==================================================
==================
chapter 1
Cloud, nama cowok itu, mulai merasa jengkel dengan kereta yang ia tumpangi.
Beruntung, perjalanannya pun berakhir, dan akhirnya ia sampai di stasiun. Ia pun
turun dan sambil berjalan, ia mulai memandangi sekitarnya
The City of Edge. Hiruk pikuk di sana sini, ramainya pusat kota, hingga traffic jam
kayak di Jakarta semua ada di sana. Cloud mengira bahwa Edge hanya sebuah
kota yang tenang. Iapun mulai mengira2, bagaimanakah ia menghabiskan
waktunya disana??? Ditengah keheranannya, tanpa sadar ia bertabrakan dengan
seorang gadis cantik nan anggun yang berambutkan hitam panjang, yang
menyebabkan barang2 bawaan sang gadis pun terjatuh.
Girl: Oh! Sorry!!! Kamu ga apa2?
Cloud: no, Im the one who should say
Girl: Aduh aku ngelamun
Cloud: (kelabakan sendiri) emm mari kubantu
Tanpa sadar, pandangan mereka saling bertemu. Cloud memandang wajah sang
gadis, dan sang gadis membalasnya dengan senyuman yang manis. Setelah
membereskan barang2nya
Sang gadis pun pergi meninggalkan Cloud sebelum ia menanyakan namanya. Cloud
pun hanya memandangnya dari kejauhan, hingga seseorang memanggilnya
Cloud??
hey, Cloud!!!
.
CLOUD!!!!!
huh? Oh, Tidus sorry.
lo ngapain ngelamun sendiri??? Ngelamun jorok ya??? Gue udah nungguin daritadi,
tau!!!!
enak aja jadi, kita kemana?? Langsung aja ya??
Mereka berdua pun naik mobil yang dibawa Tidus dan pergi keluar stasiun.
Namanya juga Tidus, ia pun membawa Cloud keliling Edge sebentar (baca: quick
tour ato bahasa game-nya: quick tutor) yang membuat Cloud hanya bisa menghela
napas dan geleng2 kepala. Tidus mengajak Cloud ke tempat2 yang sering didatangi
orang di Edge. Mereka terus berkeliling hingga Cloud mendapat telepon
Cloud: halo??
Suara di telepon: KALIAN ADA DIMANA, HAAAAHHH?!?!?! KALIAN PIKIR INI JAM
BERAPA?!?!?!?!
Cloud: (menjauhkan telepon dari kuping) ouch iya iya kita lagi on the way
Tidus: siapa???
Cloud: barret nih, ku-loudspeaker
Barret: oi, suruh Tidus cepetan!!!! And tell him to see me in my office ASAP!!!!!!!!!
Tidus: damn mati gua
Cloud: whatever
Tidus pun masuk ke dalam kantornya Barret. Dan tak lama kemudian terdengar
bunyi tamparan yang kuat dan erangan yang menjadi-jadi dari dalam kantor Barret
yang hanya bisa membuat Cloud menghela napas panjang. Kasihan si Tidus
begitu pikirannya. Tiba2 seseorang menghampirinya
????: Cloud???
Cloud: .
????: hey, Cloud!!!
Cloud: what??? oh, sorry hmm? Hey, you are
????: you still remember me???
Cloud: of course, Snow!!!! How youve been??? Lancar ga ama Serah????
Snow: hehehe ya begitulah kamu kesini gara2 di-summon Barret ya???
Cloud: yupz aku juga bingung kenapa harus manggil aku
Barret: oi oi!!! Kalian berdua!!! Ga usah banyak cincong!!! Get into my office
NOW!!!!!
Cloud n Snow: iya boss
Cloud dan Snow pun masuk ke dalam kantornya Barret. hmm tugas apa lagi
yang bakal kuhadapi begitulah pikiran Cloud
Chapter 2
Saat di dalam kantor, Cloud dan Snow menghampiri Tidus terlebih dahulu.
Akhirnya briefing pun dimulai, sesuatu yang sangat ditunggu Cloud. Ia berharap
tugasnya menarik sehingga ia tidak merasa rugi datng jauh2.
Barret: kalian pernah mendengar kasus pembunuhan berantai di Kalm???
Snow: oh, I know!!! Katanya sang pembunuh begitu lihai sampai2 tidak
meninggalkan jejak sedikitpun
Barret: yupz dan ia selalu membunuh korban dengan cara yang sama
Snow n Barret: dadanya ditusuk pedang panjang (jadi ketakutan sendiri sampai2
hampir pelukan berdua)
Cloud: emm so, hubungannya ama tugas kali ini apa???
Snow: koq ada ya orang kayak pembunuh itu
Barret: iya tak punya perasaan
Cloud: emm guys
Snow: orang kayak dia itu harus diberi pelajaran!!!
Barret: benar!!! Klo bisa, diberantas di muka bumi!!!
Cloud: guys
Snow: orang kayak dia cuma jadi sampah aja!!!!
Barret: bener banget!!! Orang kayak di..
Cloud: GUYS!!!! Bisa serius ga sih?!?
Snow n Barret: what? Oh iya sorry (berbarengan melepaskan diri dari pelukan)
Barret: okay jadi menurut our trusted informant, si pembunuh ingin memulai
aksinya lagi dan ga tanggung2, incarannya tinggi, yaitu pemimpin perusahaan
terkemuka, Vincent untuk selebihnya, Snow!!
Snow: okay! Sebenarnya, si Vincent sih ga terlalu mempermasalahkan hal ini. cuma
surat ancaman mulai berdatangan sejak 2 bulan yang lalu. Hal ini membuat sang
istri, Yuffie, merasa terganggu. Akhirnya, ia meminta pasukan kepolisian menjaga
rumahnya sampe sekarang.
Barret: dari Vincentnya sendiri nanggepinnya nyantai aja Cuma baik Yuffie
maupun pihak kepolisian ga mau ambil resiko si Yuffie ga mau suaminya kenapa-
Cloud: Oh my God
Snow: ini gara2 Barret sih
Barret: abisnya gue kesel
Tenyata Tidus jadi over-depressed gara2 diomelin n dibelai Barret. Akhirnya Snow
pun membawa Tidus ke infirmary untuk dirawat oleh dr. Kadowaki. Sementara si
Cloud masih bersama Barret di kantornya.
Cloud pun pergi dari Barrets Office menuju mess-nya. Untungnya di Fenrir-nya ada
GPS, jadi dia tahu jalan ke mess. Cloud pun kaget karena saat tiba di mess, yang ia
lihat bukan merupakan mess biasa, tapi rumah bintang 4!!! Di pagar mess itu
tertulis =Sponsored by Honey Bee Inn. pantas pikir Cloud. Baru saja ia sampai,
sms pun masuk ke hp-nya.
Cloud!! Hang out, yuk!!! Aku ama Tidus nunggu di bar terkenal di Edge: 7th
Heaven!!! Liat aja di GPS, ada koq. Cepet ya!!! Snow
Cloud menghela napas panjang. well, daripada aku sendirian malam ini Cloud
pun naik ke Fenrir-nya dan melaju kencang ke 7th Heaven yang udah di-mark di
GPS-nya. Sesampainya di 7th Heaven
Secara tak sengaja pandangan Cloud dan gadis bartender itu bertemu
-to be continued-
Chapter 3
Cloud dan sang gadis bartender pun saling bertatapan begitu lamanya mereka
bertatapan hingga
Setelah perdebatan kecil itu, mereka pun saling tertawa yang membuat Tidus dan
Snow kaget, karena mereka jarang melihat Cloud tertawa
Tidus: emm, Snow!! Kayaknya disana lagi ada tanding biliar!! Nimbrung yuk!!
Snow: (kelabakan sendiri) oh, iya iya!!! Ayo!!
Mereka pun pergi meninggalkan Cloud dan sang gadis di bar. Cloud yang keheranan
melihat tingkah mereka hanya bisa geleng2 kepala. aneh2 aja pikir Cloud.
Girl: mereka pelanggan tetap disini, jadi aku udah sering lihat mereka Theyre
pretty weird, huh??
Cloud: really?? Jujur, aku juga mikir kayak gitu, sih
Girl: oh, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Tifa
Cloud: the names Cloud
Mereka pun berjabat tangan. Terlihat dengan jelas bahwa wajah Tifa memerah saat
Cloud menjabat tangannya, yang membuat Cloud jadi malu sendiri. Kemudian
Mereka berdua saling ngobrol dengan riangnya, bagaikan dunia milik berdua
sementara dari kejauhan
Sementara, di bar
Mereka pun bertatapan lagi. Kali ini, tatapan Tifa terlihat lebih dalam dari
sebelumnya, seperti benar2 bahagia akan kedatangan Cloud. Cloud sendiri dalam
hainya sangat senang bisa bertemu dengan Tifa. Namun, datanglah gangguan
*gubraaaaaakkkk*
Man 1: mana yang punya tempat ini?!?!? bukannya patuhi peraturan, malah
ngelunjak!!!!
Man 2: kali ini, si boss juga ikut!!! Rasain lo!!!
Tiba2 seorang laki2 dengan tato di muka sebelah kiri masuk ke dalam bar yang
membuat semua pengunjung ketakutan. Iapun memanggil Tifa
Boss: Tifa, jujur aku ga mau melakukan ini, tapi kamu udah ngelunjak dan aku ga
terima!!!
Tifa: Zell, kumohon berikan aku beberapa hari lagi!!! Kupastikan semua akan
kubayar!! Tapi, jangan ganggu bisnisku!!!
Boss: aaaahhhh!!!! Banyak cincong!!!! Cewek kayak kamu tuh bagusnya di
(mengarahkan kepalan ke muka Tifa)
Boss: (melepaskan tangannya dengan kasar) cih! And who the hell is this??? Mau
belaga jagoan??? Lo ga tau siapa yang pegan daerah sini?!?!?
Cloud: I just wanna say, dont hurt the girl, or else
Boss: waaahhh!!! Ini anak berani mati juga ya!!! Oi, kalian!!! Hajar nih anak!!!
Man 1 n 2: sip, boss!!!!
Dengan cepat, Tidus dan Cloud pun langsung berada di samping Cloud
Pertempuran pun tak terelakkan. Snow dan Tidus menhadapai 2 anak buah Zell,
sedangkan Cloud menghadapi sang boss, Zell.
Zell pun berlari dan mulai menyerang Cloud lagi. Namun semua serangannya dapat
di-block dengan baik. Zell mengeluarkan salah satu jurus Blitz-nya, Booya, yang
membuat Cloud mundur dan lengah, dan Zell pun berhasil melancarkan beberapa
serangan ke tubuh Cloud. Cloud pun terlihat kesakitan dan tertunduk lemah.
Cloud pun melesat dengan cepat menuju Zell dan melancarkan serangan balasan.
Zell hanya dapat mem-block 1-2 serangannya, namun akhirnya iapun tak dapat
menghindar lagi. Zell seperti terlihat pasrah menerima serangan Cloud. Akhirnya
Cloud menghentikan serangannya, dan Zell pun jatuh sempoyongan. Di saat yang
sama, 2 anak buah Zell juga berhasil dikalahkan Snow dan Tidus. Sebenarnya Snow
sudah membereskan lawannya dari tadi, cuma ia ikut membantu Tidus yang cukup
kewalahan menghadapi lawannya.
Tak lama kemudian, Zell dan kedua anak buahnya pun pergi dan lari terbirit2 diiringi
gemuruh tepuk tangan dari semua pengunjung bar 7th Heaven, yang membuat
Cloud, Snow, dan Tidus jadi malu sendiri. Snow dan Tidus pun membantu
membereskan barang2 yang berantakan. Cloud mendatangi Tifa di bar. Tifa terlihat
menangis.
Mereka pun membersihkan bar itu. Saat selesai, waktu menunjukkan pukul 2 pagi.
Snow dan Tidus pun pergi meninggalkan Cloud dan Tifa berdua lagi.
Dengan Fenrir-nya, Cloud pun pergi diiringi senyum dari Tifa, yang membuat Cloud
terbayang2. Wow what a night pikir Cloud. Iapun akhirnya senyum2 sendiri.
Namun, pikirannya terganggu saat ia menyadari ada mobil hitam yang mengikuti
dia. Apakah orang2nya Zell??? Atau kelompok lain yang mengetahui keberadaannya
di sini???
-to be continued-
Chapter 4
Ternyata yg mengikuti Cloud ga cuma satu mobil, tp ada 3 mobil lainnya pula dari
arah yg berbeda2 sehingga membuat Cloud terkepung ditengah2nya. Merasa
terancam, Cloud mencoba melompati mobil yg ada di depannya dengan Fenrir-nya.
Namun, sialnya, hal itu seperti sudah ditebak oleh kumpulan tersebut, yang pada
akhirnya saat Cloud melakukan aksinya, salah satu orang dari mobil paling belakang
menembakkan jaring. Fenrir pun oleng, dan Cloud ikut terjatuh dan terguling2
hingga mengenai trotoar namun untungnya tidak fatal.
urrggghhh damn it..
Konvoi kendaraan itupun berhenti, dan beberapa orang mendatagi Cloud kemudian
mengangkat Cloud yg tak berdaya itu. Kemudian dari salah satu mobil keluarlah
seseorang berbaju hitam. Iapun mendatangi Cloud.
if you dont want to lose something dear to you, do not interfere us.
Cloud tersontak kaget, dan mencoba memberontak. Namun luka2 yg ada
ditubuhnya membuat dirinya lemah tak berdaya. Dengan merintih, Cloud membalas
perkataan orang itu.
dont.touchher bila adasatugoresankecil..
Belum sempat Cloud selesai bicara, orang itu memukul wajahnya dan
mengangkatnya.
oh, mau melawan? Try me, punk. Well see whose better
Orang itu membanting Cloud ke tanah yang membuat Cloud tak sadarkan diri.
Namun sebelum kehilangan kesadarannya, ia melihat sekilas wajah orang itu
walaupun blur.
Keesokan paginya.
mmumm.uuuuhhhhh
Cloud pun terbangun, dan ia langsung kaget dengan tempat dimana ia berada. Ia
berada di sebuah ruangan, tepatnya kamar tidur. Iapun terheran2 dengan semua
luka2nya yg sudah diobati dan diperban.
whowho did this?
Ditengah kebingungannya, tiba2 terdengar suara
????: oh, youre awake! (buru2 mendatangi Cloud)
Cloud: ti..Tifa???
Cloud pun kaget sekaligus heran melihat Tifa mendatanginya.
Tifa: ya ampun Cloud, whats wrong? Kok bisa km jd kayak gini sih?
Cloud: ouch!
Tifa: ups, sorry! Masih sakit ya?
Cloud: yaa lumayan sih, tp uda mendingan.
Tifa: kamu kok bs kayak gini sih? Are you drunk last night or something?
Cloud: wellits a long story. Tapi, kok tiba2 aku ada di sini?
Tifa: umm, tadi pagi itu aku mo ke pasar buat belanja untuk malam ini di 7th
Heaven. Di tengah perjalanan aku ngeliat orang2 pada ngumpul. Penasaran, aku
datengin. Aku kaget bgt waktu liat itu kamukupikir, kamu udah..udah.. *sob*
*sob*
Cloud: oohh begitu. Hey, dont cry, girl. Im sorry if I make you worried. Tp aku udah
gapapa skrg. Klo km ga ada, mungkin aku bener2 bakal
Tifa: stop! Jangan diterusin! Aku paling ga suka dengernya! (menangisnya makin
menjadi2)
Cloud: .. (meletakan tangannya ke kepala Tifa) sorry. I dont mean to.
Tifa pun mulai tenang, dan ia sudah tidak menangis lagi. Untuk beberapa saat
mereka berdua tenggelam dalam keheningan sambil saling memandang satu sama
lain, hingga keheningan itupun pecah dengan kedatangan dua orang.
Tidus: Cloud! Gila, loe kenapa?!?
Snow: kamu gapapa kan?
Cloud: oh, hey. Iya, aku udah mendingan, thanks to Tifa. Oh ya, gimana kalian tau
kalo aku disini?
Tifa: aku yg kasitau. Kan tadi malam kalian dateng sama2, jd kupikir kalian
berteman. Gapapa kan klo mereka kupanggil?
Cloud: jujur, itu malah bagus. Thanks again, girl.
Tidus: sialan! Orang gila siapa yg bikin ini ke loe?! Ga bisa diterima!!
Snow: tenang, Cloud. Kita sm yg lain udh mulai investigasinya kok. Loe bs gabung
klo loe udh fully healed. Jadi mnding skrg loe
Cloud: ngga! Ill go with you guys.
Tifa: but, youre not recovered yet, Cloud!
Cloud: tapi, aku harus.
Tifa: ngga! Pokoknya ngga!! Kamu belum totally healed, Cloud! Gimana klo tiba2 aja
kamu terluka lagi, dandandan kamu ga bisa diselamatkan lagi?!?!?!
Cloud benar2 heran sekaligus kaget, terlebih Snow dan Tidus. Mereka kagum karena
belum ada seorangpun yg bisa membuat Cloud kehabisan kata2 seperti itu.
Tifa: (seperti akan menangis) pokoknyakamu baru boleh gabung sama mereka klo
kamu udh bener2 fit. Please
Cloud: .
Snow: udahlah Cloud. Tifa ada benernya.
Tidus: iya iya. Mending skrg loe perbaiki kondisi dulu. Ga ada gunanya klo loe
gabung tapi Cuma jd liability.
Cloud: ..okay. tapi janji, setiap update lgsg kasitau aku. Oke?
Snow n Tidus: sipp sip bos!!!!!
Snow dan Tidus pun pergi, meninggalkan Cloud dengan Tifa.
Tifa: emmmsorry. Tadi aku terlalu keras ya?
Cloud: hah? Oh ngga kok. Akunya yg terlalu keras kepala
Sekali lagi mereka pun terdiam. Dan mereka pun saling memandang lagi.
Tifa: astaga! Kamu harus istirahat, Cloud. Biar cepet sembuh jg.
Cloud: oh, okay. (lgsg berbaring di tempat tidur)
Tifa: (di depan pintu kamar) emmm, if you need anything, just tell me, okay?
Cloud: I will hey Tifa.
Tifa: hmmm???
Cloud: thanks. For everything. (gently smiling)
Tifa: (tersipu malu) its my pleasure.
Tifa pun keluar kamar, meninggalkan Cloud untuk istirahat. Dalam benaknya, Cloud
merasa sangat beruntung bisa mengenal gadis sebaik dan secantik Tifa. man,
what a beautiful girl begitulah pikirnya hingga iapun terlelap.
Sore harinya, Cloud terbangun dari tidurnya. Dan saat itu jg ia merasa lapar.
kruuuuuuuuukkkk
Cloud: Damnlaper banget.
Iapun keluar kamar untuk mencari Tifa. Saat ia sampai di bar, ia mendengar Tifa
sedang berbicara di telepon.
Tifa: alright, alright!! I got it already! Kn cukup sekali aja bilangnya! Intinya, jangan
sampai dia terluka, atau perjanjian kita batal! Shesshes all I have *sob* *sob*
Cloud: hey, Tifa
Tifa: what? Oh, my! (buru2 menutup telepon)
Cloud: is there anything wrong?
Tifa: hah? (kelabakan sndiri)
Cloud: tadi kamu marah2 di telepon, jadi kupi
Tifa: oh, nothing! Tadi itu papa yg nelpon. Dia cuma ngecek aku aja kok.
Cloud: really? Kayaknya lain deh. Soalnya td km marah banget.
Tifa: hah? Be, beneran kok! Papa emg overprotective sih orangnya, jd suka marah
sndiri klo ga dijelasin sampe detail, hehehe
Cloud: (mengerenyitkan dahi) alright.
Tifa: yup, ahahahaha. Oh ya, are you hungry? Aku udh masak kok. Ayo makan.
Cloud: oh, okay
Tifa pun menyiapkan makanan di bar untuk Cloud. Namun, Cloud merasakan ada
sesuatu yg disembunyikan oleh Tifa. ia ingin menanyakannya, namun ia merasa ga
enak sama Tifa, terlebih setelah apa yang dilakukan Tifa pada dirinya.
hm, somethings wrongbut, I cant figure it out now
-to be continued-