Anda di halaman 1dari 7

ANGKA PENULARAN HEPATITIS B DARI IBU KE BAYI PADA BAYI YANG

MENDAPAT HBIg DI PUSKESMAS KEDATON, PUSKESMAS WAY HALIM


DAN PUSKESMAS LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016

Tessa Sjahriani1, Debby Ayu Agustin1

Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati


1

ABSTRAK

Hepatitis B merupakan penyakit menular yang serius dan umumnya menginfeksi


hati disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang dapat menyebabkan penyakit akut
maupun kronis. Transmisi virus hepatitis B (VHB) dari ibu ke anak (vertikal) dapat
terjadi pada masa prenatal atau perinatal (pada saat persalinan atau segera sesudah
persalinan) dan merupakan penyebab penularan infeksi hepatitis B (VHB). Untuk
mengetahui Angka Penularan Hepatitis B Dari Ibu Ke Bayi Pada Bayi Yang Mendapat
HBIg Di Puskesmas Kedaton, Puskesmas Way Halim dan Puskesmas Labuhan Ratu Kota
Bandar Lampung Tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan rancangan cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg
positif di seluruh Puskesmas Kota Bandar Bandar Lampung pada tahun 2016. Sampel
pada penelitian ini sebanyak 30 bayi. Analisis data menggunakan analisis univariat.
Penelitian menggunakan 30 bayi yang diberi HBIg, diketahui distribusi frekuensi angka
penularan hepatitis B dari ibu ke bayi pada bayi yang mendapatkan HBIg dari 30 bayi
menunjukkan 83.3% HBsAg (-) yang artinya status infeksi HBV pada responden
sebagian besar negatif, dengan usia terbanyak usia 18 bulan sebesar 40,0% dan paling
sedikit pada usia 11 bulan sebesar 23,3% serta jenis kelamin bayi paling banyak
berjenis kelamin laki-laki sebesar 56,7%. Dimana seluruh bayi memiliki riwayat
pemberian HBO. 83,3% Angka penularan hepatitis B dari ibu HBsAg (+) ke bayi pada
bayi yang mendapatkan HBIg menunjukkan hasil HBsAg (-).

Kata Kunci: Hepatitis B, HBIg

PENDAHULUAN setelah Myanmar. Berdasarkan data


yang dikeluarkan oleh World Health
Hepatitis B merupakan penyakit Organization (WHO) diperkirakan bahwa
menular yang serius dan umumnya lebih dari dua miliar orang sudah
menginfeksi hati disebabkan oleh virus terinfeksi virus hepatitis B, dimana 360
hepatitis B (HBV) yang dapat juta orang terinfeksi hepatitis B kronis
menyebabkan penyakit akut maupun dan 240 juta orang terdapat di Asia,
kronis. HBV merupakan masalah termasuk Indonesia. Indonesia adalah
kesehatan global, diperkirakan sekitar negara endemis tinggi Hepatitis B
dua miliar penduduk dunia pernah dengan prevalensi HBsAg positif di
terkena virus hepatitis B. virus hepatitis populasi antara 7-10%. Pada kondisi
B telah menginfeksi lebih dari 350 juta seperti ini, transmisi vertikal dari ibu
orang di dunia atau kurang lebih 5% yang berstatus HBsAg positif ke bayinya
populasi dunia (Neal A et al, 2013). memegang peranan penting. Di lain
HBV telah menjadi penyakit pihak, terdapat perbedaan patofisiologi
endemis diberbagai negara di dunia antara infeksi Hepatitis B yang terjadi
termasuk Indonesia. Indonesia pada awal kehidupan dengan infeksi
merupakan negara dengan endemisitas Hepatitis B yang terjadi pada masa
tinggi Hepatitis B terbesar kedua di dewasa. Infeksi yang terjadi pada awal
negara South East Asian Region (SEAR) kehidupan, atau bahkan sejak dalam

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 5, Nomor 4, Oktober 2018 287
kandungan (transmisi dari ibu dengan Vaksinasi hepatitis B merangsang
HBsAg positif), membawa resiko pembentukan hepatitis B surface
kronisitas sebesar 80-90%. Untuk antibody (anti Hbs), yang seiring dengan
provinsi Lampung jumlah penduduk waktu mengalami penurunan. Beberapa
yang terinfeksi hepatitis B (14,8%) penelitian menunjukkan bahwa titer
(Kemenkes RI, 2016). anti-Hbs masih memberikan efek
Transmisi virus hepatitis B (VHB) proteksi pada 2-4 tahun, bahkan sampai
dari ibu ke anak (vertikal) dapat terjadi 10 tahun setelah vaksinasi primer. Pada
pada masa prenatal atau perinatal (pada beberapa penelitian didapatkan
saat persalinan atau segera sesudah penurunan titer anti-HBs setelah
persalinan) dan merupakan penyebab vaksinasi (Neal A et al, 2013).
penularan infeksi hepatitis B (VHB). Masalah Hepatitis yang paling
Sekitar 70-90% dari penularan virus ini rawan ada pada wanita hamil. dr.
berkembang menjadi infeksi kronis Rino, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati
dengan resiko terjadinya sirosis hati dan Indonesia (PPHI), mengatakan bahwa
karsinoma hepatoseluler (HCC). Ibu Hepatitis B ada pada anak karena ia
yang memiliki hepatitis B antigen “e” masuk melalui jalan lahir ibunya.
positif dapat menularkan hepatitis B Dianjurkan agar wanita melakukan
secara perinatal kepada bayinya. HBeAg pemeriksaan hepatitis, lebih awal lebih
merupakan salah satu penanda untuk baik. Sekitar 3,9% ibu hamil merupakan
infeksi virus hepatitis B dan pengidap hepatitis dengan risiko
berhubungan dengan tingkat infektivitas transmisi maternal kurang lebih sebesar
yang tinggi. Resiko infeksi kronik dari 90% anak yang tertular secara vertikal
ibu HBeAg positif kepada bayinya dari ibu dengan HBsAg (+) selama
sebesar 85% sampai 90%, sebaliknya tahun pertama kehidupan akan
pada ibu HBeAg negatif sebesar 5% berkembang mengalami Hepatitis B
sampai 31% (Snyder J.D & Larry K.P, kronis 90% dan akan menjadi carrier.
2012). Anak-anak yang terinfeksi sebelum usia
WHO merekomendasikan 6 tahun mengembangkan infeksi kronis
pelaksanaan vaksinasi disesuaikan sebesar 30-50%. Anak tersebut 25%
dengan program nasional. Namun, pada akan mati dari penyakit hati kronis atau
negara yang proporsi infeksi VHB kanker hati. Maka pencegahan penularan
perinatal yang tinggi pemberian dosis secara vertikal merupakan salah satu
pertama vaksin diberikan kurang dari 24 aspek yang paling penting dalam
jam setelah persalinan dengan minimum memutus rantai penularan Hepatitis B
interval antara 2 dosis diberikan dalam 4 (Konsensus PPHI, 2006).
minggu. Di Indonesia, berdasarkan Saat ini di Propinsi Bandar
rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia, Lampung peneltian mengenai evaluasi
dosis pertama vaksin hepatitis B bayi dari ibu HBsAg positif setelah
diberikan 12 jam setelah persalinan pemberian vaksin HB0 <12 jam saja
bersamaan dengan pemberian atau dengan HBIg <12 jam masih
imunoglobulin (HBIg) bila ibu HBsAg jarang. Oleh karena itu, peneliti tertarik
positif (Ismalita, 2003). untuk melakukan penelitian tentang
Vaksinasi merupakan pencegahan angka penularan Hepatitis B dari ibu ke
yang aman dan efektif pada infeksi bayi pada bayi yang mendapatkan HBIg di
hepatits B. Saat ini beberapa strategi Puskesmas Kedaton, Puskesmas Way
telah dikembangkan untuk mengurangi Halim dan Puskesmas Labuhan Ratu
transmisi infeksi dari ibu kepada bayi, Kota Bandar Lampung Tahun 2016.
selain diberikan vaksinasi juga diberikan
imunoglobulin (HBIG). Penelitian kohort METODE PENELITIAN
di Taiwan menunjukkan penurunan Jenis penelitian ini adalah deskriptif
insiden hepatoseluler karsinoma pada dengan menggunakan rancangan cross
anak yang berumur antara 6-9 tahun sectional. Populasi penelitian ini adalah
setelah dilakukan vaksinasi, yaitu dari seluruh bayi yang lahir dari ibu dengan
0,52 menjadi 0,13 per-100.000 (Chen H HBsAg positif di seluruh Puskesmas Kota
et al, 2004). Bandar Bandar Lampung pada tahun
2016. Sampel pada penelitian ini

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 5, Nomor 4, Oktober 2018 288
sebanyak 30 bayi. Analisis data Kedaton, Puskesmas Way Halim dan
menggunakan analisis univariat. Puskesmas Labuhan Ratu Kota
Bandar Lampung dengan HBsAg
Kriteria inklusi negatif.
1) Bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif Kriteria eksklusi
yang diberi HBIg di Puskesmas 1) Ibu hamil di Puskesmas Kedaton,
Kedaton, Puskesmas Way Halim dan Puskesmas Way Halim dan
Puskesmas Labuhan Ratu Kota Puskesmas Labuhan Ratu Kota
Bandar Lampung dengan HBsAg Bandar Lampung dengan HBsAg
positif. negatif.
2) Bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif 2) Bayi yang didiagnosis hepatitis lain.
yang diberi HBIg di Puskesmas

HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Tabel 1.Distribusi FrekuensiKarakteristik Responden Di Seluruh
Puskesmas Kota Bandar Lampung Tahun 2016.

No Karakteristik Frekuensi Persentase


(N) (%)
1 Pendidikan ibu
a. Tidak sekolah 3 10,0
b. SD.Sederajat 3 10,0
c. SMP 8 36,7
d. SMA 13 43,3
e. Diploma/Sarjana 3 10,0
Jumlah 30 100
2 Usia Bayi
a. 11 bulan 7 23,3
b. 15 bulan 4 13,3
c. 18 bulan 12 40,0
d. 19 bulan 2 6,7
e. 24 bulan 5 16,7
Jumlah 30 100
3 Jenis kelamin bayi
a. Laki-laki 17 56,7
b. Perempuan 13 43,3
Jumlah 30 100
4 Riwayat pemberian HBO
a. Diberikan 30 100
b. Tidak diberikan 0 0
Jumlah 30 100

Hasil penelitian yang dijelaskan sekolah, SD, SMP dan diploma/sarjana.


pada tabel 1. diatas didapatkan dari 30 Usia bayi sebagian besar menunjukkan
ibu dengan hasil HBsAg (+) bahwa usia 18 bulan sebesar 40,0% serta jenis
sebagian besar 43.3% pendidikan kelamin bayi paling banyak berjenis
terakhir ibu dari responden adalah SMA kelamin laki-laki sebesar 56,7%. Seluruh
sedangkan persentase terkecil 10,0% bayi memiliki riwayat pemberian HBO.
pada kelompok pendidikan tidak

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 5, Nomor 4, Oktober 2018 289
Angka Penularan Hepatitis B Dari Ibu Ke Bayi Pada Bayi Yang Mendapat HBIg

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Angka Penularan Hepatitis B Dari Ibu Ke


Bayi Pada Bayi Yang Mendapat HBIg.

No Penularan HBsAg pada bayi Frekuensi (N) Persentase (%)


yang diberi HBIg
1 HBsAg (-) 25 83,3
2 HBsAg (+) 5 16,7
Jumlah 30 100

Hasil penelitian yang dijelaskan Penurunan kadar anti-Hbs terjadi


pada tabel 2. diatas menunjukkan seiring dengan peningkatan umur.
bahwa seluruh responden memiliki Beberapa penelitian
riwayat pemberian HBIg. Pemberian menyarankanpemberian vaksinasi
HBIg dari 30 responden sebesar hepatitis B yang lebih awal,
25(83.3%) bayi dari ibu HBsAg positif agarmendapatkan kadar anti-Hbs =10
setelah mendapatkan HBIg menunjukan mIU/ml padainterval 79%-85%
hasil HBsAg (-) yang artinya status setelahvaksinasi.
infeksi HBV pada responden negatif. Hal
ini membuktikan bahwa sebagian besar Analisis Angka Penularan Hepatitis B
bayi yang mendapatkan HBIg < 12 jam Dari Ibu Ke Bayi Pada Bayi Yang
menunjukan hasil negatif. Mendapat HBIg

PEMBAHASAN Hasil penelitian dari 30 catatan


Karakteristik Responden kartu monitoring bayi dari ibu dengan
HBsAg didapatkan penularan infeksi
Hasil penelitian didapatkan dari hepatitis B pada bayi yang dilahirkan
30 bayi dari ibu dengan hasil HBsAg (+) dari ibu HBsAg positif hanya sebanyak 5
bahwa rata-rata pendidikan ibu sebagian bayi (16,7%). Hasil
besar 43.3% pendidikan terakhir ibu dari penelitianmendukung hasil penelitian
responden adalah SMA,usia bayi Dwivedi, M. Et al(2011) menjelaskan
menunjukkan terbanyakpada usia 18 bahwa penularan vertikal dari ibu
bulan sebanyak 12 bayi (40,0%) dan dengan HBsAg positif sebesar 20% (1
paling sedikit usia 19 bulan sebanyak 2 dari 5) (Dwivedi, 2011). Hasil penelitian
bayi (6,7%)serta jenis kelamin bayi sesuai dengan literatur yang
paling banyak berjenis kelamin laki-laki menyatakan bahwa 10% bayi yang lahir
sebanyak 17 bayi (56,7%). Seluruh bayi dari wanita dengan HBsAgpositif
memiliki riwayat pemberian HBO. terinfeksi HBV (American College of
Laki-laki mempunyai kadarserum Obstetricians and Gynecologists, 2015).
IgM dan IgG yang lebih rendah. Hasil penelitian serupa dengan
Responimun yang berbeda antara laki- hasil penelitian Shepard CW et al(2016)
laki dan perempuandipengaruhi pula dengan hasil bahwa persentase ibu
oleh hormon steroid seks HBsAg(+) untuk penularan vertikal dari
sepertiestrogen, progesteron, dan 48 responden yang menunjukan
testosteron yang berbedapada masing- HBsAg(+) pada bayi yang telah
masing jenis kelamin. Seiring dengan diberikan HBIg ketika lahir sebanyak 1
peningkatan umur, maka akan terjadi orang (2,1%) hal ini dikarenakan risiko
penurunan kadar anti-HBs. Selain jenis infeksi perinatal adalah 5-20 % bayi
kelamin, jadwal imunisasi, beberapa yang lahir dari ibu denganHBsAg positif
faktor yang mempengaruhi kadar anti- dan 70-90 % jika ibu HBeAg (+)
HBs setelah vaksinasi, seperti status (Shepard CW et al,
imun, genetik, kualitas dan kuantitas 2016).Menurutpenelitian Kang G et al
vaksin, penyakit keganasan, dan (2015) tentang kemampuan efikasi
penyakit kronik (Banatvala J, 2003). pemberian vaksin hepatitis B saja

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 5, Nomor 4, Oktober 2018 290
sebesar 75%, kemampuan efikasi diberi hepatoseluler karsinoma pada anak yang
HBIg saja adalah 71%,sedangkan berumur antara 6-9 tahun setelah
kemampuan efikasi diberi vaksin dilakukan vaksinasi, yaitu dari 0,52
hepatitis B dan HBIg adalah 94%.Di menjadi 0,13 per-100.000 (Chen H et al,
beberapa daerah di China, oleh karena 2004).Vaksinasi hepatitis B merangsang
itu vaksinasi universal saja masih pembentukan hepatitis B surface
merupakan pengobatan yang optimal. antibody (anti Hbs), yang seiring dengan
Vaksin HB dapat ditoleransi waktu mengalami penurunan. Beberapa
denganbaik dan menimbulkan respons penelitian menunjukkan bahwa titer
kekebalan yang baik pada bayi. Estimasi anti-Hbs masih memberikan efek
efikasivaksin hepatitis B yaitu 50 – 90%. proteksi pada 2-4 tahun, bahkan sampai
Pemberian vaksinasi hepatitis B, 10 tahun setelah vaksinasi primer (Neal
sepertiyang ada di Gambia dan program A et al, 2013).
model di Kamerun dan Kenya. Pada 96%
bayi,hepatitis B Imunisasi menimbulkan Hasil penelitian serupa dengan
proteksi yang cukup tinggi. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Lin dkk
programserologis sampel anak yang memperlihatkan penurunan efek
divaksinasi menunjukkan bahwa proteksi anti-Hbs pada 951 anak tanpa
vaksinasi efektifdalam mengurangi vaksinasi booster, yaitu 71,1% pada
jumlah anak yang terus terinfeksi. Uji umur 7 tahun dan 37,4% pada umur 12
klinis vaksin hepatitisB telah tahun (Lin Y et al, 2003). Pada
menunjukkan kemanjuran yang protektif penelitian yang dilakukan di Alaska,
antara 85 - 95% dalam mencegah 88% (182 dari 208) anak yang
infeksi HBV. divaksinasi dengan hepatitis B setelah
Program vaksinasi massal lahir pada umur 4 tahun tidak ditemukan
berhasil mengurangi tingkat pembawa anti-Hbs (Petersen K et al, 2004).
dan prevalensi HBV. Vaksin saja Sedangkan penelitian yang dilakukan di
kemungkinn cukup untukmencegah Nederland, follow up yang dilakukan
penularan HBV pada neonatus HBsAg setelah 15 tahun, 30% tidak terdeteksi
positif (Kang, G et al, 2015).Hasil anti-Hbs (Banatvalaet al, 2003).
penelitian mendukung hasil penelitian Penelitian yang dilakukan olehJafarzadeh
Borgia G et al (2012) yang menyatakan dkk, mendapatkan kadar protektif anti-
bahwa bayi yang lahir dari ibu HBsAg Hbs pada 47,9% anak setelah 10 tahun
positif yang diberikan HBIg < 12 jam imunisasi hepatitis B. Pada beberapa
setalah lahir, mendapatkan hasil HBsAg penelitian didapatkan penurunan titer
negatif setalah monitoring 3 tahun anti-HBs setelah vaksinasi (Jafarzadeh A
kemudian (Borgia G et al, 2012).Bila et al, 2006).
imunisasi diberikan segera setelah lahir,
hanya 53-68% yang akan mengalami Pada beberapa penelitian
serokonversi 1 bulan pasca imunisasi menunjukkan adanya respon anamnestik
ketiga. Penundaan imunisasi akan pada kadar anti-HBs yang rendah
meningkatkan serokonversi mencapai maupun yang tidak terdeteksi. Di lain
90%, tetapi dengan lama proteksi yang pihak, produksi anti-HBs dari sel B
belum diketahui. Keberhasilan imunisasi sirkulasi menandakan memori imun.
tergantung beberapa faktoryaitu status Setelah injeksi vaksin hepatitis B, titer
imun, faktor genetik penjamu serta antiHBs meningkat secara dramatis.
kualitas dan kuantitas vaksin (Ismalita, Adanya limfosit B memori setelah
2003). vaksinasi hepatitis B mengindikasikan
terdapat sel B sirkulasi yang
Imunisasi adalah cara efektif memproduksi anti-HBs in vitro, bahkan
mengontrol infeksi VHB sampai saat ini. pada keadaan tidak terdeteksi anti-HBs
Prevalensi infeksi hepatitis B kronik, di serum dapat disertai peningkatan
hepatitis B fulminan, dan karsinoma yang cepat dari anti-HBs setelah dosis
hepatoseluler menunjukkan penurunan booster (Neal A et al, 2013).
bermakna setelah vaksinasi hepatitis B.
Penelitian kohort di Taiwan Penurunan kadar anti-Hbs terjadi
menunjukkan penurunan insidens seiring dengan peningkatan umur. Pada

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 5, Nomor 4, Oktober 2018 291
penelitian saya karakteristik responden
dari usia 11-24 bulan yang telah Banatvala J, Van Damme P. (2003).
mendapatkan vaksin HBO dan HBIg < Hepatitis B vaccine: Do we
12 jam serta hepatitis B secara 3 kali. need boosters? . J Viral Hepat
Paling banyak terdapat pada usia 18 2003;10:1-6.
bulan sebesar 40,0% dan berjenis
kelamin laki-laki 56,7%. Borgia Guglielmo, Maria Aurora Carleo,
Givanni Battista Gaeta, Ivan
Hasil penelitian ini masih banyak Gentile. (2012). Hepatitis B In
keterbatasan dikarenakan waktu Pregnancy. World Journal Of
penelitian yang singkat serta data yang Gastroenterology. Vol. 34.
masih kurang lengkap dari pihak yang ISSN : 1007-9327.
berkaitan serta penelitian dilakukan
dengan cara pengambilan data sekunder Chen H, Chang C, Wong M, Huang F, HC
dikarenakan keterbatasan biaya dan L, Lin Cd. (2004). Pediatric
waktu. fulminant hepatic failure in
endemic areas of hepatitis B
Kesimpulan infection: 15 years after
universal hepatitis B
1. Distribusi frekuensi pendidikan vaccination.
ibu sebagian besar dengan Hepatology;39:58-63.
pendidikan terakhir ibu SMA
sebanyak 13 ibu (43.3%), usia Dahlan S, (2014). Statistik Untuk
bayi menunjukkan terbanyak Kedokteran dan Kesehatan.
pada usia 18 bulan sebanyak 12 Salemba Medika. Jakarta.
bayi (40,0%) dan paling sedikit
usia 19 bulan sebanyak 2 bayi Dwivedi, M., Misra, S. P., Misra, V.,
(6,7%) serta jenis kelamin bayi Pandey, A., Pant, S., Singh,
paling banyak berjenis kelamin R., & Verma, M. (2011).
laki-laki sebanyak 17 bayi Seroprevalence of hepatitis B
(56,7%). Seluruh bayi memiliki infection during pregnancy
riwayat pemberian HBO. and risk of perinatal
2. Distribusi frekuensi angka transmission
penularan hepatitis B dari ibu ke
bayi pada bayi yang Fan, H.L., et al., 2012. Predictors of
mendapatkan HBIg dari 30 bayi the Outcomes of Acute on
menunjukkan 25 bayi (83.3%) Chronic Hepatitis B Liver
HBsAg (-) yang artinya status Failure. World Journal of
infeksi HBV pada bayi sebagian Gastroenterology , 18 (36):
besar negatif. 5078-5083.

Franco, E., et al., 2012. Hepatitis B:


Epidemiology and Prevention
DAFTAR PUSTAKA
in Developing Countries.
World Journal of Hepatology
American College of Obstetricians and
, Vol.4: 74-80.
Gynecologists. (2015). ACOG
Practice Bulletin No. 86:
Geeta, M.G., & Riyaz, A., 2013.
Viral hepatitis in pregnancy.
Prevention of Mother to
Obstetrics and gynecology,
Child Transmission of
110(4), 941.
Hepatitis B Infection. Indian
Pediatrics , Vol.50: 189-192.
Arief, S., 2012. Hepatitis Virus. In:
Juffrie, M.,et al., ed. Buku Ajar
Ghanaei, R.M., Joukar, F., Souti, F.,
Gastroenterologi -Hepatologi.
& Roushan, Z.A., 2013.
rd
3 ed. Jakarta: IDAI, 285- Knowledge and Attitude of
305. Medical Students Toward

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 5, Nomor 4, Oktober 2018 292
Hepatitis B and C Neal A. Halsey MD, Jon S. Abramson
Infections. International MD, Mrgaret C. Fisher ND et
Journal of Clinical and al. (2013). Immunization Of
Experimental Medicine , 6 Aldolesants :
(3): 197-205. Recommendation Of The
Ismalita. (2003). Pemberian Imunisasi Advisory Committee On
Hepatitis B pada Bayi Immunization Practice, The
Prematur. Sari Pediatri. Vol. American Academy Of
4: No. 4 : 163-167 Pediatrics, The American
Academy Of Family
Infodatin. (2014). Situs & Analisis Physicians, And The
Hepatitis. Jakarta : Pusat American Medical
Data dan Informasi Association. PEDIATRIC: Vol.
Kementrian Kesehatan 99: No. 3.
Republik Indonesia.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi
Jafarzadeh A, SJ M. (2006). Persistence Penelitian Kesehatan . Jakarta: Rineka
of anti-HBs antibody and Cipta
immunological memory in
children vaccinated with Petersen K, Bulkow L, McMahon B, Zanis
hepatitis B vaccine at birth. J C, Getty M, Peters H, dkk.
Ayub Med;18:1-9. (2004). Duration of hepatitis B
immunity in low risk children
Kang, G., Ma, F., Chen, H., Yang, Y., receiving hepatitis B vaccinations
Guo, S., Wang, Z., & from birth. J Pediatr Infect Dis
Zhang, L. (2015). Efficacy of ;23:650-6.
antigen dosage on the
hepatitis B vaccine response Price, S.A., & Wilson, L.M., (2005).
in infants born to hepatitis Patofisiologi Konsep Klinis
B-uninfected and hepatitis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6:
B-infected mothers. EGC: Jakarta.
Vaccine, 33(33), 4093-4099
Satgas Imunisasi IDAI. (2000). Jadwal
Kemenkes RI. (2016). Pedoman imunisasi rekomendasi IDAI.
Pengendalian Hepatitis SarinPediatri (2) 1: 43-7.
Virus. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Shepard, C. W., Simard, E. P., Finelli,
Indonesia L., Fiore, A. E., & Bell, B. P.
(2016). Hepatitis B virus
Konsensus PPHI. (2006). Panduan Tata infection: epidemiology and
Laksana Infeksi Hepatitis B vaccination. Epidemiologic
Kronik. Jakarta : reviews, 28(1), 112-125
Perhimpunan Peneliti Hati
Indonesia. Snyder D John and Larry K. Pickering.
(2012). Haptitis A sampai E.
Lin Y, Chang M, Ni Y, Hsu H, Chen Dalam: (terjemahan) Nelson WE
D.(2003). Long term dkk (editor). Buku teks ilmu
immungenicity and efficacy of kesehatan anak Nelson. Edisi ke-
universal hepatitis B virus 15. Vol. 2, Jakarta: EGC; hlm.
vaccination in Taiwan. J 1120 - 1123.
Infect Dis 2003;187:134-8.
WHO, 2002. Health Care Worker
Manatvala J, Van Damme P. (2003). Safety . World Health Organization
Hepatitis B vaccine- do we
need boosters?. J Viral WHO, 2012. Hepatitis B. World Health
Hepatology ;1: 1-6. Organization

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 5, Nomor 4, Oktober 2018 293

Anda mungkin juga menyukai