03 04
Pelecehan seksual (dari UNICEF memperkirakan, terdapat
meraba-raba sampai 100.000 perempuan dan anak di Indonesia
perkosaan), menurut diperdagangkan setiap tahun untuk
beberapa perkiraan eksploitasi seksual komersial di Indonesia
UNICEF pada 2014, dan luar negeri.
dialami oleh 120 juta
anak-anak
05 06
Jumlah anak
Kekerasan terhadap anak
termasuk semua bentuk
jalanan di
kekerasan terhadap Indonesia :
orang di bawah 18 tahun,
baik yang dilakukan oleh 16.290
orang tua atau pengasuh
lainnya, teman sebaya,
pasangan romantis, atau
orang asing.
NAPZA
Subyek pertama berusia 18 tahun merupakan anak sulung dari
dua bersaudara, adiknya duduk dibangku kelas dua sekolah
menengah pertama sementara AD sekarang dikelas dua
Madrasah. AD mengenal dan mencoba rokok saat kelas dua
sekolah menengah pertama kemudian kelas satu Madrasah
mulai mengkonsumsi alkohol dan mengenal obatobatan.
Sebelum menggunakan NAPZA AD adalah anak yang rajin
ibadah, sopan, jujur dan tidak pernah meninggalkan sekolah
serta memiliki kepribadian yang baik. Namun setelah terlibat
dalam penyalahgunaan NAPZA AD berubah menjadi malas
untuk belajar, sering mengantuk dan bosan di dalam kelas, jadi
brutal dan jarang beribadah. Saat ini gejala yang dialami adalah
Kantung mata membengkak dan merah, bengong, sulit
konsentrasi, perasaan menjadi gembira, selalu tertawa tanpa
sebab, ingin tidur terus dan nafsu makan besar.
Human
Trafficking
. Remaja putri tersebut berusia 18 tahun bernama Andin (nama
samaran), anak terakhir dari sepuluh bersaudara yang memutuskan
untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya
yang sulit. Penghasilan ayahnya sebagai petani tidak cukup untuk
membiayai hidupnya dan saudara-saudaranya. Andin meninggalkan rumah
kakak lakilakinya dan memutuskan untuk mencari pekerjaan. Ia meminta
bantuan teman lamanya di Sidoarjo. Ketika Andin mendatangi teman tersebut
ternyata sudah tidak ada lowongan pekerjaan. Ia hampir putus asa, namun di
tempat kos temannya, Bonita (nama samaran), terdapat dua orang yang
menawarkan pekerjaan di Kalimantan. Ketika teman Bonita menawarkan
pekerjaan padanya, yang tertarik justru Andin. Ia bangun jam 4 atau 5 pagi
untuk membantu Mami memasak dan mencuci piring. Warung kopi beroperasi
hampir 24 jam, mulai buka jam 7 pagi dan tutup jam 3 pagi. Dua hari setelah
kedatangannya Andin mendengar pembicaraan seorang pelanggan. Ia merasa
pelanggan tersebut sedang membicarakan atau sedang menawarnya. Pelanggan
tersebut menawari Andin untuk masuk kamar. Ia mulai curiga dengan peke rj a
annya yang sesungguhnya dan menanyakannya pada Mami. Ia memperoleh
jawaban bahwa pekerjaannya adalah untuk melayani tamu
Anak
Jalanan
Anak A (10 tahun) bekerja sebagai pengamen di sebuah
terminal. Menurut anak A, hal tersebut adalah sebuah
kewajaran dalam kehidupannya, terutama karena alasan
ekonomi yang rendah. Akibat pekerjaannya tersebut anak
tidak dapat menikmati kehidupannya dengan baik dan
Bahagia. Anak A biasanya mengamen dengan berkelompok
Bersama teman-temannya. Dalam sehari anak A bisa
mengamen dari pagi sampai larut malam dengan keuntungan
20000 atau 40000. Kehidupan di jalanan membuat anak A
sering terlihat kotor. Anak A juga mengatakan tidak malu jika
dilihat oleh teman-temannya yang bersekolah karena
pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan halal. Uang yang
didapatkan juga digunakan untuk ditabung.
Korban
Pemerkosaan
Kasus pelecehan terhadap anak perempuan kembali lagi terjadi di Indonesia,
seorang ayah Ayah yang berinisial JJ (44), kakak kandung berinisial SA (23)
dan adik kandung yang turut ikut melakukan perbuatan keji ini berinisial YF
(15) sementara korban berinisial AG (18). Korban merupakan anak ketiga dari
keluarga tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan ayah nya mengaku lima kali
menyetubuhi anak kandungnya itu. Kemudian kakaknya mengaku 120 kali dan
adiknya mengaku 60 kali. Para tersangka melakukan persetubuhan itu
seluruhnya di dalam rumah yang mereka huni tepatnya di Pekon Panggung
Rejo Kecamatan Sukoharjo. Kejadian keji itu dilatarbelakangi oleh karena
korban adalah seorang anak disabilitas atau keterbelakangan mental dan di
dalam kelurga tersebut tidak ada seorang Ibu. Korban merupakan anak piatu,
dan aksi daro ketiga orang tersebut dilakukan sejak 2018, yang seharusnya