0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan19 halaman
Etika dan hukum kesehatan membahas tentang moralitas dan ketentuan hukum yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi etika dan hukum serta perbedaan antara keduanya. Juga dibahas mengenai produk hukum terkait bidang kesehatan seperti UU Praktik Kedokteran, UU Kesehatan, dan UU Rumah Sakit yang mengatur hak dan kewajiban tenaga kesehatan dan pasien.
Etika dan hukum kesehatan membahas tentang moralitas dan ketentuan hukum yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi etika dan hukum serta perbedaan antara keduanya. Juga dibahas mengenai produk hukum terkait bidang kesehatan seperti UU Praktik Kedokteran, UU Kesehatan, dan UU Rumah Sakit yang mengatur hak dan kewajiban tenaga kesehatan dan pasien.
Etika dan hukum kesehatan membahas tentang moralitas dan ketentuan hukum yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi etika dan hukum serta perbedaan antara keduanya. Juga dibahas mengenai produk hukum terkait bidang kesehatan seperti UU Praktik Kedokteran, UU Kesehatan, dan UU Rumah Sakit yang mengatur hak dan kewajiban tenaga kesehatan dan pasien.
Etika Etika adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya sesuatu ditinjau dari sisi moral Etika dapat mengandung norma kesusilaan (yaitu sikap dan perilaku), maupun norma kesopanan (yaitu perilaku antar manusia), dan dapat dipengaruhi oleh norma agama dan norma hukum Etika Kedokteran adalah penerapan penalaran moral pada masalah yang dihadapi dokter dalam berprofesi sbg dokter Hukum adh peraturan perundang- undangan yg dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup masyarakat Hukum Perdata mengatur subyek dan antar subyek dalam hubungan dan kedudukannya yang sederajat. Hukum pidana adh peraturan mengenai hukuman (penguasa dan pemerintah mempunyai kedudukan yang tertinggi) Hukum Kesehatan HK adalah rangkaian peraturan perundang- undangan dalam bidang kesehatan yang mengatur pelayanan medik dan sarana medik (Kansil, 1959) HK adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan lansung dengan pemeliharaan/ pelayanan kesehatan dan penerapannya serta hak dan kewajiban baik dari perseorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dalam segala aspek organisasi, sarana, pedoman2 medis nasional/ internasional, hukum dibidang kesehatan, jurisprudensi serta ilmu pengetahuaan bidang kedokteran/ kesehatan (PERHUKI) Hukum Kesehatan adalah ketentuan hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban, baik dari tenaga kesehatan dalam melaksanakan upaya kesehatan maupun dari individu dan masyarakat yang menerima upaya kesehatan tersebut dalam segala aspeknya, yaitu aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif serta aspek organisasi sarana yang harus diperhatikan (Badan Pembina Hukum Nasional) Sumber Hukum Kesehatan
Pedoman Internasional, Helsinki (1964)
Hukum kebiasaan Jurisprudensi Hukum otonom Ilmu Literatur (Para Ahli) Latar Belakang Perlu HK Kesehatan adalah salah satu modal pokok dalam rangka pembangunan & kehidupan bangsa dan mempunyai peranan penting dalam pembentukan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. (Pembukaan UUD 1945) Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau (Pasal 5 ayat 2 UU 36 Tahun 2009) Setiap orang memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan & pengobatan yang telah maupun yang akan diterima dari tenaga kesehatan (Pasal 8 UU 36 Tahun 2009) Fungsi & Tujuan HK
Teori Etis ( Keadilan)
Teori Utilitas (mewujudkan hal yang bermanfaat) Teori Campuran ( Keadilan & Kemanfaatan) Dalam pelayanan kesehatan ada dua kelompok : 1. Health Receiver 2. Health Provider
Yang terlibat didalam hukum kesehatan adalah :
perorangan, lapisan masyarakat, penyelenggara kesehatan, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan kesehatan, ilmu pengetahuan kesehatan, dan hukum Asas2 UU 36 Tahun 2009 Asas perikemanusiaan Asas keseimbangan Asas manfaat Asas penghormatan tehadap hak dan kewajiban Asas keadilan Asas gender & nondiskrimidasi Asas norma Beda Etik & Hukum ========================== Berlaku untuk profesi Berlaku untuk umum Disusun berdasarkan Disusun oleh badan kesepakatan anggota pemerintah yang profesi berkuasa Etik bisa tertulis dan Hukum tersusun rinci tidak tertulis dalam UU dan Sanksi etik berupa lembaran negara tuntunan Sanksi hukum berupa tuntutan Pelanggaran etik Pelanggaran hukum diselesaikan oleh diselesaikan oleh Profesi aparat hukum / pengadilan Penyelesaikan Penyelesaian pelanggaran etik tidak pelanggaran hukum selalu disertai bukti harus dengan bukti fisik fisik Karena HK akan memberi wawasan tentang ketentuan2 hukum yg berhubungan dengan pelayanan kesehatan, shg akan lebih memberi keyakinan diri thd tenaga kesehatan dlm menjalankan profesi kesehatan yg berkualitas dan selalu berada pada jalur yg aman, tidak melanggar etika dan ketentuan hukum. Kesulitan saat ini • Etika mempunyai sanksi moral, profesi mempunyai sanksi disiplin profesi. • Dan sekarang para ahli hukum menganggap bahwa standar prosedur dan pelayanan kesehatan dianggap sebagai ranah hukum. • Dan ini menurut profesi kesehatan dianggap bahwa memenuhi standar profesi adalah bagian dari sikap etis dan profesional • Sehingga penafsiran ahli hukum: pelanggaran standar profesi dapat diartikan juga melanggar hukum • Ini perlu diinformasikan kepada profesi kesehatan dan profesi hukum, hal ini harus berbeda Kaidah Dasar Moral (Moral Principle) 1. Prinsip Autonomy= yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien. Selanjutnya diklinik dibuat informed consent dalam setiap dokter melakukan tindakan.( pasien berpendidikan, dewasa, matang dsb)
2. Prinsip Beneficence= yaitu prinsip moral yang
mengutamakan tindakan yang ditujukan kepada kebaikan pasien. Disini ditekankan tindakan atau perbuatan yang mempunyai sisi baik atau bermanfaat lebih besar dibanding dengan sisi buruk atau mudharat (Secara umum tindakan dokter dapat dilakukan dan berlaku pada semua pasien normal). 3. Prinsip Non-maleficence= yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yg memperburuk keadaan pasien (Pasien dalam keadaan gawat, harus diperlukan tindakan medik untuk penyelamatan jiwanya, pasien rentan, dsb).
4. Prinsip Justice = yaitu prinsip moral yang
mementingkan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumberdaya (konteks membahas hak orang lain, selain dari pasiennya itu sendiri). Produk Hukum yg Bernuansa Bidang Kesehatan 1. UU No 29 th 2004 tentang Praktik Kedokteran 2. UU RI No 36 th 2009 tentang Kesehatan 3. UU RI No 44 th 2009 tentang Rumah Sakit Permenkes RI No. 585/Men.Kes/Per/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik Permenkes RI No. 729a/Men.Kes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis/Medical Record Kepdirjen Pelayanan Medis No. HK.00.06.6.5.1866 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) MARI BELAJAR ETIKA & HUKUM KESEHATAN