Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dwinta Kinanti

Nim : 121811008

Prodi : S1 Keperawatan Tingkat III

MK : Kesehatan Matra Laut

BINATANG LAUT YANG BERBAHAYA


1. Pengertian dan etiologi binatang laut berbahaya

Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan


sebutan starfish (ikan bintang), hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan.
Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk
dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea. Bintang laut merupakan
hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut
tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka
berfungsi sebagai perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan sistem
vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di
bagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan dan
membantu makan. Bintang laut adalah hewan invertebrata yang bergerak bebas
dengan menggunakan kaki-kaki tabungnya, merayap sepanjang dasar laut dalam
kecepatan yang cukup rendah untuk kebanyakan spesies.
Etiologi binatang laut berbahaya karena Binatang laut berbahaya karena :
 Perlukaan yg ditimbulkan
 Racun yang masuk tubuh melalui sengatan maupun gigitan

Biasanya yang melalui gigitan karena:


 Ikan hiu
 Barracuda
 Eel
 Groper

Sedangkan melalui racun karena terkena racunnya:


 Ikan pari (sting ray)
 Ular laut (sea snake)
 Ikan kalajengking (scorpio fish)
 Ikan sembilang (cat fish)
 Ubur-ubur (sea wasp)
 Kerang lonjong (cone shell)
 Bulu babi (sea urchin)

Binatang laut berbahaya karena :

 Perlukaan yang ditimbulkan


 Racun yang masuk tubuh melalui sengatan maupun gigitan

Karena gigitan :

1. Ikan hiu
2. Barracuda
3. Eel
4. Groper

Karena racunnya :

1. Ikan pari (sting ray)


2. Ular laut (sea snake)
3. Ikan kalajengking (scorpion fish)
4. Ubur-ubur (sea wasp)
5. Kerang lonjong (cone shell)
6. Bulu babi (sea urchin)
2. Jenis-jenis binatang laut berbahaya: Ubur-ubur, Hiu, Bulu babi, Ular
laut, Ikan berbisa dll

1. IKAN HIU

 Jarang menyerang bila dibandingkan dengan kepopuleran menyelam dan


berenang
Gambaran klinis :
 Berat & luas
 Luka ringan sampai amputasi jaringan
 Pendarahan
 Shock
Pengobatan
 Resusitasi ditempat
 Hentikan pendarahan
 Anti nyeri
 Transfusi plasma/cairan
 Jangan memberi apapun via mulut
 Rujuk ke RS terdekat untuk OP

Pencegahan

 Pemasangan jarring sepanjang pantai


 Penyelam : pakai pelindung warna gelap, jangan kencing di air,
bergerak perlahan-lahan, tenang tanpa panik, berenang bergerombol,
berenang berpasangan

2. MORAY EELS
 Gejala Klinis :
- Luka biasanya kasar berupa robekan
- Pendarahan hebat, shock
- Infeksi sekunder
 Pertolongan pertama :
- Tekan luka
- Pasang tourniquet
- Tidurkan penderita
- Jangan berikan sesuatu lewat mulut
 Pencegahan :
- Jangan menombak eel
- Jangan mengusik tempat tinggalnya

3. SEA WASP / UBUR-UBUR


 Gambaran klinis :
- Rasa nyeri akibat sengatan
- Kematian bisa terjadi karena sengatannya dan juga tenggelam
 Pertolongan pertama :
- Cegah tenggelam singkirkan korban
- Tuangkan spirtus / alkohol
- Ligatur
- Anti nyeri
- Resusitasi
- Antitoksin
 Pencegahan
- Tidak menyelam saat musim ubur-ubur
- Pakaian selam yang standar
- Vaksinasi
4. KERANG BERACUN (CONE SHELL)
 Gejala klinis :
- Hanya menetap 6 jam (mati)
- Perasaan tebal & tertusuk tusuk
- Kelumpuhan pernapasan
- Gagal jantung
 Pengobatan :
- Memasang ligasi
- Sayatan didaerah luka
- Resusitasi

5. BLUE RINGED OCTOPUS


Gejala klinis :
- Daerah gigitan kecil dan tidak nyeri
- Kelumpuhan menghambat dalam beberapa menit -> henti napas
- Tidak dapat berkomunikasi karena kelumpuhan
Pengobatan
- Resusitasi
- Torniket lebar dan incise daerah luka
- jangan memegang langsung

6. STONEFISH (IKAN BATU)


 Menyamar seperti batu
 Bias -> mll tulang belakang

Gejala klinis :
- Nyeri setempat hebat
- Peradangan
- Shock
- Gangguan pernapasan
- Koma
- Mati (jarang)

Pengobatan

- Tornikuet lebar
- Anastetikum local
- Rendam dengan air panas (45° C)
- Morfin (intruksi dr)
- Anti bias (intruksi dr)
- Jika diperlukan resusitasi

Pencegahan :

- Jangan memegang ikan ini


- Sepatu dengan alas tebal

7. ULAR LAUT (SEA SNAKE)


Sangat beracun tapi jarang menimbulkan kematian
Gejala klinis :
- 20 menit-beberapa jam setelah gigitan
- Kekakuan anggota tubuh
- Rasa sakit
- Kontraksii otot & kelemahan
- Kelumpuhan otot ( napas)
- Korban panik & aktivitas tak wajat
Pengobatan
- Ligasi lebar
- Incisi luka
- Istirahat/ditenangkan
- Anti bisa
Pencegahan :
- Pakaian selam standart
- Menjauhi wilayah habitat ular
- Tidak panik

8. SEA URCHIN (BULU BABI)


Gejala umum :
- lemah, syok
- paralisasi
- penekanan pusat pernafasan
- Gejala umum dapat ditemukan selama 6 jam atau lebih
Gejala lokal :
- Nyeri pada luka
- Bengkak sekitar luka
- Kehitaman pada tusukan
- Daerah luka mengelupas beberapa hari
Pertolongan pertama :
- Diberi air kencing
- Imobilisasi luka
- Cuci dengan metil spiritus
- Pernafasan buatan
Pengobatan
- Lokal : antibiotika, pengambilan total dari duri
- Umum : pernafasan buatan, adrenali, infus, steroid
Pencegahan
- Jangan dekati
- Memakai sepatu yang keras bila berjalan di karang

9. IKAN PARI (STING RAY)


Gambaran klinis akibat sengatan :
- Luka tusuk sampai luka robek
- Nyeri
- Pendarahan banyak
- Nekrotis lokal
Pertolongan pertama :
- Penderita ditidurkan
- Tenangkan penderita cuci dan bersihkan luka
- Duri yang tertinggal diambil
- Berikan air panas pada luka
Keadaan umum :
- Tanda-tanda syok
- Mual, muntah
Pencegahan :
- Kaki diseter bila bejalan di air
- Memakai sepatu

10. SCORPIONFISH (IKAN KALAJENGKING)


Gambaran klinik akibat sengatan :
- Menurunnya fungsi pernapasan, homorragik pulmonary oedem
- Payah jantung dan paralisis otot pernafasn
- Pingsan, sinkop, hipotensi
- Malaise, panas
- Bradikardi, aritmia dan kardiak arreset
- Delirium, inkoordinasi, konvulsi
- Sembuh depat terjadi beberapa bulan ditandai dengan periode lemah dan
mau muntah

Pertolongan pertama
- Keluarkan dari air
- Memobilisasi anggota badan yang sakit
- Lokal : air panas (50°c) selama 30 menit
- Immobilisasi dengan anggota badan di atas
- Berikan air panas (50°c) sampai 20 menit untuk mengurangi sakit
- Ligasi luka
- Aplikasi lokal dengan kmn04
- Tenangkan penderita
- Bila perlu resusitasi
Pengobatan :
Pengobatan lokal
1. Injeksi lokal dengan buscopan, potassium permanganate atau emetin HCI,
menyebabkan keadaan lebih baik pada 15 menit pertama
2. Lokal anastesi tanpa adrenali
3. Insisi dan debridement
4. Analgesik
5. Kaki dinaikkan (yang luka)
6. Antibiotik lokal

Pengobatan umum

1. Stonefish anntivenom
2. Tetanus profilaksi
3. Sistemik antibiotik
4. Debridement lua
5. Resusitasi
6. Pengontrolan gejala klinik, tensi, nadi, fungsi paru
7. Awasi komplikasi paralisis bulbar

Anda mungkin juga menyukai