Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TUMOR OTAK

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
Kelompok 5

1. Amelia Devin Krisnawati (1903009)


2. Attina Rigil Willanti (1903017)
3. Dwi Fitriani Amalia (1903023)
4. Giyan Syaiful Caesa (1903029)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA
SEMARANG 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Definisi......................................................................................................................................5
B. Etiologi......................................................................................................................................5
C. Klasifikasi..................................................................................................................................5
D. Tanda dan Gejala.......................................................................................................................6
E. Patofisiologi...............................................................................................................................6
F. Pathway.....................................................................................................................................6
G. Asuhan Keperawatan.................................................................................................................6
1) Pengkajian.................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, di
samping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak ini dapat berupa tumor
yang sifatnya primer ataupun yang merupakan metastasis dari tumor pada organ
lainnya (Hakim, 2005; Wahjoepramono, 2006).
Menurut data WHO, pada tahun 2012 ada sekitar 4900 kasus tumor otak yang
terjadi di Indonesia. Jika dilihat dari jenis kelaminnya, maka pengidap tumor otak
berjenis kelamin pria sedikit lebih banyak dibanding wanita. Penyakit genetik seperti
neurofibromatosis (penyakit genetik yang menyebabkan tumor tumbuh di saraf) bisa
meningkatkan risiko munculnya tumor otak. Namun, penyebab utama dari
kebanyakan tumor otak belum diketahui. Tumor otak tidak mengenal usia dan bisa
menjangkiti siapa saja, termasuk anak-anak (WHO 2012).
Permasalahan klinis pada tumor otak agak berbeda dengan tumor lain karena
efek yang ditimbulkannya, dan keterbatasan terapi yang dapat dilakukan. Kerusakan
pada jaringan otak secara langsung akan menyebabkan gangguan fungsional pada
sistem saraf pusat, berupa gangguan motorik, sensorik, panca indera, bahkan
kemampuan kognitif. Selain itu efek massa yang ditimbulkan tumor otak juga akan
memberikan masalah serius mengingat tumor berada dalam rongga tengkorak yang
pada orang dewasa merupakan suatu ruang tertutup dengan ukuran tetap
(Wahjoepramono, 2006).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi tumor otak?
2. Bagaimana etiologi tumor otak?
3. Bagaimana klasifikasi tumor otak?
4. Bagaimana tanda dan gejala tumor otak?
5. Bagaimana patofisiologi tumor otak?
6. Bagaimana patway tumor otak?
7. Bagaimana pengkajian tumor otak?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada tumor otak?
C. Tujuan
1. untuk menguraikan definisi tumor otak.
2. untuk mengetahui etiologi tumor otak.
3. untuk mengetahui klasifikasi tumor otak.
4. untuk mengetahui tanda dan gejala tumor otak.
5. untuk menguraikan patofisiologi tumor otak.
6. untuk mengetahui patway tumor otak.
7. untuk menguraikan pengkajian tumor otak.
8. untuk menguraikan asuhan keperawatan pada tumor otak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Tumor otak atau glioma adalah sekelompok tumor yang timbul dalam sistem
saraf pusat dan dapat dijumpai beberapa derajat diferensiasi glia. (Liau, 2012). Tumor
otak adalah tumor jinak pada selaput otak atau satu otak (Rosa Mariono, MA,
Standard Asuhan Keperawatan, St. Carolus, 2009).

Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak
primer dan bila berasal dari organ-organ lain, disebut tumor otak metastase. (Huff,
2009).

Jadi, Tumor otak adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di
dalam dan di sekitar jaringan otak.

B. Etiologi
Pertumbuhan tumor. Radiasi ionisasi adalah :

1. Diduga radiasi ionisasi energi radiasi tinggi yang menyebabkan kerusakan


pada molekul DNA, sehingga menyebabkan mutasi yang menyebabkan
kanker.
2. Kebiasaan hidup berisiko :merokok dan konsumsi alkohol.
3. Genetik dan hormonal, zat karsinogenik, dan zat kimia tertentu (pestisida,
herbisida).

C. Klasifikasi
1. Schwannoma berasal dari sel Schwann yang membungkus persarafan
2. Ependimoma berasal dari sel yang membatasi bagian dalam otak
3. Meningioma berasal dari meningen (jaringan yang melapisi bagian luar otak)
4. Adenoma berasal dari sel-sel kelenjar
5. Osteoma berasal dari struktur tulang pada tengkorak
6. Hemangioblastoma berasal dari pembuluh darah.
Tumor Otak Primer : Dari Dalam Otak
1. Glioma berasal dari jaringan yang mengelilingi dan menyokong sel-sel
saraf,beberapa diantaranya bersifat ganas
2. Glioblastoma multiformis merupakan jenis yang paling sering ditemukan
-Astrositoma anaplastik, pertumbuhannya sangat cepat
-Astrositoma,pertumbuhannya lambat
3. Oligodendroglioma
4. Meduloblastoma, jarang terjadi, biasanya menyerang anak-anak sebelum
mencapai pubertas
5. Sarkoma dan adenosarkoma merupakan kanker yang jarang terjadi, yang
tumbuh dari struktur selain sel saran.

D. Tanda dan Gejala


Berikut ini tanda dan gejala umum tumor otak berupa (Schiff, 2008., Youmans,1990):

1) Muncul sakit kepala atau perubahan pola sakit kepala


2) Sakit kepala secara bertahap menjadi makin sering dan makin parah
3) Mual atau muntah tanpa sebab
4) Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, dan lain-lain
5) Secara bertahap hilang sensasi atau gerakan tangan atau kaki
6) Sulit menjaga keseimbangan
7) Sulit berbicara
8) Kebingungan terhadap persoalan sehari-hari
9) Perubahan kepribadian atau kebiasaan
10) Kejang khususnya pada seseorang yang tidak pernah mengalami kejang
11) Masalah pendengaran

E. Patofisiologi
Tumor otak primer dianggap berasal dari sel atau koloni stem sel tunggal
dengan DNA abnormal. DNA abnormal menyebabkan pembelahan mitosis sel yang
tidak terkontrol. Sistem imun tidak mampu membatasi dan menghentikan aberrant,
pertumbuhan sel baru. Pada saat tumor meluas, kompresi dan infiltrasi menyebabkan
kematian jaringan otak. Tumor otak tidak hanya menyebabkan lesi pada otak, tetapi
juga menyebabkan edema otak. Tengkorak bersifat rigid dan hanya memiliki sedikit
tempat untuk ekspansi isinya. Jika perawatan tidak berhasil, tumor otak akan
menyebabkan peningkatan tekanan intracranial secara progresif yang akan
menyebabkan displacement struktur stem otak (herniasi). Tekanan pada stem otak
menyebabkan kerusakan pusat vital signs kritis yang mengontrol tekanan darah, nadi,
dan respirasi yang akan memicu kematian. Glioma merupakan tipe tumor yang paling
banyak, menginfiltrasi beberapa bagian otak.
Glikoma malignan neoplasma otak yang paling banyak terjadi, kurang lebih
45% dari seluruh tumor otak. Glioma dibagi dalam beberapa derajat I hingga IV,
mengindikasikan derajat malignasi. Derajat tergantung pada densisitas seluler, mitosis
sel, dan penampakan. Biasanya tumor menyebar dengan menginfiltasi sekitar jaringan
saraf sehingga sulit diangkat secara total tanpa menimbulkan kerusakan pada struktur
vital.

F. Pathway

Pertumbuhan sel Tumor otak


otak abnormal

Obstruksi sirkulasi Penekanan jaringan Masa dalam otak


cairan serebrospinal otak terhadap bertambah
dari ventrikel lateral sirkulatdarah dan
ke sub arachnoid O2
Mengganggu
spesifik bagian otak
Hidrocepalus Penurunan suplai tempat tumor
O2 kejaringan otak
akibat obstruks
Kerusakan aliran Timbul manifestasi
sirkulasi otak
darah ke otak klinik/ gejala local
sesuai fokal tumor

Perpindahan cairan
Hipoksia Cerebral
intravaskuler
kejaringan serebral

Kompensasi dengan cara : Resiko


Volume intrakranial
1. Volume darah ketidakefektifan
intracranial perfusi jaringan otak
Peningkatan TIK
2. Volume cairan
cerebrospinal

3. Kandungan cairan
intrasel

4. Mengurangi sel-sel
paren kim

Tidak Kompensasi Nyeri


G. Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian
1. Anamnesa
2. Identitas pasien (nama, umur, alamat, status perkawinan, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian dan diagnosa medis)
3. Neurosensori
Gejala: Pusing, sakit kepala, kelemahan, hilangnya rangsangan sensorik
kontralateral, gangguan rasa pengecapan, penciuman dan penglihatan,
penurunan kesadaran sampai dengan koma.
4. Sirkulasi
Gejala: Nyeri dada (angina)
Tanda: Distritmia (Vibrilasi Atrium), irama gallop, mur-mur, peningkatan
darah dengan tekanan nada yang kuat, takikardi saat istirahat, sirkulasi kolaps
(krisis tirotoksikosi)
5. Pernafasan
Gejala: Frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada
krisis tirotoksikosis).
6. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala: Adanya nyeri derajat bervariasi, misalnya ketidaknyamanan ringan
sampai nyeri hebat (dihubungkan dengan proses penyakit).
7. Makanan/cairan
Gejala: Kesulitan menelan (gangguan pada refleks palatum dan Faringeal),
nafsu makan hilang, kehilangan sensasi pada lidah, pipi dan tenggorokan,
kehilangan berat badan yang mendadak, kehausan, mual, muntah, kebiasaan
diet buruk (misalnya rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan pengawet rasa).
8. Eliminasi
Gejala: Perubahan pola berkemih dan buang air besar (Inkontinensia) misalnya
nyeri, bising usus negatif.
9. Seksualitas
Gejala : Adanya gangguan seksualitas dan penyimpangan seksualitas,
Pengaruh/hubungan penyakit terhadap seksualitas.
Tanda: Perubahan pola respons seksual.
10. Aktivitas/istirahat
Gejala: Perubahan pola istirahat dan kebiasaan tidur pada malam hari, adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas, dan keringat
malam.
11. Integritas ego
Gejala: Faktor stress, merokok, minum alcohol, menunda mencari pengobatan,
keyakinan religious, atau spiritual, masalah tentang lesi cacat, pembedahan,
menyangkal diagnosa, dan perasaan putus asa.
12. Integritas sosial
Gejala : Menarik diri, tidak percaya diri, menyendiri.
13. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: Riwayat tumor pada keluarga, sisi prime, penyakit primer, riwayat
pengobatan sebelumnya.
14. Keamanan
Gejala: Tidak toleransi terhadap aktifitas, keringat berlebihan, alergi,
(mungkin digunakan pada pemeriksaan). Tanda: Suhu meningkat 37, 40o C,
diaphoresis kulit halus, hangat dan kemerahan.
15. Perencanaan pulang
Gejala: Mungkin membutuhkan bantuan untuk perawatan diri dan aktivitas.

2) Diagnosa keperawatan
1. Nyeri kronis berhubungan dengan pembesaran tumor peningkatan tekanan
intrakranial
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan menurunnya suplai
darah ke serebri
3) Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Luaran Intervensi Keperawatan (SIKI) TTD


keperaatan (SLKI)
1 Nyeri kronis Setelah dilakukan manajemen nyeri Perawat
berhubungan tindakan keperawatan Observasi
dengan 5x 24 jam tingkat - Identifikasi lokasi,
pembesaran nyeri diharapkan karakteristik, surasi ,
tumor menurun dengan frekuensi , kualitas
peningkatan kriteriahasilKeluhan intensitas nyeri
tekanan nyeri menurun - Identifikasi nyeri non
intrakranial a) Meringis verbal
menurun - Identifikasi faktor yang
b) Sikap protektif memperberat dan
menurun memperingan nyeri
c) Gelisah - Identifikasi pengaruh
menurun nyeri pada kualitas hidup
d) Kesulitan tidur - Monitor keberhasilan
menurun terapi komplementer
e) Perasaan yang sudah di berikan
depresi Terapeutik
menurun - Berikan teknik nonfarma
f) Mual menurun untuk mengirangi ranya
g) Frekuensi nyeri (mis. Akupuntur,
madi membaik terapi musik, terapi pijat,
h) Pola napas aroma terapi, kompres
membaik hangat/dingin, terapi
i) Tekanan darah bermain)
membaik - Kontrol lingkungan yang
j) Nafsu makan memperberat rasa nyeri (
membaik mis. Suhu ruangan,
k) Pola tidur pencahayaan,
membaik kebisingan)
l) Intervensi - Fasilitasi istirahat dan
manajemen tidur
nyeri Edukasi
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2 Resiko perfusi Setelah dilakukan manajemen peningkatan tekanan perawa


serebral tidak tindakan keperawatan intrakranial t
efektif 5x 24 jam perfusi Observasi
berhubungan jaringan meningkat - Identifikasi penyebab
dengan dengan kriteria hasil: peningkatan TIK ( mis.
menurunnya Tingkat kesadaran Lesi, gangguan
suplai darah ke meningkat metabolisme,edema,sere
serebri a) Kognitif bral)
meningkat - Monitor tanda hejala
b) Tekanan intra peningkatan TIK
kranial - Monitor MAP (mean
menurun arterial pressure)
c) Sakit kepala - Monitor CPP (cerebral
menurun perfusion pressure)
d) Gelisah - Monitor gelombang ICP
menurun - Monitor status
e) Kecemasan pernapasan
menurun - Monitor intake dan
f) Tekanan darah
output cairan
sistolik
- Monitor cairan serebro-
membaik
spinalis (mis.
g) Tekanan darah
Warna,konsistensi)
diastolik
Terapeutik
membaik
- Minimalkan stimulus
h) Refleks sraf
dengan menyediakan
membaik
lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi
fowler
- Hindari manuver valsava
- Cegah terjadinya kejang
- Hindari penggunaan
PEEP
- Hindari pemberian cairan
IV hipotonik
- Pertahankan subu tubuh
normal
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti
konvulsan jika perlu
- Kolaborasi pemberian
deuretik osmosis jika
perlu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun
ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau
di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Diagnosa tumor otak ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan
radiologi dan patologi anatomi.
B. Saran
Saran Dengan adanya makalah ini, semoga dapat digunakan sebagai pedoman
bagi pembaca baik tenaga kesehatan khususnya perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan secara professional. Selain itu pembaca diharapkan dapat
mengaplikasikan tindakan pencegahan dan penanggulangan untuk menghindari
terjadinya penyakit tumor otak. Makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal
penulisan maupun isi. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan penyusun makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Laurent.2017. “ASKEP PASIEN DENGAN TUMOR OTAK” dalam Brain Tumor
Management : One Day Symposium and Workshop (hal 1-13).

Anda mungkin juga menyukai