Anda di halaman 1dari 7

Laporan Tugas Literature Review dalam Asuhan Kebidanan dengan tema

Pengaruh Daun Kelor ( Moringa Oleifera) Dalam Meningkatkan Produksi ASI

Kelompok 3

Dea Shabrina Julianda NIM 11194862111367

Dyah Nawang Sari NIM 11194862111369

Esty NIM 11194862111370

Iswaningsih NIM 11194862111373

Jannatun Naimah NIM 11194862111374

Niken Fitriani Anugrah NIM 11194862111386

Rusdah Mila NIM 11194862111396

Siti Mardiyah NIM 11194862111399

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MULIA


Literature Review dalam Asuhan Kebidanan dengan tema
Pengaruh Daun Kelor Dalam Meningkatkan Produksi ASI

A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah
plasenta keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat
kandungan akan kembali pulih seperti semula.
Ketika masa nifas terjadi perubahan-perubahan penting, salah satunya yaitu
timbulnya laktasi. Laktasi adalah pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Laktasi
terjadi oleh karena pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang merangsang
kelenjar-kelenjar payudara ibu.
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi yang mempunyai
komposisi gizi paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang meliputi hormon, antibodi, faktor kekebalan sampai antioksidan. Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif sangat penting diberikan kepada bayi sejak bayi dilahirkan hingga
selama enam bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau
minuman. World Health Organization (WHO) mengeluarkan rekomendasi tentang
pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dan dilanjutkan pemberian ASI
sampai dua tahun pertama kehidupannya.
Menurut WHO tahun 2017 pemberian ASI Eksklusif masih menunjukkan rata-
rata angka berkisar 38%. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama sebanyak 54% cakupan ini menurun bila
dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 55,7% dan tahun 2014 sebesar 55,9%
(Kemenkes, 2017). Berdasarkan Pantauan Status Gizi (PSG) 2017 yang dilakukan
kementerian kesehatan, bayi usia dibawah lima tahun yang mengalami masalah gizi
mencapai 17,8% sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri dari balita
yang mengalami gizi buruk 3,8% dan 14% gizi kurang (Kemenkes, 2017).
Banyak faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif, salah satu
diantaranya adalah asupan gizi ibu menyusui yang rendah dan merasa jumlah ASI
yang diproduksi tidak cukup untuk memenuhi permintaan bayinya.
Berbagai cara pun dilakukan oleh ibu menyusui untuk bisa meningkatkan
jumlah produksi ASI, diantaranya dengan menggunakan atau mengkonsumsi bahan
alami. Salah satu bahan alami tersebut yang bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui
adalah Moringa oleifera atau biasa kita kenal dengan daun kelor.
Tanaman Kelor termasuk salah satu jenis tanaman obat yang merupakan
tanaman asli dari India, kemudian menyebar ke daerah sekitarnya ke benua Afrika
dan Asia. Daun kelor mempunyai banyak manfaat, kaya nutrisi dan mengandung
banyak gizi, kandungan gizi tersebut diantaranya berbai macam vitamin, mineral dan
zat laktagogum, yaitu zat yang bisa meningkatkan dan melancarkan produksi ASI.
Senyawa-senyawa alami di dalam daun kelor ini juga berkhasiat untuk mendorong
sekresi hormon yang memerintah produksi susu dalam kelenjar payudara
Selain mudah untuk didapatkan, cara pengolahan daun kelor untuk
dikonsumsi pun juga mudah dilakukan. Oleh karena itu banyak ibu menyusui
menggunakan daun kelor tersebut untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI
yang diberikan pada bayi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dengan demikian kelompok tertarik
untuk melakukan literatue review jurnal mengenai Pengaruh Daun Kelor Dalam
Meningkatkan Produksi ASI.

B. Metode
Metode yang digunakan pada Literature review ini merupakan rangkuman
menyeluruh dari beberapa studi penelitian / artikel yang ditentukan berdasarkan
tema tertentu. Pencarian literature dilakukan pada bulan Desember 2022 - Januari
2023. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari
pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang di dapat
berupa artikel jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema
yang sudah ditentukan. Pencarian literature dalam literature review ini menggunakan
dua database, yaitu : Google Scholar dan Scient Direct.

C. Hasil

Authors Study design, Outcome of Analysis Summary of Result


and Sample, Variable, Factors
Years Instrument, Analysis
(Dahlian Design : -Tidak disertakan Hasil uji statistik menunjukkan
a, Quasy Eksperimen secara detail berapa bahwa ada perbedaan
Maisura. dengan desain Pre dan banyak kelompok bermakna perubahan
2021) Post Test Control kontrol dan kelompok produksi ASI dilihat dengan
Group eksperimen peningkatan berat badan bayi
Sample : -Untuk Pemberian daun antara kelompok diberikan
30 orang Ibu menyusui kelor tidak disertakan daun kelor dengan tidak
yang terdiri dari secara jelas berapa diberikan daun kelor dengan
kelompok control dan jumlah pemberiannya nilai P= 0.000 (p>0,05).
kelomok eksperimen dan dalam bentuk apa
Variable : ( ekstrak atau dibuat
Variabel bebas : Ibu olahan lain seperti
Menyusui 1-6 bulan sayur )
yang diberikan daun -Adanya hasil peneliti-
kelor peneliti sebelumnya
Variabel terikat : yang menggunakan
Volume ASI tipe penelitian sejenis
Variabel control : Ibu bisa menjadi bahan
Menyusui 1-6 bulan pembanding dalam
yang tidak diberikan penelitian
daun kelor -Kata-kata yang
Instrument : digunakan mudah
Observasi ( pre test dipahami sehingga
dan post test ) dapat dijadikan
Analysis : referensi bagi Ibu
Uji Man Witney Menyusui dalam
menambah
pengetahuan terhadap
cara meningkatkan
produsi ASI dengan
menggunakan bahan
alami.

(Fitria, Design : -Pada metodelogi Rata rata berat badan bayi


dkk. Penelitian Kuantitatif penelitian tidak secara pada kelompok yang diberi
2021) dengan desain two langsung ditulis jenis daun kelor mengalami
group pre test-post test penelitian adalah peningkatan dari 5012 gram
Sample : eksperimen menjadi 5765,25 gram
32 orang Ibu Menyusui -Pada kelompok kontrol sedangkan pada kelompok
Eksklusif yang dibagi diberikan intervensi yang diberikan ektrak daun
dalam 2 kelompok : berupa daun katu yang katuk mengalami peningkatan
Kelompok eksperimen tidak diriincikan 4962 gram menjadi 6040,62
yaitu 16 orang Ibu seberapa banyak gram. Hasil uji T independent
Menyusui diberi ekstrak pemberiannya. diperoleh nilai p-value sebesar
daun kelor dan -Adanya hasil peneliti- 0,556 (p value > 0,05) hal ini
kelompok kontrol yaitu peneliti sebelumnya bermakna bahwa secara
16 orang Ibu Menyusui yang menggunakan statistik tidak ada perbedaan
diberi Placebo/daun tipe penelitian sejenis pada kedua kelompok. Hasil uji
katu bisa menjadi bahan beda berpasangan diperoleh
Variable : pembanding dalam hasil pvalue 0,000 (pvalue <
Variabel bebas : Ibu penelitian 0,05) menunjukkan hasil
menyusui eksklusif -Dari hasil penelitian di bahwa pemberian ekstrak
yang diberikan ekstrak dapat bahwa baik daun kelor dan daun katu
daun kelor pemberian Daun kelor secara efektif mampu
Variabel terikat : ataupun daun katu menaikkan produksi ASI
kenaikan BB bayi ( 0-5 mampu meningkatkan dengan adanya peningkatan
bulan ) produksi ASI sehingga BB bayi.
Variabel kontrol : Ibu bisa dijadikan alternatif
menyusui eksklusif masukan bagi
yang diberikan mayarakat khususnya
placebo/daun katu ibu menyusui untuk
Instrument : mengkonsumsi bahan-
Observasi kenaikan BB bahan alami yang
bayi ( pre test : mudah diperoleh
sebelum diberi seperti daun kelor atau
perlakuan dan post test daun katu untuk
: setelah diberi memperbanyak jumlah
perlakuan selama 28 ASI
hari )
Analysis :
Uji Statistik
menggunakan Uji T
Independen dan Uji T
Berpasangan.
(S Design : -Dalam jurnal ini Tidak ada perbedaan median
Fungta Eksperimen dijelaskan secara volume ASI pada hari ketiga
mmasan Sample : terperinci dan hasil postpartum antara kelompok
, V Ibu post partum yang penelitian dijelaskan daun kelor dan kelompok
Phupon memenuhi kriteria secara lengkap dan kontrol (73,5 vs 50 ml, p =
g, 2022) inklusi yakni 88 orang baik 0,19). Namun, jumlah ASI
Variable : - Adanya Keterbatasan pada kelompok Moringa
Ibu Post Partum awal partisipan yakni oleifera 47% lebih banyak
( hari ke 3 ) yang diberi Sebagian besar post dibandingkan kelompok
kapsul daun kelor, Ibu partum dengan SC dan kontrol.
post partum awal ( Hari penilaian jumlah ASI
ke 3 ) yang diberi dinilai pada hari ke-3,
placebo, Volume ASI sehingga tidak dapat
Instrument : memastikan apakah
Obervasi, wawancara pemberian ASI sudah
Analysis : diberikan secara
-Tes Mann-Whitney U maksimal. Sehingga
digunakan untuk Penelitian lebih lanjut
variabel nonparametric perlu dilakukan untuk
-Uji-t independen mengetahui lebih
digunakan untuk spesifik khasiat
variable kontinyu pemberian daun kelor
parametrik seperti dalam meningkatkan
volume ASI produksi ASI.
-Uji Chi-square dan uji
eksak Fisher
digunakan untuk
variabel kategori
seperti persentase
kepuasan
dan efek samping
- analisis statistic : IBM
SPSS versi 22

D. Pembahasan
Daun Kelor atau dalam bahasan latin disebut Moringa Oleifera merupakan salah
satu tanaman sayuran yang multiguna.Hampir semua bagian dari tanaman kelor ini
dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung senyawa aktif dan gizi
lengkap. .Daun kelor juga kaya vitamin A dan C, khususnya Betakaroten.Para ahli
menganjurkan untuk mengkonsumsi betakaroten sebanyak 15.000-25.000 IU per
hari. Manfaat Daun kelor antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan Produksi ASI
Daun kelor umumnya dianggap sebagai galactagogue di Asia. Galactagogue
adalah zat yang dapat meningkatkan suplai air susu ibu. Daun kelor memberikan
dampak positif pada pasokan ASI, lebih dari dua kali lipat produksi susu dalam
banyak kasus. Karena efektivitas dan nutrisinya yang baik, bahkan konsultan
laktasi merekomendasikan daun kelor untuk menginduksi laktasi. Untuk
memastikan penyerapan nutrisi terbaik, curam daun kelor dalam air dan
konsumsi sebagai teh. Kemudian campur teh kelor dengan kurma organik untuk
membuat teh bergizi dan lebih manis.
2. Meningkatkan Kualitas ASI
Daun kelor tak hanya berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI, tapi juga
menaikkan kualitas ASI. Sebab nutrisi yang ada pada daun kelor lebih tinggi
beberapa kali lipat dibanding makanan sehat lainnya. Kandungan nutrisi itulah
yang akan membuat air susu ibu berkualitas, sehingga dapat menyehatkan pula
buah hati. Campurkan daun kelor ke menu makanan sehari-harimu. Daun kelor
juga bisa dimasak jadi bahan utama sayur.
Berdasarkan dari ke 3 artikel jurnal yang berisi tentang hasil penelitian
terhadap kelompok ibu menyusui yang diberikan daun kelor dan kelompok ibu
menyusui yang tidak diberikan daun kelor, rata-rata produksi ASI pada kelompok
yang diberikan daun kelor menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian daun
kelor kepada ibu menyusui dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.
Hal tersebut dapat terlihat dari ke 3 artikel jurnal, bahwa dari hasil penelitian terdapat
adanya kenaikan berat badan bayi yang telah dievaluasi sebelum dan setelah ibu
menyusui tersebut diberikan ekstrak daun kelor, dimana lama pemberian pada
artkikel jurnal 1 dan 2 selama 28 hari dan artikel jurnal ke 3 selama 3 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat produksi jumlah ASI yang baik dan lancar sehingga
dapat terpenuhinya asupan ASI yang sangat baik dan cukup bagi bayi, yang dapat
dilihat dengan meningkatkanya berat badan bayi.
Akan tetapi hal itu juga perlu di dukung dengan faktor lain diantaranya ibu
dianjurkan untuk sering menyusui bayinya dan juga cara menyusui bayi dengan
teknik yang baik dan benar tentunya juga mempengaruhi rangsangan produksi ASI.
Selain itu keadaan psikologis ibu juga sangat mempengaruhi kelancaran produksi
ASI, ibu sebaiknya tidak boleh memiliki beban pikiran atau stres karena itu salah satu
yang dapat memperhambat pengeluaran produksi ASI. Ibu harus rileks dan terbebas
dari semua beban.
E. Kesimpulan

Berdasarkan artikel jurnal yang kami review mengenai pengaruh pemberian daun
kelor terhadap produksi ASI, maka kesimpulan yang kami dapatkan adalah Daun
Kelor (Moringa Oleifera) bisa digunakan sebagai bahan herbal alami yang
mengandung Galactagogue yaitu zat yang dapat membantu meningkatkan produksi
dan suplai air susu ibu (ASI), selain itu daun kelor juga mempunyai banyak manfaat,
kaya nutrisi dan mengandung banyak gizi, kandungan gizi tersebut diantaranya
berbagai macam vitamin dan mineral. Selain mudah untuk didapat , cara pengolahan
daun kelor tergolong mudah. Sehingga daun kelor dapat menjadi salah satu alternatif
bahan alami yang baik untuk dikonsumsi pada ibu menyusui.

F. Referensi

Dahliana, Maisura. 2021. “Efektivitas Daun Kelor terhadap Produksi ASI pada
Ibu Menyusui di Puskesmas Mamplam Bireuen”.Jurnal Kebidanan. Volume 1, Nomor
6
Fitria, Ratna Dewi Putri. 2021. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor
Pada Ibu Menyusui Eksklusif Terhadap Kenaikan Berat Bayi 0 – 5 Bulan”. Jurnal
Kebidanan. Vol 7, No 1 87-92
Fungtammasan, Siraphat, Vorapong Phupong. 2022. “The effect of Moringa
Oleifera Capsule in Increasing Breast Milk Volume in Early Postpartum Patient”.
European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology: X. EUROX
16 : 100171

Anda mungkin juga menyukai