Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BONTONOMPO II
Jln. Bontocaradde, KeL. TamaLLayang ,Kec. Bontonompo, Kab.
Gowa, Prop. SuLSeL, KodePos 92153
E-mail : pkmbontonompo2@gmail.com - WA : 081-340-180-008 - Kode : P7306010201
FB : https://www.facebook.com/PKMBontonompo2 - IG : @pkmbontonompo2
GMaps : https://goo.gl/maps/7WjjL8NXYaH2

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


KESEHATAN DI PUSKESMAS BONTONOMPO II

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan


nasional,yang hakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan oleh bangsa
Indonesia untuk mencapai kehidupan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional.Pembangunan nasional dapat
terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh manusia
yang cerdas dan sehat.Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tersedianya sember-daya manusia yang sehat,trampil dan
ahli,serta memiliki perencanaan kesehatan dan pembiayaan terpadu dengan
justifikasi kuat dan logis yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi
yang valid.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan
Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan,yang berarti setiap upaya pembangunan harus mempunyai
kontribusi positif terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku
sehat.Paradigma sehat yaitu pembangunan kesehatan memberikan prioritas
utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (preventif) di bandingkan upaya pelayanan
penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara
menyeluruh,terpadu,dan berkesinambungan.

2. TUJUAN PEDOMAN

Sebagai acuan pedoman tersedianya data dan informasi epidemiologi


sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan
peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan
tepat secara nasional.

1
C. STRATEGI
1. Advokasi dan mendukung perundang-undang
2. Pembangunan sistem surveilans sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan program secara nasional,propinsi dan
Kabupaten/Kota,termasuk sistem penyelenggaraan kewaspadaan dini
kejadian luar biasa penyakit dan bencana
3. Peningkatan Mutu dan informasi epidemiologi
4. Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi
5. Pembangunan tim epidemiologi yang handal
6. Penguatan jejering surveilans epidemiologi
7. Peningkatan surveilans epidemiologi terhadap kesehatan
8. Peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi informasi elektromedia
yang terintegrasi dan interaktif

D. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai sebab, oleh karena


itu secara operasional masalah-masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan
oleh sektor kesehatan sendiri, diperlukan tatalaksana terintegrasi dan
komprehensif dengan kerjasama yang harmonis antar sektor dan antar
program, sehingga perlu dikembangkan subsistem survailans epidemiologi
kesehatan yang terdiri dari Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular,
Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Surveilans Epidemiologi
Kesehatan Lingkungan Dan Perilaku, Surveilans Epidemiologi Masalah
Kesehatan, dan Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra

E. BATASAN OPERASIONAL
Yang dimaksud dengan Surveilans Epidemiologi Kesehatan adalah
Kegiatan pengumpulan data, Mengelola data, Menganalis, Menginterpretasi,
Menerapkan, dan disebarkan sebagai informasi dan umpan balik.
1. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit menular
dan fektor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.
2. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak
menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit
tidak menular.
3. Surveilans Epidemilogi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit terhadap
dan faktor resiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan
4. Surveilans Epidemilogi Masalah Kesehatan
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap kesehatan dan
faktor resiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra

2
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan
dan faktor resiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra

F. LANDASAN HUKUM

1. Undang-undang No 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit


Menular(Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20,Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2374;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan(Lembaran
Negara tahun 1992 Nomor 100,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273;
3. Keputusan Mentri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor
468/Menkes-Kesos/SK/V/2001 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional;
4. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 424/Menkes/SK/IV/2003 tentang
Penetapan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Sebagai Penyakit
Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Pedoman Penanggulangannya;

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan di


Kecamatan Poso Kota Selatan terutama dalam penyelenggaraan
Surveilans Epidemiologi Kesehatan di Puskesmas Bontonompo II
memiliki tenaga kerja yaitu :

Pola Ketenagaan Unit Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan


Puskesmas Bontonompo II
Kualifikasi
No Nama Jumlah
Status Pendidikan Pelatihan
1 Penanggung PNS S1 Ners - 1
Jawab
2 Pelaksana Non PNS S1 Ners - 2

B. Distribusi Ketenagaan

Puskesmas
Wajib Ada Kekurangan
No Jenis tenaga
1. Perawat 1 3 0

C. Jadwal Kegiatan Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan

No Jenis Kegiatan Volume Kegiatan Keterangan


1. Pelacakan Kasus Jan s/d Desember Dilaksanakan tiap
bulan apabila ada
penemuan kasus
baru atau adanya
kasus berpotensi
KLB
2. Penyelidikan Epidemiologi Jan s/d Desember Kegiatan
dilaksanakan
bersama tim
(Kesling/Sanitarian,
pengelola Program,
dan Bides)

3. WA/Sms Laporan mingguan WA/Sms laporan Laporan WA/sms di


Kasus baru dilaksanakan 52 ambil data dari

4
kali selama satu(1) kunjungan poli
tahun umum (register) di
puskesmas dan di
Pustu
4. Pemasukan Laporan bulanan di Laporan bulanan Laporan di ambil
Puskesmas di masukan 12 dari data register
kali selama satu poli umum,data
(1) tahun pustu,data
polindes,dan data
masing-masing
pengelolah program
5. Pengiriman SKD (Sistem Jan s/d Des SKD dikirim tiap
Kewaspadaan Dini) ke akhir bulan ke
Desa/Lurah desa/lurah dalam
bentuk laporan
jumlah kasus
selama 1 bulan.

BAB III
STANDAR FASILITAS

5
A.DENAH RUANG

Dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan tidak


ada ruang khusus karena merupakan program yang berbasis masyarakat.

B.STANDAR FASILITAS

a. Jaringan elektromedia
b. Komunikasi (telepon,medsos dll)
c. Komputer dan perlengkapannya
d. Referensi surveilans epidemiologi,penilitian dan kajian kesehatan
e. Pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program aplikasi komputer
f. SPO Program Surveilans Epidemiologi Kesehatan
g. Kerangka Acuan Surveilans Epidemiologi Kesehatan
h. Peralatan pelaksanaan

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

6
A. MEKANISME KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN
merupakan kegiatan yang dilaksanan secara terus menerus dengan mekanisme
sebagai berikut :
1. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainya
2. Pelaporan dan pengelolahan data
3. Analis dan interpretasi data
4. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
5. Studi epidemiologi
6. Membuat rekomendasi alternatif tindak lanjut
7. Umpan balik

B. JENIS PENYELENGGARAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN


adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan berdasarkan metode pelaksanaan
a. Surveilans Epidemiologi Rutin terpadu,adalah Penyelenggaraan Surveilans
epidemiololgi terhadap beberapa kejadian permasalahan dan atau fektor
resiko kesehatan.
b. Surveilans epidemiologi khusus adalah Penyelenggaraan surveilans
epidemiologi terhadap suatu kejadian,permasalahan faktor resiko atau
setuasi khusus kesehatan
c. Surveilans sentinel adalah penyelenggaraan surveilans epidemiololgi pada
populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalahn
kesehatan pada suatu wilayah populasi yang lebih luas
d. Studi epidemiologi adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada
periode tertentu serta populasi atau wilayah tertentu untuk mengetahui lebih
mendalam gambaran epidemiologi penyakit ,permasalahan atau faktor resiko
kesehatan.

2. Penyelenggaraan berdasarkan Aktifitas pengumpulan data


a. Surveilans aktif adalah penyelenggaraan dimana unit surveilans
mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan
kesehatan,masyarakat atau sumber data lainnya.
b. Surveilans Pasif adalah penyelenggaraan dimana unit surveilans
mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut dari unit
pelayanan kesehatan,masyarakat atau data lainnya

3. Penyelenggaraan berdasarkan pola pelaksanaan


a. Pola kedaruratan adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan
yang berlaku untuk penanggulangan KLB,Wabah atau Bencana

4. Penyelenggaraan berdasarkan kualitas pemeriksaan

7
a. Bukti klinis atau peralatan pemerikasaan adalah kegiatan surveilans dimana
data di peroleh berdasarkan pemeriksaan klinis atau tidak menggunakan
peralatan pendukung pemeriksaan
b. Bukti laboratorium atau dengan peralatan khusus adalah kegiatan
surveilans dimana data di peroleh berdasarkan pemeriksaan laboratorium
atau peralatan pendukung lainnya.

3. LINGKUP KEGIATAN PENYELENGGARAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


KESEHATAN

Ruang lingkup penyelenggaraan surveilans epidemiologi masalah kesehatan dapat


disebapkan oleh beberapa sebap,oleh karna itu secara operasional diperlukan
tatalaksana secara intergratif dengan ruang lingkup permasalahan sebagai
berikut :
1. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit menular
dan fektor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular
2. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Merupaknan analis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak
menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit
tidak menular
3. Surveilans Epidemilogi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap penyakit terhadap
dan faktor resiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan
4. Surveilans Epidemilogi Masalah Kesehatan
Merupakan analis terus-menerus dan sistematis terhadap kesehatan dan
faktor resiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu

4. BENTUK KEGIATAN PENYELENGGARAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


KESEHATAN

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus dengan cara aktif dan
pasif,jenis data surveilans dapat berupa data kesakitan,kematian dan faktor
resiko
2.Pengelolahan data
Pengelolahan data di peroleh dari daftar register (kunjungan
pasien,lapangan,pustu dan laporan masyarakat
3.Analisasi dan Interpretasi Data
Analis data surveilans menggunakan pendekatan desktiptif dengan determinan
epidemiologi ,yaitu orang,tempat dan waktu
Dalam melakukan analis data surveilans membutukan data penunjang di luar
informasih yang telah di kumpulkan misalnya data kependudukan,data
geografis,data sosial budaya,agar penarikan keputusan lebih komprehensif
4.Diseminasi Informasi

8
Diseminasi informasi dapat dilakukan ke tingakat atas maupun
kebawah.Data/informasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan surveilans
epidemiologi penyakit disamapaikan kepada pihak yang dapat melakukan
tindakan penanggulangan penyakit.
5. Pelaksanaan Surveilans epidemiologi penyakit
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analis secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-
masalah kesehatan tersebut,agar dapat melakukan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,pengelolahan dan
penyebaran informasi epidemiololgi kepada penyelenggara progaram kesehatan.

D.SASARAN PENYELENGARAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN

1. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular


a. Surveilans yang dapat dicegah dengan imunisasi
b. Surveilans AFP
c. Surveilans penyakit potensial wabah ayau kejadian luar biasa penyakit
menular dan keracunan
d. Surveilans penyakit demam berdarah dan demam berdarah dengue
e. Surveilans malaria
f. Surveilans penyakit-penyakit zoonosis,antraks,rabies,leptospirosis dan
sebagainya
g. Surveilans Penyakit filariasis
h. Surveilans penyakit tuberculosis
i. Surveilans penyakit diare,tipus perut,cacingan dan penyakit perut lainnya
j. Surveilans penyakit kusta
k. Surveilans penyakit frambosia
l. Surveilans penyakit HIV/AIDS
m. Surveilans penyakit menular seksual
n. Surveilans penyakit pneumonia,termasuk penyakit pneumonia akut berat
2. Surveilans penyakit tidak menular
a. Surveilans diabetes mellitus
b. Surveilans neoplasma
c. Surveilans penyakit paru obstuksi kronis
d. Surveilans gangguan mental
3. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku
a. Surveilans sarana air bersih
b. Surveilans tempat-tempat umum
c. Surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan
d. Surveilans vektor penyakit
e. Surveilans kesehatan dan keselamatan kerja

4. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan

9
a. Surveilans gizi dan kewaspadaan pangan dan gizi
b. Surveilans kesehatan ibu dan anak
c. Surveilans kesehatan lanjut usia
d. Surveilans penyalagunaan obat,narkotika,psikotropika,zat adiktif dan bahan
berbahaya
e. Surveilans kualitas makanan dan bahan tambahan makanan

E.KEGIATAN AKTIFITAS INTI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN

1. Pendeteksian kasus (case detection)


2. Pencatatan kasus (registration)
3. Konfirmasi (confirmation)
4. Pelaporan (reporting)
5. Analis Data (data analis)
6. Respon segera/kesiapsiagaan wabah (epidemic preparedness)
7. Respon terencana (response and control)
8. Umpan balik (feedback)

BAB VI

10
KESELAMATAN SASARAN

Mulai dari perencanaan sampai pelakasanaan kegiatan penyelenggaraan


surveilans epidemiologi kesehatan di Puskesmas Bontonompo II perlu diperhatikan
keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segalah
kemungkinan yang dapat terjadi pada ssat pelaksanaan kegiatan.Upaya pencegahan
resiko tehadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Pemberdayaan masyarakat adalah cara untuk menumbukan dan
mengembangkan norma yang membuat masyarakat mampu berperilaku hidup bersih
dan sehat dalam dalam kaitan pelakasanaan penyelenggaraan surveilans epidemiologi
kesehatan.Pemberdayaan masyarakat sangat ditentukan oleh
pemahaman,kemauan,kemahiran dan semangat dalam menerapkan pendekatan
sosial masyarakat.Secara keseluruhan pendekatan gerakan masyarakat dilakukan
melalui promosi, pengembangan institusi masyarakat, pendekatan hukum dan
regulasi pengahargaan serta pendekatan ekeonomi produktif (income generation)
Kesemuanya itu dilakukan untuk suksesnya pelaksanaan penyelenggaran
sasaran program.Sedangkan untuk keselamatan petugas surveilans perlu melakukan
proteksi terhadap resiko penularan penyakit menular,resiko terkontaminasi bahan
kimia.

BAB VII

11
KESELAMATAN KERJA

Mengingat besarnya resiko penularan penyakit menular dan resiko


terkontaminasi bahan kimia tenaga kesehatan yang melaksanakan penyelenggaraan
surveilans epidemiologi kesehatan yang melakukan kegiatan sering kontak dengan
penderita penyakit menular dan kontaminasi dengan bahan kimia,maka perlu
dilakukan berbagai upaya pencegahan demi keselamatan tenaga kesehatan.
Profesionalisme dalam bekerja (bekerja sesuai standar) merupakan upaya
meminimalkan resiko dalam melaksanakn kegiatan didalam dan luar gedung.
Dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan surveilans epidemiologi
kesehatan sangat di butukan tenaga kesehatan yang profesional dan memiliki
ketrampilan yang lain terkait seperti berkemampuan berkendara sebagai pendukung
terlaksananya kegiatan.Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
sehingga kecelakaan kerja dapat di minimalisir.
Selalu menggunakan Alat pelindung diri (APD) pada waktu melaksanakan
kegiatan agar terhindar dari resiko penularan penyakit menular dan terkontaminasi
bahan kimia.

BAB VIII

12
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan di


puskesmas Bontonompo II dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut :

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal dan jenis kegiatan


2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Pendektesian kasus secara efisien dan sestematis di wilayah kerja
4. Pencatan kasus secara detail dan menyeluruh
5. Konfirmasi yang akurat baik dengan program terkait lainnya dan lintas sector
6. Pelaporan yang tepat dan akurat
7. Pengumpulan,analis dan interpretasi data terkaitkesehatan yang di lakukan
terus menerus
8. Respon kesiap siagaan wabah yang dapat menjadi penyebap terjadinya
penyakit dan terjadinya Kasus Luar Biasa (KLB)
9. Umpan balik secara rutin,analisa yang benar dan tepat sasaran
10. Permasalahan di bahas pada setiap lokakarya mini puskesmas setiap bulan

BAB IX

13
PENUTUP

Pedoman ini digunakan sebagai acauan bagi tenaga kesehatan program


surveilans di puskesmas Bontonompo II dan lintas sektor terkait dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan di puskesmas Bontonompo II. Untuk
meningkatkan efektifitas pemanfaatan pedoman penyelenggaraan program
ini,hendakanya tenaga kesehatan puskesmas dapat menjabarkannya dalam protap
(prosedur tetap) yang berisi langka-langka dari setiap kegiatan sesuai kondisi
puskesmas.
Selain itu,dengan pedoman ini diharapkan dapat di gunakan sebagai dasar
advokasi bagi pemegang kebijakan untuk peningkatan mutu pelayanan di puskesmas
Bontonompo II.

14

Anda mungkin juga menyukai