A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional, sebab dengan keberhasilan pembangunan kesehatan, derajat
kesehatan masyarakat yang optimal bisa terwujud. Kondisi tersebut mempunyai peran
yang sangat penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut dan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional, Puskesmas sebagai ujung tombak upaya kesehatan
strata pertama, memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi penting tersebut antara
lain:
1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas
berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pembangunan keshatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai
berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan
dan kurang memuaskannya kinerja pembangunan kesehatan.
Agar kinerja pembangunan kesehatan bisa lebih optimal dan dapat keluar dari
permasalahan yang ada, telah ditetapkan visi dan misi pembangunan kesehatan untuk
mengatasi masalah-masalah dan tantangan di masa mendatang. Dengan visi dan misi
tersebut, orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat menekankan upaya
kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap pindah menjadi upaya kesehatan yang
terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif.
Proses manajemen strategis adalah sebuah proses meliputi langkah-langkah
yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam
melaksanakan proses manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui analisis dan hasil pengkajian masalah di Puskesmas Muara
Teweh.
C. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam proses pembelajaran terutama dalam bidang
pembelajaran manajemen kebidanan komunitas.
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai wadah menambah keterampilan dan pengetahuan dalam proses
pembelajaran terutama dalam bidang manajemen kebidanan komunitas.
3. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan acuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
puskesmas.
Lokasi bangunan UPT Puskesmas Muara Teweh berada di jalan AIS Nasution
Nomor 21 RT. 22, kelurahan Melayu, kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito
Utara.
Gambar 2.2 Gambar Denah Letak Bangunan UPT Puskesmas Muara Teweh
c) Luas Bangunan
Luas bangunan UPT Puskesmas Muara Teweh adalah 480 m2 (denah
bangunan UPT Puskesmas terlampir), dengan perincian sebagai berikut :
- Lebar bangunan 30,00 meter2
- Panjang bangunan 16,00 meter2
e) Iklim
Wilayah kerja UPT Pukesmas Muara Teweh termasuk dalam iklim yang
lembab dan panas sesuai dengan pengamatan Meteorologi Bndara Beringin Muara
Teweh, keadaan temperatur udara rata-rata maximum ± 32,3oC dengan kelembaban
nisbi rata-rata 86% setahun.
f) Topografi
Pada umumnya wilayah kerja UPT Puskesmas Muara Teweh terbentang dari
sebelah selatan ke timur merupakan daratan agak rendah, sedangkan ke arah utara
merupakan daerah berbukit-bukit, lipatan dan patahan. Bagian wilayah dengan
kelerengan 0-2 % terletak di bagian selatan tepi sungai Barito yaitu kecamatan
Teweh Tengah.
g) Hidrografi
Sungai yang berada di wilayah Puskesmas Muara Teweh terdapat sungai
Barito yang merupakan sungai terbesar di Barito Utara, yang menghubungkan
Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Barito Kuala
(kalsel) yang disebut dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dengan panjang
sungai mencapai ± 900 km dan lebar sungai mencapai rata-rata 650 M dengan
kedalaman rata-rata 8 M yang bermuara di Laut Jawa, digunakan sebagai jalur
transportasi air. Terdapat Sungai Bengaris yang merupakan cabang anak sungai
barito yang berada di wilayah kota Muara Teweh dan sungai Pendreh yang berada di
sekitar Desa Pendreh.
h) Keadaan Tanah
Menurut keadaan tanah, wilayah kerja Puskesmas Muara Teweh teridir dari
bukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut antar 25-400 M. Sedangkan
dataran rendah terdapat pada bagian selatan merupakan tanah dengan derajat
keasaman kurang dari 7. Berdasarkan keadaan tanah yang ada, maka jenis tanah
yang terdapat di wilayah UPT Puskesmas Muara Teweh, yaitu:
Aluvial terdapat di aliran sungai
Regosol terdapat menyebar di bagian selatan
Podsolik, merah kuning dengan induk batu-batuan dan bahan baku terdapat
pada wilayah yang berbukit.
Kambisol
Okisol (Lateritik) terdapat di wilayah bagian atas dan paling luas, keadaan
medan bergelombang, berbukit dan bergunung.
i) Kependudukan
1) Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga
merupakan beban dalam pebangunan, karenanya pembangunan diarahkan kepada
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Jumlah total penduduk di wilayah kerja Puskesmas Muara Teweh adalah
sebanyak 28.182 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak adalah di Kelurahan Melayu
yaitu sebanyak 25.649 jiwa (91,01%), paling sedikit desa Pendreh yaitu 2.533
jiwa (8,99%).
Gambar 2.3 Grafik sebaran penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Muara
Teweh
2) Sex Ratio
Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis
kelamin. Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki
dan perempuan di suatu daerah tertentu.
Rasio jenis kelamin laki-laki dengan perempuan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Muara Teweh dari lampiran 1 terlihat bahwa jumlah penduduk
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan, yaitu 13.849 jiwa
(49,14%) penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 14.333 jiwa (50,86%)
penduduk berjenis kelamin perempuan.
Gambar 2.4 Grafik Ratio Jenis Kelamin penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas
Muara Teweh
j) Tenaga Kesehatan
Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Muara Teweh
JLH
N
TENAGA KESEHATAN HONORER
O PNS TOTAL
/KONTRAK
1 Dokter umum 3 0 3
2 Dokter Gigi 1 0 1
3 Apoteker 1 0 1
4 Nutrisionis 2 2 4
5 Sanitarian 1 1 2
Analis / Pranata Lab
6 1 1
Kesehatan 2
7 Asisten Apotiker 3 0 3
8 Perawat 14 11 25
9 Perawat Gigi 1 2 3
10 Bidan 15 6 21
11 Pengadministrasian Umum 4 4 8
12 Administrasi Keuangan 0 1 1
Perekam Medis (D3 Rekam
13 0 1
Medik) 1
14 Clening Service 0 2 2
15 Supir 0 1 1
16 Security 0 1 1
Jumlah 46 33 79
k) Motto Puskesmas
PRIMA dalam pelayanan. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
puskesmas muara teweh bertekat untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
n) Strategi
1) Memberikan pelayanan kesehatan (kuratif dasar) di Puskesmas induk,
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling
2) Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif dalam bentuk klinik sehat
3) Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder
4) Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
2. Pelayanan Puskesmas
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada
masyarakat UPT Puskesmas Muara Teweh memiliki beberapa program kesehatan baik
yang bersifat wajib waupun yang bersifat untuk pengembangan, yaitu sebagai berikut :
a. Upaya Kesehatan Wajib
1) Upaya Promosi Kesehatan
Melakukan Survey Mawas Diri (SMD)
Melakukan Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Survey PHBS di masyarakat
Upaya mendorong Terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
melalui revitalisasi Posyandu
Penyuluhan NAPZA
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
Inspeksi kesehatan lingkungan TPM
Pengawasan kwalitas air minum
Inspeksi TTU
Surveilans kwalitas air
PSN pemberantasan sarang nyamuk
Pemicuan STBM
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
- Kegiatan Kesehatan Ibu :
Pelayanan antenatal
Pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K)
Pemantauan Bumil risiko tinggi
Pelacakan kasus WUS/Ibu
Kegiatan kelas Ibu Hamil
Pemantauan kesehatan Ibu nifas risiko tinggi
- Kegiatan Kesehatan Neonatus :
Pemeriksaan neonates
Pemantauan Neonatus risiko tinggi
Pelacakan kasus kematian termasuk otopsi verbal
Pemantauan bayi berisiko tinggi
Kegiatan SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital)
- Kegiatan Kesehatan Anak Balita dan Pra sekolah :
Pemantauan Balita Risiko Tinggi
Pemeriksaan SDIDTK
- Kegiatan kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
- Kegiatan KB
Pelayanan KB
Pemantauan Ibu DO KB berdasarkan data PIS-PK
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Konsultasi gizi
Pelayanan Gizi di Posyandu
Sosialisasi dan distribusi TTD pada remaja putri di sekolah
Pengawasan minum obat TTD di sekolah
Distribusi Vitamin A ke Posyandu
Sweeping vitamin A di Posyandu
Sweeping Balita tidak datang ke Posyandu
Pemantauan Balita tidak ditimbang
Kunjungan rumah pemberian makanan tambahan Bumil KEK
Kunjungan rumah pemberian makanan tambahan Balita Kurang Gizi
Survey Garam beryodium
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Imunisasi
Pelayanan Imunisasi di dalam gedung
Pelayanan Imunisasi di Posyandu
Pendataan anak sekolah
Bulan Imunisasi anak sekolah
Perawatan, Pemeliharaan dan Pengambilan Vaksin
Sweeping imunisasi Dasar
Kegiatan ORI (Outbreak Response Immunization)
- TB Paru
Penemuan/pelacakan kasus TB secara dini/PE TB
Kunjungan kontak serumah pasien TB
Kunjungan rumah pemantauan minum obat
Kunjungan rumah follow up bulan ke-2 dan akhir pengobatan
Pelacakan penderita/pasien TB mangkir
Pelaksanaan ketuk pintu dalam rangka hari TB sedunia
Deteksi dini pada anggota keluarga bumil dengan TB positif
Screening TB pada anak/kelompok khusus
PE pasien TB Ro’
Rujukan pasien TB Ro’
- Rabies
Kunjungan rumah kasus gigitan hewan penular rabies
- Kecacingan
Sosialisasi dan advokasi obat bpencegahan massal kecacingan
Pemberian obat pencegahan kecacingan (albendazole)
Sweeping pemberian obat cacing
- Malaria
Penemuan / Pelacakan kasus malaria secara dini / PE
- Pelayanan pengobatan penderita Diare
- Pelayanan pengobatan ISPA
- Kecacingan
Pemberian obat cacing pada anak pra sekolah dan anak sekolah
- Kusta / Frambusia
Penemuan / Pelacakan kasus Kusta / Frambusia secara dini / PE
Kunjungan kontak serumah
Kunjungan rumah pemantauan minum obat
Screening kusta frambusia pada anak SD, SMP, SMA.
- DBD
Penemuan / Pelacakan kasus DBD secara dini / PE
Pelacakan kasus kontak dan pemberian serbuk abate
Kunjungan rumah pencegahan DBD
- Hepatitis
Penemuan / Pelacakan kasus Hepatitis secara dini / PE
Pelacakan kasus kontak hepatitis
Pemantauan bayi umur 0 bulan dengan ibu positif HbSAg
- IMS dan HIV-AIDS
Screening HIV/AIDS, IMS pada kelompok risiko populasi kunci
(populasi, Napi)
Pelacakan kasus kontak penderita
Pendampingan pasien HIV/AIDS, IMS ke RSU
Follow up pasien minum obat ARV
Kunjungan rumah pasien TB/HIV
- Pneumonia
Pelacakan kasus kontak
- Surveilans
Surveilans rutin terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
Surveilans berbasis kejadian
Verifikasi rumor masalah kesehatan
PE penyakit menular