Oleh :
Kelompok 2
Ilda Laily Ismania (17410171001)
Alifia Cahyaning R. (17410171009)
Figa Cospiningrum T. (17410171015)
Sastya Alfin Nanda (17410172021)
Adinda Shalmawati (17410174063)
RMIK 3A
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Severity of Illness.............................................................4
B. Jenis-Jenis Severity of Illness.............................................................5
C. Kegunaan Severity of Illness..............................................................7
D. Pengukuran Tingkat Keparahan Penyakit Pasien................................7
E. Severity of Illness di Amerika...........................................................11
F.Enam Severity Of Illness di Amerika.....................................................11
G. Pengertian Kelompok Terkait Diagnosis Atau Diagnosis-Related
Group................................................................................................11
H. Fungsi Dari Kelompok Terkait Diagnosis Atau Diagnosis-Related
Group................................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................13
B. Saran..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menentukan derajat kerusakan sistem organ atau
dekompensasi fisiologis pasien dibutuhkan klasifikasi untuk membuat
sebuah sistem indeks keparahan penyakit. Indeks keparahan penyakit
dirancang untuk menjadi sistem klasifikasi generik yang bermakna secara
medis yang dapat membedakan tingkat keparahan penyakit pasien rawat inap
di rumah sakit. Karena data abstrak yang dikeluarkan hanya berisi label
diagnosa utama dan sekunder, prosedur yang dilakukan, usia, dll. Basis data
abstrak yang dikeluarkan tidak cukup kaya untuk menggambarkan keparahan
penyakit pasien secara akurat.
Dengan menggunakan total rekam medis pasien, Severity of Illness
Index memberikan masing-masing pasien pada skor keparahan keseluruhan
yang ditentukan dari skor masing-masing dari tujuh dimensi bermakna medis
yang dipilih untuk mencerminkan beban penyakit.
Untuk menentukan tingkat keparahan skor penyakit untuk kasus
individu, penilai skor masing-masing dari tujuh dimensi menjadi satu dari
empat tingkat keparahan yang meningkat dengan memeriksa data dalam
rekam medis pasien setelah pemulangan. Definisi masing-masing dari empat
level untuk masing-masing dimensi disediakan, dan penilai dilatih secara
intensif untuk membedakan alasan memilih tingkat setiap dimensi. Penilai
kemudian menetapkan skor keparahan keseluruhan untuk pasien pada skala
empat poin dengan secara implisit mengintegrasikan nilai-nilai dari tujuh
dimensi.
Secara khusus, Severity of Illness Index dapat digunakan dalam DRG
atau dalam sistem case-mix lainnya. Fitur lain dari Severity of Illness Index,
yang dibagikan dengan sistem pengelompokan kasus campuran lainnya
seperti DRG dan stadium penyakit, adalah bahwa tidak secara eksplisit
memperhitungkan kualitas perawatan yang diterima oleh pasien. Severity of
1
Illness Index menanyakan seberapa sakit pasien itu dan beban penyakit yang
ditunjukkan pasien saat di rumah sakit. Tidak ditanyakan apakah beban
penyakit pasien disebabkan secara alami atau disebabkan secara iatrogenik,
(yaitu, diperburuk oleh kecelakaan atau infeksi selama rawat inap). Dengan
demikian, seorang pasien dapat menjadi sakit karena kualitas perawatan
yang buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem peringkat penyakit atau severity
of illness?
2. Apa saja jenis-jenis sistem peringkat penyakit atau severity of illness?
3. Apa kegunaan sistem peringkat penyakit atau severity of illness?
4. Bagaimana cara pengukuran tingkat keparahan penyakit pasien?
5. Bagaimana severity of illness di Amerika?
6. Apa saja severity of illness di Amerika?
7. Apa yang dimaksud dengan kelompok terkait diagnosis atau
diagnosis-related group?
8. Apa fungsi dari kelompok terkait diagnosis atau diagnosis-related
group?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi sistem peringkat penyakit atau severity of
illness.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sistem peringkat penyakit atau severity
of illness.
3. Untuk mengetahui kegunaan sistem peringkat penyakit atau severity
of illness.
4. Untuk mengetahui cara pengukuran tingkat keparahan penyakit
pasien.
5. Untuk mengetahui severity of illness di Amerika.
6. Untuk mengetahui enam severity of illness di Amerika.
2
7. Untuk mengetahui definisi kelompok terkait diagnosis atau
diagnosis-related group.
8. Untuk mengetahui fungsi dari kelompok terkait diagnosis atau
diagnosis-related group.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
langsung tergambar dalam menentukan DRG. Pasien dengan komplikasi
ganda atau kondisi-kondisi co-morbid dikelompokkan dalam DRG yang
sama dengan yang berkomplikasi tunggal atau kondisi co-morbid. Tenaga
profesional asuhan kesehatan mengakui bahwa keparahan sakit harus
diperhitungkan dalam upaya penagihan biaya yang sesuai, rumah sakit tertier
yang menangani pasien dengan kegawatan yang lebih tinggi akan terpapar
oleh risiko finansial yang besar di bawah aturan pps bila ini tidak
diselaraskan dengan kegawatan pasien
Pengukuran severity of illness tentu tidak dapat dilakukan dengan
mudah karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Hasil riset-riset
telah mampu mengembangkan sistem yang benar-benar dapat
menggambarkan keparahan sakit pasien dan bagaimana cara menghitung
besaran tagihannya. umumnya sistem pengukuran menggunakan program
piranti lunak komputer yang dipasarkan oleh vendor.
5
Pada tingkat keparahan penyakit, istilah ringan, sedang dan berat
dalam deskripsi dari Kode INA-CBG’s bukan menggambarkan kondisi klinis
pasien maupun diagnosis atau prosedur namun menggambarkan tingkat
keparahan (severity level) yang dipengaruhi oleh diagnosis sekunder
(komplikasi dan ko-morbiditi).
Tingkat keparahan penyakit sangat terkait dengan diagnosa penyakit
baik diagnosa utama maupun diagnosa sekunder pasien. Diagnosa utama
adalah diagnosa akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan
dengan kriteria paling banyak menggunakan sumber daya atau yang
menyebabkan hari rawatan paling lama (LOS).
Ciri-ciri Diagnosa Utama adalah :
1. Diagnosis Utama Selalu Ditetapkan Pada Akhir Perawatan Seorang
Pasien. (Established At The End Of The Episode Of Health Care)
2. Menggunakan Resouces (sumber daya manusia, bahan pakai habis,
peralatan medik, tes pemeriksaan dan lain-lain).
6
dengan diagnosa utama. Prosedur tambahan dapat saja dilakukan kepada
pasien selain prosedur utama dan tetap dilakukan koding.
Level
Karakteristik
1 2 3 4
Tingkat Asymptomatic Manifestasi Manifestasi Manifestasi
Diagnosa Utama sedang major besar
7
Room) minor diagnostic support
therapeutic
Tingkat 1 2 3 4
Keparahan
Gambar 1. Instrument Severity Of Illness (SOI)
8
kegagalan atau kematian yang dapat diklasifikasikan berdasarkan
manifestasi patofisiologi dari penyakit yaitu :
1. Tahap 1 : penyakit tanpa komplikasi
2. Tahap 2 : penyakit yang memiliki komplikasi lokal
3. Tahap 3 : penyakit yang melibatkan beberapa situs atau menyebabkan
komplikasi sistemik
4. Tahap 4 : kematian
9
komplikasi dalam masa perawatan. Keparahan kasus INA-CBGs terbagi
menjadi :
1. “0” : untuk kasus Rawat Jalan
2. “I – Ringan” : untuk Rawat Inap dengan tingkat
keparahan 1 (tanpa komplikasi maupun komorbiditas)
3. “II – Sedang” : untuk Rawat Inap dengan tingkat
keparahan 2 (dengan mild komplikasi dan komorbiditas)
4. “III – Berat” : untuk Rawat Inap dengan tingkat
keparahan 3 (dengan major komplikasi dan komorbiditas)
Istilah ringan, sedang dan berat dalam deskripsi dari kode INA-CBGs
bukan menggambarkan kondisi klinis pasien maupun diagnosis atau
prosedur. Namun menggambarkan tingkat keparahan (severity level) yang
dipengaruhi oleh diagnosis sekunder (komplikasi dan komorbiditas).
Kode INA-CBGs dan deskripsinya tidak selalu menggabarkan
diagnosis tunggal, tetapi bisa merupakan hasil satu diagnosis atau kumpulan
diagnosis atau prosedur.
10
3) CSI (Computerized Severity Index).
4) Desease staging.
5) Medis group.
6) PMC (Patient Management Categories).
11
an, industri perawatan kesehatan telah berevolusi dan mengembangkan
permintaan yang meningkat untuk sistem klasifikasi pasien yang dapat
melayani tujuan awalnya pada tingkat kecanggihan dan presisi yang lebih
tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang itu, tujuan sistem
DRG harus diperluas dalam ruang lingkup.
Beberapa sistem DRG berbeda telah dikembangkan di Amerika
Serikat. Mereka termasuk:
Medicare DRG (CMS-DRG & MS-DRG)
DRG yang Dimurnikan (RD RG)
Semua DRG Pasien (AP-DRG)
Severity DRGs (S-DRG)
Semua Pasien, DRG disesuaikan Tingkat Permasalahan (APS-
DRG)
Semua DRG yang Disempurnakan Pasien (APR-DRG)
DRG yang Disempurnakan Internasional (IR-DRG)
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tingkat keparahan penyakit (SOI) didefinisikan sebagai tingkat
gangguan sistem organ atau dekompensasi fisiologis untuk pasien. Ini
memberikan klasifikasi medis menjadi minor, sedang, besar, dan ekstrim.
Tingkat keparahan sakit pasien tentu berbeda-beda tergantung dari penyakit
yang dideritanya. Dalam hal ini banyak hal yang terkait dengan beratnya
suatu penyakit seperti jenis penyakit, usia pasien, jenis kelamin, gaya hidup,
komplikasi yang diderita dan penyakit penyerta yang diderita. Adapun
pengukuran SOI dikelompokkan menjadi 7, yaitu: tingkat diagnosis utama,
komplikasi kondisi utama, kondisi yang terjadi secara bersamaan, kepedulian
pihak rumah sakit, tingkat ruang non operasional yang ikut mendukung
prosedur-prosedur medis, tingkat respon terapi atau tingkat kesembuhan
pasien, dan kondisi pelemahan tubuh pasca terapi.
Diagnosis-related group ( DRG) atau yang sering dikenal dengan
kelompok terkait diagnosis adalah sistem untuk
mengklasifikasikan kasus rumah sakit menjadi satu, dengan kelompok
terakhir menjadi "Tidak dapat dikelompokkan". Tujuan dari kelompok
terkait diagnosis (DRG) adalah untuk mengembangkan sistem klasifikasi
yang mengidentifikasi "produk" yang diterima pasien.
B. Saran
Sejak diperkenalkannya DRG pada awal 1980-an, industri perawatan
kesehatan telah berevolusi dan mengembangkan permintaan yang
meningkat untuk sistem klasifikasi pasien yang dapat melayani, sehingga
tujuan dari DRG perlunya diperluas. Dengan adanya SOI diharapkan
pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan kepada pasien sesuai
tingkat keparahannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14