Anda di halaman 1dari 4

Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Berita

“Harga Cabe Jaga Jateng Inflasi di Bawah 3%”

(Berita Online Solopos Edisi 4 Desember 2019)

A. Ejaan

a) Tanda baca

 “BPS Jateng merilis angka inflasi nasional pada November 2019 sebesar
0,14% (month on month/ mom).”
Kalimat di atas terdapat kesalahan dalam ejaan bidang peletakan tanda
kurung. Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan (PUEBI, 2016: 54). Seharusnya, kata mom diletakkan di luar
tanda kurung sehingga tanda kurung cukup mengapit kata month on month.
 “Adapun, inflasi terendah berasal dari transportasi, komunikasi, dan jasa
keuangan sebesar 0,97%”
 “Adapun, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi utama di Jateng pada
November 2019...”
Kedua kalimat di bawah terdapat persamaan, yaitu diawali dengan kata
adapun. Kata adapun merupakan jenis kata partikel. Kata partikel tidak perlu
diberi tanda koma. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian (PUEBI, 2016: 41).
  “Dua kota/kabupaten yang memiliki inflasi tertinggi, bahkan di atas level
nasional sebesar 3 persen, adalah Kudus dengan inflasi 3,26 persen yoy dan
Surakarta 3,03 persen yoy.”
Kata persen pada kalimat di atas sebaiknya diganti dengan tanda baca.
Tanda % sudah mewakili maksud data dan pembaca sudah umum dengan
tanda % sehingga memudahkan pembaca menangkap isi berita.
b) Penulisan kata

 “Harga Cabe Jaga Jateng Inflasi di Bawah 3%”


Kata cabe pada judul di atas kurang tepat. Cabe merupakan bentuk
cakapan dari cabai. Alangkah lebih bagusnya judul berita dibuat sesuai
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Masyarakat tidak asing dengan
kata cabe bahkan kebanyakan orang mengira kalau bentuk baku adalah cabe
bukan cabai.

B. Semantik

a) Diksi

 “...bahkan di atas level nasional sebesar 3 persen, adalah Kudus dengan inflasi
3,26 persen yoy dan Surakarta 3,03 persen yoy.”
Kata adalah pada kalimat di atas kurang tepat penggunaannya. Kata
adalah memiliki fungsi untuk menunjukkan persamaan makna. Sementara
pada kalimat di atas Kudus dan Surakarta merupakan perincian atau
penjelasan. Kata hubung yang digunakan seharusnya yaitu. Yaitu berfungsi
menghubungkan perincian atau penjelasan atas penggalan kalimat
sebelumnya.

C. Sintaksis

a) Keefektifan

 “Menurut Sentot, tampaknya harga cabai sudah tidak sepedas sebelumnya.


Kalimat di atas kurang efektif. Terdapat kata mubazir yang sebaiknya
dihilangkan agar kalimat lebih mudah dipahami. Menurut mengungkapkan
pendapat atau sudut pandang dari seseorang, sedangkan tampaknya sendiri
memiliki arti dapat dilihatnya. Lebih baik kata tampaknya dihilangkan karena
sudah terwakilkan oleh adanya kata menurut.
Lampiran

Harga Cabe Jaga Jateng Inflasi di Bawah 3%


Solopos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi di Jawa
Tengah pada November 2019 meningkat 2,79% year on year (yoy). Angka itu lebih rendah
dibandingkan inflasi nasional sebesar 3%. Tingkat inflasi Jateng terjaga salah satunya karena
deflasi harga cabai.
BPS Jateng merilis angka inflasi nasional pada November 2019 sebesar 0,14% (month on
month/ mom), 3% yoy, dan 2,37% sepanjang tahun berjalan (year to date). Secara bulanan,
inflasi di Jateng meningkat 0,2% mom, tahunan 2,79% yoy, dan inflasi tahun kalender 2,35%
ytd.
Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono menyampaikan dari inflasi sebesar 2,79% yoy,
inflasi tertinggi terjadi di bahan makanan sebesar 5,2%. Adapun, inflasi terendah berasal dari
transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,97%.“Kenaikan bahan makanan ini
yang perlu diantisipasi agar ke depannya tidak menyebabkan inflasi yang lebih tinggi.
Harapannya, inflasi tetap terjaga di bawah 3%,” ujarnya, Senin (2/12/2019).
Adapun, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi utama di Jateng pada
November 2019 menurut catatan BPS Jateng ialah bawang merah, telur ayam ras, daging
ayam ras, rokok kretek filter, dan jeruk. Sebaliknya, komoditas penyumbang deflasi terbesar
ialah cabai merah, cabai rawit, cabe hijau, apel, dan pisang. Menurut Sentot, tampaknya
harga cabai sudah tidak sepedas sebelumnya.
“Harga cabai yang tidak begitu pedas membuat inflasi terjaga,”
imbuhnya. Dua kota/kabupaten yang memiliki inflasi tertinggi, bahkan di atas level nasional
sebesar 3 persen, adalah Kudus dengan inflasi 3,26 persen yoy dan Surakarta 3,03 persen
yoy.

Sumber:
https://www.solopos.com/harga-cabe-jaga-jateng-inflasi-di-bawah-3-1034518/amp

Anda mungkin juga menyukai