Anda di halaman 1dari 44

CURRICULUM VITAE

Nama lengkap : Anggraini Dwi S, dr. Sp. Rad (K)


Tempat & tanggal lahir : Pasuruan 12 / 9 /1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen FK Unair
Riwayat Pendidikan
Lulus Dokter : 1987 FK Unair
Lulus Spesialis : 1996 FK Unair
Konsultan Divisi : Neuroradiology & Head Neck
Radiology
Anggraini Dwi S.,dr.SpRad(K)
Dept. Radiologi FK Unair/RSU. Soetomo Surabaya

Hotel Sheraton Surabaya, 27 April 2013


Pendahuluan
Tujuan Penanganan
Modalitas Pencitraan
Clinical pathway
Relevansi pencitraan CT Scan dan
penanganan pembedahan berdasarkan
konsep penopang wajah (buttresses concept)
Anatomi Pencitraan Penopang Wajah
dengan MDCT
Diagnosis Fraktur Wajah Tengah Dengan
MDCT
Penutup
Epidemiologi dan etiologi
USA : lebih dari 3 juta
kasus
Indonesia (?)

Penyebab :

- KLL (sepeda motor


tertinggi)
- Cedera olah raga
- Perkelahian
- Kecelakaan kerja
LK : Pr (dewasa) = 3:1
LK : Pr (anak-2) = 3:2
High impact, disertai
trauma mayor : 50%
Low impact, disertai
trauma mayor : 21%
Tumbukan wajah saat
KLL fungsi air bag
Anak-anak < karena
fleksibilitas tulang
Jumlah kasus : 29
Penyebab :

-KLL : 89%
-Jatuh : 6,8%
-Perkelahian : 3,4%
Laki-2 : Perempuan : 86% : 14%

Usia kurang dari 30 tahun : 54%


Umur Frekwensi Persentase (%)

20 th 8 27

20 - 30 th 8 27

30 - 40 th 7 24

40 50 th 3 10

50 3 10

Jumlah 29 100
Mengembalikan fungsi
normal
- Fungsi okuler
- Fungsi mastikator
- Fungsi hidung
- Fungsi bicara
- Penyembuhan tulang
yang cepat
- Fungsi estetika (wajah
dan hidung)
Digital & non digital

Pesawa X-ray
CT Scan :
Generasi I
sampai
terbaru
Lama scan
Kemampuan
rekonstruksi
Kelainan
tulang lebih
baik
Sumber : EBMedicine.net February 2008
Identifikasi :
- Fraktur, rotasi dan displacement fragment
- Tulang stabil untuk tindakan operasi
- Jejas pada jaringan lunak

CT Scan
Pasien sudah distabilisasi
-ABC stabil
-Target awal selamatkan nyawa, selanjutnya
adalah pertahankan fungsi dan bentuk wajah
Evaluasi daerah vertebrae cervicalis

Multitrauma : evaluasi daerah kepala,


perhatikan daerah kritis, trauma wajah dapat
membahayakan penglihatan
Relevansi pencitraan CT Scan dan
penanganan pembedahan berdasarkan
konsep penopang wajah (facial buttresses
concept)
Konsep Penopang Wajah
Irisan sagital & 3D tampak samping
Irisan axial & 3D tampak
bawah
Mengapa?
Lebih mengapresiasi struktur wajah, tidak
menggantikan istilah anatomis tradisional
Penopang wajah memiliki ketebalan tulang
yang dapat digunakan untuk fiksasi sekrup
logam
Dihubungkan secara langsung atau tidak
langsung ke cranium dan basis cranii sebagai
titik referensi stabil
Reduksi penopang transversal mengoreksi
lebar dan profil wajah, reduksi penopang
vertikal mengoreksi ketinggian wajah
Reduksi penopang membuat stabil fungsi gigi
dan bola mata
Diagnosis Fraktur Wajah Tengah
Dengan Multi Detector CT Scan
Klasifikasi Fraktur

1.Fraktur Naso-orbitoethmoid (NOE)


2.Fraktur kompleks zigomatikomaksila
(ZMCs)
-Fraktur Orbita
-Fraktur maksila (Le Fort)
1. Fraktur NOE :
Dibedakan dengan fraktur nasal sederhana
oleh adanya lesi posterior regio kantus medial,
ethmoid dan dinding medial orbita
Pengamatan klinis : hilangnya profil hidung
dan menjauhnya jarak ujung dalam mata
Derajat keparahan ditentukan oleh perlekatan
kantus medial ke fossa lacrimal
Perhatikan gangguan pada ductus nasofrontal
untuk mencegah timbulnya mucocele pada
masa yang akan datang
Fraktur NOE berdasarkan perlekatan ligamen
kantus dan insersi pada tulang (klasifikasi
Manson):
I. Melibatkan fragmen tulang besar
II. Melibatkan fragmen tulang kominutiva
III.Avulsi ligamen kantus medial dari insersi
tulang
Fraktur NOE :
-Melibatkan wajah tengah atas
-Terdapat kerusakan pertemuan antara penopang
maksila medial dan penopang maksila transversal
atas
-Paling sulit kembali akurat, masih ada deformitas
rotasi residu.
Irisan coronal, klasifikasi
Manson I&II
Dampak koreksi tidak
akurat
Terjadi telecanthus

Malposisi corpus
vitreous
Kehilangan
kemampuan bayangan
hidung medial
Tepi medial fissura
palpebra menyimpang
ke lateral, jarak mata
menjauh
Ductus naso-frontal terbuka Obliterasi ductus naso-
frontal
ZMCs :
Penting untuk stabilisasi
volume orbita
Sebagai referensi untuk
reduksi fraktur maksila
Fraktur ZMC :
ZMC berhubungan dengan tl temporal, maksila,
dan dasar kepala, oleh karenanya memiliki
struktur quadripod
Fraktur ZMC bergeser menyebabkan peningkatan
volume orbita akibat angulasi dinding orbita pd
sutura ZSph atau blow out dasar orbita
Arkus zigomatika menstabilkan lebar dan profil
wajah, indikasi operasi jika terjadi fraktur
kominutiva dan angulasi
TRIPOD FRACTURE

DISPLACED ZMC FRACTURE /QUADRIPOD


FRACTURE
Fraktur sutura
Fraktur comm penopang maks
zygomaticotemporal
transv. atas kiri
Fraktur sutura
Penekanan pd malar
zygomaticomaxilla
Lebar wajah kiri >
Penopang maks vertikal lat
Sequele pada otot masseter kiri
bergeser ke post dan medial
Perlu insisi scalp coronal
Otot masseter tertarik pd badan
zygoma
Terjadi deformitas rotasi dan
penurunan proyeksi malar
Fraktur dasar orbita :
Dapat terjadi isolated

Biasanya dibarengi oleh perluasan fraktur


ZMC, Le Fort II dan NOE
Perhatian pada m. rectus inferior pada irisan
coronal, baik bentuk maupun posisinya
Pada anak-anak sering tak terdeteksi

Trap door fracture memerlukan operasi segera


dalam waktu 24-72 jam
Trap door fracture
Fraktur dinding medial dan apeks:
Terjadi diplopia akibat hilangnya penonjolan
postro-medial dari orbita atau
terperangkapnya otot rectus medius, baik pada
fraktur blow-out maupun blow-in
Fraktur apeks jarang terjadi, waspadai terjadi
penjepitan pada n. Opticus
Fraktur atap orbita, waspadai lesi dura
Fraktur dinding medial orbita

Fraktur apeks orbita


Semua fraktur Le Fort ditandai oleh hilangnya
hubungan pterigoid dengan maksila posterior,
tampak pada irisan axial
Kombinasi Le Fort I,II,III bisa terjadi
Fraktur pallatum durum sagital/parasagital
dengan pola Le Fort menyebabkan pelebaran
arkus maksila
Fraktur Le Fort bergeser unilateral bisa terjadi
jika ada fraktur sagital atau parasagital pd
palatum
Pola hilangnya hubungan
pterigomaksila
Radiologi memiliki peran penting dalam
pembuatan diagnosis kasus fraktur
maksilofasial
Diagnosis pencitraan dengan CT Scan adalah
paling baik sampai saat ini
Konsep penopang wajah relevan dengan
tindakan pembedahan
Kombinasi dari beberapa beberapa jenis fraktur
bisa diidentifikasi dengan citra CT Scan

Anda mungkin juga menyukai