Anda di halaman 1dari 4

CONTOH KASUS SEMU BAYI DAN BALITA SAKIT

SESUAI MTBS DAN MTBM

Dosen Pengampu:

Rahajeng Siti Nur Rahmawati, M.Keb

Disusun Oleh :

Inggrit Mahening Dirgantari (P17321203033)

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

TAHUN 2022
NO KASUS JAWABAN
1 Febrio umur 25 bulan, berat badan a) An. Febrio usia 25 bulan dengan masalah DIARE
10 kg PB 70 cm. Dia dibawa ibunya DEHIDRASI RINGAN/SEDANG.
untuk diperiksakan karena ibunya b) Untuk rencana tindakan beri cairan, tablet zinc, dan makanan
mengatakan anaknya sangat rewel sesuai Rencana Terapi B.
dan mudah marah. Bidan  Berikan oralit selama periode 3 jam dengan jumlah oralit
menanyakan apakah anaknya diare? yang diperlukan sebesar 750 ml.
Lalu ibunya menjawab IYA. Saat Tunjukkan kepada ibu cara pemberiannya
ditanyakan didapatkan hasil diare 1. Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari
sudah 3 hari yang lalu. cangkir/mangkuk/gelas
Saat dilakukan pemeriksaan 2. Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan
oleh bidan, didapatkan hasil lagi lebih lambat
pemerikaan 3. Lanjutkan ASI selama anak mau
- Keadaan umum anak : 4. Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit
mudah marah dan rewel dan berikan air masak atau ASI
- Matanya cekung  Berikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
- Anak haus minum dengan walaupaun diare sudah berhenti.
lahap Dengan dosis pemberian 1 tablet/ hari
- Turgor kembali >2 detik Cara pemberiannya :
a) Sebutkan klasifikasi Febrio. 1. Larutkan tableyt dengan sedikit air atau asi dalam
sendok teh (tablet akan larut ± 30 detik), segera
b) Bagaimana tindakan dan
berikan kepada anak.
pengobatan? 2. Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah
pemberian tablet zinc, ulangi pemberian dengan cara
c) Dokumentasikan dalam format
memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa
MTBM/MTBS yang telah kali hingga satu dosis penuh
3. Ingatkan ibu untuk memberikan tablet zinc setiap hari
disediakan!(upload jawaban
selama 10 hari penuh meskipun diare sudah berhenti.
excel saudara) 4. Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan
cairan infus, tetap berikan tablet zinc segera setelah
anak bisa minum atau makan.
 Setelah 3 jam
1. Lakukan penilaian keadaan anak
2. Rencana terapi
3. Pemberian makan:
 Berikan makanan keluarga yang bervariasi. Terdiri
dari makanan pokok, hewani, kacang-kacangan,
buah-buahan/sayur
 Berikan setidaknya 1 mangkuk setiap kali makan
(1 mangkuk = 250 ml)
 Berikan 3-4 kali setiap hari
 Berikan 1-2 kali makanan selingab antara waktu
makan anak
 Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila tidak
ada perbaikan 2 hari.
 Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan segera bila:
 Tinja bercampur dengan darah
 Balita malas minum
 Dan didapatkan tanda bahaya
2 Dinda umur 7 hari di bawa ibunya a) An. Dinda usia 7 hari dengan IKTERUS
untuk diperiksakan pertama kali dan b) Rencana tindakan dan pengobatan
ibunya mengatakan kondisi bayinya  Lakukan asuhan dasar bayi muda
yang berawarna kuning pada are Lakukan komunikasi dan pastikan ibu melakukan tindakan
kulit. berikut ini pada waktu dirumah atau saat memeriksakab
Setelah dikaji bayi timbul warna bayinya.
kuning sejak umur 7 hari. Saat 1. Mencegah infeksi
dilakukan pemeriksan ikterus (1) Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
berwarna kuning dan kulit berwarna (2) Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air
kuning tidak sampai telapak tangan matang, kemudian keringkan dengan kain yang
dan kaki. bersih dan kering. INGATKAN ibu supaya
Ibu mengatakan bahwa saat itu menjaga tali pusat selalu bersih dan kering
bayinya lupa untuk disusui (3) Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya
a) Sebutkan klasifikasi Dinda. setelah suhu stabil. Gunakan sabun dan air hangat,
bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati
b) Bagaimana tindakan dan
(4) Hindarkan bayi kontak dengan orang sakit, karena
pengobatan? sangat rentan tertular penyakit
(5) Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena
c) Dokumentasikan dalam format
mengandung zat
MTBM/MTBS yang telah kekebalan tubuh
(6) Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin dan
disediakan!(upload jawaban
hanya ASI saja
excel saudara) sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri
ASI perah dengan
menggunakan cangkir/sendok. Hindari pemakaian
botol dan dot karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya infeksi saluran cerna
2. Memberi asi saja sesering mungkin
(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
(2) Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin
minimal 8 x sehari, siang ataupun malam
(3) Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara
bergantian
(4) Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong
sebelum pindah ke
payudara lainnya
(5) Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu untuk
membangunkannya
dan langsung disusui
(6) Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
mungkin dan tidur bersama ibu
(7) Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk
membaca kembali hal-hal tentang pemberian ASI di
Buku KIA
(8) Minta ibu untuk menanyakan hal-hal yang kurang
dipahami
3. Menjaga bayi muda tetap hangat
(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
(2) Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya
dan ganti pakaian/kainnya dengan yang bersih dan
kering
(3) Baringkan bayi di tempat yang hangat dan jauh dari
jendela atau pintu yang terbuka. Beri alas kain yang
bersih dan kering di tempat pemeriksaan bayi,
termasuk timbangan bayi
(4) Mandikan bayi cukup 1 kali sehari
(5) Selesai memandikan, segera keringkan tubuh bayi.
Kenakan pakaian yang bersih dan kering, topi, kaus
tangan, kaus kaki, dan selimut jika perlu
(6) Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
mungkin dan bayi tidur bersama ibu
(7) Pada BBLR atau suhu < 36,5˚ C, hangatkan bayi
dengan METODE KANGURU atau dengan lampu
60 watt berjarak minimal 60 cm dari bayi
4. Imunisasi
(1) Segera beri imunisasi Hepatitis B 0 sebelum bayi
berumur 24 jam dengan didahului suntikan Vitamin
K1 minimal 30 menit sebelumnya. Apabila
didapatkan bayi berumur < 7 hari dan belum
mendapatkan imunisasi Hepatitis B 0, maka
imunisasi Hepatitis B 0 dapat diberikan segera
(2) Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif,
diberikan sesegera mungkin imunisasi Hepatitis B
dan HBIg pada sisi yang berbeda < 24 jam
(3) Bayi yang lahir dari fasyankes, imunisasi BCG dan
OPV 0 diberikan sebelum pulang. Bagi bayi baru
lahir yang terpajan HIV, pada saat lahir berikan
imunisasi Hepatitis B 0 dan OPV 0, sedangkan untuk
imunasis BCG dapat diberikan jika bayi sudah
dilakukan pemeriksaan virology pada usia 6 minggu
dengan hasil negatif. Jika tidak memungkinkan
dilakukan pemeriksaan virologi dalam waktu cepat,
BCG dapat diberikan selama bayi dalam kondisi
sehat
(4) Pemberian BCG optimal diberikan sampai umur 1
bulan, dapat diberikan sampai umur < 1 tahun tanpa
perlu melakukan tes mantoux dengan syarat tidak
ada kontak dengan sumber infeksi TB
(5) Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali
imunisasi Hepatitis B 0 dapat diberikan sebelum bayi
berumur 1 tahun
(6) Tunda pemberian imunisasi pada bayi muda yang
mempunyai klasifikasi merah
 Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering
 Jika memungkinkan rujuk untuk mengetahui kadar bilirubin
bayi
 Nasihati untuk pemerikssan bilirubin
 Anjurkan ibu kunjungan ulanhg 1 hari

Anda mungkin juga menyukai