Anda di halaman 1dari 11

ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN

ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)


Kelompok I
Amara visca
Lita suryani
Sarifa renfaan
Siti wakiatul
Tri waryuni
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB) Setiap hari 8000 bayi baru lahir
didunia meninggal dari penyebab yang tidak
dapat dicegah. Mayoritas dari semua kematian
bayi, sekitar 75% terjadi pada minggu pertama
kehidupan dan antara 25%-45% kematian
tersebut terjadi dalam 24 jam pertama
kehidupan seorang bayi (WHO 2018). Menurut
WHO, untuk AKB di negara Asia Tenggara
diantaranya Indnesia mencapai 93 per 1000
kelahiran hidup
Kematian ibu didefinisikan sebagai kematian yang terjadi
pada saat hamil, sewaktu melahirkan, atau selama masa
nifas yakni 42 hari setelah melahirkan, tidak melihat durasi
maupun letak kehamilan, oleh sebab apapun yang
berkaitan maupun diperparah dengan adanya kehamilan
tersebut atau tindakan yang dilakukan, namun bukan dari
sebab-sebab terkait kecelakaan. Sementara untuk
kepentingan pengukuran AKI, pengertian kematian ibu yang
digunakan adalah kematian yang terjadi pada masa hamil,
melahirkan, atau dalam 42 hari setelah melahirkan, tanpa
melihat penyebab kematiannya.

Menurut Maternal Mortality 2018, Setiap hari, 830 ibu di dunia


(di Indonesia 38 ibu, berdasarkan AKI 305) meninggal akibat
penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan persalinan yang tidak
ditangani dengan baik dan tepat waktu. Angka kematian ibu
sebagai akibat langsung atau tidak langsung dalam 100.000
kelahiran hidup didunia pada 180-200 juta kehamilan per tahun,
75 juta unwanted pregnancy, 50 juta kasus induced abortion, 20
juta kasus aborsi yang tidak aman, 600.000 kematian ibu ( 1 orang
per menit), dan 1 kematian ibu = 30 kesakitan ibu. Di Indonesia
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2018 sebanyak 305 per
100.000 kelahiran hidup.
Target penurunan AKI ditentukan melalui
angka penurunn rata-rata kematian ibu.
Kementrian kesehatan menyatakan rata-rata
penurunan 5,5% per tahun sebagai target
kinerja. Berdasarkan data tersebut,
diperkirakan pada tahun 2030 AKI di Indinesia
turun menjadi 131 per 100.000 kelahiran
hidup. Sebagian besar komplikasi tidak bisa
diprediksi, artinya setiap kehamilan beresiko
memerlukan kesiapan pelayanan berkualitas
setiap saat, atau 24 jam 7 hari agar semua ibu
hamil atau melahirkan yang mengalami
komplikasi setiap saat mempunyai akses
kepelayanan darurat berkualitas dalam waktu
cepat, karena sebagian komplikasi memerlukan
pelayanan kegawatdaruratan dalam hitungan
jam.
FAKTOR PENYEBAB ANGKA KEMATIAN IBU

Hipertensi dalam
Penyebab langsung perdarahan
kehamilan (HDK)

Partus lama atau


abortus Infeksi macet

Penyebab tidak langsung dapat berupa penyakit yang telah ada


sebelumnya atau yang muncul dan
berkembang selama masa kehamilan,
persalinan, atau nifas yang diperparah
dengan adanya adaptasi fisiologik dalam
kehamilan atau sebaliknya, yakni
memperberat kehamilan dan
meningkatkan risiko morbiditas dan
mortalitas.
UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Pelayanan ibu nifas

Pelayanan/Penanganan komplikasi
kebidanan

Pelayanan kontrasepsi

Pembedayaan masyarakat
ANGKA KEMATIAN BAYI DI NDONESIA

Kematian bayi merupakan suatu hal yang sangat penting


yang harus diperhatikan oleh para pemangku kebijakan,
terutama negara berkembang seperti Indonesia. Angka
kematian bayi (AKB) mencerminkan tingkat
pembangunan kesehatan dari suatu negara serta kualitas
hidup dari masyarakatnya. Angka ini digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi program, serta kebijakan
kependudukan dan kesehatan suatu negara diseluruh
dunia. Lingkup masalah AKB didunia yaitu 3 juta
kematian bayi baru lahir dan 3 juta kelahiran mati
hamper 90% terjadi dinegara berkembang.
Faktor Penyebab Terjadinya AKB

Penyebab utama kematian adalah asfiksia


neonatorum 50%-60%, BBLR 25%-30%,
Infeksi 25%-30%, Trauma persalinan 5%-10%.
Kematian neonatal terjadi paling banyak pada
24 jam pertama pasca lahir dan selanjutnya
pada masa 2-7 hari pasca lahir.
Upaya Menurunkan AKB

Kematian neonatal tidak dapat diturunkan secara


bermakna tanpa adanya upaya penurunan kematian ibu
dan peningkatan kesehatan ibu. Berbagai upaya yang
memimiliki dampak ungkit besar terhadap penurunan
angka penurunan bayi telah dilaksanakan antara lain:
peningkatan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar ditingkat
masyarakat, serta pendayagunaan dan intensivikasi
posiandu.

Anda mungkin juga menyukai