DINAS KESEHATAN
Email : pusk.telukpandan@yahoo.co.id
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
g. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Kesehatan
Lanjut Usia Tahun 2016-1019
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
2. Gambaran Umum
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi seorang
yang lemah dan renta yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan system
fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Keberadaan lansia
sering kali dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitar serta
dianggap sebagai individu yang tidak mandiri. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya
anggapan bahwa menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia.
Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan
dengan orang-orang yang ada disekitarnya.
Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang terus menerus digalakkan
untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia, dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan
masyarakat sekitarnya, hal ini merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat
kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada peningkatan usia harapan hidup, di
Indonesia Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di dunia saat ini mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 menyebutkan bahwa populasi lansia di Indonesia
meningkat menjadi 21,75 juta jiwa atau 8,43% dari jumlah penduduk (Susenas, 2015). Berdasarkan
proyeksidari BPS tahun 2010, diperkirakan pada tahun 2020 penduduk lansia akan mencapai 27.09
juta (9,99%) dan tahun 2035 sebesar 48,2 juta (15,77%).Masalah kesehatan terbanyak yang dialami
lansia adalah penyakit tidak menular diantaranya hipertensi, masalah gigi dan mulut, penyakit sendi,
diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan kanker. Disamping itu lansia juga
mempunyai permasalahan gizi, gangguan mental emosional dan gangguan fungsional yang
ditunjukkan dengan disabilitas. Dilaporkan terdapat 3.7% lansia dengan tingkat ketergantungan
sedang, berat dan total, dimana sasaran ini membutuhkan perawatan jangka panjang.
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial yang disebut juga sebagai UKM Esensial yang wajib atau
harus dilaksanakan oleh Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM (StandarPelayanan Minimal)
Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, yang juga merupakan sasaran prioritas RPJMN. Oleh karena itu
kebutuhan pembiayaan terkait kegiatan-kegiatan tersebut sangat diperlukan dalam mendukung
Program Kesehatan Lanjut Usia di Kabupaten Kutai Timur.
B. Penerima Manfaat
Penerima Manfaat dari pengelolaan pelayanan kesehatan pada usia lanjut adalah masyarakat desa
Danau Redan,Suka Damai,Suka Rahmat,Martadinata,Teluk Pandan dan Kandolo.
a. MetodePelaksanaan
1. Edukasi Lansia dan lansia resiko timggi oleh tenaga Kesehatan Puskesmas
Kegiatan akan dilaksanakan selama satu tahun dari Triwulan I s.d Triwulan IV
Pelaksaan Kunjungan
2 RUmah Deteksi Dini bagi
Lansia Resti( Homecare ).
3 Pelaksanaan Posyandu
Lansia
D. Biaya Yang Dibutuhkan
1. Edukasi Lansia dan lansia resiko timggi oleh tenaga Kesehatan Puskesmas
Snack Kegiatan( Rp 0 )
Mengetahui,
Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala BLUD Puskesmas Teluk Pandan