Anda di halaman 1dari 57

PROMOSI KESEHATAN

DI TEMPAT KERJA
(PKDTK)

Dr Dewi Ambarwati
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
LATAR BELAKANG
Pekerja = Populasi Penyakit Akibat Kerja
Berisiko Kecelakaan Kerja

Dampak:
(Individu, keluarga,
instansi kerja, dan
Negara)

Upaya Kesehatan Kerja:


Promosi Kesehatan
Konsep Sehat-Sakit pada Komunitas
Pekerja

Teori Blum
PROMOSI KESEHATAN

Suatu ilmu dan seni yang membantu orang


merubah perilaku hidupnya untuk menuju
tingkat kesehatan yang optimal (fisik, emosi,
sosial, spiritual dan intelektual di dalam diri
manusia)
DEFINISI PKDTK
TUJUAN PKDTK

Tujuan: menciptakan norma hidup sehat dan


produktif dengan cara terciptanya budaya dan
perilaku sehat pekerja sesuai dengan aktivitas dan
lingkungan kerjanya.
RUANG LINGKUP PKDTK

Ruang Lingkup: kegiatan yang terkait dengan


pendidikan, pengorganisasian serta keterlibatan
komunitas lingkungan yang didesain khusus
untuk mendukung secara kondusif perilaku
kesehatan pekerja dan keluarganya
MANFAAT PKDTK
Manajemen Pekerja
• Meningkatkan dukungan • Meningkatkan percaya diri
program K3 • Meningkatkan produktifitas
• Citra positif tempat kerja • Menurunkan risiko PAK
• Lingkugan yang sehat • Menurunkan stress
• Meningkatnya moral dan • Meningkatkan kepuasan dan
kualitas pekerja semangat kerja
• Menurunnya absensi • Meningkatkan kemampuan
• Meningkatkan produktifitas mengenali risiko penyakit
• Menurunkan biaya kesehatan • Meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, masyarakat
PRINSIP PKDTK

• Pemberdayaan

• Bina Suasana

• Advokasi

• Kemitraan
PENGELOLAAN PKDTK DI SEKTOR FORMAL
PENGELOLAAN PKDTK SEKTOR INFORMAL
Contoh PKTDK
GERAKAN PEREMPUAN PEKERJA SEHAT
PRODUKTIF (GP2SP)
SEBAGAI SALAH SATU INSTRUMEN PERLINDUNGAN
PEKERJA PEREMPUAN

Dr Dewi Ambarwati
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
USIA
KERJA

JUTAAN JUTAAN
16
SAKERKESNAS 2015
ISU PEKERJA PEREMPUAN
• Mayoritas Pekerja Perempuan Bergerak Di Sembilan Sektor
(BPS, 2000) Industri Rokok, Tekstil, Pakaian, Sepatu, Kimia,
Elektronik, Plastik, Sektor Pendidikan dan kesehatan
• Waktu kerja 8 jam menyebabkan kurangnya akses ke pelayanan
kesehatan
• Design dan kondisi lingkungan kerja masih bersifat umum (belum
berorientasi gender)
• Tidak diberikan waktu/kesempatan menyusui/ memerah ASI
• Secara anatomis lebih rentan terkena penyakit akibat
kerja/kecelakaan kerja  haid, hamil, menyusui dll
• Perlakuan terhadap pekerja perempuan berbeda  upah rendah,
beban ganda, pelecehan seksual dan kekerasan dalam pekerjaan
Labeling Pekerja Perempuan
Positif Konsekuensi Negatif Konsekuensi

1. Hati hati 1. Ditempatkan 1. Tidak 1. Laki laki cenderung


2. Mudah di pada pekerjaan menyampaikan dipilih sebagai atasan
kendalikan ringan dengan pendapat secara 2. Cenderung dilecehkan
dan patuh nilai ekonomi bebas 3. Kontrak kerja ketat
3. Kurang rendah seperti 2. Mudah menyerah dengan misalnya
kemugkinan memotong, 3. Tidak mempunyai larangan hamil dan
Korupsi menjahit, keputusan tegas Mempunyai anak sampai
4. Kurang packing 4. Kurang waktu tertentu
protes 2. Dibayar relatif mengambil risiko
5. Bekerja lebih rendah 5. Secara fisik lebih
prosedural lemah
6. Sabar 6. Kurang visi ke
7. Cenderung depan
bekerja rutin 7. Lebih
dan berulang mementingkan
keluarga dari
(Subiyantoro, 2004)
pekerjaan
 
PERMASALAHAN YANG TERJADI
• Gizi : Proporsi anemia kelompok umur 15-64 tahun
berkisar antara 16,9-25% dan Proporsi KEK pada WUS
masih tinggi

• PTM : Obesitas pada usia >18 thn laki-laki sebesar 19,7


dan perempuan 32,9

• Lingkungan : pendidikan pekerja perempuan masih


rendah, tinggal di pemukiman yang kurang baik dan
kurang memperoleh perhatian dari perusahaan

• Kespro : Gangguan daur haid pada pekerja tertentu


Risiko abortus dengan pajanan pestisida meningkat
GP2SP SEBAGAI PERLINDUNGAN
TERHADAP
PEKERJA PEREMPUAN
DI INDONESIA
SEJARAH GP2SP
GERAKAN Tahun 2012, GPWSP berubah
PEKERJA WANITA menjadi Gerakan Pekerja
SEHAT PRODUKTIF Perempuan Sehat Produktif
(GPWSP) dimulai (GP2SP)
pada tahun 1992 Kerjasama Lintas Sektor
Kementerian Kesehatan
Anemia Kurang Zat Kementerian Dalam Negeri
Besi
Kementerian Tenaga Kerja
pada Pekerja
Perempuan Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (PPA)
Asosiasi Pengusaha Indonesia
(APINDO)
Konfederasi Serikat Pekerja
Seluruh
Indonesia (KSPSI)

DIT KESJAOR, MARET 2017 23


GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF (GP2SP)
Merupakan upaya dari Pemerintah,
masyarakat maupun pengusaha untuk
menggalang kesadaran dan peran guna
meningkatkan kepedulian dalam upaya
memperbaiki kesehatan pekerja perempuan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Tujuan
Meningkatkan Status Kesehatan Pekerja
Perempuan Untuk Mencapai Produktivitas Kerja
Yang Maksimal
GP2SP
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA :
KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
APINDO
KSPSI

DISEPAKATI 13 NOVEMBER 2012 DI JAKARTA


GP2SP

Saat ini telah disusun Peraturan Bersama:


KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
KEMENTERIAN DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI

SUDAH DISEPAKATI
SASARAN
SASARAN LANGSUNG :
Seluruh Pekerja perempuan (semua skala usaha)
Pengusaha/pengelola/pengurus

SASARAN ANTARA :
Pejabat Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan kabupaten/kota
BPJS Kesehatan
BPJS Ketenagakerjaan
APINDO, Serikat Pekerja, serikat buruh

PELAKSANA LAPANGAN:
Klinik Perusahaan dengan pembinaan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota
dan Puskesmas
KEBIJAKAN
1.Mewujudkan komitmen antar instansi terkait &
semua pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan GP2SP
2.Mendorong pengusaha untuk melaksanakan
GP2SP dalam upaya meningkatkan kesehatan
pekerja perempuan agar sehat dan produktif
3.Meningkatkan peran pemerintah daerah dalam
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
GP2SP
4.Meningkatkan pemberdayaan pekerja untuk
berperan aktif dalam GP2SP
STRATEGI
 Meningkatkan Advokasi dan sosialisasi GP2SP
secara berjenjang dengan melibatkan pemangku
kepentingan secara terpadu
 Mengembangkan media Komunikasi Informasi
Edukasi (KIE) melalui media cetak dan
elektronik
 Meningkatkan komitmen dan peran serta
pengusaha dalam melaksanakan GP2SP di
lingkungan perusahaan melalui dukungan
sumberdaya
 Meningkatkan pemantauan dan evaluasi melalui
keterpaduan dengan pihak terkait
 Pengadaan Ruang ASI yang
standar
 Pemeriksaan kesehatan berkala sebelum hamil  Kesempatan utk memerah ASI
 Pemeriksaan kehamilan 4 x selama hamil  Ada Motivator
 Melahirkan di Fasyankes  Konselor ASI
 Menyusui sehat dan ASI Ekslusif  KIE tentang ASI
 Konseling KB  Difasilitasi
oleh
Puskesmas
 Difasilitasi
oleh Industri

GP2SP
 Pemeriksaan Anemia
 Pemberian tablet tambah
 Pencegahan dan Pengendalian darah selama menstruasi dan
faktor pajanan risiko kehamilan
 Penggunaan APD  Kecukupan gizi selama
 Penyesuaian jenis kerja bagi ibu bekerja
hamil dan menyusui  Kantin Sehat
 KIE tentang pajanan risiko pada  PHBS
pekerja perempuan  Deteksi Penyakit TB –
IMS, HIV/AIDS, Malaria
 Deteksi faktor risiko PTM
DUKUNGAN MENYUSUI
DI KOMUNITAS
UU 13 Tahun 2003

Pekerja/Buruh perempuan yang


anaknya masih menyusu harus
diberi kesempatan sepatutnya
untuk menyusui anaknya jika
hal itu harus dilakukan selama
jam kerja. (Pasal 83)

DIT KESJAOR, MARET 2017 33


Istirahat selama 1 ½ bulan sebelum saatnya
melahirkan dan 1 ½ bulan sesudah melahirkan
menurut perhitungan dokter kandungan atau
bidan di penjelasan dari UU 13 Tahun 2003,
Lamanya istirahat dapat diperpanjang
berdasarkan surat keterangan dokter
kandungan atau bidan, baik sebelum saat
melahirkan maupun setelah melahirkan.
PENGAWASAN NORMA
FUNGSI REPRODUKSI
PE
RL
NG INDU
FU AN
YA RE NGS
HA PR I
BA AK OD
E L KS U
KEC N I
AA
E R JA
K ISTIRAHAT 1 ½ BULAN SESUDAH
MELAHIRKAN

ISTIRAHAT 1 ½ BULAN SAAT SEBELUM


MELAHIRKAN

UU 13/2003 81 AYAT (1)


Pasal 83 dari UU 13 Tahun 2003,
belum mengatur secara rinci
terkait kewajiban perusahaan
menyediakan sarana dan
prasarana / fasilitas ruang ASI di
tempat kerja, serta belum diatur
sanksi.

.
Rencana dalam perubahan
UU 13 Tahun 2003 akan
diatur kembali secara rinci
terkait
pasal 83.

Konsistensi pemangku kepentingan untuk
melaksanakan komitmen yang sudah“
dibangun bersama, demi masa depan anak
bangsa yang cerdas, sehat dan kuat karena
tidak ada makanan, asupan lain yang dapat
menggantikan ASI

- Kemnaker RI
TUGAS TIM PROVINSI DAN KAB/KOTA
Tim Provinsi
•Mengkoordinir pelaksanaan program GP2SP
•Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program di provinsi
•Melaksanakan pelatihan Program GP2SP
•Monitoring dan Evaluasi Program GP2SP
•Menyampaikan laporan secara berkala (6 bulan sekali) kepada pimpinan masing-
masing instansi dan Tim Pusat

Tim Kabupaten/kota
•Mengkoordinir pelaksanaan program
•Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program di kabupaten/kota
•Monitoring dan Evaluasi Program
•Menyampaikan laporan secara berkala (6 bulan sekali) kepada pimpinan masing-
masing instansi dan tim provinsi
TIM GP2SP
TUGAS TIM PUSAT
• Menyusun buku pedoman , modul pelatihan, petunjuk teknis
operasional pelaksanaan program GP2SP dan KIE
• Mengkoordinir pelaksanaan program GP2SP di tingkat
Nasional
• Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program
GP2SP di tingkat Nasional
• Monitoring dan Evaluasi Program GP2SP di tingkat Nasional
• Pemberian penghargaan di tingkat Nasional bagi perusahaan
yang melakasanakan program GP2SP
• Menyampaikan laporan secara berkala (6 bulan sekali) kepada
pimpinan masing-masing instansi
TUGAS SERIKAT PEKERJA/BURUH

1. Bersama tim melaksanakan sosialisasi GP2SP


kepada pekerja/buruh
2. Bersama pengusaha membuat Perjanjian Kerja
bersama untuk melaksanakan GP2SP
TUGAS TIM PERUSAHAAN
• Melaksanakan kegiatan program GP2SP di tiap-tiap
perusahaan
• Membina dan mendorong mitra kerja di lingkungannya,
agar pelaksanaan program Gerakan Pekerja Perempuan
Sehat Produktif (GP2SP) berjalan dengan baik.
• Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program Gerakan
Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) di
Perusahaan
• Penyampaian laporan secara berkala (6 bulan sekali)
hasil pelaksanaan program GP2SP kepada Tim
Kabupaten/kota
CONTOH KEGIATAN GP2SP
DI PERUSAHAN
Upaya di tempat kerja
dapat menjangkau
jutaan pekerja
Jalur Antrian Makan Untuk Ibu Hamil

Ibu hamil makan siang 5 menit lebih awal dari karyawan lain
Menu Tambahan Bagi Ibu Hamil
N
o Menu Karyawan Menu BUMIL
1 Nasi Nasi
Lauk Pokok (Ayam,Telur,Daging,Soto Lauk Pokok (Ayam,Telur,Daging,Soto
2 ayam) ayam)
a. Ayam dua kali
  (Goreng,Rica,Kalasan) a. Ayam + (Bakwan jagung/sayur)
b. Telur + (Perkedel kentang/sambal
  b. Telur (Balado,Rendang,Rica) gr kentang)

  c. Daging (Rendang) c. Daging + (Bakwan jagung/sayur)


  d. Soto ayam d. Soto ayam + (Telur rebus)
Lauk Pendamping (Tempe Lauk Pendamping (Tempe
3 gr,Bacem,Orek) gr,Bacem,Orek)
4 Sayur (Berkuah) Sayur (Berkuah)
5 Sambal Sambal
6 Buah Buah
MENU TAMBAHAN BAGI IBU HAMIL

1. Bakwan sayuran (tepung terigu,kol,wortel,toauge dan tel


2. Bakwan Jagung (tepung terigu,jagung muda,telur)
3. Sambal goreng kentang (kentang goreng,bumbu balado
4. Perkedel kentang (kentang goreng dihaluskan,telur)
5. Telur rebus.
SENAM HAMIL DI TEMPAT KERJA
RUANG ASI DI TEMPAT KERJA

- Reference, date, place 49


PERUBAHAN SETELAH
INTERVENSI GP2SP
Kesehatan yang baik
akan meningkatkan
produktivitas
Melalui upaya
penanggulangan anemia
dan peningkatan
kesehatan ibu angka
kematian bayi dan
angka kematian ibu bisa
diturunkan
OLAHRAGA
(SPORT)
LATIHAN TERSTRUKTUR,
TERENCANA
BERKESIMAMBUNGA
TERSTRUKTUR,

FISIK TERENCANA N ATURA


N
BERKESIMAMBUNGA TERTENTU

AKTIVITAS N

FISIK (PA) (EXERCISE)


GERAKAN TUBUH YANG MENGELUARKAN ENERGI

Bertah Pemanas
Baik Bena an
ap
r Latihan
Berkesinambung
an Sesuai Inti
kondisi fisik Teruk Teratu Pendingi
medis ur r nan
DIT KESJAOR, MARET 9
2017
KONSEP SEHAT BUGAR PRODUKTIF

Sosialisasi Workshop Pembinaan


Advokasi Orientasi Pendampin
Orientasi TOT/Pelati gan
INAKTIF SEHAT han BUGAR PRODUKTIF

AKTIVITAS
FISIK LATIHAN FISIK HIDUP AKTIF & PHBS
Membiasakan Terstruktur, •Membudayakan
Meningkatkan terencana aktivitas fisik sehari-hari
Membudayakan berkesimambun •Melakukan latihan fisik
gan Sesuai BBTT
kaidah • Bekerja sesuai
kesehatan/ kaidah kesehatan
BBTT kerja
DIT KESJAOR, MARET 54
2017
MANFAAT AKTIVITAS FISIK
Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Mempertahankan berat badan ideal dan


mencegah kegemukan
Mengurangi risiko berbagai penyakit
(tekanan darah tinggi, jantung koroner,
kencing manis, dll)

Meningkatkan daya tahan tubuh

Mengurangi Stress dan mengikatkan rasa

percaya diri
DIT KESJAOR, MARET 55
2017
SALAM
SEHAT BUGAR PRODUKTIF
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai