Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DI PUSKESMAS MUARA TEWEH

Disusun Oleh : Kelompok 9


1. Nida Herni : NIM 11194862111385
2. Niken Fitriani Anugrah : NIM 11194862111386
3. Nisya Fitriani Lestari : NIM 11194862111387
4. Normila Raudah : NIM 11194862111388
5. Pera Kurina : NIM 11194862111389

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional, sebab dengan keberhasilan pembangunan kesehatan, derajat
kesehatan masyarakat yang optimal bisa terwujud. Kondisi tersebut mempunyai peran
yang sangat penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut dan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional, Puskesmas sebagai ujung tombak upaya kesehatan
strata pertama, memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi penting tersebut antara
lain:
1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas
berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pembangunan keshatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai
berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan
dan kurang memuaskannya kinerja pembangunan kesehatan.
Agar kinerja pembangunan kesehatan bisa lebih optimal dan dapat keluar dari
permasalahan yang ada, telah ditetapkan visi dan misi pembangunan kesehatan untuk
mengatasi masalah-masalah dan tantangan di masa mendatang. Dengan visi dan misi
tersebut, orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat menekankan upaya
kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap pindah menjadi upaya kesehatan yang
terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif.
Proses manajemen strategis adalah sebuah proses meliputi langkah-langkah
yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam
melaksanakan proses manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui analisis dan hasil pengkajian masalah di Puskesmas Muara
Teweh.

C. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam proses pembelajaran terutama dalam bidang
pembelajaran manajemen kebidanan komunitas.
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai wadah menambah keterampilan dan pengetahuan dalam proses
pembelajaran terutama dalam bidang manajemen kebidanan komunitas.
3. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan acuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
puskesmas.

D. Waktu dan Tempat


Analisis pengkajian masalah ini dilakukan pada wilayah Puskesmas Muara
Teweh di bulan April 2023.
BAB II
PENGKAJIAN

Profil Puskesmas/ Wilayah Binaan


1. Gambaran Umum dan Data Umum
a) Letak Geografis
Secara geografis UPT Puskesmas Muara Teweh adalah salah satu Puskesmas
di Kabupaten Barito Utara yang berada di pusat kota Kabupaten dan terletak di
daerah khatulistiwa yaitu pada posisi :
 13° 20 ‘ - 115 ° 55 ‘ Bujur Timur
 0 ° 49 ‘ Lintang Utara - 1 ° 27 ‘ Lintang Selatan
 Titik koordinat
South 00o57 ‘ 17,9”
East 114o53 ‘ 32,6” Tinggi ± 15
Dengan batas-batas wilayah antara lain :
 Sebelah Utara: Berbatasan dengan Sei Bomban
 Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Sei Rapen
 Sebelah Timur: Berbatasan dengan Sungai Barito
 Sebelah Barat: Berbatasan dengan Bundaran Besar

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Muara Teweh


Secara administratif UPT Puskesmas Muara terdiri dari 1 Kelurahan, 1 Desa dan 2
Dusun, yaitu :
 Kelurahan Melayu
 Desa Pendreh
 Dusun Bakung Raya
 Dusun Lamiang Mitus

b) Denah Letak Bangunan

Lokasi bangunan UPT Puskesmas Muara Teweh berada di jalan AIS Nasution
Nomor 21 RT. 22, kelurahan Melayu, kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito
Utara.

Gambar 2.2 Gambar Denah Letak Bangunan UPT Puskesmas Muara Teweh

Jl. Kapten Piere Tandean


Jl. Anggrek

c) Luas Bangunan
Luas bangunan UPT Puskesmas Muara Teweh adalah 480 m2 (denah
bangunan UPT Puskesmas terlampir), dengan perincian sebagai berikut :
- Lebar bangunan 30,00 meter2
- Panjang bangunan 16,00 meter2

d) Luas Wilayah Kerja


Luas wilayah UPT Puskesmas Muara Teweh ± 111,3 km3 secara administrasi
yang terdiri dari 1 (satu) kelurahan, 1 (satu) desa dan 2 (dua) dusun dengan rincian;
Kelurahan Melayu, Desa Pendreh, Dusun Bakung Raya dan Dusun Lamiang Mitus.

e) Iklim
Wilayah kerja UPT Pukesmas Muara Teweh termasuk dalam iklim yang
lembab dan panas sesuai dengan pengamatan Meteorologi Bndara Beringin Muara
Teweh, keadaan temperatur udara rata-rata maximum ± 32,3oC dengan kelembaban
nisbi rata-rata 86% setahun.

f) Topografi
Pada umumnya wilayah kerja UPT Puskesmas Muara Teweh terbentang dari
sebelah selatan ke timur merupakan daratan agak rendah, sedangkan ke arah utara
merupakan daerah berbukit-bukit, lipatan dan patahan. Bagian wilayah dengan
kelerengan 0-2 % terletak di bagian selatan tepi sungai Barito yaitu kecamatan
Teweh Tengah.

g) Hidrografi
Sungai yang berada di wilayah Puskesmas Muara Teweh terdapat sungai
Barito yang merupakan sungai terbesar di Barito Utara, yang menghubungkan
Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Barito Kuala
(kalsel) yang disebut dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dengan panjang
sungai mencapai ± 900 km dan lebar sungai mencapai rata-rata 650 M dengan
kedalaman rata-rata 8 M yang bermuara di Laut Jawa, digunakan sebagai jalur
transportasi air. Terdapat Sungai Bengaris yang merupakan cabang anak sungai
barito yang berada di wilayah kota Muara Teweh dan sungai Pendreh yang berada di
sekitar Desa Pendreh.

h) Keadaan Tanah
Menurut keadaan tanah, wilayah kerja Puskesmas Muara Teweh teridir dari
bukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut antar 25-400 M. Sedangkan
dataran rendah terdapat pada bagian selatan merupakan tanah dengan derajat
keasaman kurang dari 7. Berdasarkan keadaan tanah yang ada, maka jenis tanah
yang terdapat di wilayah UPT Puskesmas Muara Teweh, yaitu:
 Aluvial terdapat di aliran sungai
 Regosol terdapat menyebar di bagian selatan
 Podsolik, merah kuning dengan induk batu-batuan dan bahan baku terdapat
pada wilayah yang berbukit.
 Kambisol
 Okisol (Lateritik) terdapat di wilayah bagian atas dan paling luas, keadaan
medan bergelombang, berbukit dan bergunung.

i) Kependudukan
1) Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga
merupakan beban dalam pebangunan, karenanya pembangunan diarahkan kepada
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Jumlah total penduduk di wilayah kerja Puskesmas Muara Teweh adalah
sebanyak 28.182 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak adalah di Kelurahan Melayu
yaitu sebanyak 25.649 jiwa (91,01%), paling sedikit desa Pendreh yaitu 2.533
jiwa (8,99%).

Gambar 2.3 Grafik sebaran penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Muara
Teweh

2) Sex Ratio
Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis
kelamin. Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki
dan perempuan di suatu daerah tertentu.
Rasio jenis kelamin laki-laki dengan perempuan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Muara Teweh dari lampiran 1 terlihat bahwa jumlah penduduk
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan, yaitu 13.849 jiwa
(49,14%) penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 14.333 jiwa (50,86%)
penduduk berjenis kelamin perempuan.

Gambar 2.4 Grafik Ratio Jenis Kelamin penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas
Muara Teweh

j) Tenaga Kesehatan
Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Muara Teweh

JLH
N
TENAGA KESEHATAN HONORER
O PNS TOTAL
/KONTRAK
1 Dokter umum 3 0 3
2 Dokter Gigi 1 0 1
3 Apoteker 1 0 1
4 Nutrisionis 2 2 4
5 Sanitarian 1 1 2
Analis / Pranata Lab
6 1 1
Kesehatan 2
7 Asisten Apotiker 3 0 3
8 Perawat 14 11 25
9 Perawat Gigi 1 2 3
10 Bidan 15 6 21
11 Pengadministrasian Umum 4 4 8
12 Administrasi Keuangan 0 1 1
Perekam Medis (D3 Rekam
13 0 1
Medik) 1
14 Clening Service 0 2 2
15 Supir 0 1 1
16 Security 0 1 1
  Jumlah 46 33 79
k) Motto Puskesmas
PRIMA dalam pelayanan. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
puskesmas muara teweh bertekat untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

l) Tata Nilai UPT Puskesmas Muara Teweh


Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat UPT Puskesmas Muara
Teweh mengedepankan tata nilai “BERKELAS = Bersih, Ramah dan Berkwalitas”.

m) Visi Dan Misi UPT Puskesmas Muara Teweh


1) Visi UPT Puskesmas Muara Teweh :
Terwujudnya masyarakat diwilayah UPT Puskesmas Muara Teweh sehat yang
mandiri
2) Misi UPT Puskesmas Muara Teweh :
 Menggerakkan pembangunan berwawasan Kesehatan
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
 Memelihara serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

n) Strategi
1) Memberikan pelayanan kesehatan (kuratif dasar) di Puskesmas induk,
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling
2) Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif dalam bentuk klinik sehat
3) Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder
4) Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan

2. Pelayanan Puskesmas
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada
masyarakat UPT Puskesmas Muara Teweh memiliki beberapa program kesehatan baik
yang bersifat wajib waupun yang bersifat untuk pengembangan, yaitu sebagai berikut :
a. Upaya Kesehatan Wajib
1) Upaya Promosi Kesehatan
 Melakukan Survey Mawas Diri (SMD)
 Melakukan Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
 Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 Survey PHBS di masyarakat
 Upaya mendorong Terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
melalui revitalisasi Posyandu
 Penyuluhan NAPZA
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
 Inspeksi kesehatan lingkungan TPM
 Pengawasan kwalitas air minum
 Inspeksi TTU
 Surveilans kwalitas air
 PSN pemberantasan sarang nyamuk
 Pemicuan STBM
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
- Kegiatan Kesehatan Ibu :
 Pelayanan antenatal
 Pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K)
 Pemantauan Bumil risiko tinggi
 Pelacakan kasus WUS/Ibu
 Kegiatan kelas Ibu Hamil
 Pemantauan kesehatan Ibu nifas risiko tinggi
- Kegiatan Kesehatan Neonatus :
 Pemeriksaan neonates
 Pemantauan Neonatus risiko tinggi
 Pelacakan kasus kematian termasuk otopsi verbal
 Pemantauan bayi berisiko tinggi
 Kegiatan SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital)
- Kegiatan Kesehatan Anak Balita dan Pra sekolah :
 Pemantauan Balita Risiko Tinggi
 Pemeriksaan SDIDTK
- Kegiatan kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
- Kegiatan KB
 Pelayanan KB
 Pemantauan Ibu DO KB berdasarkan data PIS-PK
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
 Konsultasi gizi
 Pelayanan Gizi di Posyandu
 Sosialisasi dan distribusi TTD pada remaja putri di sekolah
 Pengawasan minum obat TTD di sekolah
 Distribusi Vitamin A ke Posyandu
 Sweeping vitamin A di Posyandu
 Sweeping Balita tidak datang ke Posyandu
 Pemantauan Balita tidak ditimbang
 Kunjungan rumah pemberian makanan tambahan Bumil KEK
 Kunjungan rumah pemberian makanan tambahan Balita Kurang Gizi
 Survey Garam beryodium
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Imunisasi
 Pelayanan Imunisasi di dalam gedung
 Pelayanan Imunisasi di Posyandu
 Pendataan anak sekolah
 Bulan Imunisasi anak sekolah
 Perawatan, Pemeliharaan dan Pengambilan Vaksin
 Sweeping imunisasi Dasar
 Kegiatan ORI (Outbreak Response Immunization)
- TB Paru
 Penemuan/pelacakan kasus TB secara dini/PE TB
 Kunjungan kontak serumah pasien TB
 Kunjungan rumah pemantauan minum obat
 Kunjungan rumah follow up bulan ke-2 dan akhir pengobatan
 Pelacakan penderita/pasien TB mangkir
 Pelaksanaan ketuk pintu dalam rangka hari TB sedunia
 Deteksi dini pada anggota keluarga bumil dengan TB positif
 Screening TB pada anak/kelompok khusus
 PE pasien TB Ro’
 Rujukan pasien TB Ro’
- Rabies
 Kunjungan rumah kasus gigitan hewan penular rabies
- Kecacingan
 Sosialisasi dan advokasi obat bpencegahan massal kecacingan
 Pemberian obat pencegahan kecacingan (albendazole)
 Sweeping pemberian obat cacing
- Malaria
 Penemuan / Pelacakan kasus malaria secara dini / PE
- Pelayanan pengobatan penderita Diare
- Pelayanan pengobatan ISPA
- Kecacingan
 Pemberian obat cacing pada anak pra sekolah dan anak sekolah
- Kusta / Frambusia
 Penemuan / Pelacakan kasus Kusta / Frambusia secara dini / PE
 Kunjungan kontak serumah
 Kunjungan rumah pemantauan minum obat
 Screening kusta frambusia pada anak SD, SMP, SMA.
- DBD
 Penemuan / Pelacakan kasus DBD secara dini / PE
 Pelacakan kasus kontak dan pemberian serbuk abate
 Kunjungan rumah pencegahan DBD
- Hepatitis
 Penemuan / Pelacakan kasus Hepatitis secara dini / PE
 Pelacakan kasus kontak hepatitis
 Pemantauan bayi umur 0 bulan dengan ibu positif HbSAg
- IMS dan HIV-AIDS
 Screening HIV/AIDS, IMS pada kelompok risiko populasi kunci
(populasi, Napi)
 Pelacakan kasus kontak penderita
 Pendampingan pasien HIV/AIDS, IMS ke RSU
 Follow up pasien minum obat ARV
 Kunjungan rumah pasien TB/HIV
- Pneumonia
 Pelacakan kasus kontak
- Surveilans
 Surveilans rutin terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
 Surveilans berbasis kejadian
 Verifikasi rumor masalah kesehatan
 PE penyakit menular

b. Upaya Kesehatan Pengembangan


1) Upaya Kesehatan Sekolah
 Penjaringan anak sekolah
2) Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)/Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
 Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut (SD dan Masyarakat/Posyandu)
3) Upaya Kesehata Olahraga
 Pemeriksaan/test kebugaran jasmani pada anak sekolah
 Pemeriksaan/test kebugaran jasmani calon jemaah haji
4) Upaya Kesehatan Kerja
 Pemeriksaan kesehatan pekerja informil
5) Upaya Kesehatan Jiwa
 Pelacakan kasus baru psikosis
 Kunjungan rumah untuk pengobatan penderita/ mengamuk
6) Upaya Kesehatan Lansia
7) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
8) PKPR
 Pemantauan pemberian tablet tambah darah.
9) PERKESMAS
 Kunjungan rumah pasien individu
 Kunjungan rumah pasien keluarga
 Kunjungan rumah pasien kelompok
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat UPT Puskesmas Muara Teweh
memprioritaskan beberapa kegiatan dalam pelayanan kesehatan baik di dalam gedung
maupun diluar gedung, yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di
puskesmas indu.
 Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan
kemampuan yang tersedia
- Pelayanan registrasi
- Pelayanan BP
- Pelayanan KIA KB
- Pelayanan gigi
- Pelayanan imunisasi
- Pelayanan laboratorium
- Pelayanan farmasi
b. Mengoptimalkan peran SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada
c. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
d. Mengoptimalkan pelayanan rujukan terutama rujukan horisontal (antar lini
pelayanan di puskesmas) dalam rangka mendorong optimalisasi pelayanan klinik
sehat, dengan tetap mengoptimalkan pelayanan rujukan vertikal
e. Mengoptimalkan koordinasi pada semua lini pelayanan puskesmas
f. Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif dalam bentuk klinik sehat
 Mengoptimalkan layanan konsultasi kesehatan meliputi :
- Konsultasi gizi
- Konsultasi sanitasi
- Konsultasi PHBS
- Konsultasi medis
- Konsultasi gigi
- Konsultasi KIA dan KB dll.
g. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan di setiap klinik
h. Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling.
 Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan
kemampuan yang tersedia di dalam gedung Pustu
- Pelayanan registrasi
- Pelayanan BP
- Pelayanan KIA KB
 Mengoptimalkan peranan SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada
 Mengoptimalkan pelayanan di Pustu secara tepat waktu, peningkatan mutu,
efisien dan dengan keramah tamahan
 Mengoptimalkan pelayanan Puskesmas keliling terutama pada dusun yang
kesulitan mengakses pelayanan kesehatan ke Puskesmas induk/Puskesmas
Pembantu
i. Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder
 Mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral tingkat kecamatan, secara aktif
maupun pasif.
 Membangun komunikasi dengan aparat dan lembaga tingkat desa dalam rangka
memperoleh dukungan untuk implementasi program kesehatan di tingkat desa.
 Membangun dan meningkatkan tingkat kepercayaan pelayanan puskesmas pada
masyarakat melalui tokoh masyarakat
j. Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
 Membangun komunikasi dan koordinasi dengan kader sebagai jaringan program
dan layanan kesehatan pada masyarakat.
 Mengoptimalkan pembinaan petugas puskesmas ke posyandu
 Mengoptimalkan peran petugas Pembina wilayah desa
 Mengoptimalkan kerjasama lintas program dalam memberdayakan masyarakat
 Mengoptimalkan jaringan komunikasi dan koordinasi serta pelayanan kesehatan
pada Institusi Pemerintahan lainnnya dan institusi pendidikan.
BAB III
ANALISIS DAN HASIL PENGKAJIAN MASALAH

1. Identifikasi Dengan Analisis SWOT

Anda mungkin juga menyukai