EMOSI MARAH
NEUROBIOLOGIS
DITANDAI
DUA KEADAAN
PSIKOLOGI
PENGALAMAN YG SADAR & KOMPLEKS SBG HASIL INTERAKSI FAKTOR SUBYEKTIF (PROSES
KOGNITIF), FAKTOR LINGKUNGAN (HSL BELAJAR) & FAKTOR BIOLOGIS (HORMONAL)
CIRI
MUNCUL SBG BENTUK PENGALAMAN AFEKTIF
(SENANG-TAK SENANG)
• Pleasant • Unpleasant
• Active KONTINUM
• Passive
• Intense • Not Intense
C.I.R.I –C.I.R.I E.M.O.S.I
• ADA STIMULUS
• ADA PERUB FISIOLOGIS
• POLA SAMBUTAN
• PASSIVITY / PASIVITAS
• INTENSIONALITY / KESWENGAJAAN
• SUBJECTIVITY / SUBYEKTIVITAS
GEJALA FISIK YG MENYERTAI EMOSI
DPT DIOBSERVASI
TAMPAK JELAS DGN MUDAH
GEJALA
FISIK
TDK TAMPAK JELAS
POSITIF
DLM BATAS KKRITIK
NEGATIF
PEMBERI WARNA KEPRIB, AKTIV & PENAMPILAN
(6)
SUMBER (2)
INFORMASI INNER
KEBERHASILA ADJUSTMENT
N
MANFAAT
EMOSI
(5)
PEMBAWA
PESAN DLM (3)
KOMUNIKASI ENERGIZER
INTERPERSO
NAL
(4)
MESSENGER (1) J. Rachmat ,1994
(2) Crow & Crow ,1962
(3) - (6) Collleman & Hammen, 1974
EKSPRESI & EMOSI
EKSPRESI :
pernyataan batin seseorang dgn cara berkata,
bernyanyi, bergerak.
Muncul karena dorongan perasaan : penjelmaan
perasaan / pikiran
Dpt bersifat katarsis
(membersihkan/membereskan) mencegah
timbulnya kejadian-kejadian yg tdk diinginkan.
Tanpa ekspresi : bahan akan terpendam
berbahaya letupan kecil/besar.
Ekspresi bersifat universal : sama utk semua
orang
MACAM EKSPRESI EMOSI
Startle response (respon terkejut) inborn :
menutup mata, mulut melebar, kepala bergerak
ke depan/belakang
Vocal & facial expression (Ekspresi wajah dan
suara). Dpt dikenali dari wajah & suaranya.
universal, inborn & mudah dikenali Marah :
wajah merah, kening berkerut, dsb.
Posture & gesture (sikap & gerak tubuh)
proses belajar/budaya. Marah : ekspresinya
beda-beda.
Dirgagunarsa, 1996
Here are a few of the reasons our emotions are important in our lives. By the
way, the first few chapters of Goleman's 1995 book, Emotional Intelligence,
have a good presentation on evolution and emotions.
Survival
Perkembangan alamiah emosi kita telah berlangsung lebih dari miliaran tahun.
Hasilnya, emosi kita memiliki potensi untuk melayani kelembutan dan
kehalusan sistem pembimbing internal. Emosi kita memberi sinyal ketika
kebutuhan alamiah manusia tidak terpenuhi. Contoh, ketika kita merasa
sendiri, maka kebutuhan kita untuk berhubungan tidak terpnuhi, ketika kita
merasa takut, maka kebutuhan rasa aman tdk terpenuhi, ketika merasa
ditolak, maka kebutuhan untuk diterima tidak terpenuhi.
Nature developed our emotions over millions of years of evolution. As a result,
our emotions have the potential to serve us today as a delicate and
sophisticated internal guidance system. Our emotions alert us when natural
human need is not being met. For example, when we feel lonely, our need for
connection with other people is unmet. When we feel afraid, our need for
safety is unmet. When we feel rejected, it is our need for acceptance which is
unmet.
Decision Making
Emosi kita merupakan sumber informasi yang dapat dinilia. Emosi kita
membantu dalam membuat keputusan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ketika emosi pribadi kita tidak berhubungan dengan otak, kita
tidak dapat membuat keputusan, sekalipun yng sederhana. Mmengapa?,
karena ia tidak mengetahui bagaimana ia merasakan tentang pilihannya.
Our emotions are a valuable source of information. Our emotions help us
make decisions. Studies show that when a person's emotional connections are
severed in the brain, he can not make even simple decisions. Why? Because
he doesn't know how he will feel about his choices.
Boundary Setting
Ketika kita merasakan tidak comfortabel dengan prilaku seseorang,
emosi kita memberi sinyaL pada kita. Jika kita belajar untuk
mempercayai emosi kita dan merasa percaya diri untuk
mengekspresikan diri kita, kita dapat mengetahui bahwa perasaan kita
tidak komformtabel, dan dengan segera kita dapat menyadari perasaan
kita.
When we feel uncomfortable with a person's behavior, our emotions alert us. If
we learn to trust our emotions and feel confident expressing ourselves we can
let the person know we feel uncomfortable as soon as we are aware of our
feeling. This will help us set our boundaries which are necessary to protect our
physical and mental health.
Communication
Emosi kita dapat membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ekspresi
wajah kita, dapat mengungkapkan suatu rentang emosi yang luas. Jika kita terlihat sedih
atau marah, kita memberi sinyak kepada orang lain bahwa kita butuh bantuan. Jika kita
memiliki keterampilan verbal kita akan dapat mengekspresikan lebih dari kebutuhan
emosi kita dan dengan demikian memiliki kesempatan yang lebih baik dari perasaan
mereka. Jika kita efektif dalam mendengarkan kesulitan emosional orang lain, kita
dapat lebih baik untuk membantu mereka memahami perasaannya, sehingga lebih
peduli.
Our emotions help us communicate with others. Our facial expressions, for example,
can convey a wide range of emotions. If we look sad or hurt, we are signalling to others
that we need their help. If we are verbally skilled we will be able to express more of our
emotional needs and thereby have a better chance of filling them. If we are effective at
listening to the emotional troubles of others, we are better able to help them feel
understood, important and cared about.
Happiness
Kita hanya dapat benar-benar mengetahui kita bahagia, ketika kita merasa bahagia.
Ketika kita merasakjan bahagia, kita merasakan isi dan terpenuhi. Perasaan ini datang
dari kebutuhan kita yang terpenuhi, khususnya kebutuhan emosional kita. Kita dapat
merasakan hangat, panas dari makanan, tetapi tetap tidak bahagia. Emosi dan
perasaan kita dapat kita ketahui, ketika kita merasakan tidak senang dan ketika sesuatu
hilang atau terpenuhi. Semakin baik kita dapat mengidentifikasi emsoi kita, akan lebih
mudah untuk menentukan apa yang kita butuhkan untuk bahagia.
The only real way to know that we are happy is when we feel happy. When we feel
happy, we feel content and fulfilled. This feeling comes from having our needs met,
particulary our emotional needs. We can be warm, dry, and full of food, but still unhappy.
Our emotions and our feelings let us know when we are unhappy and when something
is missing or needed. The better we can identify our emotions, the easier it will be to
determine what is needed to be happy.
Unity
Emosi kita mungkin merupakan sumber potensi terbesar dari kesatuan seluruh anggota
spesies manusia. Jelasnya, keragaman religi, budaya, dan politik tidak memiliki
kesatuan. Bahkan, faktnya mereka sering kali membuat tragis dan fatal emosi kita.
Darwin telah menulis ttg ekspresi manusia dan hewan, emosi tentang emphaty, kasihan,
kerja sama, dan memaafkan telkah secara potensial merupakan kesatuan kita sebagai
spesies.
Our emotions are perhaps the greatest potential source of uniting all members of the
human species. Clearly, our various religious, cultural and political beliefs have not
united us. Far too often, in fact, they have tragically and even fatally divided us.
Emotions, on the other hand, are universal. Charles Darwin wrote about this years ago
in one of his lesser-known books called "The Expression of Emotion In Man and Animal".
The emotions of empathy, compassion, cooperation, and forgiveness, for instance, all
have the potential to unite us as a species. It seem fair to say that, generally speaking:
Beliefs divide us. Emotions unite us.
CIRI-CIRI EMOSI
ABIN SYAMSUDDIN MAKMUN (2003) :
tiga variabel ciri emosi :
(1) rangsangan yg menimbulkan emosi (stimulus);
(2) perubahan–2 fisiologis yg terjadi pada individu
(misal, takut : berdiri bola romaku)
(3) pola sambutan.
2. Intentionality (kesengajaan)
emosi terjadi karena suatu kesengajaan.
Misal, marah bukan tiba-tiba, tanpa sebab.
Jadi, sebab mrpk objek kesengajaan dari emosi, sebagai hasil dari pengalaman
sebelumnya.
3. Subjectivity.
Mrpk perbuatan subjektif sebagai akibat dari sebuah pengalaman diri terhadap
objek eksternal.
Descrates
Desire / keinginan
Hate / benci
Wonder / kagum
Sorrow / kesedihan
Love / cinta
Joy / kegembiraan
Rage : khawatir
Identifikasi?
EMOSI DASAR
Daniel Goleman
Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi
diri, putus asa
Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut
sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang,
terhibur, bangga
Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,
rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih
Terkejut : terkesiap, terkejut
Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
malu : malu hati, kesal
GEJALA FISIK YG MENYERTAI EMOSI
Kenapa?
Ekman dan Friesen, ada yg namanya “display rules”, meliputi :
1. masking : orang dpt menyembunyikan /menutupi emosi yg dialaminya.
Misal : sedih tp tdk tampak sedih
2. modulation : seseorang dpt mengurangi gejala fisik, tp tdk dpt meredam
scr tuntas.
Misal : sedih menangis, ttp tdk terlalu kuat dan keras.
3. simulation : sebenarnya tdk mengalami emosi, tetapi seolah – olah
mengalami emosi dgn menampakkan gejala – gejala fisik.
Display rules
Dipengaruhi budaya, sekalipun sedih, ttp tdk pantas menangis di depan umum.
Fungsi
Pemerkuat tklk (pengalaman menyenangkan ingin lagi) & memperlemah /
penghukum tklk (pengalaman menyedihkan, nggak mau lagi).
emosi
jantungnya jiwa
memberi kekuatan hebat - pemberi energi pd aktivitas manusia
(pemberi semangat, kegairahan, kenikmatan, tenaga hidup)
Tapi juga bisa sebaliknya, tergantung batas kritisnya.
• pengaruh fisik.
- kekurangan zat besi / kalsium meningkatkan kecemasan,
mudah tersinggung, tdk stabil
• Pengaruh lingkungan.
- ketidiksesuaian
- frustrasi
• Pengaruh pikiran
- tdk rasional & obyektif
Pikiran : remming
EMOSI & PIKIRAN
MANUSIA
EMOSI INTELEKTUAL
(KECRD. EMOSIONAL) (KECERD. RASIONAL)
PEMBIMBING PEMBIMBING
TKLK YG TKLK yg
BIJAKSANA RASIONAL
MENGHAMBAT MENGHAMBAT
F. KEC. BELAJAR F..KEC.EMOSION
RASIONAL AL
CEPAT TAPI
Cepat dan
AKURAT
TDK Akurat
TAPI TDK
AKURAT/CERO (EFEKTIF &
BOH BIJAKSANA
EFISIEN)
MENGENDALIKAN EMOSI
• MARAH, KESAL, SEBAL, SEDIH, ATAU GEMBIRA : WAJAR
• PENGUNGKAPAN EMOSI ADA ATURANNYA, HARUS PROPORSIONAL
SESUAI KEADAAN, WAKTU, TEMPAT & DITERIMA (NORMATIF)
• SUPAYA BISA MENGEKSPRESIKAN EMOSI SECARA TEPAT, KITA
PERLU PENGENDALIAN EMOSI.
• PENGENDALIAN BUKAN UNTUK MENEKAN / MENGHILANGKAN,
TETAPI :
- BELAJAR MENGHADAPI SITUASI dgn SIKAP RASIONAL
- BELAJAR MENGENALI EMOSI
- BELAJAR MENGHINDARI DARI PENAFSIRAN yg BERLEBIHAN.
• PENAFSIRAN yg OBYEKTIF : NORMA LINGKUNGAN
Tujuan
HIDUP BAHAGIA, AMAN & WAJAR SESUAI ATURAN SOSIAL
Mengendalikan Emosi
PENGENDALIANNYA :
Wedge (1995) :
”PILIHALAH EMOSI ANDA
SEPERTI ANDA MEMILIH SEPATU”
monyet
TEORI AFEKTIF + KOGNITIF
Afekstif
Masalah akibat pengalaman bawah sadar yg tdk menyenangkan.
Mengatasi : ungkap dlm kesadaran
Kognitif
Masalah Pikiran yg irrasionil : RET (Albert Ellis)
Mengatasi : identifikasi ide-ide dgn logika ketat diperlihatkan &
diyakinkan betapa tdk rasionalnya ide-ide tsb dorong untuk berprilaku
dari sudut pandang barunya.
Hauck : 3 langkah
1. memperlihatkan adanya anggapan2 yg salah
2. ditata penalarannya, bukan perilakunya yg menjadi sebab tetapi cara
mereaksinya.
3. dinasehati agar lebih manis dan dpt bekerja sama
MACAM-MACAM EMOSI
Takut
Sebab : karena ditakut-takuti a/ naluriah
Bernilai negatif sekaligus positif
MAJOR THEORIES IN EMOTIONAL DISTURBANCE
(AFTER MORSE, SMITH, & ACKER, 1978)
PSYCHODYNAMIC THEORISTS
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
BEHAVIORAL THEORISTS
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
BIOPHYSICAL THEORISTS
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
SOCIOLOGICAL THEORISTS
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
ECOLOGICAL
THEORISTS
PERBEDAAN STRATEGI
NON EKOLOGIOKAL DGN EKOLOGIK