FILOSOFIS YURIDIS
Bentuk perlindungan pemeritah dalam
memenuhi hak setiap WN terhadap pelayanan
yang diberikan fasilitas kesehatan secara layak
PMK 46 : Akreditasi FKTP
(UUD 45, ps 28 dan 34) Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar
Akreditasi
GAP
→ Leadership AKREDITASI
→ Commitmen Permenkes 46/2015
→ KERJASAMA
Tim
GAP
SEBENARNYA /
RIIL
AKREDITASI FKTP/ PUSKESMAS
MEMASTIKAN TERWUJUDNY
MEMPERBAIKI MEMASTIKAN - KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN TERJAMIN
MEMASTIKAN A
TATA KELOLA PELAYANAN TERJADINYA
INSTITUSI & TELAH SESUAI
- KESELAMATAN
MASYARAKAT, PASIEN,
PERBAIKAN KINERJA BUDAYA MUTU
DAN MUTU SECARA
PELAYANAN STANDAR TENAGA KESEHATAN &
PENGUNJUNG
BERKESINAMBUNGAN DI
KESEHATAN TERJAMIN
FASYANKES
KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP
UUD 45 : Bentuk perlindungan pemeritah dalam memenuhi hak setiap WN terhadap pelayanan
yang diberikan fasilitas kesehatan secara layak
(UUD 45, ps 28 dan 34)
Permenkes 46 Tahun 2015 Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen
tentang Akreditasi FKTP penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah
memenuhi standar Akreditasi
Total coverage
11
PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Mendukung peningkatan
AKSES dan MUTU Pelayanan
kesehatan pada masyarakat
2
Mendukung pencapaian
Indikator Kesehatan
3
5
STRATEGI PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
1 Peningkatan Akses
2 Peningkatan Mutu
3 Regionalisasi Rujukan
7
STRATEGI PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
AKREDITASI FKTP
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
14
Akreditasi Puskesmas dan FKTP lain merupakan upaya peningkatan mutu dan
kinerja pelayanan yang dilakukan melalui membangun sistem manajemen mutu,
penyelenggaraan Upaya Kesehatan, dan sistem pelayanan klinis
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu, sistem pelayanan,
perlu disusun pengaturan-pengaturan ( regulasi ) internal yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas
Regulasi internal tersebut berupa Kebijakan, Pedoman, Standar Prosedur
Operasional (SPO) dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan
dan pedoman-pedoman eksternal yang berlaku
DOKUMEN INTERNAL
Adalah semua dokumen/regulasi internal yang harus disiapkan, yang
merupakan persyaratan yang diminta oleh standar akreditasi.
Dibedakan :
1. Dokumen yang merupakan REGULASI
2. Dokumen NON REGULASI
3. Rekaman : dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
DOKUMEN INTERNAL
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama perlu menyiapkan rekam implementasi :
• Bukti tertulis kegiatan yang dilaksanakan, seperti notulen rapat, tanda terima,
presensi, bukti sosialisasi kegiatan, instrumen survei, hasil survei
• Dokumen-dokumen pendukung lain, seperti foto copy ijazah, sertifikat pelatihan,
sertifikat kalibrasi, dan sebagainya.
DOKUMEN EKSTERNAL
Peraturan perundangan dan pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi Puskesmas dalam
menyelenggarakan manajemen Puskesmas, upaya kesehatan masyarakat, dan upaya
kesehatan perorangan
Dokumen-dokumen tersebut sebaiknya ada di Puskesmas/Klinik, dan merupakan
dokumen eksternal yang dikendalikan,
Dokumen eksternal tersebut tidak merupakan persyaratan dalam penilaian
akreditasi
DOKUMEN AKREDITASI :
1. REGULATORY DOCUMENT :
1. SK . Adalah Regulatory doc. dg kedudukan tertinggi, Kalau untuk pelaksanaannya perlu
petunjuk dibuat Pedoman.
2. PEDOMAN. Kalau untuk pelaksanaannya perlu petunjuk rinci per kegiatan, dibuatlah SOP.
3. SOP/SPO
4. KAK (= RENCANA)
2. NON REGULATORY DOCUMENT (terkait dengan jaga mutu, tapi tidak bersifat mengatur) :
1. SIP, STR, SIPA, SIPB dll
2. PERIJINAN FKTP, PERIJINAN ALAT
3. STTPL, SERTIFIKAT dll
3. BUKTI / REKAM IMPLEMENTASI :
1. NOTULEN, BUKU REGISTER, BUKU KERJA
2. SURAT
AUDIO VISUAL
Kebijakan
(Rencana)
Pedoman/Panduan
Program
(KAK)
Kegiatan SOP
Implementasi
Dokumen
Rekam implementasi
HIRARKI
SK
DOKUMEN
PEDOMAN
KAK
(RENCANA)
SOP
PELAKSANAAN/
IMPLEMENTASI
1. KEBIJAKAN :
Adalah penetapan pimpinan pada tataran strategis, dan bersifat garis besar.
Untuk penerapannya perlu disusun Pedoman / Panduan dan Prosedur
Kejelasan langkah-langkah untuk melaksanakan kebijakan (Peraturan).
Ditetapkan dengan Peraturan. Dapat dituangkan dalam Pasal-pasal atau sebagai
lampiran dari Surat Keputusan tersebut.
2. PEDOMAN & PANDUAN.
Pedoman adalah :
ketentuan dasar yg memberi arah bagaimana sesuatu harus
dilakukan
Dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan.
Mengatur beberapa hal
Panduan :
Petunjuk dalam melakukan kegiatan
Hanya meliputi satu kegiatan
3. PROSEDUR.
SOP (Standar Operating Procedure)
Adalah langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses
kerja rutin tertentu
Agar proses kerja rutin terlaksana dengan effisien, efektif, konsisten,
seragam dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
melalui pemenuhan standar yang berlaku.
DOKUMEN AKREDITASI FKTP
PRINSIP DOKUMEN AKREDITASI:
TULIS YANG DIKERJAKAN, MENGATUR
KERJAKAN YANG DITULIS,BISA
DIBUKTIKAN SERTA DAPAT 1. Kebijakan
DITELUSURI DENGAN BUKTINYA 2. Rencana Lima Tahunan
DOKUMEN adalah Puskesmas
surat yang tertulis 3. Pedoman/manual mutu
atau tercetak yang 4. Pedoman/panduan teknis
dapat dipakai DOKUMEN yang terkait dengan
sebagai bukti INTERNAL manajemen
keterangan 5. SOP
6. PTP (RUK dan RPK)
Peraturan perundang- 7. Kerangka Acuan Kegiatan
undangan yang dibuat oleh
kemenkes, dinkes, dan
organisasi profesi DOKUMEN BUKTI KEGIATAN
EKSTERNAL
Acuan FKTP dalam Rekam implementasi, dokumen
menyelenggarakan manajemen pendukung lain seperti: sertifikat
dan upaya kesehatan pelatihan, kalibrasi, dll
DOKUMEN YANG MENGATUR
o Kebijakan. Pedoman/panduan
merupakan kelompok dokumen
yang mengatur, sebagai acuan
KEBIJAKAN untuk melaksanakan kegiatan
PIMPINAN o Kebijakan pimpinan FKTP
PEDOMAN FKTP merupakan regulasi tertinggi di
/PANDUAN FKTP
o Pedoman/panduan harus
STANDAR mengacu pada kebijakan yang
OPERASIONAL sudah dikeluarkan oleh FKTP
PROSEDUR o Penyusunan SOP harus
mengacu kepada kebijakan dan
pedoman/panduan
KEBIJAKAN PIMPINAN FKTP
Keputusan Pimpinan FKTP, merupakan
Keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan
Dalam bentuk Puskesmas/Klinik/Dokter atau Dokter gigi
Penetapan/keputusan/Beschiking praktik mandiri untuk menjalankan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, yaitu
UU, PP. Perpres, PMK, atau KMK yang
bersifat menetapkan dan mengikat secara
individual atau dalam lingkup terbatas.
Tujuan penyusunan SOP : Agar berbagai SOP disusun oleh tenaga FKTP
proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, yang melakukan pekerjaan
efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam tersebut atau oleh unit kerja
rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku tersebut
39
SASARAN AKREDITASI FKTP
KOMPONEN PENILAIAN
ADIMINISTRASI
MANAJEMEN
PUSKESM
AS UKM
LAYANAN KLINIS
ADIMINISTRASI
MANAJEMEN
KLINIK
LAYANAN KLINIS
ADIMINISTRASI
MANAJEMEN
DPM
LAYANAN KLINIS
STANDAR ADMIN &
MANAJEMEN PUSKESMAS
STANDAR UPAYA
STANDAR PUSKESMAS
AKREDITASI
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS
41
KATEGORI KELULUSAN AKREDITASI
FKTP
HAL PUSKESMAS KLINIK DPM
Kategori • Terakreditasi Dasar • Terakreditasi •Terakreditasi
Tingkat • Terakreditasi • Tidak Terakreditasi •Tidak terakreditasi
kelulusan Madya
• Terakreditasi
Utama
• Terakreditasi
Paripurna
Jumlah 774 elemen 503 elemen 207 elemen
Elemen penilaian (EP) penilaian penilaian
Penilaian
42
Langkah persiapan puskesmas untuk
akreditasi
1. Meminta pendampingan dari Kabupaten
2. Lokakarya (1 hari)
3. Pelatihan pemahaman standar dan instrument akreditasi dan
persiapan self assessment (2 hari)
4. Self assessment (1 hari)
5. Penyusunan dokumen yang dipersyaratkan (perkiraan 3-4 bulan)
6. Implementasi (perkiraan 3-4 bulan)
7. Penilaian pra survei akreditasi (2 hari)
8. Pengajuan permohonan untuk disurvei
Tahapan Akreditasi Puskesmas
1. Lokakarya
2. Workshop
3. Self Assesment
4. Penyusunan Dokumen
5. Implementasi
6. Penilaian Pra-Survey
1. Lokakarya
Dalam tahapan lokakarya yang di bahas dan di diskusikan adalah Gambaran umum tentang akreditasi
puskesmas.
1. Manfaat yang di dapat puskesmas.
2. Apa saja peran puskesmas dan stakeholder lainnya.
3. Pemahaman tentang kebijakan akreditasi puskesmas.
4. Kerangka konsep akrediatasi.
5. Membangun komitmen pimpinan dan seluruh staf puskesmas.
6. Pembentukan panitia dan pokja yang akan membantu akreditasi puskesmas ( pokja ADMEN, pokja UKM,
pokja UKP serta tim auditor ).
7. Penandatanganan kesepakatan bersama sebagai bentuk komitmen bersama. Seluruh peserta yang hadir
menandatangani lembar kesepahaman tanpa terkecuali.
8. Lama pelaksanaan lokakarya ini adalah 1 ( satu ) hari. Yang di undang dalam kegiatan ini adalah lintas sektor,
Camat, Lurah, Kepala desa, LSM, BPD, organisasi masyarakat, seluruh staf puskesmas serta tokoh masyarakat
…Lokakarya
• Pemilihan anggota tim Mutu akreditasi Puskesmas.
• Menyusun struktur organisasi tim mutu. Baik itu pemilihan
ketua tim mutu beserta perangkatnya.
• Pemilihan ketua pokja dan penanggung jawab masing masing
bab ( terdiri dari 9 bab ) serta tim auditor.
• Selanjutnya ditentukan dan di sepakati jadwal kegiatan
selanjutnya
2. Workshop
• Tim pendamping akreditasi puskesmas memandu dalam
memahami standar dan instrumen penilaian (Di dalam elemen
penilaian terdapat 42 standar, 168 kriteria dan 776 elemen
penilaian ( EP ) )
• tidak semuanya di bahas di dalam workshop ini tetapi tim
pendamping cukup membahas beberapa EP lalu memberikan
teknik dan trik dalam menyelesaikan setiap EP yang ada.
…Workshop
• Peserta : seluruh staf puskeskas dan tim yang sudah di bentuk
pada saat lokakarya.
• Waktu pelaksanaan : 2 hari. Disampaikan juga materi tentang
tatalaksana Self Assesment, audit internal dan pasien safety
dan K3.
…Workshop
Tindaklanjut :
• Pembagian tim untuk Self Assesment. Tim untuk pelaksanaan self
assesment ini berlaku silang. Misalnya tim UKM melakukan
assesment ke tim UKP begitu juga sebaliknya. Tidak boleh timnya
melakukan SA untuk timnya sendiri.
• Persiapan Self Assesment.
• Tim masing-masing pokja di berikan tugas ( pada hari pertama ).
Tugas nya berupa menyelesaikan EP yang ada dengan membuat
tabel apa yang dikerjakan dan dokumen apa yang harus disiapkan.
3. Self Asessment
• Pengertian self asessment adalah menilai diri sendiri.
• Dalam hal ini puskesmas menilai dirinya sendiri berdasarkan
elemen penilaian yang ada. Setiap elemen penilaian diberikan
skor sesuai dengan kondisi yang ada.
… Self Asessment
fungsi atau manfaat dilakukannya Self Assesment di puskesmas akreditasi adalah
1. Menganalisis kondisi awal Puskesmas. Melihat kondisi atau memotret kondisi awal puskesmas
berdasarkan instrumen akreditasi. Berapa skor real yang di dapat puskesmas. Kuncinya adalah
berikan nilai serendah rendahnya agar mendapat rekomendasi dan perbaikan.
2. Menemukan fakta-fakta & rekomendasi untuk perbaikan terkait kelengkapan persyaratan
akreditasi. Selanjutnya diberikan rekomendasi perbaikan atau kelengkapan dalam setiap
elemen penilaian yang bernilai 0 ( nol ) dan 5 ( lima ).
3. Setelah mendapat rekomendasi perbaikan hendaknya di lakukan pembahasan setiap pokja
yang ada dipimpin oleh ketua tim mutu.
4. Kemudian mapping dokumen yang belum ada/belum tersedia agar dilengkapi.
5. Penyusunan rencana aksi Misalnya ada rapat per pokja atau rapat internal tim mutu.
4. Penyusunan Dokumen
Tim pendamping akreditasi dapat menyampaikan panduan atau
cara dalam
1. pembuatan Surat Keputusan ( SK ),
2. standar operasional prosedur ( SOP ),
3. kerangka acuan kerja ( KAK ),
4. pedoman dan dokumen manual mutu puskesmas.
Tim pendamping dapat memberikan contoh dokumen yang
sudah ada.
… Penyusunan Dokumen
• Dalam tahapan ini di identifikasi dokumen yang di butuhkan
dalam menyelesaikan setiap elemen penilaian, penyiapan tata
naskah, sarana dan prasarana, penyiapan dokumen internal
dan external, penataan dokumen lalu di tindaklanjuti dengan
pengendalian dokumen dan perbaikan sistem yang ada di
puskesmas.
… Penyusunan Dokumen
Beberapa dokumen diantaranya perlu disiapkan selain dokumen yang
diminta oleh setiap EP, sebagai berikut :
• Dokumen internal, meliputi : kebijakan, manual mutu, rencana lima
tahunan, perencanaan tingkat puskesmas ( PTP ) tahunan, pedoman
atau panduan, kerangka acuan kerja program, standar operasional
prosedur ( SOP ), rekam implementasi.
• Dokumen external, meliputi : peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang diberlakukan oleh kemenkes, dinkes prop/kab/kota dan
organisasi profesi yang merupakan acuan bagi FKTP dalam
menyelenggarakan administrasi manajemen.
5. Implementasi
• Tahapan ini merupakan pelaksanaan dalam setiap elemen penilaian yang ada. Tahapan
menentukan untuk proses akreditasi puskesmas. Jadi yang terdapat dalam elemen
penilaian wajib dilakukan atau dikerjakan. Sambil melakukan kegiatan dalam elemen
penilaian sekaligus penyiapan dokumen. Lama waktu pelaksanaan implementasi ini
adalah 3 – 4 bulan.
• Implementasi ini dilakukan sesuai dengan kebijakan, manual mutu, pedoman, kerangka
acuan dan SOP yang sudah di rencanakan dalam setiap elemen penilaian yang ada.
• Dalam implementasi dilakukan sosialisasi standar sesuai dengan elemen penilaian di
tiap pokja, pelaksanaan kegiatan sesuai standar, berjalannya monitoring proses dan
evaluasi.
• Dan sebagai tindaklanjutnya dapat pula dilakukan rapat tinjauan manajemen ( RTM ),
tindakan perbaikan dan pencegahan dan inovasi pelayanan.
6. Penilaian Pra – Survey
• Pada tahapan ini tim pendamping akreditasi melakukan penilaian
terhadap kesiapan puskesmas untuk di usulkan dilakukan penilaian
akreditasi.
• Disamping itu juga untuk mengetahui upaya – upaya perbaikan dan
peningkatan mutu pelayanan di puskesmas.
• Setelah dilakukan penilaian ulang oleh tim pendamping akreditasi
puskesmas, hasilnya dibahas dalam rapat dengan tim mutu
puskesmas beserta kepala puskesmas. Kemudian di tentukan apakah
sudah layak atau belum untuk di ajukan ke tahap survey akreditasi.
Mekanisme pendampingan persiapan akreditasi
puskesmas
3. Mengajukan
hasil penilaian
self assessment Puskesmas
pasca pendampingan
MANAJEMEN UKM
IV. UKM Yang berorientasi Sasaran
V. Kepemimpinan dan Manajemen UKM
VI. Sasaran Kinerja & MDG’s
MANAJEMEN KLINIK
VII. Layanan Klinis Berorientasi Pasien
VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis
IX. Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien
PENETAPAN STATUS AKREDITASI FKTP