Anda di halaman 1dari 44

MANAJEMEN RUMAH SAKIT

DASAR HUKUM
• UU no. 44 tahun 2009
• Kepmenkes no. 129 th 2008 ttg standar
pelayanan minimal rumah sakit
RUMAH SAKIT
• adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat
PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT

• Rumah sakit menjadi suatu lembaga yang


berperan sebagai organisasi yang merupakan
pusat pelayanan kesehatan atau unit pelayanan
kesehatan.
• Menurut undang undang rumah sakit adalah
tempat pengobatan dan perawatan orang sakit
yang ada di dalam pengawasan seorang dokter
yang mendapat ijin untuk menjalankan praktek.
(PP No. 27 tahun 1953)
TUGAS RUMAH SAKIT
• Melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan rujukan.
FUNGSI RUMAH SAKIT
• Rumah sakit berfungsi untuk mempertemukan
2 (dua) tugas yang prinsipiil yang membedakan
dengan organ lain yang memproduksi jasa.

Rumah Sakit merupakan organ yang


mempertemukan tugas yang didasari oleh dalil-
dalil etik medik  karena sebagai tempat
bekerjanya para profesional penyandang lafal
sumpah medik dalam melakukan tugasnya

- Dari segi hukum rumah sakit sebagai organ


yang bergerak dalam hubungan hukum dalam
masyarakat yang diikat oleh norma hukum dan
norma etik masyarakat
FUNGSI RUMAH SAKIT
• Menyelenggarakan Pelayanan Medik.
• Pelayanan penunjang Medik dan non medik.
• Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.
• Pelayanan Rujukan.
• Pendidikan dan Pelatihan.
• Penelitian dan pengembangan.
• Administrasi Umum dan keuangan.
Kewajiban Rumah Sakit

Rumah sakit wajib melindungi dokter dan


memberikan bantuan administrasi dan
hukum bilamana dalam melaksanakan
tugas dokter tersebut mendapat perlakuan
tidak wajar atau tuntutan hukum dari
pasien atau keluarganya

Rumah Sakit wajib membuat standar dan


prosedur tetap baik untuk pelayanan
medik, penunjang medik , non medik
SARANA PRASARANA
1. rawat jalan; 13. ruang penyuluhan kesehatan
2. ruang rawat inap; masyarakat rumah sakit;
3. ruang gawat darurat; 14. ruang menyusui;
4. ruang operasi; 15. ruang mekanik;
5. ruang tenaga kesehatan; 16. ruang dapur;
6. ruang radiologi; 17. laundry;
7. ruang laboratorium; 18. kamar jenazah;
8. ruang sterilisasi; 19. taman;
9. ruang farmasi; 20. pengolahan sampah; dan
10. ruang pendidikan dan latihan; 21. pelataran parkir yang
11. ruang kantor dan administrasi; mencukupi.
12. ruang ibadah, ruang tunggu;
JENIS RS BERDASAR PELAYANAN
RS UMUM RS KHUSUS
• memberikan pelayanan • memberikan pelayanan
kesehatan pada semua utama pada satu bidang
bidang dan jenis penyakit atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan
lainnya
JENIS RS BERDASAR PENGELOLAAN
RS PUBLIK RS PRIVAT/SWASTA
• dapat dikelola oleh • dikelola oleh badan hukum
Pemerintah, Pemerintah dengan tujuan profit yang
Daerah, dan badan hukum berbentuk Perseroan
yang bersifat nirlaba. Terbatas atau Persero
• diselenggarakan berdasarkan – Milik Yayasan : yayasan
pengelolaan Badan Layanan tertentu, Orgs Keagamaan
Umum atau Badan Layanan (Muhammadiyah),
Umum Daerah sesuai dengan organisasi perorangan,
ketentuan peraturan kelompok dan jaringan
perundang-undangan nasional atau internasional
• Tdk bisa menjadi RS Privat
RUMAH SAKIT
RS PENDIDIKAN RS NON PENDIDIKAN
• Rumah Sakit yang • hanya melakukan
menyelenggarakan pelayanan medik.
pendidikan dan penelitian
secara terpadu dalam
bidang pendidikan profesi
kedokteran, pendidikan
kedokteran berkelanjutan,
dan pendidikan tenaga
kesehatan lainnya.
RUMAH SAKIT
BERDASARKAN KEPEMILIKAN

• RS. Pemerintah (baik milik DEPKES


maupun milik PEMDA)
– RS Umum Pusat : secara vertikal milik Depkes.
– RS Umum Daerah : milik Pemda setempat.
– RS Militer : Polri.
– RS BUMN : Pertamina
– RS Swasta
KLASIFIKASI RS
RS UMUM RS KHUSUS
• KLAS A • KLAS A
• KLAS B • KLAS B
• KLAS C • KLAS C
• KLAS D
RUMAH SAKIT BERDASARKAN
MUTU PELAYANAN
1. RS. Kelas D : hanya menyediakan minimum
pelayanan medik dasar.
2. RS. Kelas C : rumah sakit yang dilayani oleh
empat spesialis dasar dan tiga spesialis
penunjang (dokter spesialis radiology, dokter
spesialis patologi klinik, dokter spesialis anestesi)
3. RS. Kelas B : rumah sakit dengan pelayanan 11
spesialistik, lengkap dan sub spesialistik terbatas
4. RS Kelas B dibagi menjadi
– RS kelas B pendidikan
– RS. Kelas B non-pendidikan
5. RS. Kelas A adalah rumah sakit pusat rujukan
dengan kemampuan pelayanan spesialistik dan
sub spesialistik luas.
DOKTRIN CHARITABLE
COMMUNITY
Rumah sakit bertanggung jawab akan semua
yang dilakukan oleh seluruh bawahannya
PELBAGAI TEORI UNTUK MENEGAKKAN
DOKTRIN CHARITABLE COMMUNITY

• Teori pertama adalah teori kepercayaan (trust


theory)
dana yang dikelola suatu lembaga derma
hanya bertujuan untuk membantu pasien
• Teori kedua adalah implied waiver
 menyatakan bahwa pasien ditanggung
oleh dana yang berasal dari derma sehingga
pasien dianggap dengan sendirinya
menanggalkan haknya untuk menuntut ganti
rugi apabila terdapat kecelakaan
• Teori ketiga adalah Respondent superior
atasan atau majikan bertanggung jawab
atas hasil pekerjaan bawahan atau
pekerja apabila pekerjaan tersebut
dilakukan untuk memenuhi kepentingan
atasan atau majikan
TUJUAN DOKTRIN RESPONDENT
SUPERIOR

• adanya jaminan bahwa ganti rugi


dibayarkan kepada pasien
• mengingat bahwa hukum dan
keadilan menghendaki sikap tindak
hati-hati.
• Doktrin charitable community dalam
bidang hukum tidak dapat
dipergunakan lagi terhadap tanggung
jawab hukum rumah sakit.
Uraian pasal 1653 KUHP Perdata :

• badan hukum yang diadakan oleh


kekuasaan umum yaitu pemerintah atau
negara
• badan hukum yang diakui oleh kekuasaan
umum, dan
• Badan hukum yang diperkenankan dan
diadakan dengan tujuan tertentu yang tidak
bertentangan dengan undang-undang
dan/atau kesusilaan serta adat kebiasaan
yang disebut sebagai badan hukm
keperdataan.
PERKARA HUKUM
• Tahun 1957 timbul perkara pasien menggugat rumah
sakit (perkara ”BING vs THUNING”)
 PENGADILAN DI New York menerapkan doktrin
RESPONDENT SUPERIOR yang artinya rumah sakit
bertanggung jawab atas tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh bawahannya.
 doktrin respondent superior didasarkan atas prinsip
kokoh hukum dan keadilan mengenai tanggung jawab
hukum sehingga kekebalan hukum meruipakan suatu
pengecualian. Sudah sepatutnya bahwa petugas yang
menyelenggarakan kepentingan umum bertindak hati-
hati.
 pengadilan menyatakan bahwa sikap hati-hati bukan
hanya berkaitan dengan moral, tetapi juga merupakan
hukum yang benar
 pemberian derma memang merupakan kegiatan mulia,
tetapi hal itu tidak boleh dilakukan sikap tindak hati-hati
dilupakan.
TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT

1. Tanggung jawab umum


• adalah kewajiban Pimpinan Rumah Sakit untuk
menjawab pertanyaan mengenai permasalahan,
peristiwa, kejadian dan keadaan di Rumah Sakit.

2. Tanggung jawab khusus


• Rumah sakit harus mengutamakan pelayanan
yang baik dan bermutu secara
berkesinambungan serta tidak mendahulukan
urusan biaya.
TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT

• PERSONIL
• DUTY OF CARE
• EQUIPMENT
Garis besar tanggung jawab rumah sakit

1. Tanggung jawab rumah sakit


Sebagai suatu badan yang diwakili oleh
Kepala Rumah sakit secara keseluruhan
2. Tanggung jawab di bidang kedokteran
diwakili oleh profesi kedokteran
3. Tanggung jawab di bidang keperawatan
yang diwakili oleh profesi /staf
keperawatan
MASALAH DI RUMAH SAKIT
TUNTUTAN TERHADAP RS
1. Jenis masalah yang mengecewakan & mampu
menjadi masalah hukum
- ganggunan keamanan
- gangguan kenyamanan
- mis komunikasi
- perilaku petugas
- aspek profesionalisme

2. Unit yang potensial & perlu diwaspadai


- reception, information
- admision; billing
- pelayanan laboratorium
- pelayanan farmasi
- unit perawatan
TIMBUL GUGATAN
I. INTERNAL
a. DUGAAN KELALAIAN MEDIS (KEGAGALAN PENANGANAN
PASIEN)
b. TIDAK TAAT PADA ATURAN (STANDAR, PROTAP, PEDOMAN)
c. TINDAKAN YANG BERLEBIHAN
d. PROVOKASI PIHAK TERTENTU (KOLEGA)
e. TINGGINYA BIAYA PELAYANAN
f. LENGTH OF STAY
g. KURANG TRANSPARANSI

II. EKTERNAL
a. RASA KETIDAK PUASAN MASYARAKAT
b. MENINGKATNYA KESADARAN HUKUM MASYARAKAT
c. DORONGAN ARUS REFORMASI
d. MOTIVASI GANTI RUGI
e. PENAFSIRAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
f. HUBUNGAN BURUH ANTARA DOKTER – PASIEN (TIDAK
PERCAYA)
PENGELOLAAAN RUMAH SAKIT

 Rumah sakit harus dikelola secara


profesional
 Profesional secara medis untuk tenaga
dokter dan tenaga kesehatan lainnya
 Profesional dalam pengelolaan RS
Keturunan

Perilaku Status kesehatan Lingkungan

Pelayanan
kesehatan
Apa hubungan antara pelayanan

kesehatan dengan peningkatan


29
status kesehatan…???
• Seiring perkembangan jaman, terjadinya
transformasi fungsi rumah sakit dari
lembaga sosial menuju lembaga bisnis
yang patut diperhitungkan
keberadaannya
RS adalah fasilitas kesehatan yang
padat pakar, padat karya, padat
modal, padat teknologi
30
• Dalam menghadapi era globalisasi,
berbagai tantangan akan dihadapi oleh RS
 Jumlah RS
 Pola penyakit
 Teknologi kedokteran
 Harapan masyarakat terhadap
pelayanan RS
31
 Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan
 Persaingan antara pelayanan
kesehatan modern dan alternatif
 dll…
RS harus dikelola dengan konsep
manajemen yang jelas…!!!

32
Manajemen
Pelayanan RS…
• Penerapan konsep manajemen umum
dalam sistem pelayanan rumah sakit
• Koordinasi antara berbagai sumber daya
di RS melalui serangkaian proses
untuk mencapai tujuan rumah sakit
Apa perbedaan antara pelayanan di RS
dengan pelayanan pada institusi lainnya…??

33
Ruang lingkup
manajemen pelayanan RS
Meliputi;
 Pelayanan kesehatan (klinik)
 Pelayanan manajerial (administrasi)

34
a. Pelayanan kesehatan
Meliputi;
• Pelayanan medik;
– Unit rawat jalan, rawat inap, gawat darurat,
rehabilitasi medik
• Pelayanan penunjang medik;
– Unit laboratorium, farmasi, radiologi, imaging
• Pelayanan penunjang non medik;
– Unit gizi, laundry, sarana dan prasarana
35
b. Pelayanan
Manajerial
Meliputi;
• Manajemen kebutuhan pasien
– Penyediaan pelayanan yang baik
bagi pasien
• Manajemen sumber daya RS
– SDM, dana, fasilitas, dll
• Perencanaan pengembangan RS

36
Kerangka Konsep
Manajemen Pelayanan
RS
INPUT PROSES OUTPUT

SUMBER DAYA PROSES


MANAJEMEN
Man KEPUASAN
Money Planning PASIEN
Material Organizing
Machine Actuating
Method Controlling

37
RUMAH SAKIT
1. Pembangunan dan Pengembangan RS (visi
dan misi RS)
2. Kebutuhan logistik (obat & logistik)
3. Ketenagaan RS
PENGORGANISASIAN RS
• Struktur organisasi RS
• Staffing
PENGGERAKAN & PELAKSANAAN RS
• Kompleksitas penerapan fungsi aktuasi:
– Sifat pelayanan berorientasi kpd konsumen sbg
penerima jasa pelayanan kesehatan (output:
sembuh, cacat, mati)
• Customer oriented
– Staf RS heterogen etika, sikap & kompetensi
KEPEMIMPINAN RS
1. Kepemimpinan Klinik (clinical leader)
– Berkaitan dg klinisi pasien
– Clinical Leader: terlibat dlm klinisi & proses
manajerial
2. Kepemimpinan Manajer
– Perhatian pada demand skala prioritas &
penyediaan pelayanan waktu yang tepat
PENGARAHAN(DIRECTING)
1. Teknik Konsultasi
2. Teknik demokratis
3. Teknik Otokratis
4. Teknik Bebas Teratur
PENGAWASAN & PENGENDALIAN
1. Internal Audit
2. Eksternal audit
STATUS AKREDITASI
• Terakreditasi 5 Pelayanan.
• Terakreditasi 12 Pelayanan.
• Terakreditasi 19 Pelayanan ( Penuh ).
• Belum Terakreditasi.
• Standart ISO 9000:2008 Managemen Mutu.

Anda mungkin juga menyukai