Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pomosi kesehatan telah menjadi bidang yang semakin penting dari tahun ketahun.
Dalam tiga tahun terakhir telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian
dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan
dengan mengkombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan
belaka akan tetapi lewat kerja sama dan koordinasi dengan segenap unsur dalam masyarakat.
Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan yang baik merupakan usaha individu
sekaligus kolektif( Taylor 2003 ).
Bagi individu Promosi keshatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan
kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia. Secara kolektif, berbagai
sektor ,unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis, psikolog,media masa, para
pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan dapat dilibatkan dalam program
promosi kesehatan. Praktisi medis termasuk perawat dapat mengajarkan kepada masyarakat
mengenaigaya hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau menangani resiko
masalah kesehatan tertentu. Para psikolog berperan dalam promosi kesehatan lewat
pengembangan bentuk-bentuk interfensi untuk membantu masyarakat mempraktikan perilaku
yang sehat dan mengubah kebaiasaan yang buruk. Media masa dapat memberikan
kontribusinya dengan menginformasikan kepada masyarakat perilaku-perilaku tertentu yang
beresiko terhadap kesehatan seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol. Para pembuat
kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat penyediaan informasi-informasi yang
diperlukan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan gaya hidup sehat, serta
penyediaan sarana-sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk
masyarakat. Berikutnya, perumus perundang – undangan dapat menerapkan aturan-aturan
tertentu untuk menurunkan resiko kecilakaan seperti misalnya aturan penggunaan sabuk
pengaman di kendaraan ( Taylor,2003 ).
Promosi kesehatan mencakup kegiatan baik promotif (promosi), prefentif
(pencegahan), kuratif (pengobatan) maupun rehabilitatif (rehabilitasi). Dalam hal ini orang-
orang yang sehat maupum mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran dari
promosi kesehatan. Kemudian promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang
kehidupan, dalam sekolah, keluarga perkantoran,tempat tempat umumdan tentu saja di kantor
kantor kesehatan. Dalam melaksanakan program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan
yang sistematis guna pencapaian tujuan program yang ditetapkan. Tahap promosi kesehatan
meliputi tahap pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Pengertian profil promosi kesehatan adalah laporan yang memberikan gambaran
yang komprehensif tentang komunitas potensi daerah dan potret masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Profil kesehatan berisi tentang data wilayah
(seperti luas wilayah, daerah administratif ), data kependudukan (seperti perkembangan
jumlah penduduk, jumlah rumah tangga,jenis kelamin,kelompok umur, kepadatan penduduk),
potensi daerah ( kondisi sosial ekonomi, budaya masyarakat ketersediaan akses informasi,
mitra potensial ), Potret masyarakat ( pola pengambilan keputusan,pola pencarian pelayanan
kesehatan,sumber daya organisasi promosi kesehatan di daerah, dan keberhasilan pencapaian
program beserta cara pencapaianya. Selain itu juga menggambarkan proses
membuat,memperbarui,dan mengkaji profil, dengan dengan informasi beserta siapa saja yang
terlibat, dijelaskan bagaimana pekerjaan dilakukan, termasuk pekerjaan tim ( profinsi
beranggotakan kabupaten ),intrumen pengumpulan data yang digunakan, dan proses
menganalisis dan menaksirkan data. Setiap orang dalam tim (kabupaten ) misalnya, memiliki
sekelompok kecil anggota untuk mengumpulkan data dari kecamatan dan seterusnya.
Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, Puskesmas Lohbener yang
mempunyai fungsi utama yakni (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan (2)
Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan (3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat
dasar. Peningkatan pelayanan kesehatan diarahkan kepada peningkatan mutu dan jangkauan
pelayanan kesehatan 6 program pokok puskesmas yang lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif disamping upaya kuratif dan rehabilitatif.
Permasalahan bidang kesehatan yang masih dihadapi dan perlu diperhatikan
dengan serius antara lain masih terdapat sebagian masyarakat yang belum memanfaatkan
fasilitas kesehatan. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyebaran penduduk yang tidak
merata, pemukiman penduduk yang jauh dari fasilitas kesehatan, keyakinan sebagian
masyarakat akan obat tradisional dan orang-orang tertentu serta kualitas pelayanan yang
dirasakan masih kurang memadai.
Belum optimalnya upaya kesehatan, disebabkan antara lain tidak seimbangnya
jumlah, jenis maupun kualitas tenaga kesehatan yang ada serta sarana prasarana kesehatan
yang dirasakan masih kurang memadai. Pembangunan sarana prasarana kesehatan belum
diikuti sepenuhnya oleh mutu pelayanan dan keterjangkauan pelayanan serta upaya kesehatan
masih kurang mengutamakan pendekatan pemeliharaan dan pencegahan. Disamping itu
masalah substansial yang masih dihadapi antara lain jumlah penduduk miskin yang ada,
masih terdapat perilaku masyarakat yang belum mendukung pola hidup bersih dan sehat
karena kondisi lingkungan fisik dan biologik yang masih belum memadai, kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hygiene dan sanitasi yang berdampak negatif
terhadap kesehatan dan gizi yang belum sepenuhnya dapat dituntaskan, sehingga masih
ditemukan anak-anak dengan gizi Kurang,, masih tingginya angka kematian bayi, penyakit
infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh parasit serta kecenderungan meningkatnya
penyakit non infeksi (neoplasma), transisi epidemiologi yang menyebabkan terjadinya beban
ganda dalam penyelenggaraan upaya kesehatan serta masih terdapatnya daerah-daerah
tertentu yang sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan.
Sehubungan permasalahan-permasalahan tersebut kami Puskesmas Lohbener
membuat suatu Perencanaan Tingkat Puskesmas secara Sistematis supaya kegiatan Program
lebih terarah dan mencapai tujuan yang diharapkan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Diperoleh gambaran potensi dan pencapaian kinerja kegiatan pemberdayaan
Masyarakat promosi kesehatan di Puskesmas Lohbener.
b. Tujuan Khusus
1. Tersusunnya Perencanaan Mulai dari Identifikasi Masalah Sampai Alternatif
pemecahan masalah.
2. mendapatkan data dan informasi potensi komunitas dalam wilayah kerja
Puskesmas Lohbener.
3. Sebagai bahan rencana kerja pada tahun berikutnya.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan tahunan ini adalah hasil kegiatan promkes yang telah
dilakukan pada tahun 2019.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum dan Wilayah


Puskesmas Lohbener mempunyai Visi, Misi, dan Motto
1. Visi
Mewujudkan masyarakat Lohbener yang sehat dan Mandiri
2. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional bermutu dan santun bagi
seluruh masyarakat
2) Meningkatkan Mutu Sistem administrasi dan manajemen
3) Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan
3. Motto
“ Puskesmas Lohbener Melayani dengan Mantap “
- Mandiri dalam pelayanan
- Amanah dalam pekerjaan
- Nyaman dilingkungan kerja
- Terdepan dalam Inovasi
- Akuntbel dalam system manajemen
- Profesional Sumber Daya Manusia

B. Geografi
1 Lokasi Puskesmas

Lokasi UPTD Puskesmas Lohbener berada Jalan Raya Lohbeber Desa

Lohbener Kecamatan Lohbener Indramayu yang merupakan jalan utama Pantai

Utara.Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa

sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi.

Tetapi akses jalan dalam satu desa masih banyak yang belum beraspal, akan tetapi

masih dapat ditempuh dengan menggunakan sarana transportasi baik roda 2 ataupun

roda 4.

2 Luas Wilayah
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Lohbener 1668,5 ha.

3 Batas Wilayah

Secara Administratif UPTD Puskesmas Lohbener membawahi 6 desa binaan,

yaitu desa Rambatan Kulon, Sindang kerta, Pamayahan, Lohbener, Legok, dan

Bojong Slawi

Adapun batasan wilayah kerja UPTD Puskesmas Lohbener adalah sebagai

berikut :

 Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Losarang

 Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Sindang

 Sebelah utara berbatasan dengan kecamataan Arahan

 Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Widasari

108. 108. 108. 108.


25OE 27OE 29OE 31OE
KECAMATAN
108.

PETA
SINDANG
27OE Caba
ng
Ning
KECAMATAN

WILAYAH
kong
ARAHAN Bl
o
k
DESA

108.
T
RAMB
e
ATAN
n
KULON
g
KERJA
27OE Blend
a
ung
h
KECAMATAN PUSKESMAS
INDRAMAYU
LOHBENER
DESA
SINDANGKERTA Sinda
ngker
DESA Dusu
ta
Dusu n
DESA PAMAYAHAN Dusu
n Satu
LANGUT n
Cangkring DuaDusun
DESA Pamayahan Tiga
Empat
Jon
LARANGA
108. N
Cangkring gka
Lohbener raKarangm
27OE To Lo
M an DESA hb alang
a g LOHBENERen
j er B
a oj
Krasa
o
kpulo
n
g
Lego
DESA kkolo
DESA LEGOK t
108. WARU
27OE Bojo KECAMATAN
ng JATIBARANG
Selau Pintu
r air
Bojo
ngslaSelau
KECAMATAN KECAMATAN wi DES
rlor
LELEA WIDASARI A
BOJ
ONWino
108. GGablog
ng
Kulon 0
SLA
0,5
27OE 1kilo
WI
mete
r

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lohbener


C. DEMOGRAFI

Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Lohbener Tahun 2019

sebesar 34.458 jiwa, dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 17.149 (49.77 %)

jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 17.309 jiwa ( 50.23%).

Adapun jumlah Sasaran program kesehatan sebagai berikut :

JUMLAH SASARAN
JUMLAH
NO DESA BU BUL ANAK REM LAN
PENDUDUK NEO BAYI
MIL IN BALITA AJA SIA

Adapun distribusi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel di bawah

ini :

NO DESA Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Rambatan Kulon 5780 5892 11672

2 Sindangkerta 1246 1189 2435

3 Pamayahan 2186 2120 4306

4 Lohbener 3621 3599 7220

5 Legok 2585 2569 5154


6 BojongSlawi 1891 1780 3671

JUMLAH 17.309 17.149 34.458

Table . Pengelompokan Jumlah Penduduk

D. Sarana Pelayanan Kesehatan

UPTD Puskesmas Lohbener adalah Puskesmas tanpa Tempat Perawatan ( TTP ). Di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Lohbener terdapat sarana pelayanan kesehatan

lainnya yaitu :

a. Jumlah Pustu : 2

- Pustu Sindang Kerta

- Pustu Legok

b. Posyandu : 45

c. Jumlah Bidan Praktek Mandiri : 8

d. Jumlah Pusling : 2

e. Jumlah Motor Dinas : 2

E. Sumber Daya Kesehatan

Jumlah tenaga di UPTD Puskesmas Lohbener Sebanyak 50 Orang terdiri dari :

TENAGA KESEHATAN TENAGA NON KESEHATAN


( 32 Orang ) (13 Orang )

JENIS TENAGA JUMLAH JENIS TENAGA JUMLAH


Dokter Umum 2 Orang Ka.UPTD 1 Orang
Dokter Gigi 1 Orang Ka.TU 1 Orang
Perawat 8 Orang Administrasi 2 Orang
Perawat Gigi 1 Orang Pendaftaran 2 Orang
Bidan 16 Orang Kasir 1 Orang
Farmasi 2 Orang Medrek 2 Orang
Sanitarian 1 Orang Petugas Kebersihan 4 Orang
Promotor 1 Orang Akuntan 1 Orang
Pendamping Kesling 1 Orang
Pendamping Gizi 1 Orang
Analis Lab 1 Orang

- PNS :

- PTT : 1 Orang

- Sukwan : 4 Orang

- BLUD : 3 Orang

- Kontrak BOK : 4 Orang

- THL : 4 Orang

- Magang :
Penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat pengunjung puskesmas ( 5 – 30
orang ) di tempat khusus / ruang tunggu / tempat tidur, dengan waktu ± 10 -15 menit
dengan materi sesuai issu aktual / masalah kesehatan setempat dengan didukung alat
bantu / media penyuluhan.
Cakupan Penyuluhan Kelompok
oleh Petugas
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

F. Cakupan Institusi Keseatan BerPHBS


Institusi kesehatan adalah puskesmas dan jaringannya ( Puskesmas Pembantu ),
pengkajian dan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) ditatanan
institusi kesehatan ( Puskesmas dan Jaringannya ) dengan melihat 6 indikator PHBS
( menggunakan air bersih, menggunakan jamban, membuang sampah pada tempatnya,
tidak merokok di institusi pelayanan kesehatan, tidak meludah sembarangan,
memberantas jentik nyamuk ) yang telah dilakukan. Puskesmas lohbener mempunyai
4 institusi kesehatan yaitu ( UPTD Puskesmas Lohbener, Klinik Medisina, Pustu
Legok, Pustu sindang Kerta ).

Cakupan Institusi Ksehatan BerPBS


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

G. Cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS tatanan rumah tangga


Pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga dengan melihat 10
indikator perilaku di rumah tangga.
- 10 Indikator perilaku di rumah tangga :
1. Persalinan dengan tenaga kesehatan
2. Memberi ASI Eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dirumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok didalam rumah

H. Cakupan Pemberdayaan Kelompok Melalui Penyuluhan Kelompok


Penyampaian inormasi kelompok oleh petugas di masyarakat adalah penyampaian
informasi kesehatan kepada sasaran / masyarakat ( 5 – 30 orang ) yang dilaksanakan
oleh petugas, dilaksanakan 1 kali sebulan disetiap RW / Posyandu diwilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun ( jumlah RW / Posyandu x 12 kali )

Cakupan Pemberdayaan Masyarakat


melalui penyuluhan kelompok
100
90
80
70
60
Axis Title 50
40
30
20
10
0
jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

I. Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan


mandiri
Pembinaan posyandu dilaksanakan secara terpadu melalui pokja posyandu yang ada
di desa kelurahan dengan tujuan agar posyandu dapat menyelenggarakan kegiatannya
dan mencapai tujuan yang diharapkan

Cakupan Pembinaan Masyarakat


70

60

50

40

30

20

10

0
jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

J. Cakupan Pemberdayaan masyarakat dilihat melalui persentase desa siaga aktif


Cakupan desa siaga akti adalah persentase umlah desa siaga di wilaya kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

Desa Siaga
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

K. Cakupan pemberdayaan individu / keluarga melalui kunjungan rumah


Kunjungan rumah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan
sebagai tindak lanut upaya promosi kesehatan didalam gedung puskesmas yang telah
dilakukan kepada pasien / keluarga atau dilakukan terhadap keluarga yang karena
masalahnya memerlukan pembinaan.

Cakupan Pemberdayaan Individu /


Keluarga melalui kunungan rumah
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
Sangatlah kami sadari secara umum Promosi kesehatan yang ada di Puskesmas
Lohbener tidaklah optimal baik dalam pelaksanaanya serta sarana dan prasarana penyuluhan
yang terbatas ,tetapi hal ini tidaklah menjadi kecil hatidan berdiam diri akan keadaan dan
keterbatasan kami, tentu kami berusaha menjalankan program ini dengan harapan kita
bersama yang didalam pelaksanaanya tidak lepas dari ketersediaan sumber daya manusianya,
sarana dan prasarana yang mendukung promosi kesehatan dan pembiyayaanya, sehingga
kedepanya program promosi kesehatan di Puskesmas Lohbener menjadi lebih baik. Kera
sama litas program sangat diperlukan dengan memperhatikan kebutuhan program promosi
kesehatan ini dalam rangka pencapaian hasil yang optimal.

2.      Saran
Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pencapaian Program promosi
kesehatan di Puskesmas Lohbener kab. Indramayu adalahPerilaku hidup bersih dan sehat
belum mencapai target yang diharapkan. Kerja sama lintas program dibutuhkan untuk
teracapainya cakupan – cakupan kegiatan Promkes.

Anda mungkin juga menyukai