Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

DINAS KESEHATAN

BLUD UPT PUSKESMAS TELUK PANDAN


Jl.Poros Bontang-Sangatta Km18 Gg.Melati Kecamatan.Teluk Pandan Kode Pos 75682

Email : pusk.telukpandan@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN
PADA USIA LANJUT

Program : Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat


Kegiatan : Layanan Kesehatan Untuk UKM,UKP,Rujukan Tingkat Daerah Kab/Kota
Sub Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Pada UsiaLanjut
Capaian Program : Terselenggaranya Upaya Kesehatan Perorangan Dan Kesehatan Masyarakat
Volume Capaian Prog. : 100%
Hasil Kegiatan : Tersedianya Layanan Kesehatan Untuk UKM dan UKP Rujukan Di Kutim
Volume Capaian Keg. : 100%
Keluaran Sub Keg. : Jumlah Penduduk Usia Lanjut Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
Volume Cap. Sub Keg. : 100%
Lokasi Keg. : Kec.Teluk Pandan Kab. Kutai Timur.

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum

a. Undang - Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejateraan lanjut usia

b. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan


Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia

c. Undang - Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

d. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

e. Undang – Undang RI Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the


Rights of persons with Disabilitas (Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas)

f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan


Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat

g. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Kesehatan
Lanjut Usia Tahun 2016-1019

h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan

2. Gambaran Umum

Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi seorang
yang lemah dan renta yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan system
fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Keberadaan lansia
sering kali dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitar serta
dianggap sebagai individu yang tidak mandiri. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya
anggapan bahwa menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia.
Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan
dengan orang-orang yang ada disekitarnya.
Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang terus menerus digalakkan
untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia, dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan
masyarakat sekitarnya, hal ini merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat
kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada peningkatan usia harapan hidup, di
Indonesia Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di dunia saat ini mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 menyebutkan bahwa populasi lansia di Indonesia
meningkat menjadi 21,75 juta jiwa atau 8,43% dari jumlah penduduk (Susenas, 2015). Berdasarkan
proyeksidari BPS tahun 2010, diperkirakan pada tahun 2020 penduduk lansia akan mencapai 27.09
juta (9,99%) dan tahun 2035 sebesar 48,2 juta (15,77%).Masalah kesehatan terbanyak yang dialami
lansia adalah penyakit tidak menular diantaranya hipertensi, masalah gigi dan mulut, penyakit sendi,
diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan kanker. Disamping itu lansia juga
mempunyai permasalahan gizi, gangguan mental emosional dan gangguan fungsional yang
ditunjukkan dengan disabilitas. Dilaporkan terdapat 3.7% lansia dengan tingkat ketergantungan
sedang, berat dan total, dimana sasaran ini membutuhkan perawatan jangka panjang.

Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial yang disebut juga sebagai UKM Esensial yang wajib atau
harus dilaksanakan oleh Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM (StandarPelayanan Minimal)
Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, yang juga merupakan sasaran prioritas RPJMN. Oleh karena itu
kebutuhan pembiayaan terkait kegiatan-kegiatan tersebut sangat diperlukan dalam mendukung
Program Kesehatan Lanjut Usia di Kabupaten Kutai Timur.

B. Penerima Manfaat

Penerima Manfaat dari pengelolaan pelayanan kesehatan pada usia lanjut adalah masyarakat desa
Danau Redan,Suka Damai,Suka Rahmat,Martadinata,Teluk Pandan dan Kandolo.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

a. MetodePelaksanaan

1. Edukasi Lansia dan lansia resiko timggi oleh tenaga Kesehatan Puskesmas

2. Pelaksanaan Kunjungan Rumah Deteksi Dini Bagi Lansia Resti (homecare).

3. Pelaksanaan Posyandu Lansia

4. Pelaksanaan Edukasi Lansia( Edukasi Gizi dll) dan Senam Lansia

b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan akan dilaksanakan selama satu tahun dari Triwulan I s.d Triwulan IV

Kurun Waktu Pencapaian Keseluruhan pelaksanaan


Pelaksanaan (bulan ke)
No Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Edukasi Lansia dan


1 Resiko Tinggi oleh
Tenaga Kesehatan

Pelaksaan Kunjungan
2 RUmah Deteksi Dini bagi
Lansia Resti( Homecare ).

3 Pelaksanaan Posyandu
Lansia
D. Biaya Yang Dibutuhkan

1. Edukasi Lansia dan lansia resiko timggi oleh tenaga Kesehatan Puskesmas

 Snack Kegiatan( Rp 0 )

2. Pelaksanaan Kunjungan Rumah Deteksi Dini Bagi Lansia Resti (homecare).

 Belanja Perjalanan Dinas Biasa,Biaya Transportasi dalam Wilayah Kutai Timur-bantuan


Survey Speseifikasi : Kec.Teluk Pandan ( Rp.7.488.000 ).

3. Pelaksanaan Posyandu Lansia

 Belanja Perjalanan Dinas Biasa,Biaya Transportasi dalam Wilayah Kutai Timur-bantuan


Survey Spesifikasi : Kec.Teluk Pandan ( 22.464.000 )

4. Pelaksanaan Edukasi Lansia( Edukasi Gizi dll)

 Biaya Transportas idalam Wilayah Kutai Timur-Bantuan survey Spesifikasi :Kec.Teluk


Pandan ( Rp.0 )

Mengetahui,
Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala BLUD Puskesmas Teluk Pandan

Drg.Try Yanti Adha


Netty Juniarti Sitohang,Amd.Kep
NIP. 19751217 200903 2 005 NIP:19810613 201503 2 003

Anda mungkin juga menyukai