Anda di halaman 1dari 18

Asuhan

Keperawatan
Tumor Otak
Kelompok 11
Jesica Fitriani
Lala Sari
Definisi Tumor Otak
Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada
otak. Banyak jenis tumor yang berbeda-beda.
Beberapa tumor otak bukan merupakan kanker
(jinak) dan beberapa tumor otak lainnya adalah
kanker (ganas). Tumor otak dapat berasal dari
otak (tumor otak primer) atau kanker yang berasal
dari bagian tubuh lain dan merambat ke otak
(tumor otak sekunder / metastatik).
Etiologi Tumor Otak
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Adapun
faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu :

01 02 03
Herediter Sisa-Sisa
Radiasi
Sel Embrional

04 05 06
Virus Substansi-substansi Trauma kepala
Karsinogenik
Patofisiologi Tumor Otak
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan oleh dua
faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intracranial (TIK).
Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi atau
invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh
menyebabkan nekrosis jaringan otak. Akibatnya terjadi kehilangan fungsi secara akut
dan dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskular primer. Serangan kejang
sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuron akibat kompresi, invasi, dan perubahan
suplai darah ke dalam jaringan otak.
Lanjutan …
Peningkatan TIK dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti bertambahnya
massa dalam tengkorak, edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi CSS.
Tumor ganas menyebabkan edema dalam jaringan otak yang diduga disebabkan
oleh perbedaan tekanan osmosis yang menyebabkan penyerapan cairan tumor.
Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar di otak,
menimbulkan peningkatan volume intracranial dan meningkatkan TIK.

Peningkatan TIK membahayakan jiwa jika terjadi dengan cepat. Mekanisme


kompensasi memerlukan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan untuk menjadi
efektif. Mekanisme kompensasi ini meliputi volume darah intrakranial, volum
CSS, kandungan cairan intrasel, dan mengurangi sel-sel parenkim otak. Kenaikan
tekanan yang tidak diatasi akan mengakibatkan herniasi untuk serebellum.
.
Klasifikasi Tumor Otak

● grade I : tumor dengan potensi proliferasi rendah, kurabilitas pasca reseksi


cukup baik.
● grade II : tumor bersifat infiltratif , aktivitas mitosis rendah, namun sering
timbul rekurensi. Jenis tertentu cenderung untuk bersifat progresif ke arah
derajat keganasan yang lebih tinggi.
● grade III : gambaran aktivitas mitosis jelas, kemampuan infiltrasi tinggi, dan
terdapat anaplasia.
● grade IV : mitosis aktif, cenderung nekrosis, pada umumnya berhubungan
dengan progresivitas penyakit yang cepat pada pre/post operasi
Tumor berdasarkan jenis dibagi
menjadi 2 :
1. Tumor jinak 2.Tumor ganas
 
Pertumbuhan tumor jinak lambat dan Tumor ganas sering disebut juga kanker,
biasanya berkapsul sehingga mudah tumbuh dengan cepat dan cenderung
dibedakan dengan jarinngan sekitarnya berinvasi ke jaringan sekitarnya
karena berbatas tegas. Pembesaran tumor sehingga batasnya tidak tegas dan
akan menekan jaringan di dekatnya dan jarang berkapsul. Tumor ini meliputi :
dapat menyebabkan obstruksi, tumor jinak Astrocytoma,Oligodendroglioma,Ape
ini meliputi :Acoustic Neuroma, ndymoma,Metastase Tumor Otak
Meningioma, Pitiutary Adenoma
Dan Astrocytoma.
Tumor Berdasarkan Lokasi dibagi
menjadi 2, Yaitu :
Tumor Tumor
Supratentorial Infratentorial

1. Glioma, terbagi menjadi 2 yaitu Glioblastoma, 1. Schwanoma


multiforme,Astroscytoma dan akustikus
Oligodendroglioma 2. Tumor metastasis
3. Meningioma
2. Meningioma merupakan tumor terpenting
yang berasal dari meningen, sel sel mesotel,
4. Hemangioblastoma
dan sel sel jaringan penyambung araknoid.
Manifestasi Tumor Otak
1. Manifestasi Klinis, disebabkan oleh edema 2. Manifestasi Lokal, disebabkan oleh
dan peningkatan TIK atau spesifik yang kerusakan, iritasi, atau kompresi dari
disebabkan oleh lokasi anatomi tertentu. sebagian otak tempat tumor
meliputi: terletak.meliputi:

● Perubahan Status Mental ● Kelemahan Fokal ( misal, hemiparesis)


● Sakit kepala ● Gangguan sensoris, antara lain tidak
● Mual dan Muntah dapat merasakan (anestesia), atau
● Papiledema sensasi abnormal (Parestesia)
● Kejang ● Gangguan bahasa
● Gangguan koordinasi (misal, jalan
sempoyongan)
● Gangguan penglihatan seperti diplopia
(pandangan ganda) atau gangguan
lapang pandang (monopia)
Penatalaksanaan Tumor Otak
Untuk tumor otak metode utama yang digunakan dalam
penatalaksaannya, yaitu :
1.Pembedahan
2.Terapi mendikatemosa
3.Terapi Radiasi

Pemeriksaan Penunjang Tumor Otak


1. CT Scan dan MRI
2. Foto Polos Dada
3. emeriksaan cairan serebrospinal
4. Biopsi Stereostatik
5. Angiografi Serebral
6. Elektroensefalogram (EEG)
Komplikasi Tumor
Otak
1. Peningkatan Tekanan Intrakraial : terjadi saat salah satu maupun semua faktor yang
terdiri dari massa otak, aliran darah ke otak serta jumlah cairan serebrospinal mengalami
peningkatan.
2. Epilepsi : diakibatkan oleh adanya perangsangan atau gangguan di dalam selaput otak
(serebral cortex) yang disebabkan oleh adanya massa tumor
3. Berkurangnya fungsi neurologis : berkurangnya fungsi neurologis karena hilangnya
jaringan otak adalah khas bagi suatu tumor ganas
4. Ensefalopati radiasi
5. Metastase ke tempat lain 
6. Kematian
Diagnosa Keperawatan
○ Nyeri kronis berhubungan dengan perembesan tumor: peningkatan tekanan intrakranial.
○ Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penekanan medula oblongata.
○ Risiko ketidakefekifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial, pembedahan tumor, edema serebri.
○ Resiko cedera berhubungan dengan vertigo sekunder terhadap hipotensi ortostatik.
○ Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemoterapi dan
radioterapi.
○ Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan sensorik dan motorik
○ Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri akibat tidak mampu menggerakan leher.
●  
Intervensi Keperawatan
1.Nyeri kronis berhubungan dengan perembesan tumor: peningkatan tekanan
intrakranial.
• Mengurangi/menghilangkan faktor-faktor yang memimbulkan / meningkatkan pengalaman nyeri
• Memilih dan mengimplementasikan satu jenis tindakan (farmakologi, non-farmakologi,
interpersonal) untuk memfasilitasi pertolongan nyeri
• Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri ketika memilih strategi pertolongan nyeri
• Mendorong klien untuk menggunakan pengobatan nyeri yang adekuat
• Instruksikan pasien/keluarga untuk melaporkan nyeri dengan segera jika nyeri timbul.
• Mengajarkan  tehnik relaksasi dan metode distraksi
• Observasi adanya tanda-tanda nyeri non verbal seperti ekspresi wajah, gelisah,
menangis/meringis, perubahan tanda vital.
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penekanan
medula oblongata.
• Monitor status respirasi dan oksigenasi yang tepat
• Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernafasan
• Monitor pola pernapasan
• Monitor tingkat saturasi oksigen dalam klien yang tenang
• Auskultasi suara napas, mencatat area penurunan ketiadaan ventilasi dan keberadaan suara tambahan
3. Risiko ketidakefekifan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan peningkatan tekanan intrakranial, pembedahan tumor,
edema serebri.

• Monitor kualitas dan karakteristik dari bentuk gelombang TIK


• Monitor tekanan perfusi cerebral
• Monitor status neurologis
• Monitor TIK klien dan respon neurologis untuk merawat aktivitas dan
stimuli lingkungan
• Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik dari aliran cairan
serebrospinal (CSF)
• Memberikan agen farmakologi untuk menjaga TIK pada batas tertentu
• Memberi jarak waktu intervensi keperawatan untuk meminimalkan PTIK
• Monitor secara berkala tanda dan gejala peningkatan TIK
• Istirahatkan pasien, hindari tindakan keperawatan yang dapat mengganggu
tidur pasien
• Berikan sedative atau analgetik dengan kolaboratif.
4.Resiko cedera berhubungan dengan vertigo sekunder terhadap hipotensi ortostatik
Identifikasi tingkah laku dan faktor yang berpengaruh pada risiko jatuh
Memberikan tanda untuk mengingatkan klien untuk meminta tolong ketika pergi dari tempat tidur, yang tepat
Menggunakan teknik yang sesuai untuk mengantar klien ked an dari kursi roda, tempat tidur, toilet dan lainnya
Kaji tekanan darah pasien saat pasien mengadakan perubahan posisi tubuh.
Diskusikan dengan klien tentang fisiologi hipotensi ortostatik.
Ajarkan teknik-teknik untuk mengurangi hipotensi ortostatik

5.Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemoterapi
dan radioterapi.

Kaji tanda dan gejala kekurangan nutrisi: penurunan berat badan, tanda-tanda anemia, tanda vital
Monitor intake nutrisi pasien
Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
Timbang berat badan 3 hari sekali
Monitor hasil laboratorium: Hb, albumin
Kolaborasi dalam pemberian obat antiemetic
6. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan sensorik dan
motorik
Kaji fungsi motorik secara berkala
Menjaga pergelangan kaki 90 derajat dengan papan kaki. Gunakan trochanter rolls sepanjang paha saat di ranjang
Ukur dan pantau tekanan darah pada fase akut atau hingga stabil. Ubah posisi secara perlahan
Inspeksi kulit setiap hari. Kaji terhadap area yang tertekan dan memberikan perawatan kulit secara teliti
Membantu mendorong pulmonary hygiene seperti napas dalam, batuk, suction
Kaji dari kemerahan, bengkak/ketegangan otot jaringan betis

7. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri akibat tidak mampu


menggerakan leher
Kaji rentang gerak leher klien
Memberi helth education  kepada pasien mengenai  penurunan fungsi gerak leher
Kolaburasi dengan fisioterapi
Mengetahui kemampuan gerak leher klien
Membantu pasien untuk dapat menerima kondisi yang dialami
Terapi dapat membantu mengembalikan gerak leher klien secara normal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai