Anda di halaman 1dari 3

PMIK 3A

Activity Based Costing

Figa Cospiningrum T.P – P17410171015

Pengertian

Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-
aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based Costing
menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang
merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai faktor penyebab dalam
pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya.
Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke produk. System ABC
mengasumsikan bahwa aktivitas-aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya
produk.

Manfaat

Manfaat penerapan sistem Activity-Based Costing menurut Dunia dan Abdullah (2012:328),
sebagai berikut:

1. Membantu mengidentifikasi ketidakefisienan yang terjadi dalam proses produksi, baik


per departemen, per produk ataupun per aktivitas.
2. Membantu pengambilan keputusan dengan lebih baik karena perhitungan biaya atas suatu
objek biaya menjadi lebih akurat.
3. Membantu mengendalikan biaya (terutama biaya overhead pabrik) kepada level
individual dan level departemental.

Cara Perhitungan

Tahapan dalam melakukan perhitungan tarif tersebut adalah sebagai berikut: Pertama
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas:

a. Aktivitas Pelayanan Administrasi Umum dilakukan ketika pasien tersebut dinyatakan


perlu untuk dirawat inap. Aktivitas ini seperti registrasi nama, alamat, jenis penyakit, dan
tipe kamar yang dipilih untuk rawat inap.
PMIK 3A

b. Aktivitas Pelayanan Perawatan Pasien dilakukan oleh perawat, seperti mengantarkan


pasien ke kamar rawat inap, mencatat perkembangan kesehatan pasien, melakukan tensi,
dan memberikan pertolongan pada pasien jika pasien membutuhkan bantuan.
c. Aktivitas Visite Dokter ini adalah aktivitas kunjungan dokter setiap hari untuk
mengontrol kesehatan pasien rawat inap.
d. Aktivitas penginapan pasien adalah aktivitas pasien menggunakan fasilitas yang ada pada
kamar rawat inap.
e. Aktivitas Pelayanan Pencucian atau Laundry adalah aktivitas pelayanan rumah sakit
kepada pasien berupa pencucian seprei, selimut, dan sarung bantal.
f. Aktivitas Pelayanan Pembersihan Kamar atau Cleaning service Aktivitas pelayanan
adalah aktivitas pelayanan rumah sakit kepada pasien dengan membersihkan kamar
pasien, menyapu, dan mengepel lantai.
g. Aktivitas pelayanan pemberian makan pasien adalah aktivitas pelayanan rumah sakit
kepada pasien dengan menyediakan makanan sebanyak 3 kali dalam sehari.
h. Aktivitas pemeliharaan bangunan adalah aktivitas berupa pengecetan dan renovasi yang
dilakukan tiap tahun secara rutin oleh rumah sakit. Aktivitas pemeliharaan bangunan
merupakan pengganti biaya penyusutan karena rumah sakit tidak melakukan penyusutan
pada bangunannya.

Kedua, yaitu:

a. Melakukan analisis tarif rawat inap rumah sakit dan mengidentifikasi aktivitas dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Tarif per unit = Total Biaya Aktivitas / Cost driver


b. Menghitung biaya overhead yang dibebankan pada masing-masing kelas dengan cara:

BOP yang dibebankan = tarif cost driver per unit x driver yang
digunakan oleh masing-masing kelas rawat inap
c. Menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang telah dikelompokkan.
d. Membaginya total biaya aktivitas masing-masing kelas rawat inap dengan jumlah hari
rawat inap di masing-masing kelas.
PMIK 3A

Dengan Mengetahui BOP yang dibebankan pada masing-masing produk, maka dapat dihitung
tarif jasa rawat inap per kamar. Menurut Mulyadi (1993) perhitungan tarif masing-masing tipe
kamar dengan metode ABC dapat dihitung dengan Rumus sbb:

Tarif Per Kamar = Cost Rawat Inap + Laba yang diharapkan

Referensi

Rahmaji, D. (2013). Penerapan Activity-Based Costing System Untuk Menentukan Harga Pokok
Produksi Pt. Celebes Mina Pratama. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi, 1(3).

Budiman, R. (2012). Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan


Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ). ELKHA, 4(2).

Jayanti, N., & Mildawati, T. (2014). Penerapan Activity Based Costing pada Tarif Jasa Rawat
Inap Rumah Sakit. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol, 3(9).

Anda mungkin juga menyukai