Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS PENDIRIAN PUSKESMAS

UPT PUSKESMAS TANJUNG MORAWA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DELI SERDANG


TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayahNya kami dapat dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian UPT
Puskesmas Tanjumg Morawa sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan UPT
Puskesmas Tanjung Morawa agar memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf dan pihak yang terlibat
langsung di dalam penyusunan Analisis pendirianUPT Puskesmas Tanjung Morawa ini.
Selain itu kami sangat menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih banyak
kekurangannya sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Tanjung Morawa , Januari 2018


Kepala UPT Puskesmas Tanjung Morawa,

drg. Mariani
NIP.196602141994032010

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................................... 2

Bab II Analisis Situasi Puskesmas.......................................................................... 3


A. Keadaan Geografis................................................................................................. 3
B. Keadaan Demografi................................................................................................ 3
C. Peta Wilayah kerja ................................................................................................. 5

Bab III Analisa Sarana dan Bangunan Fisik........................................................... 6


A. Lokasi Puskesmas.................................................................................................. 6
B. Arsitektur Bangunan............................................................................................... 7

Bab IV Analisis Rasio Jumlah Penduduk dan Ketersediaan Tenaga.................. 10


A. Jumlah Penduduk di wilayah kerja......................................................................... 10
B. Jumlah Tenaga....................................................................................................... 11

Bab V Penataan Ruang............................................................................................. 12

Bab VISarana dan Prasarana Puskesmas.............................................................. 15

Bab VIIKesimpulan.................................................................................................... 17

Lampiran.................................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pembangunan di segala bidang sedang giat-
giatnya dilaksanakan oleh pemerintah dan salah satunya adalah pembangunan di
bidang keseharan masyarakat.Pembangunan kesehatan masyarakat perlu segera
dilakukan karena di Indonesia banyak terjadi masalah kesehatan baik di wilayah
pedesaan maupun perkotaan.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan terciptanya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.Kesehatan dalam hal ini diartikan sebagai suatu kondisi
yang bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan tapi benar-benar
merupakan kondisi yang positif yang dari kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif.
Salah satu tindakan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat
dalam mendekatkan akses masyarakat adalah dengan memperbanyak jumlah
Puskesmas.Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.Dalam kondisi tertentu,
pada satu kecamatan dapat didirikan lebih dari satu puskesmas.(Permenkes Nomor
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas). Buku pedoman kerja Puskesmas (1992)
menyebutkan bahwa sasaran penduduk yang dilayani untuk sebuah Puskesmas
rata-rata 30.000 penduduk.Hal ini bias diartikan bahwa pendirian sebuah
Puskesmas idealnya ditempatkan pada suatu wilayah yang jumlah penduduknya
30.000 jiwa atau kurang dari angka tersebut. Khusus untuk daerah Pedesaan
dengan jumlah penduduk 15.000 atau lebih, wilayah kerja Puskesmas biasa meliputi
satu kelurahan.
Dalam menentukan pendirian serta wilayah kerja Puskesmas terdapat
pertimbangan-pertimbangan yaitu, jumlah dan kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya. Luas wilayah yang masih
efektif untuk sebuah Puskesmas adalah suatu area dengan jari-jari 5 km,
sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jari-jari 3
km, jadi jarak antar Puskesmas adalah 3 sampai 5 km.
Dalam rangka mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
maka distribusi lokasi pusat-pusat pelayanan kesehatan hendaknya ditempatkan
pada lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan organisasi keruangan.Hal ini

1
dimaksudkan agar lebih efisien dan merata penyebarannya dalam suatu wilayah
sehingga dapat ditempuh dalam waktu sesingkat mungkin. Selain itu, dampak
pelayanan kepada masyarakat baru akan nampak apabila pelayanan kesehatan
tersebut merata dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan
karakteristik sosial ekonomi yang berbeda.

B. Tujuan
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian UPT
Puskesmas Tanjung Morawa.
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan UPT Puskesmas Tanjung
Morawaagar memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

2
BAB II
ANALISIS SITUASI PUSKESMAS

A. Keadaan Geografis
1. Letak Wilayah

UPT Puskesmas Tanjung Morawa didirikan sejak tahun 1968 yang terletak di
Kecamatan Tanjung Morawa. Wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Morawa
meliputi 15 desa dan 1 kelurahan di wilayah Kecamatan Tanjung Morawa. Sampai
saat ini UPT Puskesmas Tanjung Morawa telah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan selama lebih dari 50 tahun dengan berbagai kegiatan operasional. Bentuk
bangunan Puskesmas bertingkat dua dengan jenis bangunan permanen, lokasi
Puskesmas berada di tepi jalan raya. UPT Puskesmas Tanjung Morawa membuka
Pelayanan selama 24 jam, serta memiliki fasilitas rawat inap.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Morawa terletak diJalan Irian No.242
Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang dengan luas tanah Puskesmas 450 m. Luas wilayah : 80.61 km2 Jumlah
desa : 15 Jumlah kelurahan : 1 Jumlah dusun : 87 Jumlah lingkungan : 5

2. Batas Wilayah

Batas wilayah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Puskesmas Dalu X
- Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatam STM Hilir
- Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Patumbak
- Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Galang, Kecamatan Merbau,
Kecamatan Lubuk Pakam.

3. Luas Wilayah

Wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Morawa terletak diJalan Irian No.242
Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang dengan luas tanah Puskesmas 450 m. Luas wilayah : 80.61 km2 Jumlah desa :
15 Jumlah kelurahan : 1 Jumlah dusun : 87 Jumlah lingkungan : 5

B. Keadaan Demografi
1. Jumlah Penduduk
Jumlah dusun, jumlah pendudukan, jumlah KK/RT dan rata-rata Jiwa/RT di
wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Morawa tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut:

3
Jumlah Dusun, Jumlah Penduduk, Jumlah KK/RT dan Rata-Rata Jiwa/RT
Tahun 2017

No Desa Jumlah Jumlah Jumlah Rata-rata


Dusun Penduduk KK/ RT jiwa/ RT
22.887 4.557 5.02
1. Limau Manis 14
17.286 3.304 5.23
2. Tanjung Morawa B 5
15.924 2.909 5.47
3. Tanjung Morawa A 5
14.081 3.126 4.51
4. Bangun Rejo 8
10.521 2.200 4.78
5. Tanjung Baru 5
8.995 2.256 3.99
6. Medan Sinembah 9
7.921 1.565 5.06
7. Tanjung Morawa P 5
7.498 1.000 7.50
8. Dagang Kerawan 4
6.949 1.825 3.81
9. Bandar Labuhan 7
5.271 1.175 4.49
10. Lengau Seprang 4
4.331 1.098 3.94
11. Naga Timbul 5
4.404 1.358 3.24
12. Ujung Serdang 5

13. Punden Rejo 4 2.769 755 3.67

1.954 579 3.37


14. Tanjung Mulia 4
1.508 905 1.67
15. Sei Merah 5
437 92 4.75
16. Aek Pancur 3
28.702 70.50
Jumlah 92 132.736
*sumber : BPS 2017

3. Jaringan dan Jejaring


a. Jaringan
UPT Puskesmas Tanjung Morawa memiliki 9 Jaringan yaitu :
NO NAMA SARANA ALAMAT
1 Pustu Tanjung Baru Desa Tanjung Baru
2 Pustu Bangun Rejo Desa Bangun Rejo
3 Pustu Medan Sinembah Desa Medan Sinembah
4 Pustu Naga Timbul Desa Naga Timbul
5 Poskesdes Punden Desa Punden Rejo
Rejo
6 Poskesdes Tanjung Desa Tanjung Morawa A
Morawa A

4
7 Poskesdes Bandar Desa Bandar Labuhan
Labuhan
8 Poskesdes Ujung Desa Ujung Serdang
Serdang
9 Poskesdes Lengau Desa Lengau Seprang
Seprang

b. Jejaring
NO JENIS NAMA Alamat
1 Pratek PBM Kembar KelurahanTanjung Morawa
Bidan Pekan
Mandiri PBM Anita Desa Bangun Rejo

PBM Suryani Berliana Desa Tanjung Mulia


Pangaribuan

PBM Dilona Desa Naga Timbul

PBM Anugrah Desa Tanjung Baru

C. PETA WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TANJUNG MORAWA

5
BAB III
ANALISA SARANA DAN BANGUNAN FISIK

Evaluasi Kondisi Fisik Bangunan UPT Puskesmas Tanjung Morawa Berdasarkan


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 :
ASPEK INDIKATOR / URAIAN YA TIDAK
A. LOKASI PUSKESMAS
1. Geografis Puskesmas tidak didirikan di lokasi
berbahaya, yaitu:
1. Tidak di tepi lereng; 
2. Tidak dekat kaki gunung yang rawan 
terhadap tanah longsor;
3. Tidak dekat anak sungai, sungai atau 
badan air yang dapat mengikis pondasi;
4. Tidak di daerah rawan banjir 
2. Aksesibilitas Puskesmas didirikan di lokasi yang mudah
untuk jalur dijangkau oleh masyarakat dan dapat

transportasi diakses dengan mudah menggunakan
transportasi umum
3. Kontur Tanah Kontur tanah mempunyai pengaruh penting
pada perencanaan struktur, dan harus
dipilih sebelum perencanaan awal dapat

dimulai. Selain itu kontur tanah juga
berpengaruh terhadap perencanaan sistem
drainase, kondisi jalan terhadap tapak
bangunan dan lain-lain
4. Fasilitas Kapasitas parkir harus memadai,
parkir menyesuaikan dengan kondisi lokasi, sosial 
dan ekonomi daerah setempat
5. Fasilitas Minimal menggunakan pagar
Keamanan 
6. Ketersediaan Puskesmas sebagai salah satu fasilitas
utilitas publik pelayanan kesehatan membutuhkan air
bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik,
dan jalur telepon. Pemerintah daerah harus

mengupayakan utilitastersebut selalu
tersedia untuk kebutuhan pelayanan dengan
mempertimbangkan berbagai sumber daya
yang ada pada daerahnya

6
7. Pengelolaan Puskesmas harus melakukan pengelolaan
Kesehatan kesehatan lingkungan antara lain air bersih,
Lingkungan dan pengelolaan limbah medis dan non

medis baik padat maupun cair sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
8. Kondisi Puskesmas tidak didirikan di area sekitar
lainnya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 
(SUTET) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

B. ARSITEKTUR BANGUNAN
1. Tata Ruang a. Rancangan tata ruang/bangunan agar 
Bangunan memperhatikan fungsi sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan.
b. Bangunan harus diselenggarakan sesuai
dengan peruntukan lokasi yang diatur
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah 
(RTRW) Kabupaten/Kota dan/Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
yang bersangkutan.
c. Tata ruang Puskesmas mengikuti

Peraturan Tata Ruang Daerah:

2. Desain a. Desain bangunan mengikuti pedoman


pembangunan dan pengembangan
bangunan Puskesmas yang ditetapkan 
oleh Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan.
b. Tata letak ruang pelayanan pada
bangunan Puskesmas harus diatur

dengan memperhatikan zona Puskesmas
sebagai bangunan fasilitas pelayanan
kesehatan.
c. Tata letak ruangan diatur dan
dikelompokkan dengan memperhatikan
zona infeksius dan non infeksius. 

d. Zona berdasarkan privasi kegiatan:

7
1) Area publik, yaitu area yang
mempunyai akses langsung dengan 
lingkungan luar Puskesmas, misalnya
ruang pendaftaran
2) Area semi publik, yaitu area yang tidak
berhubungan langsung dengan 
lingkungan luar Puskesmas, umumnya
merupakan area yang menerima
beban kerja dari area publik, misalnya
laboratorium, ruang rapat/diskusi. 
3) Area privat, yaitu area yang dibatasi
bagi pengunjung Puskesmas,
misalnya ruang sterilisasi, ruang rawat
inap, ruang persalinan dan pasca
persalinan
e. Zona berdasarkan pelayanan:
Tata letak ruang diatur dengan
memperhatikan kemudahan pencapaian
antar ruang yang saling memiliki
hubungan fungsi, misalnya:
1) Ruang rawat inap pasien letaknya 
mudah terjangkau dari ruang jaga
petugas.
2) Perawatan pasca persalinan antara 
ibu dengan bayi dilakukan dengan
sistem rawat gabung.
f. Zona untuk kejadian emergensi
1) Puskesmas harus menyediakan jalur
evakuasi dan titik kumpul yang
merupakan suatu denah evakuasi 
yang menunjukkan kemana harus
berkumpul bila terjadi kondisi darurat.
2) Puskesmas harus menyediakan
tanda/arah/petunjuk evakuasi yang 
jelas ke arah titik kumpul jika terjadi
keadaan emergensi.
3) Zona/area/jalur evakuasi harus bebas
dari barangbarang, koridor, tangga 
licin, bebas hambatan. Rute evakuasi

8
diberi penerangan yang cukup dan
tidak tergantung dari sumber utama.
Arah pintu keluar (EXIT) harus
dipasang petunjuk yang jelas. Pintu
keluar emergensi harus diberi tanda.
4) Tanda/arah/petunjuk evakuasi harus
terpasang dengan jelas dan mudah
dilihat dan dibaca jika terjadi keadaan 
emergensi.
g. Pencahayaan dan penghawaan yang
nyaman dan aman untuk semua bagian 
bangunan.
h. Harus disediakan fasilitas pendingin untuk
penyimpanan obat-obatan khusus dan

vaksin dengan suplai listrik yang tidak
boleh terputus.
i. Lebar koridor disarankan 2,40 m dengan
tinggi langit langit minimal 2,80 m. Koridor
sebaiknya lurus. Apabila terdapat 
perbedaan ketinggian permukaan pijakan,
maka dapat menggunakan ram dengan
kemiringannya tidak melebihi 7°.

9
BAB IV
ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN

A. Jumlah penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Morawa

Jumlah Dusun, Jumlah Penduduk, Jumlah KK/RT dan Rata-Rata Jiwa/RT


Tahun 2017
No Desa Jumlah Jumlah Jumlah Rata-rata
Dusun Penduduk KK/ RT jiwa/ RT
22.887 4.557 5.02
1. Limau Manis 14
17.286 3.304 5.23
2. Tanjung Morawa B 5
15.924 2.909 5.47
3. Tanjung Morawa A 5
14.081 3.126 4.51
4. Bangun Rejo 8
10.521 2.200 4.78
5. Tanjung Baru 5
8.995 2.256 3.99
6. Medan Sinembah 9
7.921 1.565 5.06
7. Tanjung Morawa P 5
7.498 1.000 7.50
8. Dagang Kerawan 4
6.949 1.825 3.81
9. Bandar Labuhan 7
5.271 1.175 4.49
10. Lengau Seprang 4
4.331 1.098 3.94
11. Naga Timbul 5
4.404 1.358 3.24
12. Ujung Serdang 5
2.769 755 3.67
13. Punden Rejo 4
1.954 579 3.37
14. Tanjung Mulia 4
1.508 905 1.67
15. Sei Merah 5
437 92 4.75
16. Aek Pancur 3
28.702 70.50
Jumlah 92 132.736
*sumber : BPS 2017

B. Jumlah tenaga di UPT Puskesmas Tanjung Morawa

10
KETERSEDIAAN TENAGA DI UPT PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
N Tenaga kesehatan Jumlah
o

1 Dokter Umum 5 orang


2 Dokter Gigi 3 orang
3 Tenaga Ahli Kes. Masyarakat 3 orang
4 Perawat 10 orang
5 Perawat Gigi 2 orang
6 Nutrsionisi 2 orang
7 Tenaga Farmasi 2 orang
8 Bidan DI / DIII 57 orang
9 Analis Kesehatan 2 0rang
Tenaga Non Kesehatan
1. Pejabat Struktural 1 orang

2. Staff penunjanng administrasi 6 orang

BAB V
PENATAAN RUANG UPT PUSKESMAS TANJUNG MORAWA

11
Penataan Ruang UPT Puskesmas Tanjung Langkat sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas Tahun 2018 yaitu :

No Nama Ruang Keterangan


Ruang Kantor
1. Ruang administrasi Ada, terletak di Lantai II. Dilakukan untuk
kegiatan administrasi dan pelaporan semua
kegiatan puskesmas baik dalam gedung
maupun luar gedung
2. Ruang kantor untuk karyawan Tidak Ada
3. Ruang Kepala Puskesmas Ada, terletak bersebelahan dengan ruangan
bendahara
4. Ruang rapat/diskusi Ada, terletak di Lantai II. Dapat digunakan
untuk kegiatan lain dalam mendukung
pelayanan kesehatan (ruang
multifungsi)
5. Ruangan Bendahara Ada, terletak di Lantai II

6. Ruangan SP2TP Ada, terletak di Lantai II


Ruang Pelayanan
7. Ruang pendaftaran dan rekam Ada, terletak di Lantai I
medis Terdapat pemisahan/ prioritas antrian
pendaftaran bagi ibu hamil, penyandang
disabilitas, lansia dan anak
8. Ruang pemeriksaan umum Ada, terletak di Lantai I
9. Ruang tindakan dan gawat Ada, terletak di Lantai I
darurat
10. Ruang KIA, KB dan imunisasi Ada, terletak di Lantai I
Ruang KIA, KB dan imunisasi juga
digunakan untuk pemeriksaan anak sakit
(pelayanan MTBS) dan pemeriksaan
tumbuh kembang
11. Ruang pemeriksaan khusus Ada, terletak di Lantai I disebelah ruangan
laboratorium
12. Ruang kesehatan gigi dan Ada, terletak di Lantai I
mulut
13. Ruang Imunisasi Ada, terletak di Lantai 2
14. Ruang Komunikasi Informasi Ada, terletak di Lantai I
dan Edukasi (KIE) Dipergunakan juga untuk konsultasi dan

12
konseling (Promosi Kesehatan, Gizi, PKPR
dan CATIN)
15. Ruang farmasi Ada, terletak di Lantai I bersebelahan ruang
rawat inap
16. Ruang persalinan Ada, terletak di Lantai I dan bersebelahan
dengan Ruang Rawat Inap. Jumlah tempat
tidur 3
17. Ruang rawat pasca persalinan Ada, terletak di Lantai I dan bersebelahan
dengan Ruang Persalinan.
Jumlah tempat tidur 2
18. Ruang laboratorium Ada, terletak di Lantai I dan diantara Ruang
TB dan Poli Gigi
19 Ruang PONED Tidak ada
Ruang Penunjang
20. Ruang tunggu Ada, terletak di Lantai I
Diprioritaskan untuk ibu hamil, penyandang
disabilitas, lansia dan anak
21. Ruang ASI Ada, terletak di Lantai IIdisebelah ruang
ramah anak
22. Ruang sterilisasi Ada, terletak di Lantai I bergabung dengan
ruang rawat inap
23. Ruang cuci linen Tidak ada ( bekerjasama dengan Laundry
setempat)
24. Ruang penyelenggaraan Ada, terletak di Lantai II tetapi untuk diet
makanan (dapur/pantry) pasien bekerjasama dengan rumah makan
Haikal dengan menu diet diberikan oleh
petugas Ahli Gizi di UPT Puskesmas
Tanjung Morawa
24. Gudang umum Ada, dilantai II tepatnya dibelakang aula
25. Kamar mandi/WC Ada, tetapi masih bergabung antara laki-laki
dan perempuan
Lantai 1 :
1. Kamar mandi pasien di rawat inap
berjumlah 2
2. Kamar mandi pasien di ruangan
M.Record berjumlah 1

Lantai 2 :
1. Kamar mandi petugas ada 2, satu

13
bersebelahan dengan mushola satu
didalam ruangan Promkes
26. Rumah dinas tenaga Terdapat 1 rumah dinas dan ditempati oleh
kesehatan kepala puskesmas

27. Parkir kendaraan roda 2 dan 4 Parkir kendaraan roda 2 terletak di dalam
serta garasi untuk ambulans pagar puskesmas dan parkir kendaraan
dan Puskesmas keliling roda 4 berada di luar Puskesmas

BAB VI
SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS

14
NO PRASARANA KETERANGAN

1 Sistem Penghawaan Ventilasi Ruang pada bangunan Puskesmas,


(Ventilasi) dapat berupa ventilasi alami dan/atau ventilasi
mekanis. Jumlah bukaan ventilasi alami tidak
kurang dari 15% terhadap luas lantai ruang yang
membutuhkan ventilasi

2 Sistem Pencahayaan Bangunan Puskesmas harus mempunyai


pencahayaan alami dan/atau pencahayaan
buatan. Pencahayaan didistribusikan rata dalam
Ruang.

3 Sistem Air Bersih Sumber Air dari sumur bor

Tersedia air dalam jumlah yangcukup

4 Sistem Sanitasi 1. Sistem pengelolaan limbah cair baik medis dan


nonmedis
Pengelolaan Limbah cair menggunakan
Pengelolaan Limbah cair non medis
menggunakan IPAL
2. Sistem pengelolaan limbah padat baik medis dan
nonmedis
Pengelolaan limbah padat medis menggunakan
Chlorine
Pengelolaan limbah padat non medis diangkut

5 Sistem Tersedianya fasilitas Hand Hygiene pada setiap


HigienePuskesmas ruangan pelayanan. Fasilitas tersebut dapat
berupa wastafel dan/atau handrubs.

6 SistemKelistrikan Listrik dari PLN, daya 35.000 KVA

Terdapat 1 unit Genset

7 Sistem Komunikasi Alatkomunikasiberupateleponkabel,seluler,radio


komunikasi, ataupun alat komunikasilainnya.
8 Sistem Gas Medik Terdapat 3 Tabung oksigen besar dan 3
buah tabung kecil

9 Sistem Proteksi Petir Sistem proteksi petir harus dapat melindungi


semua bagian dari bangunan Puskesmas,

15
termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan
instalasi serta peralatan lainnya terhadap
kemungkinan bahaya sambaran petir.
10 Sistem Prokteksi Ada 6 buah APAR
Kebakaran

11 Sarana Evakuasi Titik Kumpul didepan Puskesmas

12 Sistem Pengendalian Sumber suara genset dikendalikan dengan


Kebisingan meredam dan membuat sekat yang memadai dan
sumber suara dari lalu lintas dikurangi dengan
cara penanaman pohon.

13 Kendaraan Puskesmas Kendaraan Puskesmas keliling di Puskesmas


keliling terdiriatas:

1. Kendaraan roda2 ada 11 unit


2. Kendaraan roda 4 ada 2 unit

Aksesibiltas didalam bangunan Puskesmas memiliki tujuan untuk menciptakan


kondisi dan lingkungan yang lebih mendukung bagi Disabilitas, Anak-anak dan orang
usia lanjut. Kondisi tersebut menekankan mengenai pengadaan akses minimal bagi
Disabilitas, Anak-anak dan orang usia lanjut, maka dari itu Puskesmas Tanjung Morawa
menyediakan fasilitas yang mempermudah bagi Disabilitas, Anak-anak dan orang usia
lanjut berupa adanya pegangan di sisi jalan selasar, Lantai yang landai, Pegangan
Kamar mandi dan kursi roda.Untuk saat ini fasilitas yang tersedia adalah Pegangan
kamar mandi, lantai yang landai dan kursi roda (gambar terlampir).

BAB VII
KESIMPULAN

16
Berdasarkan beberapa analisis diatas maka pendirian UPT Puskesmas Tanjung
Morawa dari tinjauan jumlah penduduk, letak geografis sudah memenuhi persayaratan
artinya kalau pertimbangannya mendekatkan akses masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan. Berdasarkan analisis kondisi fisik bangunan sudah memenuhi
persyaratandari kenyamanan,keamanan dan untuk kemudahan pelayanan dapat
terpenuhi sehingga kepuasan masyarakat akan bisa meningkat. Untuk tinjauan
kebutuhan tenaga juga masih kurang artinya belum semuanya memenuhi persyaratan
minimalnya.Untuk itu perlu diusulkan untuk pemenuhan tenaga yang kurang.

LAMPIRAN

I. GAMBAR UPT PUSKESMAS TANJUNG MORAWA TAMPAK DEPAN

17
II. GAMBAR UPT PUSKESMAS MORAWA TAMPAK SAMPING KANAN

18
III. GAMBAR AREA PARKIR

19
IV. SELASAR

20
V. KURSI RODA

21
VI. DENAH PUSKESMAS

LANTAI 1
LANTAI 2

23

Anda mungkin juga menyukai