawah dua digit, tetapi selalu
membutuhkan kerja ekstra keras. Selain itu, inflasi yang terjadi juga sangat rentan apabila
terjadi gangguan eksternal. Ketika terjadi guncangan (shock) eksternal sedikit, seperti kenaikan
harga pangan, atau energi, maka secara langsung inflasi menjadi tidak terkontrol melebihi 10
persen. Baru – baru ini Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter
Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan inflasi sampai akhir 2012 mencapai 4,6 persen
atau berada dalam kisaran yang ditetapkan BI 3,5 – 5,5 persen setahun. Sebelumnya BPS
(Badan Pusat Statistik) mengumumkan laju inflasi pada September 2012 tercatat sebesar 0,01
persen, dengaan penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok sandang mencapai 1,47 persen
serta kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga sebesar 1,07 persen. Sementara kelompok
bahan makanan menjadi penyumbang deflasi terbesar yaitu 0,92 persen.
September 2012 laju inflasi tahun kalender januari – septeber 2012 tercatat 3,79 persen
dan inflasi inti year on year (September 2012 terhadap September 2011) 4,12 persen. Inflasi
pada September 2012 merupakan inflasi terendah pada bulan yang sama lima tahun terakhir.
Pada September 2007 tercatat inflasi sebesar 0,8 persen, September 2008 tercatat 0,97 persen
dan September 2009 mencapai 1,05 persen, September 2010 inflasi mencapai 0,44 persen dan
September 2011 inflasi mencapai 0,27 persen. (www. antaranews.com) Lonjakan terhadap
inflasi nasional yang tanpa diimbangi dengan pendapatan nominal penduduk akan
menyebabkan pendapatan rakyat merosot baik pendapatan riil maupun pendapatan perkapita.
Ini menjadikan Indonesia kembali masuk golongan Negara miskin, dan ini menyebabkan
28
semakin beratnya beban hidup masyarakat khususnya strata ekonomi bawah. Karena begitu
dahsatnya pengaruh inflasi di Indonesia terhadap perekonomian nasional, maka perlu perhatian
yang ekstra terhadap inflasi agar krisis ekonomi tahun 1998 tidak terulang lagi.

4.4 HUBUNGAN EKONOMI DENGAN KESEHATAN


Ekonomi dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat. Pembangunan
ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan perbaikan pada
kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat adalah suatu
keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial tidak terbatas pada bebas dari penyakit
atau kelemahan saja. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam sistem kesehatan nasional
adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bermutu, merata, dan terjangkau oleh
masyarakat secara ekonomis, serta tersedianya pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada
di tangan pemerintah melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap
anggota masyarakat (Suryandari, 2008).
Pelayanan kesehatan untuk masyarakat merupakan hak asasi manusia yang harus
dilaksanakan negara. Pemerintah harus mampu memberikan perlakuan yang sama kepada
warganya dalam pelayanan kesehatan maupun pelayanan publik lainnya. Dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dengan status ekonomi lebih tinggi
mempunyai askses terhadap pelayanan kesehatan lebih baik dibandingkan dengan mereka
dengan status ekonomi rendah (Susanto dan Mubasysyir, 2006). Peningkatan pelayanan
kesehatan diharapkan dapat menghasilkan derajat kesehatan masyarakat lebih tinggi sehingga
memungkinkan masyarakat hidup lebih produktif, baik secara ekonomi maupun sosial
sehingga tercipta masyarakat sehat secara keseluruhan. Pembangunan sosial ekonomi harus
sejalan, karena dengan adanya peningkatan kesehatan masyarakat saja tanpa adanya upaya
memerangi kemiskinan akan memperlambat penurunan angka kematian di masa mendatang
yang memang sangat erat hubungannya dengan bidang kesehatan tersebut. Aspek ekonomi
seperti pendapatan merupakan syarat utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kesehatan antara lain, tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai, dan
mutu makanan yang di konsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan
terpadu dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang berkaitan (Rahmi, 2008).
Keadaan faktor sosial ekonomi juga berpengaruh dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
tersedia, seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh rumah
tangga (Yulia, 2009).

29
Dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan pada dasarnya pengambilan keputusan
dilakukan oleh rumah tangga. Tingginya pemanfaatan pelayanan pemerintah menggambarkan
kebutuhan pelayanan dan perbedaan dalam perilaku permintaan pelanggan kesehatan.
Masyarakat terkadang terkendala oleh beberapa faktor diantaranya kemiskinan, pendidikan,
jumlah anggota rumah tangga, keadaan lingkungan, pendapatan, dan pekerjaan kepala rumah
tangga. Kemisikinan menjadi pengaruh bagi masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan.
Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi.
Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan
yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada
kerentanan untuk terserang penyakit tertentu (DinKes, 2008). Tingkat pendidikan memegang
peranan cukup penting dalam kesehatan masyarakat. Pendidikan masyarakat yang rendah
membuat mereka sulit diberi tahu mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan sanitasi
lingkungan perumahan dalam mencegah terjangkitnya penyakit menular. Dengan sulitnya
mereka menerima penyuluhan, menyebabkan mereka tidak peduli terhadap upaya pencegahan
penyakit menular (BPS, 2011).Kebutuhan anggota keluarga akan makanan berbeda-beda
tergantung dari struktur umur. Menurut Akmal (2001), distribusi kebutuhan pangan dalam
keluarga tidak merata, artinya setiap anggota keluarga tersebut mendapat jumlah makanan yang
sesuai dengan tingkat kebutuhannya, menurut umur dan keadaan fisiknya. Zat gizi yang
diperlukan oleh anak-anak dan anggota keluarga yang masih muda pada umumnya lebih tinggi
dari kebutuhan orang dewasa, tetapi kalau dinyatakan dalam kuantum absolut, anak-anak tentu
membutuhkan kuantum makanan yang lebih kecil dibandingkan dengan kuantum makanan
yang diperlukan oleh orang dewasa (BPS, 2011).Pekerjaan seseorang juga merupakan suatu
determinan risiko dan determinan terpapar yang khusus dalam bidang pekerjaan tertentu serta
merupakan prediktor status kesehatan dan kondisi tempat seseorang bekerja (Widyastuti dalam
Wulandari, 2009). Mereka yang bekerja pada sektor formal akan memperoleh pendapatan yang
lebih besar bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja disektor informal. Besarnya
pendapatan yang diterima akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang, karena mereka dapat
membeli makanan yang lebih sehat sehingga kesehatan mereka dapat terbebas dari penyakit.

4.5 CIRI-CIRI INDUSTRI KESEHATAN

Sektor Kesehatan/industri pelayanan kesehatan mempunyai beberapa karakteristik


dibandingkan dengan sektor lainnya. Oleh sebab itu penerapan ilmu ekonomi di sektor
kesehatan harus disesuaikan dengan karakteristik yang dimilki sektor kesehatan.

30
Beberapa ciri/karakteristik sektor kesehatan :
1.Consumer’s ignorance (ketidaktahuan konsumen)
Konsumen pelayanan kesehatan tidak tahu apa yang harus dikonsumsi, jenis, barapa
banyak barang/jasa yang harus dikonsumsi untuk mengatasi masalah kesehatannya. Sehingga
konsumen sangat tergantung pada provider pelayanan kesehatan. Ciri ini sangat jelas pada
pelayanan kuratif. Pasien datang ke dokter dalam kondisi tidak tahu apa penyakitnya dan
bagaimana mengatasinya.
2.Supplier induced demand
Provider pelayanan kesehatan bersifat dominan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Provider menyarankan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang harus dikonsumsi. Misalkan
: jenis obat, berapa dosis yang harus diminum, dll.
3.Kejadian penyakit/masalah kesehatan tidak terduga
Konsumen tidak bisa menduga kejadian penyakit/masalah kesehatan. Dan mereka
mengkonsumsi pelayanan kesehatan karena terpaksa untuk mengatasi penyakitnya/masalah
kesehatan. Oleh karena itu harus ada perencanaan dari segi biaya untuk mengatasi masalah
tersebut, misalnya melalui asuransi kesehatan.
4. Kesehatan bersifat konsumtif dan investasi
Memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah kegiatan konsumsi karena mengeluarkan
sumber daya (tenaga, uang dan waktu) untuk mendapatkannya. Tetapi mengkonsumsi
pelayanan kesehatan promotif dan preventif pada hakekatnya adalah investasi SDM di masa
mendatang.
5. Ekternalitas
Eksternalitas yaitu dampak positif/negatif yang diakibatkan oleh perbuatan orang lain.
Misal : pemberian imunisasi bagi seseorang untuk mencegah penyakit menular akan
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya., tetapi polusi memberikan dampak negatif
bagi masyarakat sekitar. Pemerintah perlu menjamin program-program yang mempunyai
eksternalitas tinggi, dimana manfaat sosialnya lebih tinggi dibanding manfaat individunya.
6. Non competitive
Dalam kesehatan kompetisi dalam iklan secara iklan dianggap tidak patut. Akibatnya
konsumen yang ‘ignorance’ tidak memperoleh informasi tentang beda kualitas pelayanan dan
beda tarif (harga) dari berbagai alternatif pelayanan kesehatan.
7. Non Profit motive

31
Idealnya mencari untung/laba bukan merupakan tujuan utama bagi pelayanan kesehatan
(seperti RS swasta), namun fungsi sosial yang harus diutamakan. Dalam prakteknya,
memaksimumkan laba yang biasanya harus mengendalikan tarif dan jumlah produksi sulit
dilakukan oleh pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien (cerminan morbiditas) sulit diprediksi
dan dikendalikan sementara tarif tidak bisa leluasa dinaikkan.
8. Bersifat padat karya dan ada kesulitan untuk memasukinya
Sangat banyak profesi kesehatan yang terlibat dalam industri pelayanan kesehatan,
banyak profesi spesialis yang tidak bisa digantikan fungsinya misalnya : dokter, perawat, bidan,
dll. Pola tenaga yang padat karya dan terspesialisasi, membuat pelayanan kesehatan menjadi
kompleks dan rumit mengelolanya.

32
33
BAB V
KONSEP PUBLIC GOODS, MERIT GOODS, DAN PRIVATE GOODS

5.1 DEFINISI PUBLIC GOODS, MERIT GOODS, DAN PRIVATE GOODS

Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu
tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Suatu barang publik
merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin
bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik
adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan) sehingga dari semua kalangan dapat
menikmatinya.Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka
jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk
menentukan siapa saja yang boleh menggunakan barang publik karena keberadaannya memang
untuk konsumsi semua orang.

Penilaian terhadap sifat publik atau privat dari sebuah barang maupun jasa tidak bisa
dinilai berdasarkan karakteristik inheren yang dimilikinya. Menurut Gaye Yilmaz (2005), sifat
“publik” dari sebuah barang atau jasa merujuk pada persoalan cara barang atau jasa tersebut
diberikan (delivered) kepada masyarakat. Penilaian terhadap sifat publik atau privat dari
sebuah barang maupun jasa tidak bisa dinilai semata-mata berdasarkan apakah ia dapat
diperdagangkan atau tidak. Menurut Yilmaz, sesuatu disebut sebagai public goods ketika
negara memiliki peran utama dalam proses pengadaan maupun penyalurannya sehingga dapat
dinikmati oleh seluruh warga negara. Di sini, negara meyakini bahwa ia merupakan kebutuhan
bersama. Dalam dunia nyata jarang sekali barang yang bersifat publik atau privat 100%,
kebanyakan bersifat publik semu dengan derajad kesemuan yang berbeda-beda
Jika barang yang sangat penting artinya kepada kemakmuran masyarakat, pemerintah
perlu lebih di galakkan produksinya. Barang tersebut dinamakan barang merit yang baik (merit
goods). Apabila barang tersebut tidak baik untuk masyarakat, produksinya harus di kurangi
atau di larang dan barang seperti itu dinamakan barang merit yang buruk (merit bad). Contoh
barang merit yang baik adalah pendidikan. Sebagian orang menganggap memperoleh dan
mempertinggi taraf pendidikan sebagai kegiatan yang tidak berguna dan membuang waktu.
Maka apabila biayanya tinggi, orang-orang yang berpandangan seperti itu lebih suka menyuruh
anak-anaknya tetap tinggal di rumah atau mencari kerja. Dari segi pandangan nasional
pendidikan adalah penting, di tinjau dari sudut kepentingan individu maupun kepentingan
negara. Bagi individu, pendidikan meningkatkan pengetahuan dan kemahiran ini akan

34
meningkatkan pendapatannya pada saat mereka sudah beranjak dewasa. Untuk negara secara
keseluruhannya, peningkatan pendidikan dan kemahiran meningkatkan daya pikir supaya dapat
menjadi produktiv oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi akan di percepat. Berdasarkan alasan
ini, pemerintah perlu campur tangan dalam bidang pendidikan dengan mewajibkan anak-anak
untuk mengikuti pendidikan sehingga kesuatu tingkat pendidikan tertentu. Memproduksi
ganja, kokain, merokok, berjudi, pelacuran dan menghasilkan senjata api adalah beberapa
kegiatan yang boleh merugikan masyarakat. Untuk menghindari akibat-akibat buruk yang
diwujudkannya, pemerintah perlu campur tangan dalam sistem pasar bebas dengan melarang
dan membatasi produksinya. Maka barang-barang tersebut bolehlah di golongkan sebagai
barang menit yang buruk.
Private goods (barang private) adalah barang yang memiliki sifat rival
consumption dan eksklusif, artinya barang tersebut tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa
meniadakan manfaat dan untuk mengkonsumsi barang tersebut diperlukan syarat, seperti harus
membayar. Misalkan, handphone, mobil pribadi, rumah pribadi, dll. Sifat-sifat utama barang
privat tentunya berkebalikan sama sekali dengan barang publik. Sifat-sifat barang privat
tersebut adalah :
1. Rivalrous consumption, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan mengurangi atau

menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa. Terjadi rivalitas antar
calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini.
2. Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya pada
mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka yang tidak
membayar atau tidak memenuhi syarat dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan
barang tersebut (excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka
yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati
pakaian tersebut.

3. Scarcity/depletability/finite, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah.


Kelangkaan dan ketersediaan dalam jumlah yang diskrit atau terbatas inilah yang menimbulkan
kedua sifat sebelumnya.
Barang privat biasanya memang diadakan untuk mencari profit atau laba. Karena sifat-
sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga efisiensi pasar dalam pengadaannya. Efisiensi inilah
yang menarik minat sektor swasta dan menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah
barang yang diproduksi oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun sebenarnya dapat

35
berlaku sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari pasar dalam penyediaan barang privat
untuk tujuan-tujuan tertentu.

5.2 PERBEDAANPUBLIC GOODS, MERIT GOODS, DAN PRIVATE GOODS

KARAKTERISTIK Public Goods Private Goods


(PERBEDAAN)
1. Pengertian Barang publik adalah barang Barang privat adalah
yang apabila dikonsumsi oleh barang yang diperoleh
individu tertentu tidak akan melalui mekanisme pasar,
mengurangi konsumsi orang dimana titik temu antara
lain akan barang tersebut dan produsen (penawaran) dan
Barang publik merupakan konsumen (permintaan)
barang-barang yang tidak adalah mekanisme harga.
dapat dibatasi siapa Sebagian besar barang
penggunanya dan sebisa yang kita konsumsi adalah
mungkin bahkan seseorang barang privat, yaitu
tidak perlu mengeluarkan barang yang hanya dapat
biaya untuk digunakan oleh satu
mendapatnkannya. konsumen pada satu
Contoh: udara, cahaya waktu.
matahari, papan marka jalan, Contoh: ketika orang
lampu lalu lintas, pertahanan sedang makan kue
nasional, pemerintahan dsb miliknya, orang lain tidak
bisa melakukan hal yang
serupa.
2. Sifat Non Rivalry: dalam Rivalrous Cosumption:
penggunaan barang publik dimana konsumsi oleh
berarti bahwa penggunaan satu konsumen akan
satu konsumen terhadap satu mengurangi atau
suatu barang tidak akan menghilangkan
mengurangi kesempatan kesempatan pihak lain
konsumen lain untuk juga untuk melakukan hal
mengkonsumsi barang serupa. Terjadi

36
tersebut. Setiap orang dapat rivalitas/kompetisi antar
mengambil suatu manfaat calon konsumen dalam
dari barang tersebut tanpa mengkonsumsi barang ini.
mempengaruhi manfaat yang Contoh: kita membeli
diperoleh orang lain buku yang jumlahnya
Contoh: dalam kondisi terbatas, sehingga hanya
normal, apabila kita mereka yang membeli
menikmati udara dan sinar dahulu saja yang dapat
matahari, orang-orang memiliki.maka disini
disekitar kita pun dapat terjadi kompetisi dalam
mengambil manfaat yang mencari dan membeli
sama. buku tersebut.
Non Excludable: baran  Ekscludable
publik ini berarti bahwa Consumption: dimana
apabila suatu barang publik konsumsi suatu barang
tersedia, tidak akan dapat dapat dibatasi hanya pada
yang menghalangi siapapun mereka yang memenuhi
untuk memperoleh manfaat pesyaratan tertentu, dan
dari barang tersebut atau mereka yang tidak
dengan kata lain, setiap orang membayar atau tidak
memiliki akses ke barang memenuhi syarat dapat
tersebut. Dalam konteks dikecualikan dari akses
pasar, maka baik mereka yang untuk mendapatkan
membayar maupun tidak barang tersebut
membayar dapat menikmati Contoh: pakaian ditoko
barang tersebut hanya dapat dinikmati
Contoh: masyarakat yang oleh mereka yang
membayar pajak diantaranya membeli atau membayar,
digunakan untuk membiayai sementara mereka yang
penyelenggaraan jasa tidak membayar tidak
kepolisian misalnya, akan dapat menikmati pakaian
tetapi yang kemudian dapat tersebut.
menggunakan jasa kepolisian

37
tersebut tidak hanya terbatas
pada yang membayar pajak
saja.
3. Jenis Barang Publik Lokal: barang Pada barang privat ini
yang menurut penyediaannya mengenai jenisnya,
oleh pemerintah daerah dan tergantung pada individu
secara teknologi layak dan masing-masing.
perolehan keuntungannya Mengenai jenis dan
dinikmati oleh penduduk macam barang privat
setempat. disesuaikan oleh
Barang Publik Nasional: kebutuhan yang
barang-barang yang diperlukan oleh
penyediaannya oleh konsumen. Jadi pada hal
pemerintah pusat dengan ini tidak ada orang lain
perolehan keuntungan yang yang membatasi maupun
dinikmati dan selain melarang kebutuhan akan
penduduk setempat juga barang privat apa yang
masyarakat dalam suatu ingin dikonsumsi guna
negara. memuaskan kebutuhan
Barang Publik Murni: tidak diri sendiri.
ada seorang (pihak swasta)
yang mau menghasilkan,
karena masalah kepemilikan.
Sebagaimana namanya, maka
barang ini tidak bisa dimiliki
perorangan, tetapi oleh
masyarakat luas, kalaupun
yang mengelola adalah pihak
tertentu, seperti jalan yang
dikelola oleh pemerintah.
Barang Publik Tidak Murni:
letak barang publik yang jauh
dari jangkauan konsumen,

38
jasa yang diterimanya makin
kecil juga untuk
karakteristiknya.
4.Sistem Pembiayaan Sektor publik yang mampu Sektor swasta (individu
melakukan investasi untuk maupun kelompok)
memberikan pelayanan mampu memenuhi
kemudian sektor swasta kebutuhannya sesuai
menjalankan dengan dengan manfaatnya dan
menjalankan dengan biaya yang telah tersedia.
mengenakan biaya pada Contoh: jasa
pemakai, sistem ini disebut telekomunikasi, sebagian
Build-Operate-Transfer. besar semua konsumen
o Persaingan rendah: barang mampu dapat
publik (biaya sektor publik) memilikinya secara
contohnya jalan toll individu.
menggunakan biaya
campuran antara biaya publik
dan biaya swasta
o Persaingan tinggi: barang
publik (biaya sektor publik)
sedangkan barang swasta
(biaya dari pihak swasta)
5. Pelayanannya Sesuai dengan Fungsi Alokasi Tidak ada campur tangan
memiliki keterkaitan yang pemerintah jadi
sangat erat dengan tergantung dari fungsi
penyediaan dan pelayanan dalam pemenuhan
barang-barang publik yang kebutuhan, setiap
diperuntukkan secara perorangan tidak sama
komunal dan tidak dapat dalam memenuhi
dimiliki secara perorangan. kebutuhannya,
Fungsi Distribusi: memiliki desesuaikan denangan
keterkaitan erat dengan fungsi barang privat yang
perataan kesejahteraan akan dikonsumsi.

39
masyarakat dalam arti
proporsional tetap menjadi
perhatian dalam rangka
mendorong tercapinya
pertumbuhan yang optimal
Fungsi Stabilisasi: memiliki
keterkaitan erat dengan fungsi
mengatur variabel ekonomi
makro dengan sasaran untuk
mencapai stabilitas ekonomi
secara nasional
6. Jumlah Banyak bahkan melimpah. Langka atau keterbatasan
dalam jumlah.
7. Kepemilikan Sulit di identifikasi (milik Teridentifikasi dengan
umum). baik (milik pribadi).

5.3 SIFAT PUBLIC GOODS, MERIT GOODS, DAN PRIVATE GOODS

Barang publik memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan barang lainnya, yakni :

1. Non exclusive

Apabila suatu barang publik tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk
memperoleh manfaat dari barang tersebut atau dengan kata lain, setiap orang memiliki akses
ke barang tersebut. Jadi semua orang, baik orang tersebut membayar maupun tidak membayar
dalam mengkonsumi barang atau jasa tersebut, ia tetap memperoleh manfaat.Sebagai contoh
dalam konteks pasar, baik mereka yang membayar maupun tidak membayar dapat menikmati
barang tersebut. Sebagai contoh, masyarakat membayar pajak yang kemudian diantaranya
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan jasa kepolisian misalnya, akan tetapi yang
kemudian dapat menggunakan jasa kepolisian tersebut tidak hanya terbatas pada yang
membayar pajak saja. Mereka yang tidak membayar pun dapat mengambil menfaat atas jasa
tersebut. Singkatnya, tidak ada yang dapat dikecualikan (excludable) dalam mengambil
manfaat atas barang publik. Contoh yang lain adalah Hankam. Semua penduduk mendapat
perlindungan yang sama dalam bidang Hankam, baik mereka yang membayar jasa Hankam
maupun yang tidak membayar. Hal serupa dapat diterapkan pada tingkat lokal seperti program

40
pengendalian nyamuk atau program pencegahan melawan penyakit. Dalam kasus ini sekali
program tersebut diimplementasikan, seluruh penduduk dari komunitas tersebut diuntungkan,
dan tidak seorangpun dapat dikecualikan dai manfaat tersebut, tanpa memperhitungkan apakah
mereka membayar atau tidak.

2. Non Rivalry

Non-rivalry dalam penggunaan barang publik berarti bahwa penggunaan satu konsumen
terhadap suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga
mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari barang tersebut
tanpa mempengaruhi menfaat yang diperoleh orang lain.

Sebagai contoh, dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara bersih dan sinar
matahari, orang-orang di sekitar kita pun tetap dapat mengambil manfaat yang sama, atau
apabila kita sedang mendengar adzan dari sebuah mesjid misalnya, tidak akan mengurangi
kesempatan orang lain untuk ikut mendengarnya. Kemudian misalkan satu tambahan mobil
melintas di jalan raya selama periode tidak ramai. Karena jalan tersebut sudah ada, satu lagi
kendaraan melintas tidak membutuhkan sumberdaya tambahan dan tidak mengurangi
konsumsi pihak lainnya. Satu lai tambahan pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan
menambah biaya meskipun tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi.
Konsumsi oleh tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah
nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut membutuhkan biaya
marjinal sosial dari produksi sebesar nol; konsumsi tersebut tidak mengurangi kemampuan
orang lain untuk mengkonsumsi.

3. Joint consumption

Barang atau jasa dapat digunakan atau dikonsumsi bersama-sama. Suatu barang atau jasa
dapat dikatakan memiliki tingkatjoint consumption yang tinggi jika barang atau jasa tersebut
dapat dikonsumsi bersama-sama secara simultan dalam waktu yang bersamaan (joint
consumption) tanpa saling meniadakan manfaat (rivalitas) antara pengguna yang satu dan
lainnya. Sedangkan untuk barang atau jasa yang hanya dapat dimanfaatkan oleh seseorang dan
orang lain kehilangan kesempatan menikmatinya, maka barang atau jasa tersebut dikatakan
memiliki tingkat joint consumption yang rendah.

4. Externalities

Eksternalitas. Secara umum, eksternalitas akan terjadi apabila masyarakat mendapatkan


dampak atau efek-efek tertentu diluar barang atau jasa yang terkait langsung dengan
41
mekanisme pasar. Dalam konteks mekanisme pasar, Keterkaitan suatu kegiatan dengan
kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar inilah yang disebut dengan eksternalitas.
Dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak
tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Mudahnya, ini adalah efek yang terjadi diluar apa yang mungkin diharapkan atau didapat dari
penyelenggaraan suatu barang atau jasa.

Dapat dibedakan menjadi dampak positif (External Benefit) atau dampak negatif
(External Cost) yang diperoleh dari memproduksi, mendistribusikan atau memngkonsumsikan
barang atau jasa yang dibebankan kepada orang lain yang tidak secara langsung mengkonsumsi
barang tersebut.

Contoh External Benefit: Imunisasi, pendidikan dasar. Dengan dilakukan imunisasi,


maka terjangkitnya penyakit tersebut dalam masyarakat menjadi kecil.
Contoh External Cost : rumah-rumah yang terletak di pinggir jalan akan mendapat polusi dari
kendaraan yang melalui jalan itu, padahal mereka tidak membayar untuk itu. Polusi ini adalah
contoh eksternalitas negatif. Contoh lain, sebuah taman yang cukup besar dibangun di tengah
kota dengan tujuan untuk dijadikan obyek wisata dan menambah pendapatan kota tersebut.
Eksternalitas yang kemudian mungkin terjadi adalah efek estetika kota dan udara yang relatif
lebih bersih di sekitar taman tersebut. Ini adalah contoh eksternalitas positif. Disebut
eksternalitas karena efek-efek ini terjadi diluar tujuan penyelenggaraannya. Kita tidak akan
terlalu banyak membahas mengenai terminologi eksternalitas ini karena konteksnya dapat
sangat meluas. Kita hanya perlu memahami pengertian dasarnya saja.

5. Indivisible

Yakni tidak bisa dibagi-bagi dalam satuan unit yang standar untuk bisa di delivery.

6. Marginal Cost = 0

Artinya, tidak ada tambahan biaya untuk memproduksi tambahan satu unit output

Contoh : biaya untuk bikin jalan tol utk satu atau seratus orang adalah sama. Dibiayai
oleh tarif atau harga, disediakan melalui mekanisme birokrasi atau politik.

Karakteristik Barang Private yaitu :


1. Rivalrous consumption, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan mengurangi atau
menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa. Terjadi rivalitas antar
calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini.

42
2. Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya pada
mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka yang tidak
membayar atau tidak memenuhi syarat dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan
barang tersebut (excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka
yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati
pakaian tersebut.
3. Scarcity/depletability/finite, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah.
Kelangkaan dan ketersediaan dalam jumlah yang diskrit atau terbatas inilah yang menimbulkan
kedua sifat sebelumnya.

5.4 CONTOHPUBLIC GOODS, MERIT GOODS, DAN PRIVATE GOOD

Contoh Barang Public dan Private pada bidang kesehatan


1. Barang Public
a. Penyediaan fasilitas pelayanan kamar di RS
b. Penyuluhan,
c. Imunisasi
d. ANC
2. Barang Private
a. Pendonoran organ tubuh (ginjal, jantung, mata).
b. Operasi Kulit.
c. Cuci darah

43
BAB VI
IMPLIKASI EKONOMI

6.1 ASPEK EKONOMI


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar,
ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Terdapat data makro ekonomi yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat di
manfaatkan perusahaan yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi
kelayakan bisnis ,misal nya: PDB, investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbankan,
anggaran pemerintah, penganggaran pembangunan, perdagangan luar negeri, dan neraca
pembayaran.
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:
1. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja local tidak perlu digantikan
oleh tenaga kerja asing. Juga, penggunaan tenaga mesin perlu dipertimbangkan terlebih dahulu
apakah tidak akan menjadi lebih baik jika menggunakan tenaga bukan mesin atau
menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitar.
2. Menggunakan Sumber Daya Lokal
Sumber daya local misalnya bahan baku. Komponen bahan baku produk local jika
dimanfaatkan ( dengan catatan kualitas cukup layak sesuai standar ) untuk proses produksi,
jelas akan meningkatkan perekonomian di daerah tersebut karena sumber daya lokal ini dapat
dijadikan usaha bagi masyarakat.
3. Menghasilkan dan Menghemat Devisa
Penggunaan bahan baku yang diambil dari produk lokal berarti mengurangi
penggunaan bahan impor. Sudah tentu penggunaan bahan baku lokal ini menghemat devisa
Negara apalagi jika kandungannya dapat terus ditingkatkan jika perlu sampai 100%. Jika
produk yang dihasilkan sebagian atau bahkan seluruhnya untuk pasar ekspor, maka bisnis ini
akan menghasilkan devisa.
4. Menumbuhkan Industri Lain

44
Dengan adanya proyek bisnis yang baru, diharapkan tumbuh industry lain baik yang
sejenis atau industri pendukung lainnya, seperti industri bahan baku maupun industri sebagai
dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
5. Turut Menyediakan Kebutuhan Konsumen dalam Negeri Sesuai dengan Kemampuan
Sebagian sudah dijelaskan pada (bagian c) diatas, bahwa produk yang dihasilkan atas
usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga jika mencukupi tidaklah
perlu mengadakan impor yang sudah tentu akan menguras devisa. Oleh karenanya usaha
sejenis perlu dikembangkan didalam negeri agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan juga
agar tidak menjadi monopoli.
6. Menambah Pendapatan Nasional
Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis didalam negeri misalnya dengan
diproduksinya produk yang dikonsumsi secara baik di dalam negeri, maka impor atas produk
dan komponen inputnya berkurang atau bahkan ditiadakan sama sekali. Jika ada permintaan
ekspor atas produk tersebut atau bahkan meningkatkan dan produsen dapat memenuhi
permintaan itu, sudah tentu bisnis ini akan menambah pendapatan nasional.
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikkan atau
paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai. Bagi Indonesia, masih banyak
tantangan dan hambatan yang dihadapi, sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi, yang juga akan berdampak pada aspek social dan politik. Ada
beberapa penghambat Beberapa penghambat pembangunan itu antara lain seperti tertera
dibawah ini.
1. Iklim tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab
sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta
membuat pertanian kurang menguntungkan.
2. Produktivitas rendah, ini disebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang
relative kurang menguntungkan.
3. Kapitas sedikit, ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang
berakibat kepada rendahnya pendapatan Negara, sehingga tabungan sebagai sumber capital
juga rendah.
4. Nilai perdagangan luar negeri yang rendah, ini disebabkan Negara miskin
mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas
perubahan harga yang inelastis. Hal ini dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerugian.

45
5. Besarnya pengangguran, hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang
pindah dari desa ke kota dan kota tak mampu menampung tenaga mereka kerena kurangnya
factor produksi lain untuk mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran itu.
6. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya keuntungan lebih banyak
dimiliki oleh sebagian kecil golongan tertentu saja.
7. Tekanan penududuk yang berat, hal ini disebabkan antara lain naiknya rata-rata umur
manusia dibarengi dengan masih besarnya presentase kenaikan jumlah penduduk yang makin
lama makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
8. Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah, hal ini disebabkan karena sektor
pertanian menjadi mata pencaharian utama, disamping itu kualitas alat-alat produksi, pupupk,
teknik pengolahan juga masih relatif rendah.
Masih ada kendala-kendala lain yang dapat menghambat pembangunan ekonomi, seperti
kelemahan dalam factor budaya ari masyarakat, ketidaksempurnaan pasar, mekanisme dalam
rangka meningkatkan jumlah tabungan dalam negeri, kewiraswastaan, dan prioritas dalam
pelaksanaan pembangunan ekonomi. Selain itu, sudah tentu dengan situasi dan kondisi krisis
yang multidimensi yang masih terasa sampai saat ini.
Dampak Aspek Ekonomi
1. Dampak Postif dari Aspek Ekonomi dengan Adanya Suatu Proyek atau Usaha
a. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :
1). Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus
mengurangi angka pengangguran.
2). Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan bisa berguna untuk
masyarakat banyak juga pemerintah berupa : jalan raya, listrik, sekolah,masjid dan lain-
lain.
3). Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat,
sehinggameningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :
1). Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif
2). Peningkatan sumber daya alam yang belum terjamah
3). Pemilikan dan penguasaaan sumber daya alam yang teratur.
c. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:
1). Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
2). Pemerataan pendistribusian pendapatan.
46
3). Meningkatkan devisa negara.
4).Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh
perusahaan.
5). Memberikan nilai tambah proses manufaktur.
6). Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di masyarakat.
7). Menimbulkan efek ganda ekonomi.
d. Pengembangan Wilayah
1). Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas daerah tertentu)
2).Membuka isolasi wilayah dan cakrawala pemikiran masyarakat dengan
masuknya pembanguan.

2. Dampak Negatif dari Aspek Ekonomi dengan Adanya Suatu Proyek atau Usaha
a. Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.
b. Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi
masyarakat sekitar.

Manfaat Aspek Ekonomi


Pengukuran manfaat ekonomis lebih sulit dibanding dengan pengukuran biaya ekonomis,
karena disamping manfaat ekonomis yang diteima secara langsung berupa output proyek yang
dapat di ukur dengan satuan moneter , terdapat juga manfaat sekuder yang sulit diukur dengan
satuan ekonomi.
Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter :
1. Naiknnya tingkat konsumsi
2. Membantu pemerataan pendapatan.
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
4. Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara)
5. Mengurangi pengangguaran (menambah kesempatan kerja )
6. Manfaat sosial budaya, dan lain-lain.
7. Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi, karena:
8. Beberapa manfaat primer sulit diukur.
9. Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang.
10. Banyak manfaat yang bersifat tidak langsung dan dalam perwujudannya.
Ada manfaat yang dinikmati oleh pihak yang berkembang secara tidak seimbang, artinya
kadang-kadang sulit mencapai distributif yang seimbang.

47
6.2 MASALAH KESEHATAN
Negara Indonesia masih dilanda beberapa masalah kesehatan yang terus meningkat.
Masalah-masalah ini masih menjadi beban dan tantangan utama di dunia kesehatan Indonesia.
Berikut beberapa masalah dan tantangan di dunia kesehatan Indonesia, serta strategi
pemerintah dalam mengatasinya.
1. Kematian Ibu Akibat Melahirkan
Saat ini, angka kematian ibu ketika melahirkan sudah mengalami penurunan. Namun,
jumlahnya tetap masih jauh dari target yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kualitas
pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat, dan faktor-
faktor lainnya.
Menurut data, penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi kehamilan dan
perdarahan postpartum. Selain itu, kondisi yang sering kali menyebabkan kematian ibu adalah
penanganan komplikasi, anemia, diabetes, malaria, dan umur yang terlalu muda.
Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah tengah menggencarkan program
pembangunan puskesmas, diiringi pula dengan peningkatan kualitas pelayanannya. Pemerintah
juga sedang menciptakan pola keanekaragaman makanan untuk gizi ibu hamil. Program KB
yang dicanangkan juga digunakan untuk menurunkan angka kematian ibu.
2. Kematian Bayi, Balita dan Remaja
Dalam 5 tahun terakhir, angka kematian bayi dan balita memang sudah mengalami
penurunan. Namun serupa dengan angka kematian ibu akibat melahirkan, ini masih jauh dari
target. Penyebab kematian utama pada bayi dan balita adalah Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan untuk balita, penyebab kematian utama yang
dialami adalah pneumonia dan diare. Artinya, faktor lingkungan serta kondisi ibu sebelum dan
selama kehamilan sangat memengaruhi kondisi bayi. Maka dari itu, untuk menangani
tantangan ini pemerintah akan menciptakan langkah-langkah persiapan untuk calon ibu, agar
mereka benar-benar siap menghadapi kehamilan dan persalinan. Untuk remaja, penyebab
kematian utama di samping kecelakaan transportasi adalah DBD dan tuberkulosis. Umumnya
ini disebabkan karena penggunaan tembakau atau rokok. Untuk menanggulangi masalah ini,
pemerintah menetapkan pelaksanaan UKS yang diwajibkan di setiap sekolah untuk
mempromosikan masalah kesehatan. Prioritas program UKS adalah perbaikan gizi usia
sekolah, kesehatan reproduksi, dan deteksi dini penyakit tidak menular.

48
3. Meningkatnya Masalah Gizi Buruk
Saat ini, ternyata masalah gizi di Indonesia masih sangat kompleks. Tidak hanya
masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani
dengan serius. Kondisi stunting (pendek) sendiri disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh
yang tidak tepat, sehingga mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang secara
maksimal, mudah sakit, maupun berdaya saing rendah.

Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan pertumbuhan yang
serius ini bisa merusak masa depan mereka. Apalagi, jika stunting terjadi lewat dari 1000 hari,
dampak buruknya bisa sangat sulit diobati.Untuk mengatasi masalah stunting, pemerintah
mengadakan program sosialisasi kepada masyarakat agar dididik untuk memahami pentingnya
gizi bagi ibu dan anak. Pemerintah menetapkan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan,
terhitung sejak konsepsi hingga anak berusia 2 tahun.

4. Meningkatnya Penyakit Menular


Masalah penyakit menular juga masih mendominasi dunia kesehatan Indonesia.
Prioritas utama pemerintah adalah membasmi HIV/AIDS, tuberkulosis, malaria, DBD,
influenza, dan flu burung. Indonesia juga masih belum sepenuhnya mampu mengendalikan
penyakit seperti kusta, filariasis, dan leptospirosis.
Strategi pemerintah dalam memberantas masalah ini adalah dengan meningkatkan
vaksin dan imunisasi, seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus. Strategi
ini terbukti ampuh, karena pada tahun 2014 Indonesia sudah dinyatakan bebas polio.
Untuk mengendalikan penyakit HIV/AIDS, pemerintah mengadakan sejumlah
persiapan yang mencakup tata laksana penanganan pasien, tenaga kesehatan, pelayanan
kesehatan (khususnya rumah sakit), dan laboratorium kesehatan.Selain itu, untuk menurunkan
tingginya risiko penyakit menular, pemerintah juga mengembangkan Early Warning and
Respons System (EWARS) atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Melalui
sistem EWARS ini, diharapkan ada peningkatan dalam deteksi dini dan respons terhadap
peningkatan tren kasus penyakit tertentu.Sistem tersebut juga semakin digencarkan karena
banyaknya penyakit baru yang bermunculan, seperti SARS dan flu burung. Penyakit-penyakit
baru ini pada umumnya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari binatang.
5. Meningkatnya Penyakit Tidak Menular
Ternyata dalam beberapa tahun ini, masalah penyakit tidak menular telah menjadi
beban utama di Indonesia, ketimbang penyakit menular. Karenanya, saat ini Indonesia memang

49
mengalami tantangan dua kali lipat, yaitu penyakit tidak menular dan penyakit
menular.Penyakit tidak menular yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia meliputi
hipertensi, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Selain itu,
jumlah kematian akibat rokok juga terus meningkat.Strategi pemerintah dalam menanggulangi
masalah ini adalah dengan melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu Pengendalian Penyakit
Tidak Menular (Posbindu-PTM), sebagai upaya memonitor dan deteksi dini faktor risiko
penyakit tidak menular di masyarakat.Deteksi dini sangat penting, karena sebagian besar
masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa dirinya menderita penyakit tidak menular. Oleh
sebab itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan sosialisasi dan program jaminan
kesehatan seperti BPJS.
6. Masalah Kesehatan Jiwa
Tanpa kita sadari, permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia itu sangat besar dan
menimbulkan beban kesehatan yang signifikan. Berdasarkan data, lebih dari 14 juta jiwa
masyarakat Indonesia menderita gangguan mental dan emosional. Sementara itu, lebih dari
400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikotis).Masalah gangguan jiwa di Indonesia
berkaitan dengan masalah perilaku, dan sering kali berujung pada kondisi yang membahayakan
diri seperti bunuh diri. Dalam satu tahun, terdapat 1.170 kasus bunuh diri dan jumlahnya terus
meningkat.Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah memprioritaskan pengembangan Upaya
Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKJBM) yang ujung tombaknya adalah puskesmas.
Program ini bekerja sama dengan masyarakat, untuk mencegah meningkatnya gangguan jiwa.
Sampai saat ini, masih banyak masalah kesehatan di Indonesia yang harus diselesaikan.
Namun, dengan adanya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, masalah-masalah
tersebut pasti bisa diatasi.Tentunya, untuk mencapai kesehatan yang maksimal, pemerintah
juga perlu mengedepankan kesejahteraan dan kepentingan masyarakat. Indonesia harus terus
meningkatkan kualitas dunia kesehatan demi kelangsungan hidup masyarakat.

Jadi Solusi dalam Permasalahan Kesehatan ini ialah :

1. Peningkatan upaya pemeliharaan, pelindungan dan peningkatan derajat bagi kesehatan dan
status gizi terutama warga miskin dan grup rentan.
2. Peningkatan upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit baik menular
ataupun tak menular.

50
3. Peningkatan mutu, keterjangkauan dan pemerataan layanan kesehatan di sarana layanan
kesehatan basic dan rujukan terutaman bagi keluarga miskin, group rentan dan warga di
daerah terpencil, perbatasan, rawan bencana dan konflik
4. Peningkatan mutu & kuantitas tenaga kesehatan terutama utk layanan kesehatan di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan
5. Penjaminan kualitas, keamanan dan khasiat produk obat, kosmetik, produk komplemen
dan produk pangan yang beredar, juga mencegah warga dari penyalahgunaan obat keras,
narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya yang lain.
6. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan penduduk dalam tingkah laku hidup
bersih dan sehat.

6.3 KERUGIAN EKONOMI


Kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang masih memburuk yang semakin hari
semakin banyak kemiskinan dimana-mana karena dunia kerja yang lesu dan banyaknya
bencana alam yang menimpa bangsa Indonesia. Itu membuat kehidupan semakin terpuruk dan
banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan banyak angkatan kerja yang tidak mendapat
kesempatan dalamdunia kerja.Drummond, Stoddart, dan Torrance (1987) dalam Heryatno
(2005) mendefinisikan analisis ekonomi sebagai suatu analisis perbandingan antara berbagai
alternatif tindakan yang diambil atau dilakukan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan dan
output atau manfaat yang diperoleh. Berdasarkan definisi tersebut, maka analisis ekonomi juga
berlaku untuk berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan,
baik yang bersifat individu/pribadi maupun yang bersifat komunitas atau masyarakat.

Program perbaikan gizi merupakan tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki status
gizi dengan tujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan agar kesejahteraan meningkat.
Meskipun pada mulanya program perbaikan gizi dilakukan dengan alasan terbesar adalah
karena alasan sosial atau kemanusiaan, tetapi saat ini program perbaikan gizi juga sudah
dipandang sebagai suatu investasi, yaitu investasi untuk perbaikan mutu sumberdaya manusia
(World Bank 2006). Oleh karena itu, maka berbagai perencanaan upaya perbaikan gizi saat ini
juga harus mempertimbangkan aspek ekonomi agar diketahui sampai seberapa besar perbaikan
gizi yang bisa dilakukan serta manfaat ekonomi yang dapat diperoleh agar program gizi dapat
terus dilakukan secara berkelanjutan.Ukuran yang umum digunakan untuk analisis ekonomi
program perbaikan gizi adalah cost effectivenes dan cost benefit. Untuk dapat melakukan
analisis ini, maka tujuan program, keluaran, manfaat, dan sasaran program harus dapat

51
diidentifikasi dengan jelas. Tahap identifikasi berbagai indikator tersebut merupakan tahap
yang sangat penting karena akan menentukan apakah sumberdaya yang dimiliki akan
diinvestasikan untuk suatu program perbaikan gizi atau program yang lain (Heryatno
2005).Besaran biaya kesehatan yang direkomendasikan oleh WHO sebagai tanggung jawab
pemerintah adalah sebesar US$ 35-40/kapita/tahun atau setara dengan Rp 74,2 triliun (estimasi
penduduk tahun 2008 adalah 230 juta) dengan kurs US$ 1 sebesar Rp 9.200. Berdasarkan
berbagai perhitungan yang telah dilakukan oleh BAPPENAS, maka untuk tahun 2008 masih
ada gap sebesar 38% dengan rekomendasi WHO atau sebesar Rp 28 triliun (BAPPENAS
2007).

Lebih jauh, dalam laporan kajian BAPPENAS (2007) dijelaskan bahwa kondisi pendanaan
tahun 2008 menghadapi kendala besar karena harga minyak yang melambung tinggi dan
pengaruh perekonomian dunia menyebabkan yang penurunan penerimaan negara sebesar
sekitar 15%. Dengan adanya perkembangan ini pemerintah melakukan berbagai efisiensi
dalam bentuk pemotongan anggaran kementerian dan lembaga sebesar 15% (untuk menjaga
stabilitas anggaran negara tahun 2008). Permasalahannya adalah pemangkasan tersebut
disamaratakan untuk setiap departemen sehingga diperkirakan kebijakan ini membawa dampak
buruk terhadap komitmen pencapaian MDGs (penanganan permasalahan gizi dan kesehatan).
Oleh karena itu, analisis ekonomi (cost effectiveness dan cost benefit) untuk program perbaikan
gizi dan kesehatan di Indonesia jadi sangat penting dilakukan tidak hanya untuk memperoleh
program perbaikan gizi yang berhasil secara gizi dan kesehatan tetapi juga merupakan investasi
secara ekonomi yang menguntungkan.

Hasil kajian menunjukkan bahwa program perbaikan gizi yang paling cost
effectiveness adalah promosi, kampanye, dan advokasi gizi, pelatihan teknis dan manajemen
puskesmas, serta penanganan masalah anemia pada bayi dan balita yang terintegrasi dalam
MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sehat).Program perbaikan gizi melalui promosi,
kampanye, dan advokasi gizi, pelatihan teknis dan manajemen puskesmas memiliki nilai cost
effectiveness yang tinggi, tetapi perbaikan masalah gizi melalui upaya ini memerlukan waktu
yang cukup lama karena menyangkut perubahan perilaku.Perbaikan masalah anemia bagi bayi
dan balita yang terintegrasi dengan MTBS, meskipun bukan yang paling cost effectiveness
secara biaya tetapi mampu memberikan dampak perbaikan yang paling cepat sehingga dari
keseluruhan upaya perbaikan gizi, upaya perbaikan defesiensi gizi mikro ini merupakan upaya
yang terbaik. Horton (1992) menyebutkan bahwa intervensi zat gizi mikro hanya memerlukan

52
biaya sebesar $ 0,04 – $ 4 per orang per tahun, dan biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih
rendah jika upaya tersebut dilakukan melalui fortifikasi daripada dengan suplementasi. Hal ini
sejalan dengan berbagai hasil penelitian terakhir yangmenyebutkan bahwa fortifikasi zat gizi
mikro merupakan upaya perbaikan gizi yang paling cost effectiveness.

BAB VII
TIME VALUE OF MONEY

7.1 NILAI WAKTU UANG


Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari

53
pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai
uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang
maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat
pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik
untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang
diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan
diterima dimasa akan datang.
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang
disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku
bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
MANFAAT
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung
anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang
memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.Maka
sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat
berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan
datang.
KETERBATASAN
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila
tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang
akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak
memperhitungkan tingkat inflasi.
Istilah-istilah yang di gunakan adalah sebagai berikut :
1. Nilai yang Akan Datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu
jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan
suatu tingkat bunga tertentu.
Rumusnya :
FV = nilai investasi x ( 1 + r )^
Ket :
r = tingkat bunga
n = periode investasi
54
2. Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula
disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan
untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai
sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian
diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah
adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P = A/I + rt
3. 3. Anuitas
4. Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan
secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai
kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai
imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari
obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana
tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata
lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan
sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentusebagai nilai i anuitas
majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka
waktu anuitas.
PVAn = A1 [(S(1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]

Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan
diharapkan akanberlangsung terus menerus.

55
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
Obligasi terusan adalah sebuah obligasi terbitan pemerintah inggris untuk
mengkonsolidasikan utang-utang masa lalu, dengan kata lain consol adalah obligasi
terusan.
Nilai Majemuk Anuitas
Nilai majemuk anuitas yaitu nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan
datang untuk periode tertentu.
Rumus:
Sn = a [(1 + i)n-1 + … + (1 + i)1 + (1 + i)0 ]
Di mana:
a = jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn = jumlah yang diterima pada akhir periode
Nilai Tunai Anuitas
Nilai tunai anuitas yaitu nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu
yang akan datang selama periode tertentu
Rumus:
1 1 NT An = a [ ------- ] 1 + … + [ ------- ]n (1 + i) (1 + i)
Penerimaan Tahunan dari Anuitas
Rumus:
Nilai Tunai Anuitas
a = ————————
PVIF Anuitas
Di mana :
PVIF = nilai sekarang dari tingkat bunga yang akan diterima selama periode
tertentu
Pinjaman yang Diamortisasi
Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang
dibayarkan secara – dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit
mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis
lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika
suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan,
kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang
diamortisasi (amortized loan).
56
7.2 FAKTOR INFLASI
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan
kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu)
disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
Berikut ini adalah beberapa dampak inflasi secara umum:
1. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat.
Pada kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha untuk
memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian.Namun, inflasi akan berdampak
buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap sedangkan harga
barang/ jasa naik.
2. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor
Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena
biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami
penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang.
3. Dampak Inflasi Terhadap Minat Menabung
Seperti yang telah disebutkan pada pengertian inflasi di atas, pada kondisi inflasi minat
menabung sebagian besar orang akan berkurang. Alasannya, karena pendapatan dari bunga
tabungan jauh lebih kecil sedangkan penabung harus membayar biaya administrasi
tabungannya.
4. Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi Harga Pokok
Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit
karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar. Persentase inflasi yang terjadi di masa
depan seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat.Hal ini kemudian akan membuat proses
penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat. Pada kondisi tertentu, inflasi akan
membuat para produsen kesulitan dan mengakibatkan kekacauan perekonomian.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi, yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat Pengeluaran Agregat yang Melebihi Kemampuan Perusahaan Untuk
Menghasilkan Barang dan Jasa
Tingkat pengeluaran agregat adalah pengeluaran keseluruhan perusahaan. Apabila
pengeluaran total perusahaan melebihi kemampuannya dalam menghasilkan barang
dan jasa, tentunya akan memicu kenaikan harga barang dan jasa yang dihasilkan
tersebut.
2. Tuntutan Kenaikan Upah dari Pekerja
57
Seringkali pekerja atau karyawan perusahaan melakukan demo menuntut kenaikan
upah. Adanya kenaikan upah karyawan akan menyebabkan biaya produksi barang dan
jasa juga meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan harga barang dan jasa
tersebut.
3. Kenaikan Harga Barang Impor
Kenaikan harga barang impor akan membawa pengaruh terhadap harga barang dalam
negeri, terlebih lagi apabila barang impor tersebut digunakan sebagai faktor produksi
(bahan mentah) untuk memproduksi barang dalam negeri.
4. Penambahan Penawaran Uang dengan Cara Mencetak Uang Baru
Apabila jumlah uang yang beredar banyak, maka nilai uang akan turun, yang pada
akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa.
5. Kekacauan Politik dan Ekonomi
Hal ini pernah terjadi di Indoneia, yaitu pada tahun 1998. Akibat kekacauan politik dan
ekonomi tahun 1998 tersebut, angka inflasi di Indonesia mencapai 70%. Lalu,
berapakah angka ideal inflasi?? Menurut Boediono (2008) angka inflasi ideal berkisar
antara 3 – 4%.
Penyebab-Penyebab Inflasi
Inflasi bisa terjadi karena adanya berbagai faktor penyebab, yang meliputi:
a. Kelebihan Permintaan
Inflasi terjadi jika ada kelebihan permintaan yang tidak bisa dipenuhi oleh produsen,
yang disebut dengan istilah demand pull inflation (lihat lagi di macam-macam inflasi
berdasarkan penyebab).
b. Kenaikan Biaya Produksi
Inflasi terjadi jika biaya produksi meningkat, yang selanjutnya berakibat pada naiknya
harga jual barang-barang dan jasa.

c. Pencetakan Uang Baru oleh Pemerintah


Inflasi terjadi jika pemerintah mencetak uang baru untuk menutupi anggaran negara
yang defisit. Pencetakan uang baru bisa menyebabkan jumlah uang yang beredar lebih
banyak dan tidak seimbang dengan jumlah barang dan jasa sehingga harga-harga akan
naik (inflasi).

d. Lambatnya Produksi Barang Tertentu, Terutama Produksi Makanan

58
Produksi makanan (pertanian) berbeda dengan produksi pabrik, sebab produksi
makanan (pertanian) dibatasi oleh faktor musim atau genetika.Misalnya, jika produksi
sepatu bisa dipercepat dari satu bulan menjadi hanya satu pekan, maka produksi padi
tidak bisa dipercepat dari empat bulan menjadi satu bulan.Di samping itu, karena
pertambahan penduduk lebih cepat dibanding pertambahan bahan makanan, maka
jumlah penawaran produk makanan jauh lebih kecil dibandingkan
permintaannya.Akibatnya, bisa dipastikan harga makanan akan naik. Harga makanan
yang naik biasanya akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang yang lain (terjadi
inflasi). Penyebab inflasi ini terutama terjadi di negara-negara berkembang.
e. Sikap Konsumen (Masyarakat) terhadap Informasi Kenaikan Harga
Apabila konsumen mendapat informasi bahwa harga-harga akan naik, misalnya
disebabkan oleh naiknya harga BBM, biasanya konsumen akan berlomba membeli
barang-barang sebelum harga betul-betul naik.Akibatnya, permintaan akan meningkat
tajam dan tidak seimbang dengan jumlah barang yang tersedia sehingga pasti terjadi
inflasi.
f. Sikap Produsen terhadap Informasi Kenaikan Harga
Apabila produsen mendengar bahwa harga-harga akan naik maka sebagian produsen
justru akan menimbun barang sambil menunggu harga betul-betul naik, dengan tujuan
agar mendapat keuntungan yang lebih besar.Ketika harga betul-betul naik tetap saja ada
sebagian dari produsen yang tidak menjual barangnya, karena masih menunggu
kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.Perilaku produsen seperti ini menyebabkan
penawaran jauh lebih kecil dibanding permintaan, padahal dalam keadaan seperti ini
para konsumen berlomba-lomba membeli barang, akibatnya pasti terjadi inflasi.
g. Kebijakan Pemerintah yang Kurang Tepat
Kebijakan pemerintah yang kurang tepat bisa memicu timbulnya inflasi. Misalnya, jika
pemerintah menetapkan aturan (syarat) pemberian kredit yang terlalu longgar maka
bisa dipastikan akan lebih banyak pengusaha yang mendapat kredit (pinjaman uang).
Akibatnya, jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga memicu timbulnya
inflasi.

Cara Mengatasi Terjadinya Inflasi


Penyebab terjadinya inflasi yang pada awalnya diyakini oleh pihak Bank Indonesia dan
Bappenas karena kenaikan harga minyak dunia dan `subprime mortgage` yang terjadi di
Amerika Serikat, ternyata dihantam pula oleh kenaikan harga pangan. Gejolak perekonomian
59
dunia yang berujung pada inflasi sesungguhnya mulai tampak saat pendapatan per kapita
Amerika Serikat mulai turun. Namun sayangnya para ekonom di tanah air banyak yang tidak
menyetujuinya tanda-tanda itu. Salah satu sumber mngatakan beberapa cara ubtuk mengatasi
masalah inflasi tersebut. Diantaranya adalah :
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan
nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara
jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah
uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:

a. Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang
yang beredar dapat dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat
bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk
mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat.
Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang,
yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.

b. Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal
untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral
dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar
dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.Operasi pasar terbuka (open market
operation), biasa disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan
dengan menjual surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan
bank-bank. Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh
badan-badan kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan
inflasi.

c. Peningkatan cash ratio:Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan


oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada
keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara
uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan
kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang
beredar akan berkurang. Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga

60
jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi
berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.

2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah.
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan
dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya
agar anggaran tidak defisit.
b. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah
konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan
mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya
beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang
bersifat konsumtif tentunya berkurang.
c. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan nom moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial
pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif
untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument
berikut:
1). Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang
konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu
pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor
produksi bahan bakar, produksi beras.
2). Menekan tingkat upah. tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam
pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering
dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan
permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan
menimbulkan inflasi.
3). Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga
maksimal.
4).Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
Dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan
pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET).

61
Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan
yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar
gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang
dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.
5). Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara
melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang).Sanering berasal dari bahasa
Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, reorganisasi. Kebijakan sanering antara
lain:
a). Penurunan nilai uang
b). Pembekuan sebagian simpanan pada bank – bank dengan ketentuan bahwa
simpanan yang dibekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oleh
pemerintah. Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada
saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp.
1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
d. Kebijakan yang berkaitan dengan output
Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat
dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang
cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung
menurunkan harga.
e. Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price
f. Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar
negeri. Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai
mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan
menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga
merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap
mata uang asing.

62

Anda mungkin juga menyukai