Anda di halaman 1dari 13

TELAAH JURNAL KESEHATAN

“PEMBERIAN IMUNISASI Hb0 PADA BAYI BARU LAHIR”

Dosen Pengampu : Ibu. Yuli Admasari, M.Tr.Keb

Disusun oleh :
KELOMPOK 2
CHARANI (PO7124320006)

DAYU PUTU NOVI ARSIH (PO7124320009)

DESYIRAH SAFITRI (PO7124320012)

FAJRIA AFANDI (PO7124320020)

FIDYAH AFRIANI (PO7124320023)

ISFANIKA (PO7124320029)

LIZA MUMTAZA (PO7124320033)

NASTITI CAHYANINGATI (PO7124320040)

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN IV KEBIDANAN
2021/2022
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga,
terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Kondisi tubuh bayi dan anak
yang baru lahir sangat mudah untuk terkena penyakit, maka kesehatan bayi dan
anak merupakan prioritas utama karena pada saat seorang bayi dilahirkan ke dunia
bayi tersebut harus menghadapi berbagai musuh yang mengancam jiwanya seperti
virus, bakteri dan berbagai bibit penyakit yang sudah siap menerjang masuk
kedalam tubuh bayi yang masih lemah itu. Dengan adanya antibodi yang
diberikan (pemberian imunisasi) maka bayi tersebut kuat terhadap penyakit yang
menyerang (Adinegoro, 2009).
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukan vaksin kedalam tubuh sehingga tubuh membentuk zat anti
terhadap penyakit berbahaya bagi seseorang (Harry, 2012). Imunisasi merupakan
usaha memberikan kekebalan pada bayi, balita dan anak dengan memasukan
vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu, sebagai usaha pencegahan berbagai jenis penyakit, merupakan
suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya. Hal ini berkaitan
dengan peningkatan sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Tugas
utama kita sebagai tenaga kesehatan adalah memberikan pengetahuan terhadap
orang tua tentang imunisasi setiap anak. Oleh karena itu pengetahuan dan sikap
orang tua terutama ibu sangat penting untuk memahami tentang manfaat imunisasi
bagi anak-anak.
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian imunisasi HB-0 pada bayi baru lahir.
2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, sikap ibu dan media
informasi dalam pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal 1

Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO),lebih dari 3 juta anak
dinegara berkembang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang dapat dicegah
oleh vaksin, karena pencapaian program imunisasi belumoptimal. Di dunia ini
diperkirakan terdapat 250 juta orang telah menjadi carrier Hepatitis B. Dari
jumlah itu, sekitar 200 juta orang terdapat di negara Asia. Dinegara-negara asia
tenggara diperkirakan bahwa 10-25% dari penduduknyasudah menjadi carrier
Hepatitis B.

Jurnal 2

Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2008), penyakit Hepatitis B


menjadi pembunuh nomor 10 di dunia dan endemis di Cina dan bagian lain di
Asia termasuk Indonesia. Menurut Fazidah (2010) mengingat jumlah kasus dan
akibat hepatitis B, maka diperlukan pencegahan sedini mungkin. Pencegahan yang
dilakukan meliputi pencegahan penularan penyakit hepatitis B melalui health
promotion dan pencegahan penyakit melalui pemberian vaksinasi.
ANALISIS PICOT

Tabel Analisa PICOT

KOMPONEN JURNAL 1 JURNAL 2


Populasi yang akan digunakan Populasi dalam penelititan ini
dalam penelitian ini adalah adalah seluruh ibu yang bersalin
keseluruhan ibu yang melahirkan dan ibu yang mempunyai bayi
dan bayinya mendapatkan 0-7 hari sebanyak 30 orang.
imunisasi HB-0 di RB Citra Sampel yang yang diambil
Januari- April Tahun 2016 berjumlah 30 orang yang ibu
POPULASI
dengan jumlah populasi 179 bayi yang mempunyai bayi 0-7 hai di
dengan sampel sebanyak 40 bayi RB Hj. Darmis Syaiful jakarta
dipilih secara Accidental Timur.
Sampling yaitu teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan
ada.
Penelitian ini menggunakan Desain penelitian ini adalah
metode Survey Analitik dengan penelitiatian deskriptif analitik
pendekatan Cross Sectional. dengan pendekatan Cross
Variabel dependen yaitu: Sectional.
INTERVENSI
pemberian imunisasi HB-0, serta
variabel independen yaitu: usia
ibu, pendidikan ibu, pengetahuan
ibu dan pekerjaan ibu.
Dalam jurnal ini tidak ada jurnal Dalam jurnal ini tidak ada

KELOMPOK pembanding antara jurnal satu jurnal pembanding antara jurnal


KONTROL/ dengan jurnal yang lain hanya satu dengan jurnal yang lain
INTERVENSI
PEMBANDING ada satu jurnal saja. hanya ada satu jurnal saja.

Hubungan antara usia ibu Persentase Bayi yang diberikan


HASIL imunisasi hepatitis B 0-7 hari
dengan pemberian imunisasi
HB-0 : lebih besar didapatkan pada ibu
yang berpengetahuan Kurang
Dari hasil penelitian di RB Citra
45,5%. Tidak ada hubungan
Palembang Tahun 2016, dari (0,108˃0,05) yang signifikan
antara Pengetahuan dengan
jumlah 33 responden yang
Pemberian imunisasi Hepatitis
melakukan pemberian imunisasi B 0-7 hari.
HB-0 dengan usia ibu > 20 tahun
Persentase Bayi yang diberikan
sebanyak 29 responden (87,9 %) imunisasi Hepatitis B 0-7 hari
lebih besar pada Ibu yang
lebih besar dibandingkan dengan
bersikap Tidak Setuju 25,0 %.
yang tidak melakukan sebanyak Ada Hubungan (0,016< 0,05)
yang signifikan Sikap dengan
4 responden (12,1 %), sedangkan
Pemberian Imunisasi Hepatitis
dari jumlah 7 responden yang B 0-7 hari pada Bayi Baru
Lahir.
melakukan pemberian imunisasi
HB-0 dengan uisa ibu < 20 tahun Persentase Ibu yang
memberikan Imunisasi
sebanyak 2 responden (28,6 %),
Hepatitis B 0-7 hari lebih besar
lebih kecil dibandingkan dengan pada ibu yang Setuju mendapat
Informasi dari Media Informasi
yang tidak melakukan sebanyak
50,0 %. Tidak ada hubungan
5 responden (71,4 %). Dari hasil (0,266>0,05) yang signifikan
antara Media Informasi dengan
uji Chi Square dengan derajat
Pemberian Imunisasi Hepatitis
kepercayaan 95 % dan tingkat B 0-7 hari.
kemaknaan (ά) = 0,05, di dapat ρ
value 0,003 < ά artinya ada
hubungan yang bermakna antara
usia ibu dengan pemberian
imunisasi HB-0 pada bayi baru
lahir di RB Citra Palembang
Tahun 2016.

Hubungan antara pengetahuan


ibu dengan pemberian imunisasi
HB-0 :
Dari hasil penelitian di RB Citra
Palembang Tahun 2016, dari
jumlah 32 responden yang
melakukan pemberian imunisasi
HB-0 dengan ibu
berpengetahuan baik sebanyak
28 responden (87,5 %) lebih
besardibandingkan yang tidak
melakukan sebanyak 4
responden (12,5 %), sedangkan
dari jumlah 8 responden yang
melakukan pemberian imunisasi
HB-0 dengan ibu
berpengetahuan buruk sebanyak
3 responden (37,5 %), lebih kecil
dibandingkan dengan yang tidak
melakukan sebanyak 5
responden (62,5 %). Dari hasil
uji Chi Square dengan derajat
kepercayaan 95 % dan tingkat
kemaknaan (ά) = 0,05 di dapat ρ
value 0,008 < ά artinya tidak ada
hubungan yang bermakna antara
pengetahuan ibu dengan
pemberian imunisasi HB-0 pada
bayi baru lahir di RB Citra
Palembang Tahun 2016.

Hubungan antara pekerjaan ibu


dalam pemberian imunisasi
HB-0 :
Dari hasil penelitian di RB Citra
Palembang Tahun 2016 dari
jumlah 28 responden yang
melakukan pemberian
imunisasi HB-0 dengan ibu yang
bekerja sebanyak 26 responden
(92,9 %) lebih besar dari tingkah
laku seseorang dimana akan
sangat mempegaruhi juga
terhadap keyakinan dan
tindakan seseorang dalam
kehidupannya.

Hubungan antara pendidikan ibu


dengan pemberian imunisasi
HB-0 :
Dari hasil penelitian di RB Citra
Palembang Tahun 2016, dari
jumlah 30 responden yang
melakukan pemberian
imunisasi HB-0 dengan ibu
berpendidikan tinggi sebanyak
27 responden (90,0 %) lebih
besar dibandingkan yang tidak
melakukan sebanyak 3
responden (10,0 %), sedangkan
dari jumlah 10 responden yang
melakukan pemberian imunisasi
HB-0 dengan ibu berpendidikan
rendah sebanyak 4 responden
(40,0 %), lebih kecil
dibandingkan dengan yang
tidak melakukan sebanyak 6
responden (60,0 %). Dari hasil
uji Chi Square dengan derajat
kepercayaan 95 % dan tingkat
kemaknaan (ά) = 0,05, di dapat ρ
value 0,003 < ά artinya ada
hubungan yang bermakna antara
pendidikan ibu dengan
pemberian imunisasi HB-0 pada
bayi baru lahir di RB Citra
Palembang Tahun 2016.

Penelitian ini dilakukan pada Penelitian ini dilakukan pada


tahun 2016 di RB Citra bulan november-desember
BATAS WAKTU Palembang. 2017 di BPM Hj. Darmis
PENELITIAN Syaiful Jakarta Timur.
PEMBAHASAN
Jurnal 1

Di dunia ini diperkirakan terdapat 250 juta orang telah menjadi carrier
Hepatitis B. Dari jumlah itu, sekitar 200 juta orang terdapat di negara Asia. Di
negara-negara asia tenggara diperkirakan bahwa 10-25% dari penduduknya sudah
menjadi carrier Hepatitis B. Berdasarkan data Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012, cakupan program pemberian imunisasi HB-0 pada bayi
baru lahir, dari 4.114.979 bayi (95,9%) sedangkan pada tahun 2013, mengalami
penurunan sebanyak 4.114.102 bayi (86,8%) yang memberikan imunisasi HB-0
pada bayi. Bidang kesehatan di kabupaten/kota terdapat 18 indikator, salah satu
diantaranya. Cakupan Universal Child Immunization (UCI) tahun 2010 sebesar
100%. Akan tetapi pencapaian program imunisasi HB-0 di tahun 2011 dari
4.866.842 bayi, hanya 2.000.355 bayi (41,1%) yang mendapatkan imunisasi HB-0
3. Profil kesehatan kota Palembang pada tahun 2013 sebanyak 28.887 bayi
(96,98%), sedangkan pada tahun 2014 hanya 27.075 bayi (94,05%), terjadi
penurunan yang memberikan imunisasi HB-0 pada bayi baru lahir.

Rendahnya angka cakupan imunisasi HB-0 yang diberikan kurang dari 7


hari pada bayi itu disebabkan karena sebagian masyarakat belum tahu manfaat
imunisasi HB-0 sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Persentase cakupan
imunisasi HB-0 yang diberikan pada bayi dengan usia kurang dari 0-7 hari sebesar
3% dan mengalami peningkatan menjadi 10%, sedangkan cakupan imunisasi HB-
0 yang diberikan pada bayi dengan usia lebih dari 7 hari sebesar 90% mengalami
penurunan menjadi 50% (Insiden Rate 0,9/ 10.000 penduduk)4. Dari hasil
penelitian di RB Citra Palembang Tahun 2016, dari jumlah 30 responden yang
melakukan pemberian imunisasi HB-0 dengan ibu berpendidikan tinggi sebanyak
27 responden (90,0 %) lebih besar dibandingkan yang tidak melakukan sebanyak
3 responden (10,0 %), sedangkan dari jumlah 10 responden yang melakukan
pemberian imunisasi HB-0 dengan ibu berpendidikan rendah sebanyak 4
responden (40,0 %), lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak melakukan
sebanyak 6 responden (60,0 %).
Dari hasil uji Chi Square dengan derajat kepercayaan 95 % dan tingkat
kemaknaan (ά) = 0,05, di dapat ρ value 0,003 < ά artinya ada hubungan yang
bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian imunisasi HB-0 pada bayi
baru lahir di RB Citra Palembang Tahun 2016. Artinya semakin rendah
pendidikan ibu semakin sering ibu melakukan imunisasi bagi bayinya, hal ini
disebabkan ibu yang berpendidikan rendah lebih sering mengikuti penyuluhan
tentang pentingnya imunisasi bagi bayinya. Hasil penelitian sama dengan
penelitian Yanti (2013), sedangkan dari 42 responden yang berpendidikan rendah
diantaranya yang berpendidikan tinggi sebanyak 10 orang dari sampel 52
responden nilai ρ value 0,001 makaada hubungan yang signifikan antara
pendidikan ibu dengan pemberian imunisasi HB-0.

Jurnal 2

Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga,


terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Kondisi tubuh bayi dan anak
yang baru lahir sangat mudah untuk terkena penyakit, maka kesehatan bayi dan
anak merupakan prioritas utama karena pada saat seorang bayi dilahirkan ke dunia
bayi tersebut harus menghadapi berbagai musuh yang mengancam jiwanya seperti
virus, bakteri dan berbagai bibit penyakit yang sudah siap menerjang masuk
kedalam tubuh bayi yang masih lemah itu. Dengan adanya antibodi yang
diberikan (pemberian imunisasi) maka bayi tersebut kuat terhadap penyakit yang
menyerang (Adinegoro, 2009).

Pada dasarnya kesehatan menyangkut semua segi kehidupan, baik masa


lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang. Perubahan orientasi nilai dan
pemikiran mengenai pemecahan masalah kesehatan selalau berkembang sejalan
dengan pengembangan teknologi dan sosial budaya. Upaya kesehatan yang
semula berupa penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang
kearah promotif, preventif, kuratif, dan pemulihan yang bersifat menyeluruh
(Depkes RI, 2009).
Upaya pencegahan penularan Hepatitis B secara vertikal dari ibu ke bayi
maka pemberian Imunisasi Hepatitis B pertama sedini mungkin yaitu usia 0-7
hari. Rendahnya angka cakupan Imunisasi Hepatitis B0 yang diberikan kurang
dari 7 hari pada bayi itu disebabkan karena sebagian masyarakat tidak atau belum
tahu manfaat Imunisasi Hepatitis B0 sebaiknya diberikan segera setelah lahir.
Mereka merasa takut dan kasihan bayi mereka diberi imunisasi pada waktu dini
dan berpendapat bayi akan sehat tanpa imunisasi dini (Depkes RI, 2008). Oleh
sebab itu, pemberian imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang diwajibkan,
lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Jika
menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak
lahir telah terinfeksi virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan kelainan-
kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis
atau pengerutan hati (Vina dan vani, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

Lamdayani, Rinda & Ayu Wendra. 2017. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ibu
Dalam pemberian Imunisasi HB-0 Pada Bayi Baru Lahir Di Rumah Bersalin Citra
palembang Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Abdurahman Palembang, 6(1) : 16-23

Indrayani, Triana, Naziyah dan Sri Kumala Fatimah. 2018. Hubungan


Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu dan Media Informasi Dalam Pemberian Imunisasi
Hepatitis B 0-7 Hari Pada Bayi Baru Lahir Di BPM Hj. Darmis Syaiful Jakarta
Timur. Jurnal Dinamika Kesehatan, 9(1), 728-742

Anda mungkin juga menyukai