Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah cara untuk memecahkan masalah menurut metode

keilmuan (Nursalam, 2003). Pada bab ini akan disajikan tentang desain

penelitian, kerangka kerja, populasi dan sampel, sampling, identifikasi variabel

dan definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur pengambilan dan

pengumpulan data, analisa data, dan etika penelitian.

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi

akurasi suatu hasil (Nursalam, 2003).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian Quasy Experiment

dengan pendekatan Non Randomized Pretest – Postest Control Group Design.

Non Randomized Pretest – Postest Control Group Design merupakan bentuk

pengembangan rancangan eksperimental sederhana, yaitu melakukan pengukuran

atau observasi awal sebelum perlakuan diberikan (Pratiknya, Watik, 2003). Dalam

rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok

kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pre test dan setelah

pemberian perlakuan diadakan pengukuran kembali (post test). Dalam penelitian

ini, peneliti menganalisis pengaruh konseling terhadap pemberian ASI prematur

pada ibu yang mempunyai bayi BBLR di Paviliun Anggrek RSUD Jombang.

45
2

Dimana observasi awal kondisi perilaku pemberian ASI prematur pada kelompok

perlakuan sebelum responden diberi konseling dan sesudah diberi konseling

responden diobservasi lagi perubahan perilaku pemberian ASI.

Tabel 4.1 Rancangan penelitian Quasy Experiment

Subyek Pra Perlakuan Post


K-A O I OI-A
K-B O - OI-B
Time 1 Time 2 Time 3

Keterangan:
K-A : Subyek Perlakuan
K-B : Subyek Kontrol
O : Observasi kondisi pemberian ASI sebelum pemberian konseling
I : Intervensi (pemberian konseling)
OI (A+B) : Observasi kondisi pemberian ASI setelah pemberian konseling
3

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah suatu abstrak, logical secara arti harfiah dan akan

membentu peneliti dalam menghubungkan hasil fenomena dengan body of

knowledge (Nursalam & Siti Pariani, 2001).

Populasi :
Seluruh ibu yang mempunyai bayi BBLR di Paviliun Anggrek RSUD Jombang

Pengambilan sampel :
consecutive sampling

Ibu yang mempunyai bayi BBLR di Paviliun Anggrek RSUD Jombang sesuai
kriteria inklusi

Kelompok perlakuan Kelompok kontrol


10 responden 10 responden

Observasi perilaku pemberian Observasi perilaku pemberian


ASI premature pada BBLR ASI premature pada BBLR

Kelompok diberi Kelompok tanpa diberi


konseling penyuluhan

Observasi perilaku pemberian ASI prematur


pada BBLR setelah dilakukan intervensi

Analisa Data :
Data dianalisis dengan uji statistik Man Whitney dengan
tingkat kemaknaan a = 0,05

Ada pengaruh Tak ada pengaruh


a < 0,05 a > 0,05
4

Gambar 4.1 Kerangka kerja pengaruh konseling terhadap pemberian ASI prematur
pada ibu yang mempunyai bayi BBLR di Paviliun Anggrek RSUD
Jombang.
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang

diteliti. Populasi juga dapat diartikan sebagai populasi target, yaitu suatu populasi

yang memenuhi sampling kriteria dan menjadi sasaran akhir penelitian (Siti

Pariani dan Nursalam, 2001)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi BBLR di

Paviliun Anggrek RSUD Jombang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan “sampling” tertentu untuk

bisa memenuhi/mewakili populasi (Siti Pariani dan Nursalam, 2001)

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi BBLR di Paviliun

Anggrek RSUD Jombang sesuai kriteria inklusi.

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari populasi target

yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003).

Dalam penelitian ini yang termasuk kriteria inklusi adalah :

1. Ibu post partum yang baru melahirkan BBLR dengan reflek hisap

2. Ibu post partum yang melahirkan BBLR tanpa komplikasi


5

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003).

Dalam penelitian ini yang termasuk kriteria eksklusi adalah :

1. Ibu yang mempunyai BBLR dengan komplikasi.

2. Kondisi ibu BBLR yang tidak memungkinkan memberikan ASI terkait kondisi

kesehatan.

3. Kondisi ASI ibu BBLR yang tidak bisa keluar.

4. Kondisi BBLR yang sedang dipuasakan.

5. Ibu post partum yang tidak berada ditempat pada saat penelitian.

Menurut Zainudin M, (2000) sebagaimana dikutip oleh Nursalam (2003), besar

sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus :

n = N. z2 p. q
d2 (N-1) + z.2 .p . q

Keterangan :

n : Perkiraan jumlah sampel


N : Perkiraan besar populasi
Z : Nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)
P : Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q : 1 – p (100% - p)
d : Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)
6

Dalam 1 bulan terakhir populasi pasien BBLR yang dirawat di Paviliun Anggrek

adalah sebesar 20, maka besar sampel adalah:

n = N. z2 p. q
d2 (N-1) + z.2 .p . q

= 20 (1,96)2. 0,5 . 0,5


(0,05)2. (20-1) + (1,96)2. 0,5 . 0,5

= 19,04

Jadi besarnya sampel dalam penelitian adalah 19 responden. Oleh peneliti

dibulatkan menjadi 20 responden, dengan pembagian 10 responden kelompok

perlakuan dan 10 responden sebagai kelompok kontrol.

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi (Nursalam, 2003).

Penelitian ini menggunakan teknik Consecutive Sampling. Consecutive Sampling

adalah sesuatu teknik penerapan sampel dengan cara memasukkan populasi yang

memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah

sampel yang dibutuhkan terpenuhi (Nursalam, 2001).

4.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

4.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah suatu stimulus aktivitas yang dimanipulasi oleh

peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada dependen variabel. Dalam ilmu
7

keperawatan, variabel bebas biasanya merupakan stimulus atau intervensi

keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah laku

(Nursalam & Pariani, 2001).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah tindakan konseling.

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel respon atau output. Variabel ini akan muncul

sebagai akibat dari manipulasi suatu variabel-variabel independen (Nursalam &

Pariani, 2001).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemberian ASI prematur pada ibu

yang mempunyai bayi BBLR.

4.4.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari

sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam dan Siti Pariani, 2001)

Variabel Definisi Operasional Parameter Cara Mengukur Skala Skor


Variabel Pemberian informasi Kemampuan ibu dalam
independent : obyektif dan lengkap, mendemonstrasikan
Tindakan dilakukan secara pemberian ASI pada
konseling sistematik dengan BBLR.
paduan ketrampilan
komunikasi
interpersonal, teknik
bimbingan dan
penguasaan
pengetahuan klinik
bertujuan untuk
memberi pengertian
tentang ASI prematur,
manfaat ASI prematur
dan juga alasan ASI
prematur harus
diberikan segera pada
BBLR.
8

Variabel Perilaku pemberian Ibu melakukan Observasi Rasio Frekuen


makanan yang terbaik pemberian ASI prematur si
dependen : yang dapat diberikan pada bayinya sesuai pemberi
oleh ibu pada bayinya dengan prosedur yang an ASI
pemberian ASI yang BBLR yang telah ditentukan dengan prematu
berupa frekuensi pemberian re dalam
prematur pada ASI yang dihasilkan dan dalam 24 jam 24 jam
dimiliki ibu yang sesuai materi konseling
ibu yang melahirkan bayi setelah dilakukan
prematur/BBLR. konseling
mempunyai bayi

BBLR.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini melalui

lembar observasi, SAP dan Leaflet. Lembar observasi yang digunakan peneliti

berisi tentang data demografi pasien, kondisi BBLR dan poin-poin observasi

tentang hasil perubahan peningkatan pemberian ASI. Tindakan pemberian

konseling menggunakan SAP dan Leaflet.

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Paviliun Anggrek RSUD Jombang, pada

tanggal 01- 08 September 2009.

4.7 Prosedur pengambilan dan pengumpulan data

Setelah mendapatkan ijin penelitian dari institusi pendidikan dan pihak rumah

sakit, peneliti meminta persetujuan dari pihak responden. Responden adalah ibu

yang mempunyai bayi BBLR yang sedang rawat inap di Paviliun Anggrek RSUD

Jombang yang memenuhi kriteria inklusi. Langkah pertama peneliti

mengobservasi pemberian ASI pada BBLR sebelum dilakukan konseling pada


9

kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol dan di catat sebagai observasi

awal. Kemudian dilakukan konseling pada kelompok perlakuan dan penyuluhan

biasa pada kelompok kontrol. Kemudian diobservasi lagi dihari berikutnya pada

kelompok perlakuan guna menilai dampak dari konseling yang telah dilakukan

perawat, dan hal yang sama juga dilakukan pada kelompok kontrol.

4.8 Analisa data

Setelah data terkumpul melalui observasi, kemudian ditabulasi dan

dikelompokkan sesuai dengan variabel yang diteliti. Untuk menganalisa pengaruh

pemberian konseling dengan peningkatan pemberian ASI pada ibu untuk

membandingkan antara 2 sampel bebas yaitu antara kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan menggunakan uji statistik Man Whitney dengan batas

kemaknaan a = 0,05 yang berarti tingkat kesalahan yang ditoleransi dalam

penelitian ini sebanyak 5 %, bila a ≤ 0,05 berarti hipotesa penelitian diterima.

Seluruh pengolahan dan statistika dilakukan secara komputerisasi dengan

menggunakan SPSS (Software Product and Service Solution).

4.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti meminta ijin pihak rumah sakit dan

kemudian di teruskan ke kepala ruangan Anggrek tempat peneliti melakukan

penelitian. Kemudian meminta izin kepada pihak keluarga responden yang akan

diteliti sebelum dilakukan penelitian, dengan menekankan masalah etika yang

meliputi:
10

4.9.1 Lembar persetujuan (Informed Consent)

Lembar persetujuan diedarkan kepada seluruh subyek yang diteliti sebelum riset

dilakukan. Peneliti menjelaskan tentang maksud tujuan penelitian kepada

responden. Jika subyek bersedia diteliti, maka harus menandatangani lembar

persetujuan tersebut, jika menolak maka peneliti tidak akan memaksakan dan

tetap menghormati hak-hak responden.

4.9.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan pasien dan keluarga, peneliti tidak akan

mencamtumkan namanya pada pengumpulan data, cukup dengan inisial.

4.9.3 Kerahasiaan (Confidentility)

Kerahasiaan informasi pasien dan keluarga dijamin oleh peneliti, hanya kelompok

data saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai