PEMBIMBING :
dr. Hasroni Fathurrahman, M.Ked-klin Sp.U
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Retensi Urin merupakan suatu keadaan darurat urologi yang paling
sering ditemukan dan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Bilamana retensi urin tidak ditangani sebagaimana mestinya, akan
mengakibatkan terjadinya penyulit yang memperberat morbiditas
penderita yang bersangkutan. Pada dasarnya tidak diperlukan
peralatan maupun ketrampilan yang khusus untuk mendeteksi dan
menangani penderita dengan retensi urin, apapun yang
menyebabkan terjadinya kelainan tersebut.
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab retensi urine adalah BPH. Benign Prostat Hyperplasia
merupakan penyakit yang sering diderita pada pria. Di klinik 50 % dijumpai
penderita BPH berusia 60-69 tahun, yang menimbulkan gejala-gejala bladder
outlet obstruction. Pada wanita salah satu komplikasi umum yang terjadi
setelah proses persalinan, baik persalinan pervaginam atau sectio caesarea
adalah retensi urin postpartum.
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Muhammad Saini
Usia : 64 Tahun
Alamat : Jl. Pulau Bintan LK IV Pekan Labuhan Medan
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Ruangan : Jabal Rahmah A11
No.RM : 372577
Masuk RS : 15-01-2022
ANAMNESIS PASIEN
Keluhan Utama Sulit buang air kecil
Demam (-), Pusing (+), Lemas (+), Mual (-),
Riwayat Perjalanan Penyakit
Muntah (-), Ikterik (-/-), Sesak (-), Keluhan BAB
OS laki-laki 64 Tahun datang ke
(-).
IGD RSU Haji Medan dengan keluhan
Riwayat Penyakit Dahulu
sulit BAK yang dialami sejak ± 15 hari
Diabetes Melitus terkontrol
ini. OS pernah merupakan pasien
Riwayat Penggunaan Obat
rujukan dari RSU Batu bara dengan
Tidak ada
riwayat operasi TURP demam (-),
Riwayat Alergi Obat
Pusing (+), Lemas (+), Mual (-), Muntah
Tidak ada
(-), Ikterik (-/-), Sesak (-), Keluhan BAB
(-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakek - - -
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak-anak - - -
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 138/80 mmHg
Nadi : 103x/menit
Suhu : 36,7°C
Pernapasan : 22 x/menit
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-)
Mulut : Tidak terdapat kelainan
Pulmo
Inspeksi : Normal
Leher Palpasi : Vokal fremitus kanan dan
Bentuk : Simetris, normal kiri simetris, massa (-), krepitasi
KGB : Tidak teraba (-)
membesar Perkusi : Sonor pada paru kanan,
Thorax dan paru kiri
Dinding dada : Simetris dalam Auskultasi : Vesikuler pada paru dan
Darah Lengkap
Hemoglobin 9.3 11.7-15.5 gr/dl
Hematokrit 30.3 37-45 %
Kimia Klinik
Imunoserologi
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI SALURAN KEMIH
• Alat-alat kemih terdiri
dari :
- Ginjal,
- Pelvis renalis
(pielum),
- Ureter,
- Buli-buli
- Uretra
Ginjal Pelvis renalis
Ginjal menghasilkan air seni Mengumpulkan air seni
dengan membuang air dan yang datang dari apeks
berbagai bahan metabolik papilla. Kapasitas rata- rata
yang berbahaya 3-8 ml.
Ureter dan Kandung kemih
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
PENATALAKSANAAN
DEFINISI
• Retensio urin adalah :
Ketidakmampuan seseorang untuk mengeluarkan urin yang
terkumpul di dalam buli-buli hingga kapasitas maksimal buli-buli
terlampaui.
Inkordinasi
(destrusor
Hambatan
dan uretra)
jalan
keluar :
- Clot
Kelainan - Batu uretra
destrusor : - Trauma
- Kelainan uretra
MS - Striktur
- Kelainan uretra
saraf perifer - BPH
KLASIFIKASI
Retensi urin :
- Akut
- Kronis
Retensi urin :
- Supravesikal
- Vesikal
- Intravesikal
PATOFISIOLOGI PROSES BERKEMIH
SIMPATIS PARASIMPATIS
RETENSI URIN
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
• Anamnesis :
Tidak bisa kencing atau kencing menetes
/sedikit-sedikit
Foto polos
abdomen dan
genitalia
• terlihat bayangan Uretrografi
buli-buli yang Ultrasonografi
penuh dan untuk melihat untuk melihat
membesar. adanya striktura, volume buli-buli,
• adanya batu kerobekan uretra, adanya batu,
(opaque) di uretra tumor uretra. adanya
atau orifisium pembesaran
internum. kelenjar prostat
Contoh gambar px penunjang
KOMPLIKASI RETENSI URIN
MENEKAN
RETENSI URIN VU >> MAX
DINDING VU
MENGHAMBAT
HIDRONEFROSI
ALIRAN URIN
GAGAL GINJAL S&
DARI GINJAL &
HIDROURETER
URETER
PENATALAKSANAAN
Kateterisasi Drainage
urethra suprapubik
PROGNOSIS
Functionam : Dubia ad Bonam
Sanamsionam : Dubia ad Bonam
Vitam : Bonam
KESIMPULAN
• Retensi urin merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengeluarkan urin
yang terkumpul di dalam buli-buli hingga kapasitas maksimal buli-buli
terlampaui.Retensi urin memberikan gejala gangguan berkemih, termasuk
diantaranya kesulitan buang air kecil; pancaran kencing lemah, lambat, dan
terputus-putus; ada rasa tidak puas, dan keinginan untuk mengedan atau
memberikan tekanan pada suprapubik saat berkemih. Penanganan retensi urin
dengan mengevakuasi urin dari kandung kemih. Urin dapat dikeluarkan dengan
cara kateterisasi atau sistostomi buli-buli bila fasilitas/sarana untuk sistostomi
baik trokar maupun terbuka tersedia.
• Adapun penyebab dari retensi urin adalah : kelemahan detrusor.
cedera/gangguan pada sumsum tulang belakang, kerusakan serat saraf
(diabetes melitus), detrusor yang mengalami peregangan/dilatasi yang
berlebihan untuk waktu lama. Hambatan pada jalan keluar: kelainan kelenjar
prostat (BPH, Ca), striktura uretra, batu uretra, kerusakan uretra (trauma),
gumpalan darah didalam lumen buli-buli (clot retention)
KESIMPULAN
• Pada retensi urin kronik, pemeriksaan yang diperlukan adalah:
Urinalisis: untuk melihat adanya infeksi, Sistoskopi yaitu penggunaan
kamera fiberoptik pada uretra. Dengan sitoskopi dapat dilihat
penyebab striktur, letaknya, dan karakter dari striktur. PSA (Prostate-
Spesific Antigen) adalah tumor marker yang paling penting saat ini
untuk deteksi dini, menentukan staging, dan monitoring pada penderita
kanker prostat. PSA terdiri dari protein yang diproduksi oleh sel prostat
untuk menjaga viskositas cairan semen. Urodinamik adalah suatu
perangkat pemeriksaan obyektif untuk mengetahui fungsi kandung
kemih dan merupakan pemeriksaan penunjang yang cukup akurat
untuk menentukkan jenis dan penyebab gangguan pada saluran kemih
bagian bawah
TERIMAKASIH