Anda di halaman 1dari 45

Oleh: Dedi Alamsyah.SKM.M.

Kes (Epid)

EPIDEMIOLOGI GIZI
Sejarah Epidemiologi

 Ilmu epidemiologi lahir dari asumsi bahwa


penyakit pada populasi manusia tdk terjadi
secara acak tetapi selalu ada faktor penyebab
dan upaya preventif yg dpt dilakukan.
 Tokoh-tokoh yg berjasa dalam perkembangan ilmu
epidemiologi:
a. Hipocrates (abad ke-5 sebelum masehi): penyakit
terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup
serta berhubungan dgn lingkungan internal dan
eksternal seseorang. Kesehatan dpt dijamin oleh
diet yg baik dan higienis. Atas dasar itulah diet
(daita: bhs Yunani) diartikan sbg hidup yg sehat menurut
pemilihan pangan yang baik dan sesuai.
b. Veronese Fracastoro (1483-1553) dan Thomas
Sydenham (1624-1689): kontak dgn mahluk hidup
menjad penyebab terjadinya penyakit
menular→didasarkan pd adanya epidemic sampar,
cacar&demam tifoid di Eropa
c. Edward Jenner (1749-1823): menemukan metoda
pencegahan cacar melalui vaksinasi dgn vaksin
cowpox
d. Louis Pateur (1822-1895), Robert Koch (1843-
1910), Ilya Mechniko(1845-1916): penemuan
bidang mikrobiologi&parasitologi→membuktikan
mikroba sbg etiologi penyakit infeksi
e. Graunt (1939): epidemiologi dlm aspek analisis
kuantitatif morbiditas & mortalitas
f. Willian Far (1839)/Bapak surveilens modern:
mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang
jml&penyebab kematian sekaligus penerapan data
statistik vital untuk mengevaluasi problem kes.masy.
Teori miasma(udara buruk)→dataran rendah insiden kolera
tinggi krn ada polusi udara →penyediaan air minum yg
terpolusi
g. John Snow (1849)/Bapak epidemiologi: melanjutkan
analisa william far → mengamati kenaikan angka kematian
di London yg mendapat pasokan air minum dari perusahaan
Lambert Company&Southwark Company dari sungai thames
hilir yg tercemar stlh diganti dari hulu yg tdk
tercemar angka kematian menurun
h. Framingham (1949): mengembangkan
epidemiologi secara sistematik unk
keperluan design, pelaksanaan&analisis
penelitian epidemiologi. Hasil
penelitian yg terkenal ttg faktor
resiko penyakit kardiovaskuler→analisis
multivariat dgn regresi logistik unk
mengetahui faktor risiko yg paling
dominan
i. Doll & Hill (1950): riset epidemiologi
design kasus kontrol
j. James Lind (1946): seorang ahli bedah angkatan laut Inggris
menemukan buah jeruk dan lemon penyembuh/pencegah scurvy
k. Christian Eijkman (1883): Vitamin B1 (tiamin) penyembuh
penyakit beri-beri
l. Dr. Joseph Goldberger: mengatakan bahwa pelagra tdk
menghinggapi org yg mengkonsumsi diet campuran/seimbang,
ditemukan bahwa penyembuhnya adalag keluarga vitamin
(asam nikotinat/niasin)
m. Peneliti China (1980-an): kekurangan selenium bertanggung
jawab bagi tingginya insiden penyakit Khesan. Temuan ini juga
mengungkapkan bahwa gizi juga dpt mempengaruhi agen. Pada
org yg tdk menglami defisiensi tdk akan terjangkit. Virus
menjadi ganas bila penderita mengalami difisiensi selenium
 Hasil yg diperoleh dari keilmuan epidemiologi dpt
digunakan unk menentukan pengobatan suatu
penyakit, melakukan pencegahan atau
meramalkan hasil pengobatan.
 Perbedaan dgn ilmu kedokteran dari cara
penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran
menekanankan pada kasus demi kasus,
epidemiologi pd kelompok individu
 Selain ilmu kedokteran perlu ilmu: demografi,
sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan fisik,
ekonomi, budaya dan statistik
Definisi

Epi (atas), demos (rakyat/penduduk), logos (ilmu)


 Epidemiologi adalah ilmu yg mempelajari ttg hal-hal/kejadian
yg menimpa penduduk
 The epidemiologi is often reffered to as the basic science of
public health. Originally, epidemiology was concerned with
epidemic of communicable diseases. More recently
epidemiologic method have been applied to chronic diseases,
injuries, violence, birth defect, maternal child helath. The
application of epidemiology to study behaviours related to
health and well being is know as behavioural epidemiology. The
aplication of population based information to decision making
about individual patients is often reffered to as clinical
epidemiology
Tujuan Epidemiologi Gizi

 Utama: menyediakan fakta ilmiah yg paling baik unk


mendukung pemahaman peran gizi dalam timbulnya
penyakit atau mencegah timbulnya penyakit
 Secara klasik memiliki tiga tujuan:
1. Menggambarkan distribusi dan ukuran masalah
penyakit pada populasi manusia
2. Menjelaskan etiologi penyakit terkait gizi
3. Menyediakan informasi penting untuk mengelola
dan merencanakan layanan untuk pencegahan,
pengendalian dan penanganan penyakit terkait gizi.
Perkembangan Epidemiologi Gizi

 Awalnya: memfokuskan pd kekurangan zat gizi,


misal: anemia gizi besi akibat kekurangan zat
gizi besi
 Seiring perkembangan teknologi dan
peningkatan kesejahteraan manusia yg pd
akhirnya mengubah gaya hidup maka fokus
bergeser ke penyakit kelebihan zat gizi yg
umumnya muncul secara kronis, misal: jantung
koroner, DM, hipertensi dan
hiperkolesterolemia
 Epidemiologi gizi adalah ilmu yg mempelajari sebaran, besar
dan determinan masalah gizi dan penyakit yg berhubungan dgn
masalah gizi unk mencapai kesehatan penduduk yg lebih baik.
 Epidemiologi gizi adalah ilmu terkait kesehatan yg
membicarakan distribusi dan determinan kesehatan dan
penyakit dlm populasi
 Epidemiologi gizi memadukan pengetahuan yg diturunkan dari
penelitian gizi unk menguji hubungan diet-penyakit pd
masyarakat/individu yg tdk diatur dietnya.
 Epidemiologi gizi (byers, 1999)adalah semua penelitian
mengenai hubungan antara diet dgn kesehatan (penyakit) pd
populasi manusia. Epidemiologi merupakan landasan kita unk
memahami kaitan gizi dgn kesehatan
 Diet bukanlah paparan tunggal dlm timbulnya
penyakit, tetapi merupakan sekumpulan variabel yg
saling berinterkolerasi. Selanjutnya variabel tsb
kemungkinan memiliki hubungan non-linier dgn
penyakit dan berinteraksi satu sama lain
(Willett,1987)
 Menjawab hubungan antara diet dan penyakit,
epidemiologi hrs memperhitungkan kerumitan dari
kebiasaan makan, interkolerasi antara kebiasaan
makan dan korelasi antara kebiasaantersebut dgn
perilaku yg lainnya (Freudenheim, 1999)
 Hal lain yg menyulitkan: sulit mengukur
asupan pangan yg sebenarnya, terutama
penyakit kronis
 Sehingga salah satu isue yg penting
diperhatikan dlm mempelajari kaitan antara
diet dgn penyakit adalah PEMILIHAN
PENILAIN KONSUMSI PANGAN DAN
DESAIN PENELITIAN yang cocok.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

1. GORDON & LE RICH ( 1950)


a. Pejamu (Host)
Segala faktor yg terdpt pd diri manusia yg
mempengaruhi timbulnya penyakit
b. Bibit Penyakit (Agent)
Substansi/elemen yg
kehadirannya/ketidakhadirannya dpt menyebabkan
/menggerakkan timbulnya penyakit
c. Lingkungan (Environment)
Agregat dari seluruh kondisi & pengaruh-pengaruh
luar yg mempengaruhi kehidupan & perkembangan
suatu organisme
2. BLUM (1974)
a. Perilaku
b. Lingkungan
c. Pelayanan kesehatan
d. Keturunan
LINGKUNGAN

PERILAKU SEHAT PEL.KES

KETURUNAN
PEJAMU/HOST

 Adalah semua faktor yg terdpt pd diri


manusia yg dpt mempengaruhi & timbulnya
suatu perjalanan penyakit
 Faktor yg menimbulkan penyakit: daya tahan
tubuh, genetik, umur, jenis kelamin, adat
kebiasaan, ras, pekerjaan
PEJAMU/HOST
1. UMUR
Penyakit dpt menyerang pd umur tertentu, misal:
morbili, dipteria banyak menyerang anak-anak
Kriteria WHO :
a. Menurut tingkat kedewasaan
0 – 14 tahun : bayi dan anak-anak
15 – 49 tahun : orang muda dan dewasa
50 tahun ke atas : orang tua
2. JENIS KELAMIN
Beberapa penyakit menyerang jenis kelamin
tertentu, misal: kanker payudara banyak diderita
wanita
3. DAYA TAHAN TUBUH
Daya tahan tubuh sangat dipengaruhi kecukupan
gizi, aktifitas dan istirahat. Bila semuanya
seimbanga akan daya tahan tubuh baik
4. RAS / GOLONGAN ETNIK
Ada perbedaan didlm kebiasaan makan,
genetika, gaya hidup,dsb, misal hemofili banyak
dialami oleh orang eropa
5. GENETIK
Beberapa penyakit dapat diturunkan, misal: DM
6. ADAT KEBIASAAN
Kebiasaan buruk merupakan ancaman kesehatan seseorang,
misal: kurang memelihara personal higiene, kebiasaan
merokok, minuman keras
7. PEKERJAAN
Situasi pekerjaan tertentu dpt menimbulkan penyakit, misal:
para manager sering mengalami stress
AGEN/BIBIT PENYAKIT

 Adalah suatu substansi tertentu yg


keberadaannya atau ketidakberadaannya dpt
menimbulkan penyakit atau mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit.
AGEN/BIBIT PENYAKIT

I. Golongan biotis
 Mikroorganisme: bakteri, jamur
 Non mikroorganisme: arthopoda, helmintes
Penyakit Infeksi

Menular Tidak menular


Ditentukan oleh 4 sifat:
1. Patogenecity
2. Virulensi
3. Antigenecity
4. Infectivity
II. Golongan Abiotis
 Nutrien agent:< vit A, > asam urat, kolesterol↑
 Chemical agent: dari dlm (hasil metabolisme)/luar
tubuh
 Phisical agent: panas, dingin dll
 Mechanical agent: kecelakaan, pukulan dll
 Psycish agen: stress
LINGKUNGAN/ENVIRONMEN

 Adalah segala sesuatu yg berada disekitar


manusia serta pengaruh-pengaruh luar yg
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia
LINGKUNGAN/ENVIRONMEN

1. FISIK adalah lingkungan alamiah yg terdpt disekitar


manusia, misal: cuaca, musim, keadaan geografis,
struktur geologi
2. NON FISIK adalah lingkungan yg muncul sbg interaksi
antar manusia, misal: keadaan sosbud &ekonomi,
norma, nilai, adat istiadat, kepercayaan agama
3. BIOLOGIS adalah segala bentuk kehidupan yg berada
disekitar manusia, misal: tumbuhan, binatang dll
 Lingkungan yg dpt menimbulkan penyakit disebur
reservoir
 RESERVOIR adalah tempat hidup yg dianggap paling
sesuai bagi bibit penyakit
 Tempat yg sesuai unk golongan biotis (living agent) unk
hidup & berkembang biak:
1. Animal reservoir
2. Arthopde reservoir
3. Human reservoir : orang sakit & carrier
Model konse[ dasar timbulnya penyakit:

1. MODEL RODA ( THE WHEEL)


Memerlukan identifikasi berbagai faktor yg
berperan dlm timbulnya penyakit (tdk
menekankan pentingnya agen)
1. Inti Genetik
2. Pejamu
3. Lingkungan: A. Sosial
B. Biologis
C. Fisik
2. MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
Kaitan antara host, agen & environemen.
Perubahan salah satu faktor akan mengubah
keseimbangan
HOST

AGENT ENVIRONMENT
3. MODEL JARING-JARING SEBAB AKIBAT
 Suatu penyakit tdk disebabkan oleh satu sebab yg
berdiri sendiri, tetapi berdasarkan proses SEBAB
AKIBAT
 Sehingga timbulnya penyakit dpt dicegah/diatasi
dgn memotong rantai pada berbagai titik.
 Dlm usaha memerangi masalah gizi kita harus
melakukan intervensi berdasarkan penyebab utama
masalah gizi (root causes of malnutrition)
5. JARING-JARING SEBAB AKIBAT

Faktor 6
Faktor 3
Faktor 7 Faktor 1
Faktor 4 Penyakit x

Faktor 8 Faktor 2
Faktor 5
CONTOH:
PENDIDIKAN↓→PENGETAHUAN↓

PENYAKIT
PRODUKSI MAKANAN ↓ KURANG
Konsumsi→ GIZI

DAYA BELI↓

FAS.KES↓→KES.KURANG→DAYA TAHAN TUBUH ↓


Epidemiologi Masalah Gizi

 Agen: zat gizi makro dan mikro


 Pejamu: fisiologi, metabolisme dan
kebutuhan zat gizi
 Lingkungan: makana (bahan, pengolahan,
penyimpanan, penghidangan dan sanitasi
makanan)
Masalah Gizi Dalam Kaitan Dengan
Pejamu, Agen dan Lingkungan
A. Agen
- Gizi: misal gondok penyebabnya kurang yodium
 Kimia dari luar: misal bahan kimia yg terdapat
dlm makanan, zat aditif berlebih dlm makanan
 Kimia dari dalam: misal kelebihan lemak
 Faktor faali: misal kehamilan dgn eklampsi
 Genetis: misal DM, buta warna, hemofilli
 Faktor psikis: stres menyebabkan hipertensi
dan tukak lambung
Masalah Gizi Dalam Kaitan Dengan
Pejamu, Agen dan Lingkungan
B. Pejamu
 Terdiri dari: gen, umur, jenis kelamin, etnik,
kebiasaan
 Faktor pejamu yg cukup berpengaruh di
negara berkembang adalah kebiasaan
buruk seperti buang sampah sembarangan,
tabu, cara penyimpanan makanan yg
kurang baik, higiene rumah tangga
(ventilasi, pekarangan)
Masalah Gizi Dalam Kaitan Dengan
Pejamu, Agen dan Lingkungan
C. Lingkungan
 Fisik: iklim, tanah, air
 Biologis: kepadatan penduduk, tumbuhan
dan hewan
 Sosial ekonomi: pekerjaan, urbanisasi,
perkembangan ekonomi, bencana alam
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT MENULAR

A. Latar Belakang
Hippocrates (460-377 SM) : On Airs, Waters
and Places→pengaruh cuaca, tempat &
kejadian penyakit
GALEN (129-199 M): miasma, kabut jahat
yg menyebabkan penyakit →kata MALARIA
( udara buruk) mrpkn peninggalan masa itu
B. Definisi
Penyakit menular →peny. yg diakibatkan oleh
agen infeksius ttt /toksinnya yg timbul stlh
agen/produknya dipindahkan dari sumbernya ke
inang (host) yg peka baik langsung maupun tdk
langsung.
Penyakit Infeksi → peny. Yg diakibatkan oleh
infeksi yaitu masuk & berkembang biaknya agen
di dlm tubuh inang
Penyakit kontagius →peny.yg ditularkan dg
cara kontak langsung
C.CIRI PENYAKIT MENULAR
1. Agen penyakit dpt dipindahkan
2. Agen peny. Yg dpt dipindahkan hanya agen biologis
sdgkan agen lainnya spt: unsur kimia, trauma,zat gizi tidak
3. Agen peny. Menular bersifat sangat spesifik, satu agen
hanya menyebabkan satu penyakit walau lokasi di tubuh bisa
di berbagi organ.
4. Agen peny. Menular mempunyai beberapa kemampuan:
masuk & berkembang di tubuh inang (infeksi),
menimbulkan penyakit (patogenesitas), menimbulkan
penyakit berat (virulensi), merangsang kekebalan pd tubuh
individu yg diserang →digunakan unk strategi
pemberantasan peny. Tersebut
5. Masa inkubasi. Tiap individu berbeda tergantung daya
tahan tubuhnya.
D. Tahapan-tahapan Proses Terjadinya Penyakit Menular
Ada 5 tahap:
1. Tahap pre-patogenesis: telah terjadi interaksi antara penjamu dan bibit
penyakit tetapi interaksinya di luar tubuh manusia (sblm sakit).
menimbulkan rangsangan penyakit (stimulus)
2. Tahap Inkubasi: masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh manusia, tetapi
gejalanya belum nampak.
3. Tahap penyakit dini: mulai muncul gejala-gejala penyakit tetapi masih
ringan.
4. Tahap penyakit Lanjut: penyakit penjamu bertambah parah
5. Tahap akhir penyakit:
 sembuh sempurna
 sembuh tetapi cacat
 karier: perjalanan penyakit seolah berhenti karena gejala penyakit tidak
tampak lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit
yang pada satu saat apabila daya tahan tubuh penjamu menurun akan
kambuh lagi.
 kronis: perjalanan penyakit tampak berhenti tetapi gejala-gejalanya tidak
berubah
 meninggal
Manfaat pembagian waktu proses penyakit:
1. Pengetahuan ttg masa inkubasi: membantu
menentukan waktu terjadinya penularan
→investigasi wabah, juga membantu
mendiagnosa penyakit
2. Pengetahuan ttg periode penularan
→membantu menentukan lama isolasi
3. Penderita dpt menularkan penyakit pd masa
inkubasi shg tindakan pencegahan dpt
dilakukan.
KONSEP PENULARAN PENYAKIT
Dpt melalui:
1. Airborne:TBC, influensa
2. Waterborne: bisa melalui mulut biasanya gejalanya
diare atau melalui kulit
3. Vector borne: vektor sbg sarana (alat transportasi
cth: lalat penyebab diare atau tempat
pertumbuhannya cth cacing filaria menggunakan
nyamuk)pemindah agen ke inang
4. Foodborne: biasanya penyakit yg ditularkan melalui
jalur oro-fekal biasanya gejala utamanya diare.
Beberapa agen mempunyai lebih dari satu cara
penularan, misalnya virus HIV
UKURAN PENULARAN PENYAKIT
 Insiden→semakin tinggi angkanya semakin
menular penyakit tsb.
 Berbeda dg prevalensi (dipengaruhi oleh lama
sakit) →peny. Yg kecil insidennya tetapi tdk bisa
sembuh & juga tdk mematikan semakin
meningkatkan angka prevalensi.
 Bila peny. sangat menular & mematikan → besar
insidennya dan kecil prevalensinya
Kemampuan agen dpt diukur:
1. Infeksivitas: jmlh yg terinfeksi diantara yg terpapar
→memerlukan pemeriksaan lab/serologis
2. Patogenisitas: proporsi yg sakit ( menunjukan tanda &
gejala sakit) diantara yg terinfeksi. Bila infeksitivitasnya
sangat tinggi angka patogenitas dpt dihitung dari angka
serangan sekunder(secondary attack rate). Bila semua yang
terinfeksi menunjukan gejala maka infektivitasnya sama dg
patogenesitasnya
3. Virulensi: diukur dari case fatality rate (CFR) →proporsi yg
meninggal akibat penyakitnya. Pengukuran CFR di RS
sering memberikan hasil bias krn rata-rata yg datang ke rs
sudah berat penyakitnya
UPAYA PENENTUAN PENYAKIT MENULAR

Logika bila terjadi penularan penyakit:


 Agen yg menyebabkan hrs sama cirinya
 Penderita baru hrs terbukti pernah terpapar oleh
penderita sumber penularan
 Penderita baru mulai sakit stlh satu masa
inkubasi dari waktu terpapar
BEBERAPA UPAYA MEMBUKTIKAN MENULAR TIDAKNYA
SUATU PENYAKIT:
1. Studi ttg pengelompokan penderita penyakit (disease
clustering): semakin dekat jarak semakin cepat tertular.
2. Meta analisis: review penelitian tentang pola penyakit
cth: penyakit akibat spongioform encephalopaty pd
manusia yg pd mulanya diprediksi dari daging mad cow yg
tadinya dari scrapie pd domba stlh diteliti ternyata negara
yg memproduksi domba spt jepang& australia angka
kejadiannya rendah
3. Studi ekologi: penelitian ekologi ttg hubungan helicobacter
pylori dg kanker lambung →mnrt penelitian internasional
menemukan korelasi positif antara titer antibodi H. pilory
yg positif dengan angka kematian akibat kanker lambung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai