BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Capaian Aktualisasi
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah dibuat,
pelaksanaan aktualisasi sekaligus habituasi di tempat tugas yaitu
Puskesmas Rawat Inap Cempaka Banjarbaru telah dilaksanakan
sejak tanggal 16 September – 16 Oktober 2019. Pelaksanaan
aktualisasi sekaligus habituasi tersebut selalu dikoordinasikan dan
dilaporkan dengan mentor maupun coach dengan bukti fisik berupa
lembar kendali terlampir.
Rencana kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rancangan
sejumlah tujuh kegiatan, dimana pada pelaksanaannya seluruh
kegiatan telah berlangsung. Seluruh kegiatan tersebut adalah:
1. Melakukan koordinasi lintas program
2. Melakukan persiapan ruangan dan bahan pelayanan gizi
3. Menyusun satuan acara konseling
4. Merancang media konseling
5. Melakukan kegiatan pelayanan gizi bagi calon pengantin
6. Melakukan pemeriksaan lingkar lengan atas dan berat badan pasca
konseling
7. Melakukan hasil evaluasi layanan gizi
Berikut penjelasan rinci mengenai pelaksanaan 7 (tujuh)
kegiatan pada aktualisasi dan habituasi tersebut, yaitu :
1. Melakukan koordinasi lintas program
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 September – 21
September 2019. Pada pelaksanaan yang saya aktualisasikan
disini adalah berkoordinasi dengan lintas program agar calon
pengantin mendapatkan arahan/rujukan ke poli gizi untuk
memperoleh pelayanan gizi.
a. Tahapan Kegiatan
1. Menghubungi pengelola program KIA
41
b. Output/Hasil
1. Kesepakatan dengan Lintas Program membuat alur
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Etika Publik (menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama) : Pada tahapan awal, saya akan menghubungi
pengelola program KIA untuk mendiskusikan permasalahan ibu
hamil KEK yang dapat dicegah dengan melakukan konseling
gizi pada calon pengantin, kemudian bekerjasama untuk
mendiskusikan alur rujukan konseling gizi untuk calon
pengantin dari poli KIA ke poli Gizi
Akuntabilitas (Responsibilitas) : setelah didapatkan alur
rujukan kemudian saya meminta persetujuan alur tersebut
kepada atasan
Komitmen Mutu (Inovasi) : Sehingga dihasilkan alur
rujukan baru pelayanan gizi pada calon pengantin, untuk
menjamin pelayanan kesehatannya.
Anti Korupsi (Peduli) : Sehingga hak nya sebagai klien
terpenuhi.
d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Dengan dilakukanya koordinasi lintas program yang
menghasilkan alur rujukan, diharapkan konseling gizi dapat
membantu calon pengantin untuk mendapatkan pelayanan gizi
yang optimal sesuai dengan misi Puskesmas ketiga :
peningkatan upaya kesehatan sumber daya masyarakat dan
perilaku hidup bersih dan sehat.
42
a. Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan dan membersihkan ruang gizi
2. Mempersiapkan alat tulis, buku register, formulir konseling
3. Memposisikan ke angka nol (0) alat ukur timbangan berat
badan, pengukur tinggi badan, pengukur lingkar lengan atas
b. Output/Hasil
43
a. Tahapan Kegiatan
1. Membuat draft rencana kerja
2. Mengumpulkan dan menyusun bahan/materi
3. Mengolah SAK
4. Melakukan konsultasi dengan atasan
b. Output/Hasil
1. Satuan Acara Konseling
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Nasionalisme (ASN yang bekerja keras, sila kelima) : Pada
langkah pertama, saya membuat draft rencana kerja dengan
cermat sehingga kegiatan konseling dapat dilakukan secara teratur
sesuai dengan tahapan yang semestinya.
45
a. Tahapan Kegiatan
1. Mengumpulkan materi edukasi
2. Membuat dan mendesai template media
3. Melakukan koordinasi dengan atasan
4. Memperbaiki rancangan media
c. Output/Hasil
1. Lembar balik
2. Leaflet
47
a. Tahapan Kegiatan
1. Memberi salam pada klien
2. Mengumpulkan identitas klien
3. Melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar
lengan atas calon pengantin wanita
4. Melakukan perhitungan indeks masa tubuh
5. Melakukan Konseling
6. Melakukan evaluasi (feedback) konseling
49
a. Tahapan Kegiatan
1. Memberi salam pada klien
52
a. Tahapan Kegiatan
1. Menganalisis hasil kegiatan
2. Melakukan konsultasi dengan atasan mengenai draft evaluasi
3. Membuat laporan evaluasi kegiatan
b. Output/Hasil
1. Laporan evaluasi kegiatan
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Etika Publik (membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian saya menganalisis hasil kegiatan
Nasionalisme (menghargai pendapat orang lain, Sila
keempat) melakukan konsultasi dengan atasan mengenai draft
evaluasi
Komitmen Mutu (menghasilkan produk) untuk menghasilkan
laporan evaluasi kegiatan
Akuntabilitas (Responsibilitas) sebagai pertanggungjawaban
kepada atasan
d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Membuat evaluasi hasil kegiatan setiap bulan kepada atasan
merupakan perwujudan dari pelayanan kesehatan yang optimal
menuju masyarakat sehat maka kontribusi terhadap Misi
Puskesmas ketiga yaitu peningkatan upaya kesehatan sumber
daya masyarakat dan perilaku hidup bersih dan sehat
e. Penguatan Nilai Organisasi
Evaluasi hasil kegiatan untuk melihat sejauh mana efektifitas
kegiatan ini dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
Terdepan
55
E. Analisis Dampak
Pelayanan gizi bagi calon pengantin diharapkan dapat
mengurangi angka kejadian KEK pada ibu hamil. Dengan adanya
pemahaman sebelum dan saat perencanaan kehamilan kelak,
diharapkan calon pengantin khususnya wanita dapat mempersiapkan
dan memperbaiki nutrisi jauh sebelum kehamilan terjadi. Karena jika
perbaikan gizi dilakukan saat setelah menikah bahkan setelah
mengalami kehamilan, perbaikan gizi tersebut agak terlambat dan
kurang efektif. Sulitnya ibu hamil melakukan perbaikan gizi
dikarenakan faktor bawaan ibu hamil seperti mual, muntah dan lebih
memilih milih makanan.
Ibu hamil yang menderita kurang energi kronis (KEK) karena
asupan jangka panjang yang kurang baik, akan berdampak pada
anemia, berat bayi lahir rendah, bahkan stunting. Dengan adanya
pelayanan gizi pada calon pengantin ini kita dapat menilai status gizi
calon ibu, serta memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE)
tentang nutrisi untuk pencegahan kurang energi kronis (KEK) serta
dampak buruk lainnya yang mengikuti. Serta dengan adanya
pelayanan gizi ini, kita dapat mengetahui calon ibu yang beresiko
kurang energi kronis (KEK) dan dapat mengikuti perkembangannya
dengan meminta melakukan kunjungan ulang setiap 1 bulan sekali.
Apabila pelayanan gizi bagi calon pengantin ini tidak dapat
dilaksanakan maka akan semakin terjadi kejadian ibu hamil yang
menderita kurang energi kronis (KEK) serta dampak penyerta lainnya
yang biasa mengikuti.