Definisi
• (space occupying lesion/ SOL) merupakan lesi yang meluas
atau menempati ruang dalam otak termasuk tumor,
hematoma, dan abses.
9. Tumor Cerebellum
• Muntah berulang
• sakit kepala di bagian oksiput
• Pusing, vertigo dan nistagmus
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang:
– Elektroensefalografi (EEG)
– Foto polos kepala
– Arteriografi
– Computerized Tomografi (CT Scan)
– Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Anamnesis yang didapat:
Radioterapi
• Radioterapi ini untuk tumor kebanyakan mengunakan sinar X dan
sinar gamma
• Tujuan: menghancurkan tumor dengan dosis yang masi dpt
ditoleransi oleh jaringan normal yang ditembusnya.
• Menggunakan terapi megavolte (energi yaitu >1 juta elektron volt) :
penetrasi yang lebih dalam dan absorpsi pada tulang, kulit, jaringan
subkutan
1. Co60 (mengeluarkan sinar Gamma 1,117 dan 1,33 Mev)
2. Akselerator linier (Sinar X 4-25 Mev)
Kemoterapi
Obat : HU (hidroksiurea), 5-FU (5-fluorourasil), PCV (Prokarbazin, CCNU,
Vincristine), Nitrous urea (PCNU, BCNU/Karmustin, CCNU/lomustin,
MTX (metrotreksat), DAG (Dianhidrogalaktitol) dan sebagainya
Immunoterapi
• tumbuhnya suatu tumor disebabkan oleh adanya gangguan fungsi
immunologi tubuh sehingga diharapkan dengan melakukan restorasi
sistem immun dapat menekan pertumbuhan tumor
• diterapkan untuk kasus-kasus tumor jenis glioma (dimana sistem
imunnya menurun)
• obat-obat yang sering digunakan sebagai immuno-modulator antara
lain adalah: BCG/Levamizole, Visivanil, dan PS/K
Komplikasi
1. Herniasi Foramen magnum
2. Kerusakan neurologis permanen, progresif, dan
amat besar
3. Kehilangan kemampuan untuk berinteraksi atau
berfungsi
4. Rekurensi pertumbuhan tumor
Prognosis
• Tergantung jenis tumor spesifik atau tipe tumor.
• Angka ketahanan hidup 5 tahun (5 years
survival) berkisar 50-60% dan angka ketahanan
hidup 10 tahun (10 years survival) berkisar 30-
40%.
• Prognosis di Indonesia masih buruk.