Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1. Skenario Kasus

Seorang Ibu membawa bayinya pada tanggal 02 April 2022 yang berumur 9 hari ke
Puskesmas, dengan keluhan badannya demam sejak 2 hari yang lalu , sering rewel dan
menangis, tidak mau menyusu terkadang terlihat mulut bayi seperti mencucu sejak kemarin,
dan pada hari ini badan terlihat kaku seperti kejang.

Riwayat persalinan ditolong oleh dukun kampung. Ibu mendapat kunjungan nifas oleh
bidan desa pada hari ke 2 dan ditemukan bahwa tali pusat bayi diberikan ramuan olesan
berupa abu dari daun Nangka yang dibakar. Pada saat itu bidan desa membersihkan tali pusat
bayi dan kepada keluarga telah diberikan edukasi dan penyuluhan mengenai perawatan tali
pusat yang benar serta dampak dari pemberian ramuan pada tali pusat bayi tersebut. Pada hari
ke 3, bidan desa mengunjungi kembali untuk memastikan bahwa tali pusat tidak lagi
diberikan ramuan oleh keluarga. Akan tetapi setelahnya, tanpa bidan desa ketahui lagi
keluarga tetap memberikan ramuan abu daun Nangka pada tali pusat bayi setiap hari sampai
dengan tali pusat puput pada hari ke 7 , dengan alasan kepercayaan jika diberi ramuan
tersebut bayi menjadi tidak rewel dan keluarga bisa lebih beristirahat.

3.2. Pengkajian Data Subjektif

1. Identitas
a. Identitas bayi
Nama : By. Ny. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 26 Maret 2022
Umur : 9 hari
Anak ke- :3
Alamat : Des Sei Rahayu I Rt.01

b. Identitas Orang Tua


Ibu Ayah
Nama : Ny. R Tn. M
Umur : 35 tahun 39 tahun
Pendidikan : SD SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Petani
Suku : Dayak Dayak
Alamat : Des Sei Rahayu I Rt.01 Des Sei Rahayu I Rt.01

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa bayinya demam sejak 2 hari yang lalu , sering rewel dan
menangis, tidak mau menyusu terkadang terlihat mulut bayi seperti mencucu sejak
kemarin, dan pada hari ini badan terlihat kaku seperti kejang.

3. Riwayat Kesehatan yang lalu


a. Riwayat antenatal
Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya/ANC ke posyandu sebanyak 3x,
mendapatkan 2 kali imunisasi TT
b. Riwayat intranatal
Persalinan ditolong oleh dukun kampung pada tanggal 26 Maret 2022 pukul
08.00 WIB, menurut pengakuan ibu persalinan masuk usia kehamilan 9 bulan
( 37 minggu ) dan prosesnya tanpa ada kesulitan, mules-mules sejak jam 2
malam, ketuban pecah sebelum persalinan.
c. Riwayat neonatal
Pada hari ke 2 setelah persalinan, bidan desa melakukan kunjungan dan
melakukan pemeriksaan kepada bayi
Berat badan : 2600 gram
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lila : 9 cm
Tali pusat sempat dibersihkan oleh bidan karena diberi ramuan abu daun Nangka
oleh keluarga.
4. Pola Kebutuhan Dasar
a. Pola nutrisi
 Sebelum sakit : Sesering mungkin menyusu minimal 2 jam sekali
 Sesudah sakit : Sejak kemarin sulit atau tidak mau menyusu
b. Pola eliminasi
• Sebelum sakit : BAB 3 x/hari, BAK 5-6 x/hari
• Sesudah sakit : BAB 1 x/hari, BAK 2-3 x/hari
c. Pola istirahat
• Sebelum sakit : Tidur 16-20 jam/hari
• Sesudah sakit :Tidur 10-12 jam/hari
d. Personal hygine
• Sebelum sakit : mandi 2 kali sehari
• Sesudah sakit : seka 1 kali sehari
Sebelum tali pusat puput, tali pusat sempat diberi olesan abu dari daun Nangka
yang dibakar setiap hari.
5.

3.3. Pengkajian Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Lemah dan gelisah
b. Kesadaran : Compos mentis
c. BB / PB : 2600/49
d. Tanda-tanda vital
Nadi : 128x/m
Suhu : 38,4’ C
Respirasi : 40 x/m
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : UUK cekung, UUB datar, rambut hitam bersih, LK : 32 cm
b. Mata : Simetris, konjungtiva agak pucat
c. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada cuping hidung
d. Mulut : tampak sering mencucu, mukosa bibir kering, sariawan tidak ada
e. Telinga : Simetris, bersih
f. Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis dan
kelenjar limfe, leher agak kaku
g. Dada : Simetris, tidak ada tidak ada Ronchi/Weezhing
h. Abdomen : Tampak kemerahan pada pusat, dinding abdomen agak keras
i. Punggung : Simetris, tidak ada lesi/luka, bersih
j. Ekstremitas : Kanan dan kiri simetris, tidak adema, tidak ada lesi/luka, kadang
terlihat kaku seperti kejang.
k. Genetalia : Testis sudah turun diskrotum, bersih, tidak ada kelainan pada
genetika dan teraba lubang anus
3. Pemeriksaan penunjang : -

3.4. Assesmen

3.5. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.


2. Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan membersihkan jalan nafas. Pemasangan
spatel bila lidah tergigit.
3. Melakukan pemasangan infus ( D5% ) untuk memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
serta kebutuhan untuk pemberian obat intravena.
4. Mengatasi kejang pada bayi yakni dengan :
- Menempatkan bayi di kamar yang tenang dengan sedikit sinar untuk
menghindari rangsangan terhadap kejang yakni berupa suara dan cahaya.
- Melakukan kolaborasi dengan dokter di Puskesmas dalam pemberian obat anti
kejang diazepam 10 mg/kgBB/hari IV dalam 24 jam atau bolus IV setiap 3 jam
(0.5 mL per kali pemberian), maksimum 40 mg/kgBB/hari.
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter puskesmas dalam pemberian terapi untuk
menurunkan demam yakni pemberian parasetamol.
6. Melakukan perawatan terhadap pusat bayi yang tampak kemerahan.
7. Melakukan persiapan rujukan ke fasilitas rumah sakit untuk mendapatkan antitoksin
dan terapi antibiotic serta perawatan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai