Anda di halaman 1dari 12

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk

memperolehi bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan pertanyaan (sugiono, 2016).

Hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi mendapatkan data yang

dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian

sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (nursalam, 2016).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasy

eksperiment dengan pendekatan two group pretest – post test design yaitu metode penelitian

yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan

kelompok control disamping kelompok eksperimental (Nursalam, 2016). Dalam desain ini

kedua kelompok terlebih dahulu diberi test awal (pretest) dengan test yang sama kemudian,

kelompok eksperiment di beri perlakuan khusus pemberian susu kedelai dan rebusan daun

katuk. Sedangkan kelompok control tidak diberi perlakuan. Kemudian kedua kelompok di

tes dengan dengan test yang sama sebagai tes akhir (post test) hasil kedua test akhir

dibandingkan, kemudian juga diantara test awal dengan test akhir pada masing – masing

kelompok.
Tabel 4.1 Desain Penelitian Pengaruh Pemberian Susu Kedelai dan Rebusan Daun Katuk

terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Menyusui

Subjek Pre-Test Perlakuan Post-Test

KA A1 X A2

KB B1 X B2

Time 1 Time 2 Time 3

Keterangan:

KA : Kelompok eksperiment (pemberian susu kedelai)

KB : Kelompok eksperimen (pemberian rebusan daun katuk)

A1 dan B1 : Pemberian pretest untuk mengetahui produksi ASI pada ibu menyusui.

X : Perlakuan berupa pemberian susu kedelai dan rebusan daun katuk pada kelompok

eksperiment

A2 dan B2 : Post test kelompok eksperiment setelah diberi pemberian susu kedelai dan rebusan

daun katuk
4.2 Kerangka Kerja (Frame Work)

Kerangka kerja merupakan langkah – langkah dalam aktivitas ilmiah, mulai dari penetapan

populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal dilaksanakan penelitian. (nursalam,

2017).

Desain Penelitian

Quasy experiment dengan pendekatan two group pretest-posttest design

Populasi
Seluruh ibu menyusui di Posyandu Anggrek Desa Rejoso Sebanyak 60 orang

Sampling
Purposive sampling

Sebagian ibu menyusui di Posyandu Anggrek Desa Rejoso sebanyak 60 org

Kelompok 1 Kelompok 2

Pretest Pretest

Diberikan susu Diberikan rebusan


kedelai daun katuk

Post test Post test

Analisis Data
Analisis data dengan Uji Paired Sample T-Tes dan Independent T-Test

Penyajian hasil penelitian


Gambar 4.1kerangka kerja pengaruh pemberian susu kedelai dan rebusan daun katuk terhadap

peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui

4.3 populasi, sampel,besar sampel dan tehnik pengambilan sampel

4.3.1 populasi

Populasi adalah seluruh objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoatmojo,

2016). Pada penelitian ini populasi yang di gunakan adalah seluruh ibu menyusui .

4.3.2 sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Nursalam, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu ibu yang sedang

menyusui di ponsyandu Anggrek peterongan jombang sebanyak 44 ibu yang sedang menyusui.

Menurut (Nnursalam, 2017). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dapat menggunakan

rumus sampel sebagai berikut :

n= N.Z2 .p.q

d2(N-1) + Z2.p.q

Keterangan :

n = perkiraan jumlah sampel

N = perkiraan jumlah populasi

Z = nilai standart normal untuk a = 0,005 (1,96)

P = perkiraan populasi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1 –p (100%-p)

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)


n = N. Z2.p.q

d2(N-1) + Z2.p.q

n = 60 . (1,96)2 .0,5 . 0,5

0,752 (60 – 1) + (1,96)2 .0,5 . 0,5

= 60 . 3,84 . 0,5 .0,5

0,005625 . 59 + 3,84 . 0,5 .0,5

= 57,6

0,331875 + 0,96

= 57,6

1,291875

= 44,58 Responden

4.4 sampling penelitian


Sampling adalah proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi (Nursalam, 2016). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probality sampling dengan purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel diantara

populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan / masalah dalam penelitian ) sehingga

sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,

2016).

4.4.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk menghilangkan bas hasil

penelitian. Kriteria dalam pemilihan sampel penelitian ini meliputi:

a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi

target terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah :

1. Ibu menyusui yang produksi ASI nya tidak lancar

2. Ibu menyusui post partum caesar

3. ibu menyusui yang keadaan stabil

b. kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengaluarkan subyek yang memenuhi

kriteria ekslusi karena berbagai hal (Nursalam, 2016).

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :

1. ibu menyusui yang menolak diberikan intervensi

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Indetifikasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.

(Notoatmojo,2016).

a. Variabel independent

Variabel independent merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat) (hidayat,2012). Variabel independent dalam

penelitian ini adalah pemberian susu kedelai dan rebusan daun katuk

b. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

variabel bebas, variabel ini dapat tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan
(Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produksi ASI pada

ibu menyusui.

c. Variabel perancu (confounding)

Variabel perancu (confounding) adalah variabelyang nilainya ikut menentukan

variabel variabel baik secara langsung maupun tidak langsung (nursalam,2016).

Dalam penelitian ini variabel perancunya adalah Makanan (Susu kedelai & Daun katuk),

ketenangan jiwa dan pikiran, penggunaan alat kontrasepsi, perawatan payudara,factor isapan

anak, paritas, dukungan suami untuk pemberian ASI terhadap anak.

4.5.2 Definisi Operasional

Devinisi operasional adalah devinisi berdasarkan karakteristik (variabel) yang diamati

darisuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam,2016).

Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Susu Kedelai dan Rebusan Daun
Katuk terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala skor
Oprasional
Variabel Tindakan memberikan Pemberian SOP
independent minuman olahan dari susu kedelai
sari pati kacang kedelai diberikan
Pemberian
pada ibu menyusui pada ibu
susu kedelai
untuk membantu post partum
meningkatkan Caesar yang
produksi ASI sedang
menyusui,
diberikan
dalam
bentuk
kemasan
botol,
sebanyak 3x
dalam
seminggu

Variabel Tindakan memberikan Pemberian SOP


independent air rebusan daun katuk rebusan
pada ibu menyusui daun katuk
Pemberian
untuk meningkatkan pada ibu
rebusan
produksi ASI post partum
daun katuk
Caesar yang
sedang
menyusui,
diberikan
dalam
bentuk
kemasan
botol,
sebanyak 3x
dalam
seminggu

Variabel Makanan yang petama 1.ASI yang Lembar Ordinal 0= jika ASI
yang dikonsumsi oleh keluar Observasi tidak keluar
Dependent
bayi untuk memenuhi setelah ibu
1 =jika
Produksi ASI kebutuhan dan nutrisi yang
pengeluaran
bayi menyusui
ASI menetes
2.ASI masih
2= jika
keluar
pengeluaran
setelah
ASI banyak
menyusui

4.6 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social

yang diamati (sugiono,2017). Karena instrument digunakan untuk melakukan pengukuran, maka setiap

instrument harus memiliki skala (Muchson , 2017).instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lembar observasi “produksi ASI pada ibu menyusui”. Pengukuran Produksi ASI.

4.7. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada

4.8. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

4.8.1. Prosedur Pengambilan


Dalam melakukan penelitiuan ini, sebelumnya peneliti mengajukan permohonan izin kepada

ketua kader posyandu atas persetujuan dari pihak pendidikan program studi S1 ilmu keperawatan

fakultas kesehatan Unipdu jombang. Setelah mendapat persetujuan dari yang terkait , peneliti

melakukan penelitian dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada ibu menyusui yang

berada diposyandu Anggrek tersebut untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden untuk

melakukan intervensi dan observasi untuk diteliti.

4.8.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan

karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. (Nursalam, 2016).

Responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang memenuhi kriteria samel inklusi dan

ekslusi. Lalu peneliti meminta persetujuan dari responden,responden bersedia diteliti kemudian

dibagimenjadi 2 kelompok tindakan. Yaitu pemberian susu kedelai dan rebusan daun katuk masing –

masing 60 orang responden dilakukan satu kali perlakuan pemberian susu kedelai dan rebusan daun

katuk.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan obsevasi

A. Observasi

Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan observasi

1. Sebelum perlakuan pada responden yang mengalami produksi ASI tidak meningkat,

terlebih dahulu peneliti memberikan informed consent kepada responden serta

mejelaskan tujuan dan tindakan yang dilakukan peneliti. Selanjutnya jika responden

menyetujui dilakukan intervensi maka responden ditanyakan apakah responden memiliki

alergi atau penyakit yang berhubungan dengan salah satu intervensi.jika tidak ada maka

responden menandatangani lembar persetujuan menjadi responden . setelah itu peneliti

mengkaji dan menanyakan intensitas yang dirasakan.


a. Susu kedelai diberikan hari pertama menyusui sebanyak 200 Gram. Yang diberikan

dalam bentuk oalahan dari susu dari olahan kacang kedelai dan di buat menjadi susu

kedelai.

b. Daun katuk diberikan hari pertama menyusui sebanyak 3x dalam seminggu

Daun katuk direbus dengan air 200 ml. yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan cara

merebus daun katuk lalu diambil air rebusannya.

2.sesudah perlakuan pada responden yang mengalami produksi ASI tidak lancar , mengkaji

dan menanyakan intensitas apa yang dirasakan dengan menggunakan observasi

4.9. Analisis Data

4.9.1. Analisis Univariat

Mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian . bentuk analisis univariat tergantung

jenis datanya. Untuk data numeric di gunakan nilai meant atau rata – rata, median dan standar

deviasi (notoadmojo, 2010). Variabel dependent produksi ASI sebelum diberikan intervensi

susu kedelai dan rebusan daun katuk dan dibandingkan setelah diberikan intervensi

susukedelaidan daun katuk, data tersebut akan disajikan dalam bentuk mean dan standar

deviasi . Data akan disajikan dalam bentuk skor interval 0-10 ( 0 = tidak keluar, 1-3 = ringan,

4-6 = sedang, 7-9 = berat, 10 = berat tidak terkontrol ). Diberikan berdasarkan jawaban dan

sesuai dengan jumlah jawaban.

4.9.2. Analisa Bivariat

tujuan analisis Bivariat ini adalah mengetahui hubungan antara variabel independent dan

dependent. Dalam penelitian ini variabel dependent adalah produksi ASI pada ibu menyusui di

posyandu Anggrek sebelum diberikan susu kedelai dan daun katuk dan dibanduingkan dengan

produksi ASI yang sudah diberikan susu kedelai dan daun katuk.

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji paired t-

test dan independent test, yaitu menbandingkan mean dari satu sampel berpasangan dengan
tingkat kamaknaan p <0,05, maka hipotesis penelitian ini tersebut diterima, yang artinya ada

pengaruh pemberian susu kedelai dan daun katuk terhadap produksi ASI.

4.10 Etika Penelitain

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin kepada pihak yang

bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian kepada ibu menyusui di

posyandu Anggrek

Kemudian melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Lembar Persetujuan penelitian ( informed concent).

Informed concent dalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden dengan

memberikan lembar persetujuan informed concent tersebut diberikan kepada responden

penelitian sebelum melakukan penelitian dengan tujuan subjek mengetahui maksud dan tujuan

dan tujuan penelitian serta dampaknya terhadap terhadap subjek penelitian selama pengumpulan

data. Jika subjek bersedia diteliti maka responden harus mennandatangani lembar persetujuan dan

bila subjek tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan (Swarjana, 2016).

Lembar persetujuan diberikan subjekyang akan diteliti dan peneliti menjelaskan maksud serta

tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah

pengumpulan data. Jika responden bersedia menjadi subjek penelitian maka responden harus

menandatangi lembar persetujuan tersebut, jika responden menolak makan peneliti tidak boleh

memaksa dan tetap menghormati hak – haknya.

2. Tanpa Nama (Annonimity)

Annonimity adalah maslah etika penelitian dengan tidak memberikan nama responden

pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Untuk

menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama reponden


secara lengakap pada lembar pengumpulan data ( lembar observasi), tetapi diganti dengan

inisial nama (Swarjana,2016).

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti dalam penelitian ini tidak

mencantumkan nama responden akan tetapi hanya diberi kode tertentu.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentialiti adalah masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian,baik informasi maupun masalah-masalah lainya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan akan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanyakelompok datatertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset (Swarjana, 2016).

Kerahasiaanya informasi yang telah dikumpulkan dariresponden dijamin oelh peneliti dan

diletakkan ditempat yang hanya peneliti yang bisa mengaksesnya.

4. Beneficiency dan non Maleficiency

Dalam penelitian ini perlakuan diberikan semata-mata untuk memberikan manfaat

responden. Prlakuan di semua proses penelitian diterapkan dengan tidak menyebabkan

cedera pada fisik maupun psikis dan ditunjukkan untuk mendapatkan manfaat. Untuk

mengapresiasi responden yang telah meluangkan waktunya dalam penelitian ini

memberika reaward berupa notebook dan perlengkapan alat tulis.

5. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalahg observasi instensitas produksi ASI setelah

dilakukan pemberian susu kedelai dan daun katuk hanya dilakukan pada post segara, post

0 menit,post1 jam ,post 2 jam , post 3 jam dan belum mengobservasi sejauh mana

pemberian susu kedelai dan daun katuk dalam meningkatkan produksi ASI. Peneliti tidak

dapat memantau jika responden melakukan hal- hal yang dapat untuk menurunkan

produksi ASI.

Anda mungkin juga menyukai