Disusun oleh :
Pemberdayaan paguyupan kakek nenek peduli ASI melalui pendampingan dan kerja sama
dengan metode STILETTO (Stimulasi, Pelatihan dan Talkshow) di desa Nglele sumobito
jombang.
B. LATAR BELAKANG :
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang diikat dalam hubungan darah, perkawinan, atau adopsi yang hidup
bersama, berinteraksi satu sama lain, dan memiliki peran sosial masing-masing yang
mempunyai tujuan menciptakan dan mempertahankan budaya serta meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota keluarga yang lain. Anggota keluarga
sangat besar pengaruhnya pada anggota keluarga yang lain. Salah satunya adalah nenek.
Hasil studi Agunbiade (2012) di Nigeria barat menyatakan bahwa nenek atau ibu mertua
merupakan seseorang yang berperan dalam produksi kesehatan anak yaitu budaya
menyusui. Namun tidak semua nenek memahami serta dapat memberikan contoh
pemberian ASI yang benar. Sehingga, dikhawatirkan dapat menyebabkan kegagalan ibu
dalam pemberian ASI pada bayinya.
Cakupan ASI ekslusif di wilayah kabupaten jombang selama 5 tahun ini mulai
dari 2010-2015 memiliki trend naik dari 53,45% di tahun 2010 menjadi 83,30% pada
tahun 2015. Sedangkan capaian ASI ekskusif tahun 2016 mengalami penurunan dari
tahun 2015 sebesar 1,24% yaitu dari 83,30% menjadi 81,66%.
Cakupan ASI eksklusif pada tahun 2015 tertinggi di puskesmas cukir (100%),
kemudian blimbing gudo (98,71%), jabon (97,98%), dan jogoloyo (82,0%)
Cakupan ASI memerlukan dukungan ayah, keluarga dan kerabat seperti nenek dan
kakek yang merupakan anggota keluarga yang paling dekat dengan ibu. Pentingnya
kompetensi nenek dalam pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya. YUKENSI (paguyuban
kakek nenek ASI) adalah suatu perkumpulan atau paguyuban yang memiliki anggota
terdiri dari kakek dan nenek yang bertugas dalam kelompok pendukung ASI. Pada
tanggal 27 November 2017, Kecamatan sumobito berhasil membentuk YUKENSI
(Paguyuban Kakek Nenek ASI) di Desa Talun kidul yang merupakan bentukan keempat
YUKENSI di kabupaten jombang setelah Desa sumberagung kecamatan Megaluh, Desa
Mentaos Kecamatan Gudo, dan Desa Jantigangong kecamatan Perak. Kegiatan tersebut
dilaksankan di Posyandu lansia dengan beberapa pembekalan dan pemberian materi oleh
tim tenaga kesehatan mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan
berlanjut pemberian ASI sampai dengan 2 Tahun lamanya. YUKENSI adalah paguyuban
kakek nenek ASI, merupakan sekelompok kakek nenek yang berkumpul dalam suatu
wadah yang peduli kepada ibu-ibu yang sedang menyusui. Kegiatan YUKENSI dapat
dilakukan bersamaan dengan kegiatan POSYANDU lansia dimana kakek nenek dapat
mempengaruhi anak atau ibu yang sedang menyusui bayinya selama 6 bulan dengan ASI
eksklusif dan sampai memberikan ASI usia 2 tahun. Kegiatan ini merupakan salah satu
kegiatan inovasi dari dinas kesehatan kabupaten Jombang untuk meningkatkan cakupan
ASI eksklusif.
YUKENSI di Kabupaten Jombang diharapkan dapat membantu cakupan ASI
eksklusif meningkat, belum semua desa. Data desa di PKM jogoloyo yang sudah di bantu
YUKENSI.
Di dalam budaya jawa bahwa nenek atau ibu dari seorang wanita sangat
berpengaruh pada wanita tersebut dalam melakukan pengasuhan pada bayinya. Seorang
nenek yakin dan berpengaruh besar terhadap anaknya (ibu) dalam hal masa menyusui.
Seorang nenek akan mendorong anaknya (ibu) melakukan hal sama saat seorang nenek
merawat anaknya yang terdahulu misalnya memberikan makanan tambahan selain ASI
seperti pisang, bubur, bahkan susu formula sebelum usia 3 bulan. Alasannya karena
produksi ASI ibu yang sedikit, tradisi turun temurun, bayi terlihat rewel setelah di susui
sehingga nenek beranggapan bahwa bayi masih lapar, bahkan nenek takut bila tidak
diberikan sekarang maka nanti bayi setelah menginjak usia 1 tahun tidak mau lepas dan
tidak mau makan makanan selain ASI, anak akan sulit makan. Tentang perawatan
payudara nenek merasa hal tersebut tidak di perlukan karena pada saat itu masih banyak
wanita tidak bekerja di luar rumah hanya merawat anaknya sendiri.
Penyebab stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita.
Intervensi yang saling menentukan untuk dapat mengurangi pervalensi stunting oleh
karenanya perlu dilakukan pada 1.000 Hari pertama kehidupan (HPK) dari anak balita.
Secara lebih detail, beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan
sebagai berikut.
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah keterlibatan Kakek Nenek pada pencapaian ASI Eksklusif?
2. Upaya apakah yang dilakukan untuk pencapaian pemberian ASI Eksklusif?
3. Bagaimanakah metode yang efektif untuk pemberdayaan. Kakek Nenek untuk
pemberian ASI?
D. Tujuan
1. Pembentukan paguyupan Kakek Nenek peduli ASI (YUKENSI)
2. Mengaktifkan kader posyandu lansia dalam paguyupan Kakek Nenek ASI
3. Memberikan pelatihan dengan metode STILETTO (Stimulasi, Pelatihan dan
Talkshow), sehingga dapat mendorong keaktifan kader posyandu lansia pada
Kakek Nenek ASI
E. Indicator
1. Terbentuknya paguyuban Kakek Nenek peduli ASI, sehingga dapat meningkatkan
cakupan ASI Eksklusif
2. Diharapkan adanya peningkatan kader posyandu lansia dengan mengaktifkan
kader posyandu lansia pada kelompok kakek nenek peduli ASI Eksklusif dalam
kaitannya mengidentifikasi masalah ketidak aktifan kader, mencari alternatif
pemecahan masalah, dan melaksanakan pemecahan masalah akibat tidak aktifnya
kader posyandu lansia pada kelompok kakek nenek peduli ASI Eksklusif
3. Terjalinnya kemitraan dengan berbagai pihak (Puskesmas, Kepala Desa, dan Tim
penggerak PKK) untuk menyelesaikan masalah pencapaian cakupan ASI
Eksklusif
F. Luaran
1. Meningkatkan angka cakupan ASI Eksklusif
2. Menigkatkan angka cakupan pemberian ASI sampai 0-6 bulan
3. Peningkatan kemampuan kader posyandu lansia dalam memberikan pendidikan
ASI Eksklusif dan pemberian ASI sampai 0-6 bulan
4. Pendampingan kerjasama dengan berbagai pihak yang lebih luas untuk
peningkatan cakupan ASI Eksklusif dan pemberian ASI sampai 0-6 bulan
G. Kegunaan
1. Meningkatkan peran serta kakek nenek dalam pencapaian ASI Eksklusif dan
pemberian ASI sampai 0-6 bulan
2. Memberi dukungan dalam mengaktifkan kader posyandu lansia guna
meningkatkan pemberian ASI Eksklusif dan pemberian ASI sampai 0-6 bulan
7 Modul dan buku lembar balik 1. Penyusunan dan membuat buku Rp.2.500.000
modul untuk pembelajaran
pelatihan pada kader posyandu
lansia berdasarkan dari FGD
(1 modul).
2. Membuat buku lembar balik Rp.4.000.000
untuk kader posyandu dalam
pelatihan YUKENSI (4 lembar
balik).
14 Total Rp.47.800.000
Sumber dana:
1. PHBD Rp.45.000.000
3. Bantuan transparan
Rp.47.800.000
J. Jadawal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus sept
1. Penyusunan proposal
2. Survey lapangan di
PKM Jogoloyo dan
desa nglele kecamatan
Jogoloyo kabupaten
Jombang
3. Kerjasama dengan
pihak mitra (DINKES,
PKM, desa, PKK)
4. Sosialisasi program
kerja
7. Rekrutmen peserta
pelatihan sebagai kader
YUKENSI
9. Evaluasi pelatihan
12. Talkshow